Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 531 - Chapter 540

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 531 - Chapter 540

1907 Chapters

Bab 531

Keesokan harinya, hari kerja.Pagi-pagi, Bella bersama asisten dan penata rias pergi ke rumah Gina.Bella memberi tahu Gina bahwa ada seorang sutradara terkenal ingin mengundangnya untuk melakoni pemeran wanita utama dalam filmnya.Gina juga sangat menyukai skenarionya. Dia sudah kembali ke dalam negeri sekitar satu bulan. Memang sudah saatnya Gina untuk kembali bekerja.Ketika Gina sedang membaca skenario, Bella pun berkata, “Aku merasa skenario Pak Nathan lumayan bagus, apalagi banyak yang mensponsori film ini. Aku yakin kamu pasti menyukainya.”“Emm, busana tetap didesain oleh Arkava Studio. Bagaimanapun juga, kita sudah pernah bekerja sama sebelumnya. Aku cukup puas dengan hasil desain mereka.”Gina membaca beberapa halaman, lalu mengerutkan keningnya. “Pemeran utamanya ada dua?”Bella segera menjawab, “Kata Pak Nathan, kamu yang utama, adeganmu lebih banyak daripada dia.”“Siapa pemeran utama yang satu lagi?” tanya Gina.“Si Siska,” jawab Bella.“Siska?” Gina mengangkat kepalanya,
Read more

Bab 532

Sonia mengikuti Mandy ke ruangannya. Tiba-tiba Mandy tersenyum. “Sepertinya mereka semua ingin terkenal!”Film yang disutradarai Nathan pasti akan memiliki rating tinggi. Setelah film ditayangkan, desainer busana pasti juga akan ikut menjadi bahan pembahasan.Tentu saja mereka sangat menghargai kesempatan kali ini. Apalagi biasanya proyek besar seperti ini akan langsung dipegang oleh King ataupun Rose. Kali ini kebetulan mereka berdua sedang sibuk. Jadi, kesempatan emas ini baru bisa jatuh ke tangan mereka. Wajar kalau Silvia dan Mellie bersaing dengan begitu sengit!Sonia bertanya, “Bagaimana dengan kamu? Apa kamu menginginkan kesempatan kali ini?”Mandy berkata dengan tersenyum, “Jujur saja, siapa juga yang nggak ingin? Tapi, dalam desain busana kuno, aku nggak bisa dibandingin dengan Siksa. Jadi, aku hanya ikut meramaikan saja!”“Kalau Kak Mandy ingin, Kak Mandy bisa berusaha. Biasanya aku juga suka desain busana kuno. Kita bisa bekerja sama!”“Kelihatannya kamu sangat percaya diri?
Read more

Bab 533

Sonia menaruh skenario di atas mesin fotokopi, lalu berkata dengan wajah sinis, “Aku nggak butuh! Bagusan kamu pikir cara buat jilat Reviana saja. Bagaimanapun, kalian nggak punya hubungan darah. Kalau kamu nggak mencuri hatinya, nanti kamu bakal diusir dari rumah!”Raut wajah Stella menjadi muram. Dia menatap Sonia dengan tatapan penuh kebencian. Seketika di dalam ruangan hanya terdengar suara mesin fotokopi saja.Kebetulan Winnie datang, hanya terdapat dua mesin fotokopi di dalam ruangan. Winnie melirik Sonia sekilas, lalu berjalan ke belakang Stella.Setelah hening selama beberapa saat, Winnie lalu menyindir Sonia, “Ngapain kamu fotokopi skenario? Habis-habisin kertas saja?”Belum sempat Sonia bersuara, tiba-tiba Stella tersenyum, dan berkata, “Winnie, kamu dan Sonia sama-sama adalah anak baru. Kalian seharusnya saling membantu.”Winnie mengira Stella sedang menceramahinya. Dia pun langsung berubah muram. Saat Winnie hendak membalas, terdengar lagi suara Stella. “Kalau Sonia nggak i
Read more

Bab 534

Sonia bersama pegawai studio lainnya berjalan keluar gedung. Tiba-tiba Sonia kepikiran restoran steamboat Yandi akan segera dibuka. Dia pun menelepon Yandi.Panggilan tersambung dengan cepat. Suara Yandi terdengar sangat gembira. “Jarang-jarang kamu berinisiatif untuk telepon aku?”Sonia juga tidak berbasa-basi. Dia langsung bertanya, “Kapan restoran dibuka?”“Hari Sabtu ini. Kamu ada waktu luang nggak?” balas Yandi.Sonia menyeberangi zebra cross hendak berjalan ke stasiun bus di depan sana. “Sabtu hari nanti aku bakal ngajar bimbel. Aku perginya malaman, ya!”“Asal kamu datang saja!” balas Yandi sambil tersenyum.Sonia berkata, “Ingat sisain tempat buat aku!”“Bawa temanmu ke sini!” Seketika Yandi menyadari suara ribut dari ujung telepon. Dia pun bertanya, “Kamu lagi di mana?”Sonia memasuki bus. “Aku baru pulang kerja, lagi mau naik bus.”“Bukannya kamu sudah jadian sama Reza? Kenapa malah naik bus?” Suara Yandi terdengar serius.Sonia mengangkat-angkat alisnya. “Apa hubungannya aku
Read more

Bab 535

Darah tampak mengalir dari pundak Mervin. Dalam waktu sekejap mata, pakaian Mervin pun sudah dinodai darah merah. Dia memelototi Yandi, lalu berkata, “Ternyata nggak gampang untuk dihadapi! Kamu tunggu saja! Kalau kamu nggak setoran, jangan harap bisa buka toko di sini!”Leon tersenyum sinis. “Kamu lagi takuti siapa? Kamu kira bos kami bakal takut sama kamu?”Kemudian, Leon menggoyangkan pisau sayur di tangannya. Mervin dan yang lainnya spontan berjalan mundur. Dia memberanikan diri untuk mengancam, baru meninggalkan tempat.Leon memaki, “Kukira semuanya hebat-hebat. Ternyata kalian semua pecundang!”Bruno berkata dengan tersenyum, “Meskipun orang itu hebat, mereka juga bakal takut sama Bos!”Yandi meletakkan kembali kursi yang ditendang tadi. Dia pun berkata, “Sudahlah, lap darah di atas lantai. Bereskan dulu, sudah waktunya makan malam!”Bruno dan yang lainnya mengangkat meja, lalu meletakkannya di tempat semula. “Bos, belakangan ini aku dengar kabar dari sekeliling. Orang yang berna
Read more

Bab 536

Sonia mengangkat-angkat alisnya. Emm … bukannya itu suaranya Johan?Frida mengerutkan keningnya, lalu menjelaskan kepada Sonia, “Dia juga baru kemari. Dia ke sini buat main gim. Kamu anggap saja dia nggak ada di sini!”“Aku memang selalu menganggapnya transparan!” balas Sonia degan tersenyum.Frida pun tersenyum.“Frida, siapa yang datang? Kamu lagi ngomong sama siapa? Cepat selamatkan aku!” jerit Johan.Frida mengangkat-angkat pundaknya, lalu berjalan ke ruang tamu.Johan melepaskan sandalnya, lalu duduk di atas sofa yang lebar itu. Dia memegang ponselnya sambil berkata, “Dasar ber*ngsek! Beraninya dia bersembunyi di dalam semak-semak! Aku akan habisi dia!”Frida berkata, “Bisa nggak kamu bicaranya agak halus?”“Frida!” Johan melirik Frida sekilas. Dia seketika terbengong ketika melihat orang di belakang Frida.Namun, Johan tidak berani terbengong terlalu lama. Dia kembali fokus dengan permainannya.Frida berkata pada Sonia, “Ikuti aku!”Sonia mengabaikan keberadaan Johan, mengikuti l
Read more

Bab 537

Frida langsung mengingatkan, “Palsu!”“Tapi kita termasuk teman juga, ‘kan?” tanya Johan.“Sonia juga temanku!” Frida duduk, lalu menyerahkan nasi kepada Sonia. Kemudian, dia meletakkan ayam goreng cabai rawit ke hadapan Sonia. Dia tahu Sonia suka makan yang pedas-pedas.Johan duduk di samping Frida dengan kesal. Dia memelototi Sonia, lalu berkata dengan kesalnya, “Aku juga mau ayam goreng cabai rawit!”Frida langsung meletakkan sawi tumis bawang putih ke hadapan Johan. “Kamu lagi panas dalam, makan yang polos-polos saja!”Setelah mendengar ucapan Frida, Johan langsung menuruti apa kata Frida untuk menyantap sayur hijau di depan matanya.Sonia ingin sekali tertawa, tapi dia berusaha mengalihkan perhatiannya dengan makan makanannya.Dua di antara tiga orang itu memiliki kepribadian dingin. Johan yang suka membuat kerusuhan itu juga terpaksa menjaga sikapnya. Jadi, makan malam hari ini sangatlah hening.Selesai makan, Johan mengambil inisiatif untuk mencuci piring. Sepertinya Johan meman
Read more

Bab 538

Setelah mendengar suara ketukan pintu, Wendy spontan melihat ke sisi pintu. “Ada masalah apa?”Stella memeluk laptop sambil berkata dengan tersenyum, “Bu, aku mau cari dokumen di dalam gudang daring, tapi aku perlu izin dari Ibu.”Wendy mengangguk. “Sini!”Stella menyerahkan laptop ke sisi Wendy. Sewaktu Wendy sedang memasukkan kata sandi, Stella pun berlagak tersenyum dengan lugu. “Sebenarnya tadi aku nampak ada Bos. Tapi aku nggak pernah ngomong sama dia. Jadi, aku nggak berani minta kata sandi dari dia.”Jari Wendy yang sedang mengetik itu tertegun. “Juno datang?”“Emm!” Stella melanjutkan, “Sudah lama aku nggak nampak Bos!”Wendy kembali mengetik kata sandi, lalu mengembalikan laptop kepada Stella. “Oke!”Stella berterima kasih dengan tersenyum manis. “Terima kasih, Bu Wendy.”“Balik kerja sana!” Wajah Wendy terlihat serius. Dia menundukkan kepalanya lanjut membaca berkas di tangannya.Stella langsung keluar ruangan. Hanya saja, dia tidak langsung kembali ke meja kerjanya, melainka
Read more

Bab 539

Sonia mengambil kartu undangan. Ternyata itu adalah undangan acara pembukaan syuting film terbaru Sutradara Nathan. Berhubung Arkava Studio bertanggung jawab dalam busana pemeran utama wanita filmnya, mereka pun otomatis masuk ke dalam daftar tamu undangan.Acara diselenggarakan pada hari Minggu sore.Juno berkata, “Minggu ini aku nggak punya waktu!”“Aku bisa pergi bareng Mandy,” balas Sonia.“Oke!” balas Juno. “Pokoknya kamu mesti pergi!”Sonia mengangkat-angkat alisnya. Dari ucapan Juno, sepertinya dia takut Sonia tidak akan menghadirinya?Juno melirik Sonia sekilas, sepertinya dia bisa membaca pikiran Sonia. “Pokoknya kelak kamu mesti ikut campur dalam masalah yang berhubungan dengan studio. Jangan bermalas-malasan lagi!”Sonia menghela napas. “Biasanya aku juga nggak urus masalah GK Jewelry!”Juno tersenyum sinis. “Sepertinya aku dan Dania terlalu memanjakanmu!”Sonia berlagak tidak mengerti ucapan Juno. Dia menundukkan kepalanya membaca dokumen dengan serius. Baru saja Sonia memb
Read more

Bab 540

Sonia berdiri. “Ada apa?”Mandy mempercepat langkahnya. Keterkejutan dan kegembiraan terukir di wajahnya. “Cepat beri tahu aku siapa yang memperbarui aplikasi ini? Tadi aku sudah pakai, bagus sekali! Dia juga tamatan desain?”Sonia tersenyum. “Bukan, dia anak IT!”“Bukan hanya desain halaman utamanya yang berubah, bahkan masih ada banyak kegunaan yang baru. Kegunaan itu sangat bermanfaat bagi kami!” Mandy masih merasa terkejut. “Bagaimana caranya dia bisa melakukannya?”Kebetulan Mellie berjalan melewati mereka, dia pun bertanya dengan tersenyum, “Apa yang terjadi? Kenapa segembira ini?”Mandy segera berkata, “Temannya Sonia sudah memperbarui aplikasi yang biasa kita gunakan. Hasilnya hebat sekali! Kamu mau nggak? Suruh Sonia bantu pasangkan.”Mellie melirik Sonia sekilas. “Aku kira masalah apa, ternyata cuma pembaruan aplikasi. Terima kasih, punyaku masih bisa digunakan, nggak usah repotin asistenmu!”Mandy tahu Mellie sangat meremehkan Sonia. Sebenarnya bukan hanya dia saja, beberapa
Read more
PREV
1
...
5253545556
...
191
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status