Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 251 - Chapter 260

1893 Chapters

Bab 251

“Kalau begitu bantu pikir nanti malam kita makan apa, ya?” Tasya memutar matanya, “Makanan Barat? Hotpot? Atau barbekyu?”Kadang-kadang Sonia merasa Tasya yang rendah hati sama sekali tidak seperti anak dari keluarga kaya. Dia sama sekali tidak memiliki gengsi seperti nona-nona besar lainnya. Dia suka makan barbekyu. Sekalipun hanya warung makan di kaki lima, dia juga akan makan dengan senang hati.Mungkin karena itulah Yoko telah berpacaran dengannya begitu lama, tapi pria itu tidak pernah menyangka kalau Tasya adalah putri dari keluarga Herdian.Pada akhirnya, mereka pergi ke restoran ikan bakar. Yoko yang mereservasi tempat di restoran itu.Waktu masih awal ketika Sonia dan Tasya tiba di restoran ikan bakar. Tidak banyak pengunjung di restoran itu. Oleh karena itu, mereka berdua memilih tempat duduk di dekat jendela untuk menunggu Yoko.Sekitar setengah jam kemudian, Yoko datang. Namun, pria itu tidak sendirian. Dia membawa seseorang bersamanya.Wajah Sonia seketika menjadi muram ke
Read more

Bab 252

Lapisan keringat dingin seketika membasahi kening Yoko. Dia pun berkata dengan lantang, “Restoran ini dekat dengan perusahaan. Kadang-kadang setelah pulang kerja, aku makan di sini.”Tasya tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia tahu selera Sonia, karena itu dia memsan dua jenis hidangan dan menyerahkan menu kepada pelayan.Saat menunggu makanan datang, Rani melihat tas Tasya, lalu bertanya, “Kak Tasya beli di mana tasnya?”“Memangnya kenapa?” tanya Tasya dengan acuh tak acuh.Rani pun tersenyum penuh arti, “Aku sudah beli hampir semua tas LV. Tapi aku belum pernah lihat tas seperti itu.”Tasya menjawab dengan acuh tak acuh, “Nggak apa-apa. Aku nggak peduli soal merek ketika beli barang. Yang penting aku suka.”Rani menyeringai, “Semua orang berpikir seperti itu ketika masih muda. Tapi begitu kamu kerja nanti, kamu akan menyadari tanpa tas bagus, rekan kerjamu akan memandang rendah kamu.”Pakaian yang dikenakan Tasya adalah pakaian yang dibuat khusus, tapi tanpa mereka. Hanya saja, Rani han
Read more

Bab 253

Kesabaran Tasya sudah mencapai batasnya. Namun, didikan keluarganya tidak mengizinkannya untuk ribut di tempat umum. Oleh karena itu, dia menelan semua amarah di dalam hatinya dan menahan diri untuk tidak bicara.Namun, Sonia tiba-tiba berkata, “Kalau Tasya berpikiran sempit, kamu kira kamu masih bisa duduk di sini?”Rani mendongak dan menatap Sonia dengan tajam, “Apa maksudmu? Kamu siapa? Memangnya kamu punya hak bicara di sini?”Sonia tertawa sinis, “Kalau begitu, kamu tahu posisimu sendiri, nggak? Yoko pacarnya Tasya!”“Lalu kenapa?” Rani tertawa, “Aku adik sepupunya. Memangnya kalau sudah punya pacar, Kak Yoko nggak boleh baik sama adik sepupunya?”“Tolong hapus kata adik sepupu itu!” tukas Sonia.Sonia sejak awal sudah muak. Seandainya bukan karena mempertimbangkan Tasya masih memiliki perasaan terhadap Yoko, Sonia pasti sudah menendang perempuan sok dan menjijikkan itu keluar dari jendela.Rani tertegun sejenak, lalu tersadar. Ekspresi wajahnya seketika berubah, “Kamu ngomong apa
Read more

Bab 254

Dalam perjalanan kembali ke Imperial Garden, Sonia menerima telepon dari Reza. Pria itu menanyakan apakah dia sudah pulang ke rumah, sekaligus memberi tahu Sonia kalau dia masih ada perjamuan sehingga akan pulang lebih malam.Sonia berkata kalau dia sebentar lagi sampai, jadi Reza tidak perlu khawatir. Reza mendengar suara Sonia agak lemas. Dia tidak langsung menutup telepon, melainkan pergi dari mejanya lalu keluar dari ruang VIP. Setelah itu dia bertanya ada apa.Sonia kaget dengan insting tajam Reza. Dia pun segera berkata, “Nggak apa-apa, hanya sedikit lelah.”“Kalau begitu pulang ke rumah langsung mandi. Istirahat lebih awal,” perintah Reza dengan suara lembut.“Oke, kamu sibuk dulu. Aku tutup, ya.”Sonia menutup telepon. Taksi yang ditumpanginya telah tiba di luar gerbang Imperial Garden. Setelah membayar biaya taksi, dia langsung turun dari mobil.Sesampainya di rumah, Sonia langsung mandi. Usai mandi, dia menerima telepon dari Tasya. Suara Tasya terdengar lebih lega, “Aku barus
Read more

Bab 255

Setelah menutup telepon, Sonia langsung meletakkan ponselnya di samping. Dia sama sekali tidak menganggap serius masalah ini.Kasen.Di malam hari, Melvin datang. Pria itu langsung meminta Sonia yang mengantarkan minuman ke ruangannya.Sera juga dalam dilema. Apa maksud Melvin? Jelas-jelas Melvin tahu kalau Sonia milik Reza. Apakah dia sengaja melawan Reza?Di saat Sera tengah dilema, Susan datang dengan membawa minuman. Dia meletakkan minuman di tangannya ke atas meja dan berkata pada Sera, “Tamu 8805 minta Sonia yang antar. Kalau aku yang antar, dia nggak mau.”Sera, “....”Ada apa dengan hari ini?“Tamu-tamu ini yang benar saja, ya. Memangnya mereka nggak tahu kalau Sonia pelayan khusus? Sekarang dia hanya khusus melayani orang nomor satu, bagaimana dia bisa melayani orang biasa?” celetuk Jessy dengan acuh tak acuh.Perempuan lain yang bernama Devi langsung berbisik, “Sebenarnya Sonia mudah diajak bergaul. Saat kita sibuk, dia bahkan berinisiatif untuk bantu kita.”Jessy tertawa sin
Read more

Bab 256

Lewis kembali ke ruangan. Melvin tahu kalau Sonia tidak mau datang ketika dia melihat Lewis kembali sendiri. Senyum tak berdaya muncul di wajahnya yang tampan, “Menurutmu, apa kurangnya aku dari Reza?”Lewis duduk di sofa, “Mungkin karena Sonia kenal Reza lebih dulu.”“Kenal lebih dulu belum tentu baik. Gadis itu cepat atau lambat akan ditipu Reza!” Usai berkata, Melvin berdiri dan menghela napas, “Lebih baik aku sendiri yang pergi temui dia.”Lewis memanggilnya, “Nggak usah pergi, dia dipanggil tamu di ruang 8805.”“Siapa di 8805?” tanya Melvin dengan heran.“Nggak tahu. Mungkin Sonia ke sana demi menghindari kamu,” ujar Lewis sambil mengangkat alis.Melvin menggertakkan gigi, “Gadis tengik!”Usai berkata, Melvin langsung berjalan keluar dari ruangannya. Dia berjalan perlahan menuju ruang 8805. Sesampainya di depan pintu, dia mendengar ada yang tidak beres di dalam. Kemudian, dia bersandar ke dinding, lalu membuka pintu sedikit hingga ada satu celah yang cukup untuknya melihat ke dala
Read more

Bab 257

Sonia kembali ke ruang istirahat. Begitu menolah, dia mendapati Melvin masih di belakangnya. Dia spontan bertanya dengan suara berat, “Untuk apa kamu ikuti aku?”Melvin memasukkan kedua tangannya ke dalam saku dan bertanya dengan penasaran, “Siapa Yoko?"Sorot mata Sonia begitu dingin, “Nggak ada hubungannya sama kamu. Nggak usah ikut campur.”Mata Melvin tertuju pada punggung tangan Sonia, dia spontan mengerutkan kening dan bertanya, “Tanganmu terluka?”Sonia melihat tangannya sendiri. Mungkin tangannya tergores pecahan kaca ketika dia memukul orang, sehingga menimbulkan beberapa garis merah. Dia sendiri tidak menyadarinya.Melvin menghela napas, lalu meraih pergelangan tangan Sonia dan membawanya masuk ke ruang istirahat. Sonia meronta dan berkata dengan dingin, “Kamu ingin dipukul juga?”Melvin tidak menggubrisnya. Dia langsung menyeret Sonia sambil membuka pintu dan masuk ke ruang istirahat. Setelah itu, dia bertanya pada orang di dalam ruangan, “Mana kotak P3K?”Orang di dalam rua
Read more

Bab 258

Sebelum Sonia berubah sikap sepenuhnya, Melvin memilih mundur selangkah, lalu berkata sambil tersenyum, “Jangan marah. Aku mau bantu kamu urus sisanya dulu. Satu hal lagi yang harus aku katakan. Sayang, penampilanmu saat pukul orang tadi sangat keren. Aku sangat suka.”Baru saja Sonia mengerutkan kening, Melvin sudah berbalik dan keluar dari ruangan. Sonia tidak tahu bagaimana Melvin menangani Rani. Begitu dia keluar, ruangan 8805 sudah dibersihkan. Orang-orang di ruangan itu juga sudah tidak terlihat lagi.Oleh karena itu, selain Melvin, tidak ada seorang pun di lantai delapan mengetahui kejadian Sonia memukul orang.Apa yang Melvin katakan benar. Sonia memang tidak ingin Reza tahu masalah ini. Kalau Reza tahu, masalah ini pasti tidak akan berakhir baik.Sonia masih ingin Tasya menangani masalah ini sendiri. Bagaimanapun, ini masalah hubungannya.Saat Reza datang, dia bertemu dengan Devi di lift. Devi menyapanya dengan hati-hati, lalu menyerahkan barang di tangannya kepada Reza, “Pak
Read more

Bab 259

Sonia menggelengkan kepala, “Maksudku bukan itu.”“Hmm?” Reza mengerutkan kening.Mata Sonia tiba-tiba berbinar, “Dia mungkin suka sama kamu. Makanya dia pakai cara buat kamu jengkel untuk mendapatkan perhatian dari kamu.”Reza, “....”Pria itu mengerutkan kening, lalu mengangkat tangannya dan menepuk dahi Sonia, “Otakmu lagi pikir apa, sih?”***Keesokan paginya, Sonia mengajak Tasya bertemu. Dia mencari tempat yang sunyi, lalu dia mengirim rekaman suara di ponselnya kepada Tasya.Wajah Tasya seketika memucat ketika mendengar rekaman suara itu. Ada keterkejutan, kesedihan, kekecewaan yang tersirat di matanya. Semua emosi itu berubah menjadi air mata yang mengalir membasahi wajahnya. Tasya menyeka air matanya dengan kasar, lalu melihat ke luar jendela.Dia tidak ingin menangis, setidaknya dia tidak ingin menangis di depan Sonia. Namun, air matanya tidak bisa berhenti mengalir. Pada akhirnya, dia tidak bisa mengendalikannya lagi. Tasya menutupi wajahnya dengan kedua tangan lalu menangis
Read more

Bab 260

Tasya menundukkan kepala. Sorot matanya tidak seperti biasa, bahkan wajahnya penuh dengan sarkasme dan kekecewaan.“Tasya?” Yoko memanggilnya dengan cemas ketika tidak mendengar Tasya bicara.“Aku tunggu kamu di sini. Kalau setengah jam kemudian kamu belum datang juga, hubungan kita berakhir.” Usai berkata, Tasya langsung menutup telepon.Tasya menatap ponselnya dengan tatapan kosong. Hatinya sakit seperti ada sebilah pisau yang menusuknya. Dulu kata-kata cinta Yoko akan membuatnya terharu sampai ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama pria itu. Namun sekarang, hanya tersisa sarkasme.“Dia akan datang?” tanya Sonia.Tasya melihat ke bawah dan mengangguk, “Dia pasti datang.”“Kalau begitu aku pergi dulu, kalian bicara berdua,” ujar Sonia sambil berdiri.Tasya mengangkat wajahnya, matanya yang merah tampak berkaca-kaca, “Terima kasih, Sonia.”“Sama-sama.” Sonia mengangguk pelan, lalu berjalan pergi.Setelah berjalan beberapa langkah, Sonia menoleh dan melihat Tasya telungkup di atas mej
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
190
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status