Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 1501 - Chapter 1510

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 1501 - Chapter 1510

1903 Chapters

Bab 1501

Saat Rose meletakkan secangkir kopi di atas meja tamu, mereka berdua baru serempak mengangkat kepala mereka.Wanita yang mengenakan terusan biru duluan bersuara dengan tersenyum lembut, “Rose, kamu sudah datang, ya!”Wanita itu bernama Ester, dia adalah adik tingkat satu sekolah Devin. Setelah Devin pulang ke Jembara, Ester juga mengundurkan diri dari pekerjaannya, lalu bergabung bersama perusahaan Devin. Sekarang Ester bekerja di departemen fungsional. Sebelumnya Rose juga pernah bertemu dengan Ester saat Devin mengadakan acara kumpul bersama di perusahaan.“Lagi sibuk?” Senyuman di wajah Rose sangat manis.“Aku lagi jelasin permintaan klien kepada Pak Devin. Emm, kalian ngobrol dulu saja. Aku nggak ganggu waktu kalian. Permisi!” Ester berdiri, lalu melambaikan tangannya, lekas berjalan pergi.Setelah Ester menutup pintu, Rose baru duduk di sofa, lalu merangkul lengan Devin. “Apa kamu kangen sama aku?”Devin tersenyum tipis. “Bukannya aku sudah pernah bilang sebelumnya? Jangan ke peru
Read more

Bab 1502

Setelah Rose pergi, Devin pun pergi mencari Ester. Mereka berdua kembali membahas masalah kontrak kerja sama. Kesalahan yang ditunjuk Ester juga tidaklah fatal, hanya masalah kecil saja.Ester berkata dengan nada bersalah, “Mungkin aku terlalu sensitif. Aku tahu kerja sama kali ini sangat penting. Aku takut ada yang salah.”“Tidak apa-apa, bagus kok untuk bersikap serius dalam bekerja,” puji Devin.Ester pun tersenyum lembut. “Terima kasih atas dukungan Pak Devin. Hari ini Pak Smith datang, apa boleh Pak Devin bawa aku untuk menemuinya? Aku juga ingin lebih banyak latihan.”Devin langsung menjawab, “Tentu saja boleh!”“Terima kasih, Pak Devin!” Devin tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku siap-siap dulu!”“Oke!”…Rose tidak mengendarai mobil kemari. Jadi, dia menunggu jemputan Sonia di kafe dekat perusahaan Devin.Selesai menghabiskan satu cangkir kopi, kebetulan mobil Sonia tiba.Rose mengambil tasnya. “Ayo!”Sonia melihat Rose hanya sendirian. Dia pun bertanya, “Di mana Devin? Bukannya
Read more

Bab 1503

“Sudahlah!” Juno memarahi Rose. “Jangan buat Pak Guru marah lagi!”Selesai berbicara, Juno menatap ke sisi Aska. “Dia memang suka bicara tanpa berpikir dulu. Pak Guru tidak usah perhitungan sama dia.”Aska mengangguk dengan emosi. “Karena kamu sudah buka suara, aku pun tidak akan perhitungan sama dia lagi!”Aska membalikkan tubuhnya hendak kembali ke tempat duduknya. Saat ini, tampak Sonia sedang memasukkan sepotong kue tar besar ke dalam mulutnya. Kedua pipinya tampak menggembung. Aska pun langsung tertawa. “Memang Sonia paling patuh. Makan saja masih bisa secantik ini!”Sonia sungguh kehabisan kata-kata.Rose menghela napas. “Juno, sudah lihat belum? Dia pilih kasih sekali!”Juno meliriknya sekilas. “Sonia lebih patuh daripada kamu!”Kedua mata Rose terbelalak lebar. “Bukannya dia itu rakus? Apa rakus itu namanya patuh?”Juno tersenyum datar. “Saat kamu makan, mulutmu lagi sibuk, kamu pun tidak bisa banyak omong. Dengan begitu, kamu pun tidak bisa memancing emosi Pak Aska. Bukannya k
Read more

Bab 1504

Mereka berdua sedang mengobrol. Sonia hanya fokus dengan makannya, seolah-olah masalah King tidak ada hubungan dengan dirinya.Tiba-tiba Aska bertanya pada Rose, “Apa kamu sudah pacaran?”Rose terkejut. Wajahnya seketika merona. Dia melirik Juno sekilas. “Kamu yang bocorin ke Pak Guru?”Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajah Juno. Nada bicaranya juga sangat datar. “Bukan.”Aska tersenyum. “Bukan Juno, tapi ayahmu. Dua hari lalu dia baru teleponan sama aku. Dia bilang sepertinya kamu sudah pacaran. Dia suruh aku untuk mengawasimu.”“Apa ada yang perlu diawasi? Aku juga bukan anak-anak. Aku memang nggak pernah pacaran, tapi pandanganku dalam memilih kekasih nggak akan salah,” bisik Rose.Kening Aska berkerut. “Apa kamu tidak berencana untuk membawanya bertemu denganku?”“Sumpah! Tadi aku mengajaknya untuk kemari. Tapi dia tiba-tiba kedatangan klien penting,” balas Rose, “Kalau kamu nggak percaya, tanya saja sama Sonia.”Sonia mengangguk. “Iya, Rose nggak lagi bohong.”“Aku percaya deng
Read more

Bab 1505

Juno melihat Rose sekilas. Dia tidak berbicara sama sekali.Alunan lagu sendu berputar di dalam mobil.[ Cintaku bukanlah cinta biasa. ][ Jika kamu yang memiliki. ][ Dan kamu yang temaniku seumur hidupku. ][ Terimalah pengakuanku! ][ Percayalah kepadaku! ][ Semua ini kulakukan. ][ Karena kamu memang untukku. ][ Cintaku bukanlah cinta biasa. ][ Jika kamu yang memiliki. ][ Dan kamu yang temaniku seumur hidupku. ][ Seumur hidupku …. ]Rose memandang ke luar jendela sembari menyenandungkan lagu. Tiba-tiba dia kepikiran masa-masa dia menyukai Devin secara diam-diam. Dia memalingkan kepala untuk melihat Juno, lalu bertanya, “Pak Juno, apa kamu punya orang yang kamu sukai?”Tangan Juno yang memegang setir mobil semakin erat lagi. Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajahnya. Dia kembali bertanya, “Kenapa kamu malah menanyakan masalah ini?”“Waktu itu, saat aku diam-diam menyukai Devin, setiap harinya aku akan menarikmu untuk mendengarkan curahan hatiku. Aku bahkan suruh kamu untuk ba
Read more

Bab 1506

Perdebatan di antara akun yang dibeli Starlight Entertainment dan penggemar King semakin sengit saja. Inti utama perselisihan adalah jelas-jelas Starlight Entertainment sedang memanfaatkan King, tetapi mereka malah merendahkan King untuk meningkatkan pamor Stella. Setiap kata-kata yang mereka ucapkan juga tidak ada batasannya. Pada hari Jumat, program acara TV Mode Wanita sudah memasuki episode belakang. Stella kembali mendapat pujian atas desain menakjubkannya. Sekarang Stella telah menjadi sosok yang dipuja-puja oleh tim produksi. Semua juri pun tak berhenti memujinya untuk menjalin hubungan baik.Selesai juri berkomentar, Stella berkata dengan tersenyum lembut, “Terima kasih atas dukungan semua orang. Tapi saat aku menerima penghargaan, aku juga menerima keraguan dari orang-orang. Di sini, aku ingin melakukan klarifikasi.”“Aku nggak pernah mengatakan aku itu King Junior. Desainku juga aku desain sesuai dengan gayaku, tanpa pengaruh dari siapa pun. Aku harap penggemar dari desainer
Read more

Bab 1507

“Oke, aku akan bicarakan sama dia!” Sutradara kembali menjamin.Setelah membujuk Stella, sutradara baru pergi membujuk Cindy. Dia juga mengucapkan janji-janji manis, alhasil Cindy baru bersedia untuk melanjutkan syutingnya.Semua orang kembali ke aula untuk meneruskan rekaman. Demi menghindari Cindy sembarangan bicara lagi, pihak acara langsung mematikan micnya.Akhirnya program acara minggu ini selesai direkam juga.Saat menyunting video, semuanya kelihatan sangat harmonis, seperti keluarga yang saling mencintai satu sama lain saja.Mengenai ucapan yang dikatakan Stella di syuting awal tadi, yang mana mengatakan dirinya tidak menjiplak hasil karya King, sutradara juga sudah berpikir panjang. Demi meningkatkan popularitas program acara TV, pada akhirnya bagian itu ditayangkan.Mesti ada perdebatan untuk bisa memperoleh popularitas. Lagi pula, ucapan itu diucapkan Stella sendiri, tidak ada hubungannya dengan program acara TV mereka. Jika ada yang memperdebatkan masalah ini, mereka juga
Read more

Bab 1508

Hendri tidak setuju dengan ucapan Reviana, dia merasa alangkah bagusnya jika Stella lebih menjaga sikapnya. Hanya saja, berhubung Reviana sangat keras kepala, Hendri juga tidak berani mengatakan pendapatnya lagi.“Oh ya, beberapa bulan ini pembayaran klien tidak tepat waktu, arus kas perusahaan agak terhambat. Kamu bantu aku bicarakan dengan Stella dulu, apa dia bisa ambil sebagian uangnya untuk diputar dulu.” Hendri mengalihkan topik pembicaran.“Masalah sepele seperti itu? Kamu ngomong saja sendiri sama Stella.” Reviana sedang menonton. Dia malas untuk bergerak.Hendri mengangguk, lalu naik ke lantai atas menuju kamar Stella. Pintu diketuk, kemudian dia memasuki kamar. Stella berdiri dengan menunjukkan senyum bahagia di wajahnya. “Ayah!”Hendri mengulangi ucapannya terhadap Reviana sekali lagi. Raut wajah Stella malah kelihatan tidak begitu bagus. Hendri menyadari Stella tidak bersedia untuk mendengarnya. Dia pun tidak menasihatinya lagi.Pada akhirnya, Hendri mengatakan masalah perp
Read more

Bab 1509

Tak lama kemudian, Pretty menemukannya, lalu menyerahkannya kepada Sonia. “Coba kamu lihat!”Ada orang yang menggabungkan hasil desain Stella menjadi sebuah video. Satu per satu busana indah ditampilkan. Raut wajah Sonia semakin muram lagi. Sonia berpikir sejenak, lalu berkata kepada Pretty, “Tolong kirim video ini kepadaku, ya!”Selesai berbicara, Sonia bergegas meninggalkan ruang istirahat.“Sonia, ada masalah apa?” tanya Pretty dengan cemas. Namun, Sonia tidak membalasnya sama sekali.Pretty sungguh bingung. Dia tidak mengindahkan Sonia, hanya mengirim video yang dia minta kepadanya.Sonia kembali ke ruang kerjanya, lalu membuka laptopnya. Dia mencari hasil desain model terbaru untuk tema musim gugur GK nanti. Kemudian, dia membandingkannya satu per satu dengan video yang dikirim Pretty.Hasilnya adalah setiap busana yang dibuat Stella itu memiliki jejak desain Sonia. Jika hanya ada satu atau dua busana yang mirip, mungkin semua itu hanyalah kebetulan belaka. Namun, jika semua desa
Read more

Bab 1510

Sonia menyandarkan dagunya di atas pundak Reza, lalu membalasnya dengan tersenyum, “Apa yang bisa aku lakukan di sisimu?”“Kamu bisa melakukan apa pun atau … kamu tidak usah melakukan apa pun. Yang penting aku bisa melihatmu setiap saat.”“Apa kamu nggak bosan?” tanya Sonia.Reza tersenyum tipis. “Apa kamu akan bosan ketika melihatku?”“Nggak bakalan!” Pelukan Sonia semakin erat lagi.“Mau?” tanya Reza dengan penuh harapan.Sonia menggeleng. “Aku punya pekerjaan yang ingin aku lakukan.”“Aku bisa menunggu sampai kamu menyelesaikan pekerjaanmu di lokasi syuting.” Reza mencium pipi Sonia dengan perlahan. “Kamu bisa bekerja di perusahaan dengan jabatan istrinya presdir. Gimana menurutmu?”“Nggak mau!” Sonia segera menolak.Reza menghela napas ringan. “Sepertinya posisi istrinya presdir ditambah dengan aku masih tidak bisa dibandingkan dengan desainmu!”Sonia pun tertawa ketika mendengar nada bicara tidak berdaya Reza.“Apa kamu ingin terkenal? Seperti Stella? Kalau kamu ingin, aku bisa me
Read more
PREV
1
...
149150151152153
...
191
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status