Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 1221 - Chapter 1230

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 1221 - Chapter 1230

1928 Chapters

Bab 1221

Welly mengejar Sonia, lalu berkata dengan tersenyum, “Sonia, kamu tenang saja. Kelak aku tidak akan dekat-dekat lagi sama kamu. Aku datang cuma untuk berterima kasih kepadamu. Kamu sudah membantuku untuk menemukan kakak kandungku.”Saat ini Welly sudah tidak berpakaian lusuh seperti sebelumnya. Dia bagai sudah berubah saja. Dia telah memotong rambutnya menjadi gaya yang lebih modern, lalu mengenakan pakaian bermerek. Hanya saja, gaya premannya masih belum berubah.Langkah kaki Sonia seketika berhenti. Dia memalingkan kepalanya, lalu berkata dengan datar, “Kalau kamu sudah menemukan kakak kandungmu, kamu mesti menghargainya. Jangan sampai kamu kehilangan kakakmu!”Welly berpikir sejenak, lalu mengangguk. “Tentu saja! Aku hanya punya kakakku saja. Kami tidak akan berpisah lagi.”“Emm!” Sonia mengangguk. “Bagus sekali!”Welly tersenyum menyeringai. “Kakakku sudah mau sampai. Aku pergi cari dia dulu.”Seusai berbicara, Welly langsung berjalan pergi.Sonia pun tersenyum, lalu mulai menyibuk
Read more

Bab 1222

Kedua mata Stella terbelalak lebar. “Kamu sudah menghabiskannya? Kamu kalah judi, ‘kan?”Terlintas ekspresi canggung dari wajah Welly. Dia pun tersenyum. “Kakak nggak usah tahu masalah itu. Pokoknya sekarang uangku sudah habis. Aku lihat ada yang menghabiskan uang 200 juta dalam satu malam. Kalau dibandingkan dengan dia, aku sudah tergolong hemat!”Stella merasa Welly sungguh tidak masuk akal. “Kamu kira aku itu apa? Mesin ATM? Sepertinya orang tuamu juga nggak mungkin beri uang sebanyak itu sama kamu!”Welly juga tidak merasa marah. Dia masih saja tersenyum. “Orang tua kita sudah tiada. Sekarang aku hanya punya kamu saja!”“Aku ini bukan anggota keluargamu!” Stella berjalan mundur selangkah. Dia menatap Welly dengan tatapan geram dan juga waspada. “Kamu jauhi aku dulu. Kalau nggak, aku akan lapor polisi!”“Lapor saja! Kamu perbesar masalah saja. Lagi pula, aku juga tahu kamu tinggal di mana. Kalau kamu tidak kasih aku, aku akan cari orang tua asuhmu!” ucap Welly tanpa takut sama sekal
Read more

Bab 1223

Pintu rumah itu juga sudah diganti dengan sebuah pintu anti maling yang berwarna abu-abu. Terdapat juga sebuah dekorasi bingkai di bagian tengahnya. Rumah kelihatan semakin modern saja.Saking bagusnya, Sonia pun melirik pintu itu sekilas ketika keluar di pagi hari. Saat Sonia pulang di malam harinya, dia berjalan keluar lift, hendak memasuki rumah. Tetiba terdengar suara nyaring dari belakang. “Kakak, kamu sudah pulang kerja, ya?”Sonia segera memalingkan kepalanya, melihat ke belakang. Namun, tidak ada orang di belakang.Saat ini, bingkai di atas pintu digeser, lalu menunjukkan layar sebesar Ipad. Muncul sebuah animasi bola berbulu muncul di atas, lalu menatap Sonia dengan tersenyum. Animasi itu sungguh mirip dengan Totoro yang gendut saja!Sonia merasa bingung. Dia berjalan mendekat. “Apa kamu lagi bicara sama aku?”“Tentu saja! Memangnya ada orang lain di sini?” Animasi di dalam layar tersenyum. “Aku perkenalkan diriku dulu, namaku Hemiko, aku adalah anggota Takuu yang ke-28976. Ke
Read more

Bab 1224

Sonia sungguh terkejut. Dia menatap Hemiko dengan bingung. “Kenapa kamu bisa tahu?”“Karena mataku memiliki fungsi memindai kondisi tubuhmu.” Hemiko mengorek telinganya.Lagi-lagi Sonia merasa kaget. “Kamu hebat sekali!”“Pergi makan sana. Sampai jumpa! Aku juga ingin mengejar wanita yang kusukai!” Hemiko melambaikan tangannya, lalu menghilang dalam sekejap. Layar monitor seketika menjadi gelap. Kedua mata Sonia terbelalak lebar. Hemiko punya orang yang disukainya? Apa orang itu adalah robot? Robot juga punya perasaan?Sonia merasa sistem kecerdasan buatan sungguh hebat hingga melampaui bayangannya.Kelly kembali menelepon Sonia. Dia mengangkat sembari berjalan menuruni tangga.Keesokan paginya. Saat Sonia keluar rumah, layar di pintu seberang menyala. Hemiko pun keluar. “Selamat pagi, Sonia!”“Selamat pagi!”Semalam setelah kembali dari rumah Kelly, Sonia sempat mengobrol sejenak dengan Hemiko. Sekarang Sonia tidak menganggap Hemiko sebagai sebuah layar maupun robot, dia menganggap
Read more

Bab 1225

Setelah Sonia mendapatkan misi, dia langsung pergi mencari Pretty.Saat ini, Pretty sedang makan buah-buahan di dalam ruang istirahat. Ketika melihat Sonia ke dalam, dia pun berkata dengan mendengus dingin, “Pak Teddy yang suruh kamu ke sini?”“Kamu itu aktris, kamu bertanggung jawab untuk mengikuti kemauan sutradara. Lagi pula, bukan cuma kamu saja yang akan kehujanan, masih banyak orang yang akan kehujanan bersamamu.” Sonia melihat ke luar. “Hujan juga sudah semakin mengecil. Cepat pergi sana!”“Aku benar-benar benci sama hujan. Nanti pakaianku bakal basah dan menempel di tubuhku. Menjengkelkan sekali!” omel Pretty.Sonia juga tidak berkata lain lagi. Dia hanya melihat Pretty dengan tatapan datar.“Sudahlah, aku akan pergi!” Pretty berdiri, lalu memberi tahu asistennya. “Bantu aku persiapkan pakaianku. Aku akan ganti pakaian setelah selesai syuting.”“Tenang saja!” ucap asisten dengan tersenyum.Pretty berjalan keluar sembari tersenyum pada Sonia. “Jangan marah lagi, ya! Aku akan per
Read more

Bab 1226

Edward tersenyum sembari mengeluarkan sebuah kotak beludru dari sakunya, lalu menyodorkannya ke hadapan Stella. Dia berkata dengan suara rendah, "Aku membeli ini saat menemani ibuku belanja kemarin. Ibuku bertanya apa aku sudah punya pacar."Stella membuka kotak itu sambil tersenyum. Di dalamnya ada sebuah gelang berlian GK Jewelry. Dia menutup kotak itu kembali, lalu mengembalikannya kepada Edward dan bertutur, "Ibuku sudah pernah berikan ini padaku. Kamu berikan pada orang lain saja."Edward menatap Stella dengan penuh cinta seraya bertanya, "Selain kamu, memangnya aku bisa berikan pada siapa lagi?"Mendengar ini, Stella mengernyit dan merasa sedikit malu.Edward merasa bersemangat. Dia memberikan gelang itu kepada Stella lagi, lalu berujar, "Pelayan toko sudah bilang kalau gelang ini hanya ada dua di Jembara. Yang satu ada hiasan bintang, yang satu ada hiasan bulan. Ini melambangkan cinta abadi. Kebetulan, kamu punya satunya lagi. Aku juga beli yang ini. Itu artinya kita ditakdirkan
Read more

Bab 1227

Sesudah mengungkapkan perasaannya, Edward merangkul bahu Stella untuk mencium bibirnya.Stella sontak menolaknya. Namun, begitu memikirkan dirinya masih perlu memanfaatkan Edward, dia menurunkan harga dirinya. Dia memejamkan kedua matanya dan membiarkan Edward menciumnya. Dia telah mengorbankan banyak hal demi melawan Sonia. Semoga Edward tidak mengecewakannya.....Dua hari kemudian, Teddy menerima sebuah panggilan. Orang itu mengundangnya untuk menghadiri pesta pertemuan. Orang-orang yang akan hadir adalah investor drama. Jadi, dia harus datang.Tidak lama usai Teddy mengakhiri panggilan, seorang sutradara yang pernah bekerja sama dengannya menghubunginya. "Teddy, Pak Darius dari Daia Group mengundangku makan malam bersama. Katanya kamu juga hadir. Kebetulan, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu."Teddy terkekeh-kekeh, lalu membalas, "Apa itu? Katakan saja.""Aku punya sebuah film dan sedang mempersiapkan syutingnya. Kemungkinan antara kuartal ketiga atau kuartal keempat baru mu
Read more

Bab 1228

Sonia tiba-tiba teringat bahwa Reza telah membeli hak cipta drama yang disutradarai Teddy. Saat ini, Reza adalah investor utama drama ini. Wajar jika dia berada di acara ini. Hanya saja, Sonia sedikit terkejut karena tiba-tiba bertemu dengannya setelah setengah bulan tidak berjumpa."Sonia, dia Pak Salman yang aku ceritakan tadi," ucap Teddy memperkenalkan.Sonia segera menenangkan diri dan menyapa Salman.Salman berusia 40-an tahun. Tubuhnya kurus. Dia menatap Sonia sambil terkekeh-kekeh, lalu berkata, "Aku sudah lama mendengar tentangmu. Semoga kita punya kesempatan untuk kerja sama."Sonia tersenyum tipis sembari menyahut, "Salam kenal.""Silakan duduk. Sonia, kamu nggak perlu canggung," tutur Salman.Sonia dan Teddy duduk di kursi kosong. Satu meja ini bisa menampung 30 orang. Reza duduk di kursi utama. Sonia duduk berhadapan dengannya. Wanita ini melihat ke sekeliling. Di ruangan ini kira-kira ada 20 orang. Selain Teddy dan Salman, yang lainnya adalah investor. Mereka semua mengen
Read more

Bab 1229

Sonia tetap bergeming setelah Darius memamerkan barang-barangnya sehingga Darius mulai panik. Darius memberi isyarat kepada beberapa orang di samping. Salah satu pria menghampiri Sonia dan bersulang kepadanya sembari berucap, "Nona Sonia pasti sangat lelah di lokasi syuting. Aku mau bersulang denganmu karena kamu sudah berkontribusi untuk keberhasilan proses syuting!"Teddy memperkenalkan kepada Sonia, "Ini Pak Raihan dari Perusahaan Faradai."Sonia tahu Raihan adalah investor, jadi dia pun berdiri dan bersulang dengan Raihan. Kemudian, ada empat orang lagi yang menghampiri Sonia. Mereka semua adalah investor dan terus memuji Sonia, seolah-olah syuting tidak bisa dilanjutkan lagi jika tidak ada Sonia.Ketika ada orang yang menghampiri Sonia lagi, Darius langsung menghalangi orang tersebut. Dia berusaha melindungi Sonia, "Nona Sonia masih muda, dia nggak kuat minum. Biar aku saja yang minum."Semua orang pun berkomentar setelah melihat sikap Darius."Hari ini Pak Darius begitu perhatian
Read more

Bab 1230

Reza dan rekan bisnis itu lanjut membahas kerja sama mereka. Orang lainnya tampak kebingungan, tetapi mereka tidak berani melihat Reza untuk waktu yang lama. Mereka semua berpura-pura tidak terjadi apa-apa, lalu mulai berbincang sambil minum anggur lagi. Suasananya menjadi ramai kembali seperti sebelumnya.Sonia tetap fokus makan dan mengabaikan tatapan semua orang kepadanya. Reza masih berbincang dengan rekan bisnisnya. Saat melihat makanan kesukaan Sonia, Reza akan mengambilkannya untuk Sonia. Setelah Sonia menghabiskan sup, Reza menambahnya lagi. Setengah jam kemudian, Sonia selesai makan.Reza memandang Sonia, lalu bertanya dengan datar, "Apa kamu sudah kenyang?""Um," sahut Sonia sembari mengangguk."Kalau begitu, kamu pulang saja. Robi ada di lantai bawah, dia akan mengantarmu pulang," timpal Reza.Sonia tahu dia tidak perlu berlama-lama lagi di sini. Jadi, dia mengangguk dan berucap, "Terima kasih."Reza mengiakannya dengan ekspresi datar. Sonia berdiri dan berjalan ke luar, dia
Read more
PREV
1
...
121122123124125
...
193
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status