Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 1111 - Chapter 1120

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 1111 - Chapter 1120

1928 Chapters

Bab 1111

Aaron merangkul pundak Johnson. “Hei, kamu kuat juga!”Johnson menunjukkan senyuman terpaksa.Tim Bondan tidak tergolong sengaja melukai orang. Pertandingan pun dilanjutkan.Namun tak sampai 10 menit, bola kembali membentur kepala Johnson. Anggota tim Bondan pun diberi kartu kuning.Wajah Johnson tampak membengkak. Namun, dia masih berusaha untuk melanjutkan pertandingan.Perlahan-lahan, ada yang mulai menyadari kejanggalan. Selain gol pertama yang dicetak Bondan, tidak ada lagi yang mencetak gol. Johnson malah bagai sasaran semua orang saja. Dalam waktu 20 menit, bola malah melayang ke wajah dan kaki Johnson. Namun, juri masih saja tidak mencurigai tim Bondan.Saat ini, gerakan Johnson melambat lantaran sedang terluka. Kalau bukan dibentur bola, dia malah disenggol oleh anggota timnya sendiri. Meski luka sudah memenuhi tubuh Johnson, dia masih saja keras kepala ingin melanjutkan pertandingan.Semua orang sungguh terharu dengan kegigihan Johnson!Saat semua penonton merasa terharu, Jo
Read more

Bab 1112

Saat Johnson berpacaran dengan Tiffany, Tiffany terlihat sangat gugup ketika didekatinya. Seolah-olah Johnson adalah seekor binatang buas saja. Itulah sebabnya Johnson mengira Tiffany sangatlah pemalu. Namun sekarang, Tiffany malah berciuman dengan seorang lelaki di hadapan semua orang!Johnson yang emosi itu pun jatuh pingsan di tempat. Dia langsung digotong oleh orang-orang.Di area penonton, Jolin langsung berdiri lantaran syok. Dia mengira dirinya sudah mengalahkan Tiffany. Namun, siapa lelaki itu?Tadi Jolin sempat memperhatikan lelaki berbadan kekar dan berwajah tampan itu. Jangan-jangan dia adalah kekasihnya Tiffany?Bukankah Tiffany sangat mencintai Johnson? Kenapa dia malah sudah berganti haluan berpacaran dengan lelaki setampan dan seunggul ini?Beberapa saat kemudian, Bondan baru melepaskan Tiffany. Jari tangannya mengusap ujung bibir Tiffany. Dia menatap kedua mata Tiffany yang mulai merona, lalu berkata dengan tersenyum tipis, “Aku sudah membantumu untuk melampiaskan amara
Read more

Bab 1113

Hari pun sudah siang setelah selesai pertandingan. Anggota tim Bondan sedang makan bersama.Di dalam ruangan yang luas ini, Jason, Yusa, dan yang lainnya sudah tiba. Ada juga Bondan dan anggota tim yang memenangkan pertandingan.Para anggota tim ini dipilih dari para pengunjung. Ada beberapa yang dikenali Bondan. Mereka semua bersulang, mulai berkenalan dengan satu sama lain. Saat Reza keluar untuk menelepon, Jason duduk di samping Sonia, lalu bertanya, “Apa Yana baik-baik saja? Apa dia terkejut waktu itu?”Sonia tersenyum lembut. “Nggak, kok. Yana itu anaknya pemberani.”Jason mengangguk. “Iya, anak itu memang sangat pemberani ….”Sama seperti ibunya.Tetiba Jason terdiam sejenak, baru bertanya, “Kapan mereka pergi?”Sonia membalas, “Awalnya mereka berencana pergi setelah pernikahan kakaknya Kelly. Sekarang Kelly memutuskan untuk pergi setelah ibunya keluar dari rumah sakit.”Tatapan Jason menjadi muram. “Gara-gara aku?”Sonia terdiam sejenak, baru membalas, “Bukan, karena pihak seko
Read more

Bab 1114

“Sst!” Sonia melakukan sebuah isyarat tangan, lalu melirik sekeliling. “Misi? Kamu nggak mau tunangan sama Frida?”Johan tertegun sejenak. Dia masih saja meraih pergelangan tangan Sonia. “Kita bisa ambil misi yang jangka waktunya pendek. Pokoknya aku ingin menjalankan misi!”“Setelah kalian tunangan nanti!”“Serius?”“Emm, serius!”“Boleh juga!” Seketika Johan menjadi kegirangan. “Jangan lupakan aku, ya!”“Uhuk!”Terdengar deham ringan dari belakang mereka berdua. Johan dan Sonia memalingkan kepala dengan serempak, lalu tampak Reza sedang berjalan ke sisi mereka. Tatapannya sedang tertuju pada tangan Johan yang sedang meraih lengan Sonia.Namun, Johan tidak melepaskannya. “Kak Reza, apa kamu juga cemburu dengan hubungan aku dan Bos?”Reza langsung menepis tangan Johan. “Aku bahkan cemburu dengan wanita. Apa kamu tidak tahu?”Johan sungguh terkejut dengan sikap dominan Reza. Kedua matanya terbuka lebar. Dia pun tidak bisa berkata-kata.…Semua orang kembali duduk. Sonia mengamati sekeli
Read more

Bab 1115

Betul! Jolin sedang menggoda Bondan! Dia pasti sudah mengincar Bondan sejak pertandingan sepak bola. Jolin bahkan sengaja mengganti pakaian dan merias wajahnya, lalu menunjukkan ekspresi sedihnya. Dia yakin semua lelaki akan termakan dengan sikapnya ini.Pasti Jolin juga menggunakan cara itu untuk menggoda Johnson sebelumnya?Si Johnson sungguh kasihan. Padahal dia yang cedera parah sedang berbaring di atas ranjang, sekarang wanita yang paling lembut dan lugu di hatinya itu malah pergi menggoda lelaki lain. Semua ini terasa sangat lucu bagi Tiffany!Bondan pernah bertemu dengan banyak wanita. Mana mungkin dia tidak bisa membaca apa yang ada di benak Jolin? Bondan pun berkata dengan datar, “Berhubung Johnson menghasutmu, kamu seharusnya pergi cari Johnson!”Kali ini Jolin sungguh syok. Dia segera mengeluarkan nada bicara tegas berlagak sangat berpendirian. “Aku memang lagi berpacaran sama Johnson, tapi aku nggak pernah pakai uangnya sama sekali. Uang 100 juta itu adalah tabungan dari ha
Read more

Bab 1116

Setelah Jolin berjalan pergi, raut wajah Tiffany baru berubah datar. Dia mengangkat kakinya, lalu berjalan ke toilet.Bondan meraih pergelangan tangannya. Sepertinya dia merasa lucu. “Aku ingin tahu apa benar kamu meminjamkan uang kepadanya?”“Meminjamkan uang?” Tiffany tersenyum dingin. “Aku lebih pengen tampar dia, boleh?”Suara tawa Bondan semakin keras lagi. Kedua matanya tampak berkilauan. “Sepertinya kamu hebat juga. Kenapa kamu bisa kalah sama dia?”Tatapan Tiffany seketika menjadi muram. Dia pun berkata dengan nada menyindir, “Karena aku merasa cinta itu mesti tulus dari lubuk hati.”Kemudian, Tiffany tersenyum. “Sebenarnya siapa juga yang bodoh. Hanya saja, ada yang tak berhenti bermain siasat dan trik, mengira mereka sangatlah hebat, lalu mempermainkan orang lain!”Bondan mengangguk. “Masuk akal! Kalau begitu, baguslah kita bisa bersama. Kamu selalu berpikir dengan kepala dingin dan sangat pintar!”Tentu saja Tiffany mengerti maksud Bondan. Mereka tidak akan saling mencintai,
Read more

Bab 1117

Reza tahu teman Sonia sangat sedikit. Jarang-jarang ada yang bisa mengobrol dengan Sonia. Tentu saja Reza merasa gembira. Dia menyuruh Bondan untuk mengajak kekasihnya ketika ada acara kumpul bersama.Bondan membalas dengan tersenyum, “Tidak masalah. Kelak kita lebih sering bertemu saja!”Setelah mereka semua berpamitan, semuanya memasuki mobil masing-masing.Mobil melaju kencang di bawah pancaran sinar matahari sore. Sonia yang terkena hangatnya sinar matahari pun bersiul kegirangan. Tak lama kemudian, dia mulai mengantuk dan kedua mata pun dipejamkan.Reza memalingkan kepalanya melihat wajah putih si Sonia. Tatapannya sangatlah jernih. Dia memperlambat laju mobilnya, lalu menyelimuti Sonia dengan jaketnya.Pada saat ini, hati Reza terasa sangat gembira.Sonia sudah tidur selama satu jam. Setelah bangun, dia menyadari mobil sedang berhenti. Reza tidak berada di mobil. Pemandangan di luar mobil juga terasa sangat asing, sepertinya mereka masih belum tiba di Kota Jembara.Sonia segera m
Read more

Bab 1118

Reza menjilat ujung bibirnya, lalu menunjukkan senyum malas di wajah mereka. “Awalnya aku merasa sangat manis. Tapi setelah makan, aku merasa rasanya sangat lezat. Pantas saja kamu suka makan yang manis-manis.”Sonia berkata dengan suara datar, “Aku bisa suka yang manis-manis juga karena merasa makanan manis bisa memulihkan tenaga.”Reza merasa kaget. Dia mengira Sonia tidak diberi makanan lezat oleh orang tua asuhnya yang keras itu. Jadi, setelah dewasa, dia baru gila-gilaan mengonsumsi yang manis-manis.Tak disangka ternyata ada alasan lain.Tetiba Reza kepikiran ketika Sonia masih berusia 6 tahun dulu, dia pernah melakukan pelatihan keras bersama Morgan. Seharusnya Sonia adalah orang termuda di dalam regu. Kekuatannya tidak bisa mengalahkan yang lain dan sering terkuras habis. Dia terpaksa mengandalkan cokelat dan makanan manis untuk mengisi tenaganya.Perlahan-lahan, Sonia mulai ketergantungan terhadap makanan manis.Hati Reza terasa sesak. Dia berkata dengan tersenyum tipis, “Kala
Read more

Bab 1119

Selesai makan, Sonia hendak menuruni mobil. Tetiba si lelaki menarik lengan Sonia. “Kamu kira semuanya sudah selesai?”Sonia membalikkan kepalanya. “Apa lagi yang ingin kamu lakukan?”“Temani aku makan sekarang atau cium aku. Setelah kamu cium, aku akan langsung melepaskanmu.” Wajah tampan Reza terlihat buram di bawah cahaya gelap. Kedua matanya malah kelihatan semakin tajam.Sonia menatap Reza. Saat kedua pasang mata saling bertemu di bawah cahaya gelap ini, Sonia menggigit bibirnya sejenak. “Kamu pernah bilang akan memberiku waktu.”“Aku tidak akan menyentuhmu di saat kamu mempertimbangkan hubungan kita. Tapi kamu mesti beri aku sedikit hadiah. Kalau tidak, mungkin aku juga tidak ada cara untuk bertahan hingga kamu selesai berpikir.” Reza tersenyum tipis. Dapat terdengar rasa keras kepala di dalam nada bicaranya.Sonia kepikiran dengan sosok Reza yang sedang mengantre membeli makanan untuknya di bawah matahari terik. Dia pun mengangkat kepalanya, lalu berkata, “Sebentar saja.”“Emm!”
Read more

Bab 1120

“Ini kuda putih. Kuda putihnya Pangeran,” jelas Sonia dengan tersenyum.Yana mengerutkan keningnya tanda dirinya merasa bingung. “Sebenarnya aku ingin seekor keledai yang bisa ditunggang. Apa ia bisa menunggangku untuk pergi belanja?”Sonia pun tersenyum ketika melihat keluguan anak kecil ini. Dia mengangguk, lalu berkata, “Tentu saja bisa. Nanti ia akan bawa Tuan Putri pergi belanja, oke?”Kali ini Yana baru tersenyum lebar. Dia mengeluarkan gigi putihnya. Tetiba dia melihat ke luar jendela, lalu berkata dengan nada imut, “Sudah malam, nanti setelah belanja, cepat makan dan tidur, ya. Emm … gimana kalau belanjanya besok saja?”Sonia yang duduk di lantai itu pun tersenyum. “Oke, terserah Yana mau belanjanya kapan.”Mereka berdua sedang memainkan istana. Tetiba Yana bertanya pada Sonia, “Bibi, kenapa Paman nggak cari aku lagi?”Senyuman di wajah Sonia langsung terkaku. Dia memeluk Yana, lalu berkata dengan suara lembut, “Belakangan ini Paman lagi sibuk sekali. Nanti dia pasti akan mengu
Read more
PREV
1
...
110111112113114
...
193
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status