Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 1121 - Chapter 1130

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 1121 - Chapter 1130

1928 Chapters

Bab 1121

Saat Sonia pergi mengambil kotak makan, tim produksi mengambilkan sebuah kotak makan dari kotak penghangat khusus untuknya. “Nona Sonia, ini punyamu.”Kotak makan ini memang adalah kotak sekali pakai. Namun, kualitasnya kelihatan lebih bagus daripada yang lain. Kotak makan ini bahkan ada tiga tingkat.Darren melihat dengan penasaran, lalu berkata dengan tersenyum, “Pak Teddy memperlakukanmu dengan khusus atau semua ini ulah orang lain?”Sonia bertanya pada tim produksi kenapa kotak makannya berbeda dengan yang lain. Orang itu pun hanya membalas dengan tersenyum bahwa dirinya juga tidak tahu apa-apa, dia hanya mendengar apa perintah atasan saja.Sonia tidak bertanya lagi. Dia membawa kotak makan dan berjalan pergi.Setelah pulang, Sonia membuka kotak makannya. Darren spontan merasa kaget.Pada tingkat pertama kotak makan itu terdapat empat jenis lauk, ada daging ikan, daging sapi, dan dua jenis sayur hijau. Di tingkat kedua ditaruh nasi putih dan juga kue kering. Sementara, tingkat yang
Read more

Bab 1122

Pretty datang dengan membawa manajer, penata rias, dan ketiga asistennya.Manajer menjelaskan kepada Teddy bahwa tadi pagi Pretty memiliki kegiatan lain. Berhubung jadwal sudah sempat disusun sebelumnya, mereka tidak enak hati untuk menolak.Meski sebenarnya Teddy merasa kesal, dia juga berlagak lapang dada, tidak mempermasalahkannya.Sonia berjalan ke ruang rias untuk mencari Pretty, lalu memilih sepotong busana untuk syuting adegan pertamanya nanti sore. Pretty kelihatannya sangat mengantuk, dia menguap sembari mendengar penjelasan Sonia.Saat mendengar hingga setengah, tetiba Pretty merasa kesal. “Ngantuk sekali ini. Semalam aku main gim kemalaman, aku malah dibangunkan di siang hari. Aku masih nggak bersemangat, gimana ceritanya aku bisa syuting?”Manajer segera memberi isyarat mata, menyuruh Pretty untuk jangan berbicara lagi.Sonia berlagak tidak kedengaran apa-apa. Dia menyerahkan pakaian yang dipilihkan kepada asistennya.Pretty melirik sekilas, lalu mengerutkan keningnya. “Pak
Read more

Bab 1123

Saat berjalan keluar, Sonia menyadari seorang lelaki berperawakan tinggi dan kurus, dengan mata sipit dan bibir tipis. Lelaki itu tidak tergolong tampan, hanya saja dia tergolong berkarisma.Saat mereka berdua berpapasan, si lelaki spontan melirik wajah Sonia. Kemudian, dia memalingkan kepalanya dengan tatapan dingin.Edward berjalan ke dalam ruangan istirahat. Ketika melihat Pretty, dia langsung tersenyum lebar. “Selamat Dik atas kerja samamu dengan sutradara terkenal. Kali ini, kamu pasti akan tenar!”Pretty mencemberutkan bibirnya. “Masa aku disuruh pakai pakaian rongsokan. Kesal sekali!”Edward langsung duduk di sofa, lalu melirik pakaian-pakaian itu. “Pakaiannya memang murahan, tapi adik sepupuku ini sangat berkelas, kamu pasti akan tetap cantik meski mengenakan pakaian yang biasa.Setelah mendengar ucapan itu, terlihat senyuman di wajah Pretty. Dia bertanya pada Edward, “Apa Bibi yang suruh kamu kemari?”“Ibuku khawatir kamu tidak terbiasa di Jembara. Jadi, dia buatkan kue khas K
Read more

Bab 1124

Setelah setengah jam kemudian, Stella dan Edward duduk di dalam ruangan VIP sebuah restoran barat mewah. Stella meletakkan buket bunga di samping, lalu berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya aku ingin minta bantuan Tuan Edward.”Edward menuangkan segelas anggur merah kepada Stella. “Kenapa kamu berbicara seperti ini? Kamu tidak perlu sungkan sama aku, katakan saja!”Stella berkata dengan tersenyum, “Begini, kamu tahu juga aku sudah membuka studioku sendiri. Tapi belakangan ini bisnis studioku kurang bagus. Adik sepupu Tuan Edward itu pemeran utama dalam sinetron Pak Teddy. Aku ingin kenalan sama dia. Siapa tahu aku bisa menjadi desainer busana Nona Pretty.”“Oh begitu!” Sebenarnya Edward sudah menebaknya sejak awal. Dia hanya sedang bersandiwara saja “Sepertinya sudah ada desainer busana di lokasi syuting mereka.”Stella berkata, “Nona Pretty itu aktris besar. Sudah sepantasnya dia memiliki desainer busana pribadi.”Edward membalas dengan tersenyum, “Adikku itu baru saja memulai syuting
Read more

Bab 1125

Awalnya Stella tidak ingin pergi. Hanya saja, dia takut akan memancing emosi Edward. Sudah lama studio Stella tidak menerima proyek. Bisa saja Reviana akan memutuskan aliran dananya. Jadi, Stella mesti memikirkan cara untuk mempertahankannya.Stella berpikir sejenak, lalu mengeluarkan senyuman lembut. “Oke!”Setelah kedua orang selesai makan, Edward membawa Stella ke pub.Stella tahu dirinya pasti harus berkorban sedikit malam ini. Saat mereka sedang duduk di dalam ruangan VIP di pub, Edward yang sedikit mabuk itu pun langsung menciumnya. Stella juga menahan diri untuk tidak menolak.Stella pernah mencintai orang hebat seperti Juno. Jadi, mana mungkin Edward akan masuk ke dalam hatinya?Namun pada akhirnya, Stella mulai menolak. Untung saja Edward benar-benar menyukainya. Jadi, dia juga tidak berani terlalu memaksa Stella.Saat mereka berdua meninggalkan pub, waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam. Setibanya di Kediaman Dikara, waktu pun sudah menunjukkan pukul 12 malam.Stella ti
Read more

Bab 1126

Keesokan harinya, Stella mengendarai mobil ke dalam lokasi syuting. Dia memperkenalkan dirinya kepada yang lain bahwa dirinya adalah desainer pribadi yang direkrut langsung oleh Pretty.Pretty masih belum tiba. Kru lokasi syuting membawa Stella untuk menunggu di dalam. Stella mengamati ruangan rias. Ketika melihat orang-orang sedang sibuk, dia pun duduk menunggu di samping.Sonia membawa asistennya kemari, lalu menyusun busana untuk syuting hari ini.Pemain yang sedang merias wajahnya pun memberi salam kepada Sonia. Sejak sinetron ini melakukan syuting ulang, semua orang semakin segan terhadap Sonia.Sudah dua tahun Stella tidak bertemu dengan Sonia. Ketika bertemu saat ini, dendam di masa dulu seketika meluap kembali. Dia mengepal erat tangannya sembari berpikir, kira-kira ekspresi apa yang akan ditunjukkannya ketika menyapa Sonia nanti?Setelah berpikir lama, Sonia malah tidak melirik ke sisinya. Dia langsung pergi setelah menyusun busana.Stella segera berdiri, lalu mengikuti langka
Read more

Bab 1127

Pretty melirik Stella sekilas, baru berkata dengan acuh tak acuh, “Ikuti aku!”Pretty memiliki ruangan riasnya sendiri. Setelah masuk ke ruangan, tampak pakaian yang dipersiapkan Sonia semalam untuk Pretty. Hanya saja, Pretty tidak menyukainya sama sekali. Jadi, hari ini Pretty datang dengan membawa satu kardus pakaian yang biasa dikenakannya.Asisten menggantung pakaian ke rak pakaian yang lain. Semuanya adalah pakaian bermerek dengan model bervariasi, dimulai dari model santai, modis, bahkan ada juga gaun panjang.“Selera Nona Pretty bagus sekali!” Stella mengambil sepotong terusan desain merek terkenal. “Aku juga suka banget sama terusan ini. Tapi setelah aku mencobanya, aku merasa aku nggak cocok. Aku kelihatan biasa-biasa saja dengan terusan ini.”Harga terusan ini sekitar 200-an juta. Pretty mengamati Stella, lalu bertanya, “Keluarga kalian bisnis apa?”“Ayahku punya perusahaan sendiri. Hanya saja, perusahaan itu dikelola oleh ayahku, aku nggak ikut campur dalam masalah bisnisnya
Read more

Bab 1128

Tak sampai lima menit, Sonia pun berjalan kemari. “Pak Teddy, kamu mencariku?”Teddy berusaha melembutkan sikapnya. Namun, masih saja terlihat kerutan di keningnya. “Sepertinya pakaian yang kamu padukan untuk Pretty tidak sesuai dengan karakternya?”Sonia melirik ke sisi layar. “Bukan aku yang memadukannya. Nona Pretty sudah merekrut desainer pribadi untuk memadukan busananya.”“Kenapa tidak ada yang memberitahuku?” Teddy mengerutkan keningnya, lalu memerintah kepada wakil sutradara, “Panggilkan desainer pribadi Pretty ke sini.”Tak lama kemudian, Stella berjalan kemari, lalu berkata dengan tersenyum lembut, “Pak, kamu panggil aku?”Teddy bertanya, “Kamu yang memadukan pakaian untuk Pretty?”“Iya!” Senyuman di wajah Stella sangatlah lembut.Teddy malah menunjukkan wajah muramnya. “Apa kamu pernah membaca naskah? Apa kamu tahu apa peran yang dilakoninya?”Stella tertegun sejenak. Dia tidak membaca naskah, hanya bertanya saja.“Dia adalah putri dari pelayan vila. Hidupnya sangatlah pas-p
Read more

Bab 1129

Sonia memilih pakaian, lalu menyuruh Amelia untuk mengantarnya. Kali ini Pretty tidak berkata lain, dia langsung pergi mengganti pakaiannya.Stella pun pergi ke ruang ganti untuk membantu Pretty. Namun baru saja memasuki ruangan, Pretty pun melampiaskan amarahnya ke diri Stella. “Kamu punya otak nggak, sih? Sebagai seorang desainer busana, kamu malah nggak sadar dengan logo sebesar ini. Apa kamu nggak punya mata? Kamu malah membuatku dimarahi sama sutradara. Kalau bukan karena Kak Edward, aku pasti sudah mengusirmu!”Stella dimaki habis-habisan. Hatinya semakin murka lagi. Jelas-jelas Pretty sudah menyetujuinya. Sekarang dia malah mendorong semua kesalahan ke diri Stella.Betapa inginnya Stella menampar Pretty, lalu pergi begitu saja.Namun Stella terpaksa menenangkan dirinya. Dia memberi tahu dirinya untuk tidak boleh bersikap gegabah. Jika dia pergi begitu saja, bagaimana dia menjelaskannya kepada Reviana?Reviana kelihatan sangat antusias semalam. Tadi pagi dia juga sengaja mempersi
Read more

Bab 1130

“Jadi, kamu biarkan dia menindasmu?” Reviana sungguh emosi. “Dia itu memang pembawa sial. Sewaktu kamu di Arkava Studio dulu, kamu malah dipecat gara-gara dia. Sekarang ketika masuk ke lokasi syuting, dia malah ingin mencelakaimu lagi. Kenapa hatinya bisa sejahat itu? Sebenarnya siapa yang telah membesarkannya?”“Mungkin Kak Sonia cemburu karena aku mendapatkan kasih sayang dari Ibu. Tapi aku nggak bersalah, aku juga nggak takut. Tak peduli apa pun yang dilakukan Kak Sonia, asalkan aku melakukan pekerjaanku dengan baik, aku juga nggak merasa takut!” Stella merangkul lengan Reviana. “Ibu, kamu begitu mencintaiku. Meski aku dibenci sama Kak Sonia, aku juga nggak mempermasalahkannya!”Reviana mengusap wajah Stella, lalu berkata, “Kamu pasti sangat menderita!”“Nggak, kok. Nggak sama sekali!” Stella menggeleng. Dia pun berkata dengan lembut, “Aku hanya perlu kasih sayang dari Ibu saja.”“Tentu saja Ibu sayang sama kamu. Kamu itu putri yang paling Ibu sayangi!” Reviana menenangkan Stella. “
Read more
PREV
1
...
111112113114115
...
193
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status