All Chapters of Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh: Chapter 11 - Chapter 20

124 Chapters

BAB.11 Kita Suami Istri...

Melissa memasuki kamarnya dan Erlangga. Tubuhnya lelah bekerja di kantor penerbitan untuk mengurus kasus Sinta. Juga hari ini pelanggan dan pengunjung sangat ramai di cafe milik Raga. Dia ingin segera mandi dan tidur cepat, tapi ada sesuatu yang mengganggu pikirannya sejak tadi. Sejak pagi sampai malam Rio tak menghubunginya sama sekali. Dia yakin Rio tidak mungkin lupa untuk menghubunginya, sesibuk apa pun pekerjaan pria itu, dia pasti selalu menghubungi dirinya.“Kenapa larut sekali baru pulang?”Suara berat Erlangga membuyarkan lamunan Melissa, Melissa mengerjapkan fokus pada pikirannya, ditatapnya Erlangga yang sedang membaca buku di atas ranjang, lama-lama Melissa benar dengan kebiasaan pria itu setiap malam.“Kantor sangat ramai dan banyak kerjaan hari ini. Maaf tidak memberi kabar, apakah ayah dan ibumu menanyakanku?” tanya Melissa sedikit cemas.“Ya, tapi mereka tahu kau pasti sibuk bekerja,” balas Erlangga.“Oh, syukurlah. Besok jadwalmu untuk fisioterapi?” tanya Melissa, dia
last updateLast Updated : 2023-03-01
Read more

BAB. 12 Itu Bukan Urusanmu!

07:00 AMErlangga duduk di dalam mobil menunggu Melissa yang belum juga menunjukkan batang hidungnya. Gadis itu tidak mungkin membatalkan rencana pagi mereka hari ini, kan? Dia tidak menunjukkan reaksi penolakan yang berlebihan semalam. Erlangga masih senyum-senyum tipis bila mengingat pertengkaran mereka sebelum tidur, menggoda Melissa suatu hiburan baru baginya.Erlangga menolehkan kepalanya ke arah pintu masuk rumahnya, wajahnya berubah santai saat ia melihat Melissa berlarian dari dalam rumah. Kenapa gadis itu tidak bisa berjalan saja?“Maaf sedikit lama!” ucap Melissa saat dia masuk ke dalam mobil.“Apa saja yang kau lakukan sih sampai selama ini?” tanya Erlangga.Melissa mengangkat kotak bekal makanan yang ia bawa lalu membukanya dengan penuh semangat di hadapan wajah Erlangga. “Tadaaaa~ aku membuat sedikit sandwich untuk bekal kita. Kau akan suka dengan sandwich buatanku, tidak ada yang bisa menolak kelezatannya,” ucap Melissa dengan wajah ceria.Erlangga mendengus lalu menatap
last updateLast Updated : 2023-03-01
Read more

BAB. 13 Pencarian yang Sia-sia

Rehabilitasi MedikMelissa duduk sambil menatap Erlangga yang sedang berlatih ditemani terapisnya. Beberapa kali gadis itu memeriksa ponselnya untuk melihat apakah ada balasan dari Rio tetapi hasilnya masih nihil. Melissa sudah beberapa kali mencoba menghubungi Rio tetapi sampai detik ini juga belum juga tersambung.“Ke mana sebenarnya kau ini?” gumam Melissa sambil terus mencoba menghubungi ErlanggaPada percobaan ke sembilan akhirnya panggilannya tersambung. Melissa mulai bersemangat. Panggilannya akhirnya tersambung.“Hallo!” sembur Melissa begitu Erlangga mengangkat panggilannya.“Hallo Melisa,” balas Rio dari seberang.“Rio, kau ini ke mana saja sejak kemarin tak bisa dihubungi,” ucap Melissa dengan cemas.“Maaf ponselku mati, chargernya hilang entah di mana,” ucap Rio.Melissa mengembuskan napas lega saat mendengar jawaban Rio. Setidaknya pria itu baik-baik saja. Dia pikir sesuatu yang buruk mungkin sudah terjadi pada Rio.“Apakah ada sesuatu yang terjadi?” tanya Melissa.“Kenap
last updateLast Updated : 2023-03-02
Read more

BAB. 14 Jadi, Aku Sisa?

Melissa tercekat mendengar jawaban Erlangga. Erlangga pasti sudah benar-benar gila. “Erlangga, jangan menjadi begitu egois,” ucap Melissa. “Aku sudah membuka lembaran baru dalam hidupku, Melissa hanya cerita lama dalam hidupku. Dia tidak akan pernah menjadi sebuah masa depan untukku. Dia mungkin hanya sebuah sejarah dalam hidupku,” ucap Erlangga. “Tapi aku tidak bersedia menjadi masa depanmu,” ucap Melissa penuh penekanan. “Kenapa sulit sekali untukmu membuka sebuah lembaran baru dalam hidupmu?” tanya Erlangga, pria itu menatap tepat ke manik mata Melissa. “Karena aku tidak pernah mendapatkan apa yang memang ditakdirkan untukku, Erlangga. Aku tidak pernah mendapatkan apa yang memang benar-benar aku inginkan. Aku bukan gadis manja yang bisanya hanya meratapi nasib malang dalam hidupku tapi aku benar-benar sudah bosan selalu mendapat sisa,” ucap Melissa. “Jadi aku adalah sisa?” tanya Erlangga dengan senyum miris. “Tidak tepatnya,” ucap Melissa lalu tertawa kecil. “Kau adalah mili
last updateLast Updated : 2023-03-03
Read more

BAB.15 Menunggu Senja di Kala Pajar

Cocoa Cafe, Korean Food.11.30 AMMelissa mendorong kursi roda milik Erlangga memasuki kafe. Melissa mengamati seluruh interior kafe dengan wajah berdecak kagum. Erlangga mendongakkan kepalanya sedikit menatap Melissa, dia tersenyum mengejek melihat decak kagum di wajah gadis itu.“Aku tidak tahu di Seoul ada tempat seperti ini,” ucap Melissa.“Apakah di sini semua makanannya terbuat dari coklat?” tanya Melissa lagi.“Tidak juga. Pemiliknya menyukai coklat tetapi tidak semua makanan di sini terbuat dari coklat tetapi mereka memang miliki menu yang sangat lezat untuk jenis makanan yang menggunakan bahan dari coklat,” ucap Erlangga.“Ini tempat favoritmu?” tanya Melissa.“Ya, aku suka menghabiskan waktu di sini. Selain membaca aku bisa mendengarkan musik dan menonton film. Kadang mereka juga mengadakan bedah buku dengan penulis-penulis terkenal dari dalam dan luar negeri juga dari Seoul,” ucap Erlangga.“Di sini bisa menonton film juga?” tanya Melissa.“Ya, kau suka menonton film?” tanya
last updateLast Updated : 2023-03-04
Read more

BAB. 16 Kamu Suka Apa?

Melissa hanya memberengut mendengar ucapan Erlangga tetapi dia menjadi penasaran dengan jalan cerita novel yang ia pegang tersebut. Ketika dia sedang sibuk membaca sinopsis novel tersebut, makanan yang mereka pesan datang.“Dua porsi Jeonbok-Juk untuk pelanggan setiaku.” Ucap seorang pria yang membawa nampan berisi Jeonbok-Juk panas.“Terima kasih Lee.” Ucap Erlangga.“Satu bulan tak ke mari sekarang kau membawa seorang gadis ya.” Goda pria bernama Lee tersebut.“Kenalkan ini istriku.” Ucap Erlangga dengan senyuman di bibirnya.“Apa? Ini mengejutkan sekali.” Ucap Lee.“Hallo.” Ucap Melissa dengan senyum di bibirnya.“Ini gadis yang bernama Marissa?” tanya Lee dengan antusias.Senyum sumringah di bibir Melissa perlahan berubah menjadi senyum kikuk. Erlangga menyadari hal tersebut, pria itu lantas berdehem pelan.“Bukan. Ini Melissa istriku.” Ucap Erlangga.“Oh. Maaf, lupakan apa yang aku ucapkan.” Ucap Lee dengan tidak enak ketika melihat perubahan di raut wajah Melissa.“Tidak apa-apa
last updateLast Updated : 2023-03-05
Read more

BAB. 17 Awal yang Bagus

“Ya, sejak kecil aku selalu mengekori ibu ke dapur memasak untuk keluargamu. Lama-kelamaan aku jadi suka memasak.” Ucap Melissa.“Jelas terlihat.” Ucap Erlangga pelan.“Kalau Marissa–”“Kau bilang lebih sering mengunjungi bioskop dan tempat DVD. Kau suka menonton film?” tanya Erlangga, dia sengaja memotong obrolan Melissa tentang Melissa. Erlangga ingin mendengar sesuatu tentang gadis itu bukan Melissa.“Ya, aku sangat suka menonton film.” Ucap Melissa.“Aku punya setumpuk DVD di rumah. Ada home theater juga di rumah.” Ucap Erlangga.“Kapan kau akan mengajakku nonton di sana? Sudah lama aku ingin masuk ke sana.” Tanya Melissa penuh harap.“Kapan pun kau ingin.” Ucap Erlangga. Rasanya mudah sekali mewujudkan keinginan Melisa, gadis itu memang memiliki pribadi yang unik. Erlangga merasa sepertinya hal-hal menjadi mudah bila sudah berhubungan dengan gadis ini.“Jangan lupa kita akan ke tempat barang antik di sebelah.” Ucap Melissa.“Iya, tenang saja.” Balas Erlangga tak acuh. Keduanya la
last updateLast Updated : 2023-03-06
Read more

BAB. 18 Ketakutan Melissa

“Tunggu sebentar.” Ucap Erlangga lalu merogoh saku celananya. Melissa menunggu dengan penasaran.“Ini.” Ucap Erlangga lalu setengah melempar sebuah kotak pada Melissa.“Astaga!” ucap Melissa sambil berusaha menangkap benda tersebut.“Apa ini?” ucap Melissa sambil membuka benda tersebut.“Untukmu.” Ucap Erlangga singkat.Melissa dengan cepat membuka kotak kecil di tangannya. Ketika kotak terbuka, Melissa menatap benda tersebut dengan kening berkerut lalu kemudian sebuah senyuman penuh kebingungan muncul di wajahnya.“Sebuah gembok dan kunci?” ucap Melisa sambil menatap Erlangga dengan bingung.“Bagus, kan?” tanya Erlangga.“Hmm ini aneh tapi lumayan unik. Ini pasti mahal?” ucap Melissa. Erlangga memutar bola matanya mendengar ucapan gadis itu.“Kau tenang saja, suamimu ini lumayan kaya.” Ucap Melissa santai.“Jangan sombong. Tapi ini benar-benar unik.” Ucap Melissa sambil menatap gembok dan kunci di dalam kotak. Dia lalu mengambil benda tersebut dari dalam kotak.“Walaupun berkarat kar
last updateLast Updated : 2023-03-07
Read more

BAB. 19 Ibu yang Jahat

Melissa Keluar dari dalam kamar mandi setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian rumahan. Dilihatnya Erlangga sedang mengutak-ngatik ponselnya. Apa yang sedang pria itu lakukan?“Kau sedang apa?” tanya Melissa.“Mengetik pesan.” Balas Erlangga tak acuh.“Aku mau buat susu coklat, kau mau?” tanya Melissa, mendadak dia bingung dengan dirinya sendiri. Mengapa dia jadi begitu baik pada Erlangga. Mengapa setelah mereka pergi bersama hari ini, dia merasa Erlangga itu bisa menjadi seorang teman yang baik.“Boleh, tidak usah pakai gula.” Balas Erlangga.“Mana enak.” Timpal Melissa.“Buatkan saja.” Desis Erlangga.“Ish– dasar tukang perintah.” Ucap Melissa lalu keluar dari kamar. Erlangga mengangkat kepalanya dan menatap istrinya yang telah menghilang di balik pintu.Erlangga mengusap tengkuknya, permasalahan perusahaan sedikit menyita perhatiannya. Tetapi ada hal penting yang jauh lebih menyita perhatiannya. Hal itu adalah Melissa istrinya. Setelah hari ini, dia banyak merenungkan keberadaan
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more

BAB. 20 Keputusan Erlangga.

“Maaf mengganggu pembicaraan kalian, tadinya aku tidak ingin ikut campur tetapi setelah mendengar lebih jauh tampaknya ini tidak bisa hanya menjadi sebuah pembicaraan antara kalian berdua.” Ucap Erlangga dengan tenang. Pria itu lantas menatap ibu Melissa dengan serius, dia menatap wanita itu penuh hormat. Tidak ada perbedaan rasa hormat yang ia miliki pada wanita itu, baik ketika Marrisa yang berstatus sebagai kekasihnya atau Melissa yang kini berstatus sebagai istrinya. Baginya wanita itu adalah ibunya sekarang.“Maaf ibu mertua, ini pernikahan kami. Aku dan Melissa. Bukan aku dan Marissa, dulu ketika Marissa adalah kekasihku, aku mencurahkan seluruh perasaanku untuknya tapi sekarang semuanya sudah berbeda. Bukan Marissa yang menjadi pendampingku melainkan Melissa. Mungkin kita semua masih terkejut dan tak menyangka dengan apa yang terjadi dengan hubunganku dan Marissa, tapi inilah faktanya aku dan Melissa sudah menikah, kami melakukan janji dan sumpah pernikahan di hadapan Tuhan dan
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status