All Chapters of Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh: Chapter 41 - Chapter 50

124 Chapters

BAB. 41 Izinkan Aku Egois

“Kenapa kau tidak pernah mencoba membuka hatimu untukku? Kenapa kita tidak bisa melangkah saja ke depan sebagaimana suami istri pada umumnya?” tanya Erlangga.“Karena aku tidak mencintaimu–” Ucap Melissa.Erlangga membungkam bibir Melissa dengan sebuah ciuman. Tak ada penolakan seolah Melissa tak sadar Erlangga sedang menciumnya. Dia sudah terlalu lelah dan mulai tak sadarkan diri.“Apa yang bisa aku lakukan supaya kau bisa mencintai diriku?” tanya Erlangga.“Tidak ada.” balas Melissa. “Kau tidak ditakdirkan untukku.” ucap Melissa.Erlangga menarik Melissa dengan paksa lalu kembali memagut bibir gadis itu. Disesapnya bibir mungil gadis itu seolah tak peduli mereka akan kehabisan napas, aroma wine yang menguar dari bibir Melissa membuat Erlangga semakin bergairah.“Tapi bukankah kau tahu takdir bisa diubah?” tanya Erlangga.“Hanya bila kedua pihak mau berusaha untuk merubahnya.” ucap Melissa.Ucapan Melissa berhasil menyulut ego di dalam diri Erlangga, seolah dia ingin membuktikan pada
last updateLast Updated : 2023-03-23
Read more

BAB. 42 Ditinggalkan

Halte BusMelissa duduk di halte sambil menunggu bus datang. Gadis itu menengadahkan kepalanya dan menatap langit biru yang cerah tapi tampak begitu mengintimidasinya. Melissa ingin menyangkal semua yang terjadi semalam tapi tubuhnya tidak bisa menyangkalnya. Dia merasakan perbedaan yang sangat besar. Dia tidak bisa membohongi dirinya bahwa tidak terjadi apa-apa. Terus terang saja bayangan ibunya, kakaknya dan Lee Rio berputar-putar di dalam kepalanya terus-menerus. Seharusnya dia bisa menjaga diri dan tidak membiarkan dia dan Erlangga larut dalam perbuatan bodoh semalam.“Wine.” bisik Melissa.“Bodoh!” ucap Melissa lalu menjambak rambutnya sendiri dengan kesal.“Siapa yang bodoh?”Sebuah suara yang tak asing membuat Melissa dengan cepat menolehkan kepalanya dan betapa terkejutnya dia begitu mendapati RIo berdiri dengan senyum simpulnya seperti biasanya seolah tak pernah terjadi apa-apa.“Rio!?” ucap Melissa lalu berdiri dari kursi halte. Dia mengamati Rio dari atas sampai bawah. Tak
last updateLast Updated : 2023-03-24
Read more

BAB. 43 ME-time

Cocoa CafeMelissa mengaduk es coklat di hadapannya dengan tidak semangat. Pagi ini dia meminta izin pada Raga untuk tidak bekerja. Dia sudah berjanji akan menggantinya dengan kerja lembur nanti, atau bila Raga akan memotong gajinya sekalipun dia tidak peduli. Yang ia butuhkan sekarang adalah menyendiri dan membuat pikirannya tetap waras. Cocoa Cafe terlintas begitu saja di kepalanya. Dia suka dengan situasi kafe ini.“Bagaimana ini?” gumam Melissa. Bagaimana bisa dia dan Erlangga melakukan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan.Melissa melipat kedua tangannya lalu menenggelamkan kepalanya. Seketika wajah ibunya, Marissa, dan Rio muncul seolah mengintimidasinya. Dia seharusnya bisa menjaga dirinya. Dia tidak bisa mempercayai Erlangga mulai saat ini.Drrt Drrt DrrtMelissa tidak mengacuhkan getaran ponselnya. Sejak tadi kalau bukan Rio pasti Erlangga yang menghubunginya terus menerus. Sial, dia bahkan ingin sekali membanting ponselnya agar tidak terus bergetar dan membuatnya semaki
last updateLast Updated : 2023-03-25
Read more

BAB. 44 Kemunculan Marissa

Perusahaan Keluarga ErlanggaErlangga berulang kali menghubungi ponsel Melissa tetapi yang ia dapatkan ponsel gadis itu tidak bisa dihubungi. Erlangga sudah meminta Jun untuk mencari keberadaan Melissa tetapi sampai detik ini Jun belum juga melapor padanya di mana keberadaan Melissa.Tok Tok TokErlangga mengangkat kepalanya, dia lantas menyimpan ponselnya di atas meja. “Masuk.” Ucap Erlangga.Pintu terbuka kecil, tubuh mungil Nari sekretaris Erlangga muncul dari balik pintu.“Selamat siang Tuan Erlangga, istri anda ingin bertemu dengan anda.” Ucap Nari.Dahi Erlangga berkerut bingung. Melissa tidak pernah datang ke perusahaannya, Erlangga juga ragu gadis itu tahu alamat kantornya walaupun perusahaan milik keluarga Erlangga sangat terkenal. Sejauh ini dia yakin tidak ada hal penting yang bisa membuat Melissa datang ke perusahaannya.“Ya.” balas Erlangga dengan anggukan.Nari membuka pintu semakin lebar dan sosok yang ia sebut sebagai istri Erlangga berdiri di ambang pintu. Erlangga m
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more

BAB. 45 Pembohong Kecil

Cocoa CafeMelissa menyalakan ponselnya setelah seharian ini dia mematikannya. Puluhan panggilan dari Rio dan Erlangga memenuhi layar ponselnya. Dia tidak terkejut sama sekali. Gadis itu memilih untuk mengabaikannya. Dia lalu menatap jam tangannya, sudah hampir jam sepuluh malam. Dia harus pulang. Seketika tubuhnya menjadi tidak bersemangat. Dia malas membayangkan bila nanti bertemu dengan Erlangga.“Selamat malam nona,”Melissa menolehkan kepalanya dan terkejut melihat sosok pelayang kafe yang berdiri di hadapannya.“Kafe kami akan tutup sebentar lagi, maaf bukan tidak sopan tetapi–”“Ah… aku mengerti. Tidak apa-apa, aku akan pulang sekarang, terima kasih tidak mengusirku sejak siang.” Ucap Melissa dengan candaan.“Kami tidak akan mengusir anda. Datanglah lagi besok bila anda berkenan.” Ucap pelayan tersebut dengan ramah.“Aku pasti akan datang, tempat ini sangat menyenangkan.” Ucap Melissa.Melissa lalu berdiri dari kursinya, dia menyiapkan uang untuk membayar pesanannya. Rasanya be
last updateLast Updated : 2023-03-27
Read more

BAB. 46 Hati yang Gundah

“Hallo, ibu?” sapa Erlangga.“Oh? Erlangga? Di mana Melissa?” tanya suara dari seberang telepon.“Melissa sudah tidur, ada yang perlu disampaikan? Aku akan memberitahu Melissa kalau dia bangun.” ucap Erlangga.“Ah tidak apa-apa. Besok pagi saja aku menelpon lagi, terima kasih Erlangga Lanjutkan istirahatmu.” Ucap Ibu Melissa.“Iya,” balas Erlangga lalu mematikan ponsel.Erlangga lalu memasukkan kembali ponsel Melissa ke dalam tas. Erlangga lantas duduk di atas ranjang. Ingatannya berputar pada pertemuan singkatnya dengan Marissa tadi di kantor.“Ibunya menelpon malam-malam begini sudah pasti ada kaitannya dengan kembalinya Marissa.” Ucap Erlangga. Wajahnya berubah dingin seketika. Aneh rasanya bahwa dia bahkan tidak senang sedikit pun dengan kehadiran Marissa.Lima belas menit berlalu. Melissa belum juga keluar dari kamar mandi, apakah gadis itu baik-baik saja?Ceklek!“Aku sudah selesai, kau mau mandi?” tanya Melissa yang baru saja keluar dari kamar mandi.Erlangga mengangkat kepalan
last updateLast Updated : 2023-03-28
Read more

BAB. 47 Perlakuan yang Aneh

Pagi HariRumah Keluarga ErlanggaMelissa sudah bangun pagi-pagi sekali. Faktanya dia justru tidak bisa tertidur dengan nyenyak semalaman. Perasaan was-was selalu menghantuinya sehingga membuatnya sering terbangun dari tidurnya. Kesal karena tak bisa melanjutkan lagi tidurnya, sejak pukul lima subuh dia sudah bangun.“Kau yang menyiapkan semua sarapan ini?” sebuah suara berujar dari arah pintu masuk ruang makan.Melissa membalikkan tubuhnya dan tersenyum ramah pada Mia. “Hmm, hari ini aku libur bekerja.” ucap Melissa.“Aku berharap bisa pandai memasak sepertimu.” Ucap Mia.“Aku tidak pandai memasak, aku hanya suka memasak.” Balas Melissa.“Sialnya masakanmu selalu enak, tidak heran Rio sangat suka membanggakanmu.” Ucap Mia. Sedetik kemudian dia menyadari ucapannya yang tak pantas untuk dilontarkan dengan status Melissa yang kini adalah istri kakaknya.“Maaf~”“Tidak apa-apa,” balas Melissa kikuk.“Hubunganmu dan Erlangga lancar, kan?” tanya Mia.“Lancar bagaimana? Kau tahu aku tidak p
last updateLast Updated : 2023-03-29
Read more

BAB. 48 Bertemu Saudara Kembar

Melissa berjalan menuju rumahnya dengan santai. Sejak menikah dengan Erlangga, dia jarang datang ke sini. Dia juga bersyukur karena keluarga Erlangga mengurangi porsi kerja ibunya. Dulu ibu Melissa mengurus segala keperluan rumah tangga keluarga Erlangga. Semenjak menikah, ibu Melissa diberi tanggung jawab untuk mengurus taman bunga dan kebun buah milik keluarga Erlangga saja.Tok Tok TokMelissa mengetuk pintu rumah lalu membuka pintu tersebut karena tidak terkunci. Suasana rumah yang terasa dingin membuat Melissa merasa tidak nyaman. Biasanya saat masuk ke sini perasaannya akan menghangat tetapi tidak dengan saat ini, mungkin karena dia sudah jarang datang ke sini.“Kau sudah datang?”Melissa berdiri mematung saat dia melihat sosok yang selama ini menghilang dan meninggalkan banyak masalah untuk keluarganya dan keluarga Erlangga.Marissa berdiri dengan dress merah anggunnya. Gadis itu melempar senyum tipis pada Melissa.“Marissa? Kak Marissa?” ucap Melissa saat dia melihat Marissa b
last updateLast Updated : 2023-03-30
Read more

BAB. 49 Datang Pembuat Masalah

“Belum.” Balas Marissa datar. Dia membohongi Melissa.“Kenapa kau belum menemuinya?” tanya Melissa bingung.“Dia pasti akan menolakku.” Balas Marissa. Melissa tidak tahu bahwa Marissa sudah menerima penolakan itu.“Lalu kau akan melakukan apa?” tanya Melissa.Marissa menatap Melissa dengan dalam, gadis itu meraih kedua tangan Melissa lalu menggenggamnya dengan erat. Melissa merasa gelisah dengan tatapan Marissa.“Tinggalkan Erlangga, Melissa.” Ucap Marissa.“Apa?” tanya Melissa.“Tinggalkan Erlangga seperti apa yang aku lakukan padanya.” Balas Marissa. “Aku mohon bantu aku.” Tambah Marissa.“Apa? Tidak mau! Kau gila, kita hanya akan membuat dirinya kembali tersakiti. Maksudku bukan aku tidak ingin meninggalkan Erlangga dan pernikahan sialan ini tetapi aku tidak mau meninggalkan dia dengan cara bodoh seperti apa yang kau lakukan.“Dia akan semakin membenci keluarga kita terutama kau dan aku!” balas Melissa. Dia mungkin akan membunuhku, menyakitiku sampai ke tulang. Tambah Melissa dalam
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

BAB. 50 Apa Kau Merebut?

Melissa menarik seleting jaketnya lalu mengeratkan lagi syal di lehernya. Gadis itu memeluk tubuhnya dengan erat. Cuaca dingin Seoul akhir-akhir ini sangat ekstrim. Dia bingung ke mana dia akan pergi pagi-pagi begini. Berada di rumah keluarga Erlangga hanya membuat perasaannya semakin tertekan. Belum selesai kepalanya dibuat pusing oleh Erlangga, sekarang kakaknya justru menambah beban pikirannya.“Benar apa yang Mia katakan, kembalinya Marissa hanya menambah masalah.” Gumam Melissa. Melissa mulai kesal karena bus yang ia tunggu tak juga muncul, sejujurnya dia paham betul bahwa kekesalannya bukan karena bus yang tak kunjung muncul. Yang benar saja ini baru sepuluh menit.Marissa. Erlangga. Marissa. Erlangga .“Arghh! Ini membuatku gila!” ucap Melissa sambil mengacak rambut.TREEETTSuara klakson bus membuat Melissa terkejut, gadis itu segera berlari menuju pintu bus. Segera setelah pintu bus terbuka, Melissa menaiki tangga bus dan mulai mencari kursi kosong. Semua kursi hampir terisi
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status