All Chapters of Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh: Chapter 51 - Chapter 60

124 Chapters

BAB. 51 Penyesalan Marissa

“ Apa? Tidak ! Aku juga memiliki kekasih saat menikah dengan Erlangga.” Balas Melissa. “Lantas?” “Apakah aku bisa menceritakan ini padamu? Meskipun kau sahabat Erlangga tapi aku sedikit ragu.” Balas Melissa lalu melipat kedua tangannya di depan dada. “Tidak apa-apa kau tidak perlu memberitahuku alasannya. Erlangga juga tidak menceritakan perihal pernikahannya denganmu. Sayang sekali saat hari pernikahan kalian aku harus kembali ke Thailand, kakakku melahirkan jadi aku ingin melihat keponakanku.” Balas Lee. “Wah pasti menyenangkan memiliki anggota keluarga baru. Ngomong-ngomong kau orang Thailand?” Tanya Melissa. “Ya, Ayahku Korea dan Ibuku Thailand.” Balas Lee. “Thailand seperti apa?” “Lebih panas, tidak ada salju di sana.” Balas Lee singkat. “Kalau aku punya uang yang banyak aku akan ke sana.” Ucap Melissa. “Tidak perlu uang yang banyak, kalau kau mau aku bisa mengajakmu ke sana.” Balas Lee. “Whoaa! Kau baik sekali.” Ucap Melissa. “Kau akan ke mana naik bus ini?” Tanya Lee.
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more

BAB. 52 Planning Melissa dan Lee

“Justru karena aku kasihan padanya. Dia memiliki Rio yang sangat ia cintai. Melissa mengatakan tersiksa dengan pernikahannya denganmu. Dia merasa terkurung dengan pernikahan kalian. Lagi pula sejak awal dia tak menginginkan pernikahan ini. Jadi kau bisa meninggalkan Melissa. Kasihanilah dia.” Ucap Marissa yang semakin mengeratkan pelukannya pada Erlangga. “Lalu bagaimana dengan diriku? Apakah kau hanya memandangku sebagai objek?” Tanya Erlangga. “Apakah kau tidak kasihan padaku juga? Apakah kau pikir hidup kita ini adalah sebuah permainan. Di mana kau bisa memutuskan untuk pergi lalu kemudian kembali, lalu membuang adikmu untuk meraih kebahagiaanmu?” Tanya Erlangga. “Tapi Melissa tidak bahagia dengan pernikahan kalian!” ucap Marissa. “Tapi aku bahagia dengan pernikahanku dengan Melissa.” Balas Erlangga. DEG! Marissa membulatkan matanya, tangannya semakin erat merengkuh tubuh Erlangga. Perasaannya berubah menjadi kalut. Dia ketakutan sekarang. “Apa maksudmu, Erlangga?” Tanya Mariss
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

BAB. 53 Erlangga, Ayo Kita Bercerai

Melissa duduk di halte menunggu bus datang. Hari sudah gelap, sejak tadi dia menghabiskan waktunya hanya duduk di halte menunggu malam. Dia merasa menjadi seorang pengecut. Mengapa juga dia tidak berani bertemu dengan ibu dan kakaknya, sebenamya dia bukannya tidak berani. Dia hanya malas saja berada pada situasi di bawah tekanan.TIIN TIINMelissa mengangkat kepalanya dan dia mendapati mobil Erlangga terparkir di depan halte tempatnya duduk.“Erlangga?”“Orang akan menyangka kau tidak punya rumah.” Ucap Erlangga. “Cepat, sudah malam. Ayo pulang bersama.” Ucap Erlangga.Melissa berdiri lalu berjalan menuju mobil Erlangga. Gadis itu lantas masuk ke dalam mobil Erlangga. Erlangga menunggu Melissa memakai sabuk pengaman baru menyuruh supir mereka menjalankan mobilnya.“Aku baru sadar kau kembali memodifikasi mobilmu seperti semula.” Ucap Melissa.“Aku sudah bisa berjalan sekarang, tidak perlu bentuk yang sebelumnya.” Ucap Erlangga.“Kakimu sudah benar-benar kuat? Sudah bisa berlari?” Tany
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

BAB. 54 Saling Bercerita

Kamar Erlangga & MelissaMelissa bergerak gelisah di sisi atas, dia terus berguling ke kiri dan ke kanan. Sejak tadi dia terus memikirkan makna dari ucapan Erlangga saat pria itu menciumnya di mobil. Melissa menyentuhnya dengan jari-jarinya yang lentik.“Kenapa sangat sulit merasakan paham dengan perasaanku, Melissa?”“Apa maksudnya? Dia menyukaiku? Tidak !” ucap Melissa pada dirinya sendiri. Dia menatap pintu kamar. Erlangga belum kembali sejak satu jam yang lalu. Pria itu masih sibuk di ruang kerjanya. Apakah bekerja seharian di kantor masih kurang?Erlangga mendengar langkah kaki berjalan menuju ke arah pintu. Dengan cepat dia membalikkan tubuh membelakangi pintu, ia lantas menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Melissa berusaha mengatur napasnya. Jantungnya mendadak berdegup sangat kencang, dia takut Erlangga membahas tentang apa yang sudah terjadi.CEKLEK!“Dia sudah tidur? Cepat sekali.” Ucap Erlangga.Pintu kamar terbuka. Erlangga berdiri di taman pintu ditatapnya is
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

BAB. 55 Marissa Meminta Bantuan Ibunya

Erlangga berdehem kecil lalu kembali tersenyum. “Marissa seperti tuan putri dari satu kerajaan, sedangkan kau adalah prajurit kerajaan.” Ucap Erlangga dengan kekehan.“Aishhh~ dasar. Aku ini juga pandai melakukan aktivitas keputrian. Aku pandai memasak dan bisa sedikit mengajar.” Ucap Melissa.“Aku yakin kau akan jadi ibu yang baik.” Ucap Erlangga tulus.“Tentu saja.” Balas Melissa dengan yakin.“Ayo! Sebaiknya kita tidur sudah malam.” Ucap Erlangga.“Ah Tunggu sebentar…” ucap Melissa.“Apa?” Tanya Erlangga.“Aku tidak sengaja bertemu dengan Lee.” Ucap Melissa.“Lalu?” Tanya Erlangga.“Lee mengajakku ke bazar barang antik minggu depan. Apakah aku boleh pergi dengannya?” Tanya Melissa.“Hanya berdua?”“Hmm…” angguk Melissa. Dia memasang wajah paling imut yang ia miliki.“Jangan pulang lebih dari jam sembilan malam.” Ucap Erlangga. Erlangga mengenal Lee, Erlangga akan baik-baik saja pergi bersama Lee.“Ah! Terima kasih! Kita lihat nanti apa ada barang unik yang bisa aku bawa pulang untu
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

BAB. 56 Salah Faham

“Melissa berada pada posisi sulit, dia tidak bisa pergi begitu saja. Aku tahu akan sangat keterlaluan bila membuatnya pergi meninggalkan Erlangga. Erlangga hanya akan semakin tersakiti dan membenci keluarga kita.” Ucap Marissa.“Selesaikan apa yang sudah kau mulai. Ibu yakin kalau Erlangga memang ditakdirkan untukmu, dia akan kembali padamu.” Ucap Ibu Marissa.Marissa menatap wajah ibunya dengan sayang. “Terima kasih, aku yakin dia akan kembali padaku, dia hanya sedang marah padaku. Aku akan membuat dia kembali ke sisiku lagi.” Ucap Marissa lalu membalas pelukan ibunya.“Kau kurus sekali.” Ucap Ibu Marissa.“Aku mungkin akan menyakiti Melissa.” Ucap Marissa.“Tidak apa-apa, adikmu selalu berbesar hati. Tahun ini Ibu akan mendaftarkan Melissa untuk berkuliah. Dia pasti akan sangat senang sekali.” Ucap Ibu Marissa.“Maaf aku selalu menyusahkan kalian.” Ucap Marissa. Matanya menatap lurus pada kamar Erlangga. Tekadnya sudah bulat, ia akan membuat Erlangga kembali ke sisinya.1 Minggu Ke
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

BAB. 57 Marissa Mengikuti Erlangga

.“Whoaa! Benarkah? Mereka memang ditakdirkan bersama. Syukurlah Erlangga bisa berjalan kembali.” Ucap gadis bermantel kuning.Melissa sudah tidak mendengar percakapan dua gadis tersebut. Dia kembali memfokuskan pandangannya pada Erlangga dan Marissa, senyum di wajah Erlangga terlihat begitu sumringah. Melissa meraba dadanya, ada perasaan tidak nyaman yang ia rasakan. Apakah dia cemburu pada Marissa?“Tidak! Siapa aku,” ucap Melissa menyadarkan dirinya. Gadis itu bersiap akan pergi ketika dia melihat tangan Erlangga dan Marissa saling bertautan satu sama lain ketika seorang pria mengambil foto mereka. Melissa sontak terkejut melihat hal tersebut, tanpa ia sadari matanya berkaca-kaca tanpa alasan. Dia memutuskan untuk pergi sajaMelissa membalikkan tubuhnya tetapi ia justru menabrak dada seorang pria. Diangkatnya kepalanya dan mendapati Lee yang berdiri di hadapannya.“Syukurlah!”“Apa? Kau kenapa?” Tanya Lee khawatir.“Tidak, ayo kita pergi.” Ucap Melissa dengan napas tersenggal-sengg
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

BAB. 58 Jebakan

Ruby Bar01.00AMMelissa mengerjapkan matanya mencoba beradaptasi dengan cahaya terang di ruangan. Gadis itu kemudian sepenuhnya membuka matanya. Dia masih belum sadar di mana ia berada saat ini. Hingga beberapa menit kemudian ia terbangun dari tempat tidur.“YA TUHAN! Di mana ini!” ucap Melissa yang kini kebingungan setengah mati. Dia berada di sebuah kamar dengan ranjang ukuran King Size. Tidak ada siapa-siapa di sini kecuali dirinya.Melissa mencari ponselnya di dalam tas dengan panik. Gadis itu lantas menyalakan ponselnya, jam menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Melissa semakin panik saat di layar ponsel muncul dua puluh panggilan tidak terjawab dari Erlangga dan sepuluh panggilan tidak terjawab dari Lee.“Ya Tuhan apa yang terjadi sebenernya.” Ucap Melissa sambil meremas-remas rambutnya berusaha memutar kembali ingatannya.Melissa menegakkan tubuhnya lalu menggelengkan kepalanya dengan keras. Dia tidak mabuk, syukurlah. Melissa menilik pakaian yang ia pakai, masih utuh tidak ada
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

BAB. 59 Melissa Sakit

Apartement Rio07.00 AMMelissa menutup pintu apartement Rio sepelan yang bisa ia lakukan. Rio masih tidur ketika dia memutuskan untuk meninggalkan apartement pria itu. Dia tahu dia sangat keterlaluan tetapi dia harus segera pulang, menunggu Rio bangun hanya akan membuatnya semakin terlambat pulang ke rumah. Rio pasti akan memaksanya untuk sarapan pagi dulu, lalu nantinya pria itu pasti akan mengantarnya pulang.Melissa menuruni tangga halaman apartement dengan lesu, dia masih memikirkan kejadian semalam. Setelah mandi dan beristirahat sebentar di rumah, ia akan menghubungi Lee untuk menanyakan detail kejadian yang sebenernya. Melissa berhenti sejenak lalu memejamkan matanya, kemudian ia menarik napas dalam menghirup udara pagi yang terasa begitu segar.“Ah segar sekali.” Ucap Melissa lalu membuka matanya. Sedetik setelah membuka matanya, gadis itu terkejut luar biasa saat melihat sosok dengan wajah dingin tanpa ekspresi berdiri di dekat sebuah mobil yang sudah Melissa hafal benar sia
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more

BAB. 60 Menantu Rasa Anak

Kamar Erlangga & MelissaPukul 10.00Erlangga menatap Melissa yang kini sedang tertidur di atas mempermalukan mereka. Gadis itu sudah meminum obat penurun demam. Dia tampak begitu damai dalam tidurnya sampai-sampai Erlangga tidak mau membuatnya terbangun. Wajah Melissa yang semula pucat sudah sedikit lebih merona. Erlangga lantas berjalan mendekati menyakitkan lalu duduk di sebelah Erlangga.“Kalau sedang tidur begini kau sangat manis.” Gumam Erlangga.Erlangga masih memandangi wajah Melissa, dia ingin mengganggu gadis itu tetapi gadis itu sedang sakit, dia butuh istirahat yang cukup. Erlangga akan menyimpan kejahilannya sampai Melissa bangun nanti. Pria itu menatap jam dinding di kamarnya. Masih ada waktu satu jam lagi sebelum dia ke kantor. Dia ingin lebih lama menjaga Melissa.Melihat wajah damai Melissa membuat sebuah ide terlintas di kepala Erlangga. Dia merogoh ponselnya lalu memotret wajah Melissa. Tak cukup sampai di sana, ia mendekatkan wajahnya pada Melissa lalu mengambil po
last updateLast Updated : 2023-04-08
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status