Semua Bab Neraka 100 Hari Pernikahan: Bab 61 - Bab 70

165 Bab

Bab 61 Bertemu Anastasya

Anastasya mengerutkan keningnya. "Siapa ya?"Ternyata, Anastasya tidak mampu mengenali Fiolina. "Tasya? Kamu Tasya kan?" Fiolina menghampiri Anastasya. "Ya, namaku Anastasya," jawabnya. "Kamu kenal dengan puteri saya?" Gani turut menghampiri Fiolina yang saat ini telah berdiri di sisi Anastasya. Fiolina mengangguk. "Beberapa tahun yang lalu kami pernah bertemu."Fiolina menoleh kepada Anastasya yang masih terlihat bingung. "Tasya, aku selalu ingat kamu karena kamu udah tolongin aku waktu itu. Aku sangat berterimakasih." "Maaf, tapi aku gak ingat," ujar Anastasya. "Gak papa. Nanti aku bisa cerita - cerita supaya kamu ingat," Fiolina begitu ceria seolah telah bertemu teman lama. "Kalau begitu, kalian ngobrol saja di sini. Ayo Julio kita ngobrol di luar," Gani sengaja memberi wwktu bagi Fiolina dan Anastasya untuk bicara. Dia mengajak Julio untuk keluar. "Tasya, aku Fiolina, Fiolina Chow."
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-21
Baca selengkapnya

Bab 62 Hadiah dari Julio

"Aku denger tadi kamu janjian mau jalan besok sama Anastasya?" tanya Julio saat dia dan Fiolina sudah berada di apartemen mereka sepulang dari kediaman Gani Sulaiman.Fiolina mengangguk. "Iya. Tapi siang kok. Jadi setelah aku masak dan cuci baju." "Kamu gak usah melakukan pekerjaan itu lagi. Aku udah sediakan ART buat kamu. Dia datang besok pagi." Fiolina menganga. "Serius? Kamu kasih ART buat aku?" "Iya. Kalau kamu suka masak kamu masak aja. Intinya, pekerjaan yang kamu gak mau lakukan, suruh ART aja." "Yaay!! Berarti aku ada waktu lebih buat perawatan kulit," sorak Fiolina kegirangan. Julio tersenyum menatap istrinya bersorak seperti anak kecil yang diajak bermain di playground. "Mau perawatan di mana?" "Ya di rumah aja." "Kenapa gak ke aesthetic clinic aja? Ini buat kamu," Julio menyerahkan sebuah kartu kepada Fiolina. "Kamu pakai aja buat beli kebutuhan kamu. Pinnya udah aku kirim ke WA kamu. Itu kart
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-22
Baca selengkapnya

Bab 63 The Eternal Star of Heaven

Fiolina telah selesai mengenakan gaun pilihannya dan berdandan dengan istimewa sesuai permintaan Julio. Julio akan datang 10 menit lagi menurut perkiraannya. Dia menunggu dengan sabar di dalam kamar. Perkiraannya hampir tepat, 12 menit kemudian Julio masuk ke apartemen. Dia terpesona melihat penampilan Fiolina yang menawan. "Wow, kamu udah siap rupanya," ucapnya. "Iya dong. Sesuai permintaan kamu, aku udah dandan buat makan malam kita. Apa aku terlihat cantik?""Iya. Sangat cantik," Julio mencubit pipi Fiolina. "Aku siap - siap sebentar habis itu berangkat." Setelah Julio siap, mereka menuju restoran yang sudah Julio pesan. Interior restoran itu bergaya eropa dan mengingatkan Fiolina pada Le Jules Verne, sebuah restoran michelin yang berada di lantai dua Menara Eiffel, Paris. Dari awal memasuki pintu depan, restoran ini sudah menyajikan kesan yang romantis. Julio berbicara sebentar den
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-23
Baca selengkapnya

Bab 64 Otak Licik Glins 2

ART itu menyerahkan kartu nama dari agensi ART miliknya. Fiolina menatap perempuan yang mengaku sebagai Annisa itu. Dia memeriksa foto yang Julio kirimkan kemarin untuk mencocokkan wajahnya. Ternyata memang benar, wajahnya sama dengan ART yang fotonya Julio kirim. "Oh iya, ayo masuk Mbak Annisa," Fiolina mempersilahkan ART nya masuk dan menjelaskan semua tugasnya. "Kamu bisa istirahat aja dulu di kamar, nanti siang baru mulai kerja," ujar Fiolina lagi. "Gak perlu Bu, saya langsung kerja sekarang aja." "Kamu gak capek habis perjalanan?" "Gak kok Bu, deket aja. Permisi ya Bu saya mau ke dapur." "Oke." Fiolina lalu memberi tahu Julio bahwa Annisa sudah tiba. Dia lalu lanjut bersantai menonton TV sambil menikmati camilan. Annisa kemudian datang berinisiatif memberi segelas jus jambu kepada Fiolina. "Lho, saya kan gak minta buat dibikinin j
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-25
Baca selengkapnya

Bab 65 Bayangan Ular dan Penculik

"Fiolina Chow?" seorang sopir taksi online menghampiri Fiolina yang sedang berdiri di depan gerbang keluarga Glins. Pertemuannya dengan Glins sudah selesai. Kesimpulannya, dia memiliki beberapa tugas untuk melancarkan rencana tersebut.Fiolina berpikir Glins ternyata super nekat. Rencananya amat gila. Entah berapa kerugian yang akan perusahaan derita jika rencananya berhasil. "Iya. Saya Fiolina," Fiolina kemudian masuk ke mobil taksi online itu.Sebenarnya setiap kali dia naik taksi, dia masih trauma dengan kejadian yang menimpanya dulu. Dia masih ingat bagaimana seorang penculik menyingkirkan sopir yang asli dan menyamar menjadi sopir tersebut agar bisa menculik Fiolina. "Mas, mas mau mampir - mampir gak nanti? Misal mau ke pom bensin gitu?" tanya Fiolina kepada sopir taksinya. "Hah? Gak mbak kayaknya. Kenapa mbak? Mbak mau mampir kah?" "Gak mas. Bagus malah kalau gak mampir - mampir," Fiolina menghela nafas lega.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-27
Baca selengkapnya

Bab 66 Halusinasi

Fiolina sampai di apartemen dengan nafas yang terengah - engah. Dia mendudukkan dirinya di ruang tamu. "Ada apa Bu? Sepertinya sangat capek. Mau saya ambilkan minum?" Annisa menghampiri Fiolina. "Iya, tolong ambilin air putih ya." "Baik Bu."ART itu tidak hanya cekatan namun juga sangat peka, pikir Fiolina. Semua pekerjaannya beres, dan dia sering menawarkan membuat minuman saat Fiolina bersantai atau istirahat. Pastilah dia terlatih sebagai ART profesional. Annisa datang dengan membawa segelas air putih. Fiolina segera meneguk dan menghabiskannya. "Annisa, apa kerjaan kamu masih banyak?" tanya Fiolina. "Sebagian besar udah beres kok Bu, ada apa?" "Kalau gitu coba duduk sini sama saya sebentar." Annisa menurut dan duduk di hadapan Fiolina. "Ada apa Bu?" "Apa kamu pernah mengalami halusinasi?" Annisa mengerutkan keningnya. "Halusinasi itu apa ya Bu?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-02
Baca selengkapnya

Bab 67 Mimpi Buruk

Itu adalah Julio. Teriakannya yang terakhir mampu didengar oleh Fiolina yang langsung ambruk ke dalam pelukannya. "Hantu... Hantunya banyak banget Julio!" "Sudah sudah tenang dulu ya. Biiiii.... Bi Annisa..." teriak Julio. Annisa segera muncul untuk memenuhi panggilan Julio. "Bi, tolong ambilin air hangat ya," perintah Julio. Annisa menggangguk dan berlalu untuk mengambil air. "Annisa itu masih muda banget kenapa kamu panggil Bi?" tanya Fiolina. "Kebiasaan dari kecil selalu panggil Bi ke yang kerja di rumah." "Hm..." "Ini Bu airnya," Annisa datang membawa air hangat yang Julio minta. Fiolina meminumnya. "Kamu halusinasi lihat hantu?" Julio memulai obrolannya. "Iya," Fiolina mengangguk. "Mereka sama persis seperti yang aku lihat di video prank barusan.""Kamu cuma kepikiran aja kali. Jangan suka lihat video hantu walaupun cuma prank." "Aku sering lihat kok
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-02
Baca selengkapnya

Bab 68 Mayat

Fiolina terbangun dengan nafas yang terengah. Keringatnya membasahi tubuh. Dia linglung untuk sesaat. Dilihatnya sekelilingnya ternyata dia ada di kamar dan Julio sedang duduk di tepi ranjang bersamanya. "Kamu mimpi buruk?" tanya Julio. Fiolina tidak dijawab dan dia malah menangis. Julio mendekap istrinya berusaha untuk menenangkan. "Aku takut Julio. Menakutkan sekali. Apa aku gila?" "Ssst... udah udah. Kamu gak gila kok. Itu cuma mimpi buruk aja. Kamu tenangin diri dulu ya. Cerita ke aku kalau udah tenang.""Aku mimpi aku lagi makan di sebuah restoran. Tiba - tiba restorannya berubah menjadi ruang makan keluarga Young dan ada Oma yang menyindirku terus. Lalu aku disiram sama kepala pelayan kalian. Aku kabur dan aku malah dikejar ular. Saat lari, aku juga dihadang sama penculik itu. Semua memori burukku jadi satu di mimpi itu." "Mungkin kamu terbayang - bayang sama memori buruk kamu sampe itu semua muncul
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-02
Baca selengkapnya

Bab 69 Misteri Annisa

DEG! Jantung Fiolina nyaris keluar dari dadanya. Ternyata benar! Mayat itu adalah mayat Annisa yang seharusnya menjadi ART nya. "Hubungi agensi kembali untuk menanyakan kontak klien itu!""Siap Pak!" Fiolina masih berdiri terpaku, kakinya mendadak membeku. "Kalau diperhatikan sepertinya mayat ini sudah berusia tiga harian. Mobil evakuasi belum datang? Kita harus melakukan otopsi untuk mengetahui kapan tepatnya dia mati dan penyebab kematiannya," ujar salah seorang polisi. Tiga hari? Mayat itu berusia tiga hari? Itu tepat saat di mana harusnya Annisa datang. Kalau itu Annisa yang asli, lalu siapa yang semenjak tiga hari yang lalu melayaninya di rumah? Fiolina mulai ketakutan. Dddrrrtttt... Ponsel Fiolina bergetar. Sarah menelepon. "Ya Sar?" "Kok lama sih Neng? Kamu udah turun kan?" "I- Iya aku udah turun. Aku udah di lobby, aku ke sana sekarang."
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-02
Baca selengkapnya

Bab 70 Dugaan Awal Kasus Annisa

Julio mengejar Annisa. Annisa menyadarinya, dia berjalan lebih cepat. Hanya beberapa meter di depan Annisa, terparkir sebuah mobil sedan bercat hitam. Julio mungkin saja sudah bisa meraih Annisa jika saja perempuan itu tidak dengan segera menaiki mobil itu. "Sh*t!" Julio mengumpat. Mobil itu pergi. Julio berniat menghafal plat nomornya namun ternyata plat belakangnya sengaja ditutup. Julio mengutuk dirinya sendiri yang kurang cepat. Mobilnya sendiri jauh di belakang, tak ada kendaraan di sekitarnya yang bisa dia pinjam. Julio sudah kehilangan jejak. "Dia berhasil melarikan diri. Dia pasti udah dengar kalau mayat Annisa yang asli baru aja ketemu," ujar Fiolina yang saat ini sudah berhasil sampai di samping Julio dengan terengah - engah. "Kamu hafalin plat mobil yang bawa dia gak?" tanya Sarah. Julio menggeleng. "Platnya ditutup. Pasti mereka sengaja. Mereka udah menyusun rencananya dengan rapi."
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
17
DMCA.com Protection Status