Home / Rumah Tangga / Neraka 100 Hari Pernikahan / Bab 62 Hadiah dari Julio

Share

Bab 62 Hadiah dari Julio

Author: Lisandi Noera
last update Last Updated: 2023-02-22 16:30:17

"Aku denger tadi kamu janjian mau jalan besok sama Anastasya?" tanya Julio saat dia dan Fiolina sudah berada di apartemen mereka sepulang dari kediaman Gani Sulaiman.

Fiolina mengangguk. "Iya. Tapi siang kok. Jadi setelah aku masak dan cuci baju."

"Kamu gak usah melakukan pekerjaan itu lagi. Aku udah sediakan ART buat kamu. Dia datang besok pagi."

Fiolina menganga. "Serius? Kamu kasih ART buat aku?"

"Iya. Kalau kamu suka masak kamu masak aja. Intinya, pekerjaan yang kamu gak mau lakukan, suruh ART aja."

"Yaay!! Berarti aku ada waktu lebih buat perawatan kulit," sorak Fiolina kegirangan.

Julio tersenyum menatap istrinya bersorak seperti anak kecil yang diajak bermain di playground. "Mau perawatan di mana?"

"Ya di rumah aja."

"Kenapa gak ke aesthetic clinic aja? Ini buat kamu," Julio menyerahkan sebuah kartu kepada Fiolina. "Kamu pakai aja buat beli kebutuhan kamu. Pinnya udah aku kirim ke WA kamu. Itu kart
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 63 The Eternal Star of Heaven

    Fiolina telah selesai mengenakan gaun pilihannya dan berdandan dengan istimewa sesuai permintaan Julio. Julio akan datang 10 menit lagi menurut perkiraannya. Dia menunggu dengan sabar di dalam kamar. Perkiraannya hampir tepat, 12 menit kemudian Julio masuk ke apartemen. Dia terpesona melihat penampilan Fiolina yang menawan. "Wow, kamu udah siap rupanya," ucapnya. "Iya dong. Sesuai permintaan kamu, aku udah dandan buat makan malam kita. Apa aku terlihat cantik?""Iya. Sangat cantik," Julio mencubit pipi Fiolina. "Aku siap - siap sebentar habis itu berangkat." Setelah Julio siap, mereka menuju restoran yang sudah Julio pesan. Interior restoran itu bergaya eropa dan mengingatkan Fiolina pada Le Jules Verne, sebuah restoran michelin yang berada di lantai dua Menara Eiffel, Paris. Dari awal memasuki pintu depan, restoran ini sudah menyajikan kesan yang romantis. Julio berbicara sebentar den

    Last Updated : 2023-02-23
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 64 Otak Licik Glins 2

    ART itu menyerahkan kartu nama dari agensi ART miliknya. Fiolina menatap perempuan yang mengaku sebagai Annisa itu. Dia memeriksa foto yang Julio kirimkan kemarin untuk mencocokkan wajahnya. Ternyata memang benar, wajahnya sama dengan ART yang fotonya Julio kirim. "Oh iya, ayo masuk Mbak Annisa," Fiolina mempersilahkan ART nya masuk dan menjelaskan semua tugasnya. "Kamu bisa istirahat aja dulu di kamar, nanti siang baru mulai kerja," ujar Fiolina lagi. "Gak perlu Bu, saya langsung kerja sekarang aja." "Kamu gak capek habis perjalanan?" "Gak kok Bu, deket aja. Permisi ya Bu saya mau ke dapur." "Oke." Fiolina lalu memberi tahu Julio bahwa Annisa sudah tiba. Dia lalu lanjut bersantai menonton TV sambil menikmati camilan. Annisa kemudian datang berinisiatif memberi segelas jus jambu kepada Fiolina. "Lho, saya kan gak minta buat dibikinin j

    Last Updated : 2023-02-25
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 65 Bayangan Ular dan Penculik

    "Fiolina Chow?" seorang sopir taksi online menghampiri Fiolina yang sedang berdiri di depan gerbang keluarga Glins. Pertemuannya dengan Glins sudah selesai. Kesimpulannya, dia memiliki beberapa tugas untuk melancarkan rencana tersebut.Fiolina berpikir Glins ternyata super nekat. Rencananya amat gila. Entah berapa kerugian yang akan perusahaan derita jika rencananya berhasil. "Iya. Saya Fiolina," Fiolina kemudian masuk ke mobil taksi online itu.Sebenarnya setiap kali dia naik taksi, dia masih trauma dengan kejadian yang menimpanya dulu. Dia masih ingat bagaimana seorang penculik menyingkirkan sopir yang asli dan menyamar menjadi sopir tersebut agar bisa menculik Fiolina. "Mas, mas mau mampir - mampir gak nanti? Misal mau ke pom bensin gitu?" tanya Fiolina kepada sopir taksinya. "Hah? Gak mbak kayaknya. Kenapa mbak? Mbak mau mampir kah?" "Gak mas. Bagus malah kalau gak mampir - mampir," Fiolina menghela nafas lega.

    Last Updated : 2023-02-27
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 66 Halusinasi

    Fiolina sampai di apartemen dengan nafas yang terengah - engah. Dia mendudukkan dirinya di ruang tamu. "Ada apa Bu? Sepertinya sangat capek. Mau saya ambilkan minum?" Annisa menghampiri Fiolina. "Iya, tolong ambilin air putih ya." "Baik Bu."ART itu tidak hanya cekatan namun juga sangat peka, pikir Fiolina. Semua pekerjaannya beres, dan dia sering menawarkan membuat minuman saat Fiolina bersantai atau istirahat. Pastilah dia terlatih sebagai ART profesional. Annisa datang dengan membawa segelas air putih. Fiolina segera meneguk dan menghabiskannya. "Annisa, apa kerjaan kamu masih banyak?" tanya Fiolina. "Sebagian besar udah beres kok Bu, ada apa?" "Kalau gitu coba duduk sini sama saya sebentar." Annisa menurut dan duduk di hadapan Fiolina. "Ada apa Bu?" "Apa kamu pernah mengalami halusinasi?" Annisa mengerutkan keningnya. "Halusinasi itu apa ya Bu?"

    Last Updated : 2023-03-02
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 67 Mimpi Buruk

    Itu adalah Julio. Teriakannya yang terakhir mampu didengar oleh Fiolina yang langsung ambruk ke dalam pelukannya. "Hantu... Hantunya banyak banget Julio!" "Sudah sudah tenang dulu ya. Biiiii.... Bi Annisa..." teriak Julio. Annisa segera muncul untuk memenuhi panggilan Julio. "Bi, tolong ambilin air hangat ya," perintah Julio. Annisa menggangguk dan berlalu untuk mengambil air. "Annisa itu masih muda banget kenapa kamu panggil Bi?" tanya Fiolina. "Kebiasaan dari kecil selalu panggil Bi ke yang kerja di rumah." "Hm..." "Ini Bu airnya," Annisa datang membawa air hangat yang Julio minta. Fiolina meminumnya. "Kamu halusinasi lihat hantu?" Julio memulai obrolannya. "Iya," Fiolina mengangguk. "Mereka sama persis seperti yang aku lihat di video prank barusan.""Kamu cuma kepikiran aja kali. Jangan suka lihat video hantu walaupun cuma prank." "Aku sering lihat kok

    Last Updated : 2023-03-02
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 68 Mayat

    Fiolina terbangun dengan nafas yang terengah. Keringatnya membasahi tubuh. Dia linglung untuk sesaat. Dilihatnya sekelilingnya ternyata dia ada di kamar dan Julio sedang duduk di tepi ranjang bersamanya. "Kamu mimpi buruk?" tanya Julio. Fiolina tidak dijawab dan dia malah menangis. Julio mendekap istrinya berusaha untuk menenangkan. "Aku takut Julio. Menakutkan sekali. Apa aku gila?" "Ssst... udah udah. Kamu gak gila kok. Itu cuma mimpi buruk aja. Kamu tenangin diri dulu ya. Cerita ke aku kalau udah tenang.""Aku mimpi aku lagi makan di sebuah restoran. Tiba - tiba restorannya berubah menjadi ruang makan keluarga Young dan ada Oma yang menyindirku terus. Lalu aku disiram sama kepala pelayan kalian. Aku kabur dan aku malah dikejar ular. Saat lari, aku juga dihadang sama penculik itu. Semua memori burukku jadi satu di mimpi itu." "Mungkin kamu terbayang - bayang sama memori buruk kamu sampe itu semua muncul

    Last Updated : 2023-03-02
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 69 Misteri Annisa

    DEG! Jantung Fiolina nyaris keluar dari dadanya. Ternyata benar! Mayat itu adalah mayat Annisa yang seharusnya menjadi ART nya. "Hubungi agensi kembali untuk menanyakan kontak klien itu!""Siap Pak!" Fiolina masih berdiri terpaku, kakinya mendadak membeku. "Kalau diperhatikan sepertinya mayat ini sudah berusia tiga harian. Mobil evakuasi belum datang? Kita harus melakukan otopsi untuk mengetahui kapan tepatnya dia mati dan penyebab kematiannya," ujar salah seorang polisi. Tiga hari? Mayat itu berusia tiga hari? Itu tepat saat di mana harusnya Annisa datang. Kalau itu Annisa yang asli, lalu siapa yang semenjak tiga hari yang lalu melayaninya di rumah? Fiolina mulai ketakutan. Dddrrrtttt... Ponsel Fiolina bergetar. Sarah menelepon. "Ya Sar?" "Kok lama sih Neng? Kamu udah turun kan?" "I- Iya aku udah turun. Aku udah di lobby, aku ke sana sekarang."

    Last Updated : 2023-03-02
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 70 Dugaan Awal Kasus Annisa

    Julio mengejar Annisa. Annisa menyadarinya, dia berjalan lebih cepat. Hanya beberapa meter di depan Annisa, terparkir sebuah mobil sedan bercat hitam. Julio mungkin saja sudah bisa meraih Annisa jika saja perempuan itu tidak dengan segera menaiki mobil itu. "Sh*t!" Julio mengumpat. Mobil itu pergi. Julio berniat menghafal plat nomornya namun ternyata plat belakangnya sengaja ditutup. Julio mengutuk dirinya sendiri yang kurang cepat. Mobilnya sendiri jauh di belakang, tak ada kendaraan di sekitarnya yang bisa dia pinjam. Julio sudah kehilangan jejak. "Dia berhasil melarikan diri. Dia pasti udah dengar kalau mayat Annisa yang asli baru aja ketemu," ujar Fiolina yang saat ini sudah berhasil sampai di samping Julio dengan terengah - engah. "Kamu hafalin plat mobil yang bawa dia gak?" tanya Sarah. Julio menggeleng. "Platnya ditutup. Pasti mereka sengaja. Mereka udah menyusun rencananya dengan rapi."

    Last Updated : 2023-03-04

Latest chapter

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 165 Surga 100 Tahun Pernikahan

    2 hari kemudian. "Argh! Kenapa gaunnya begini? Ini... ini sobek!" teriak seorang penata rias yang akan turut mendandani Fiolina untuk upacara pemberkatan hari ini. Fiolina dengan panik menghampiri penata rias itu. Fiolina terperangah melihat gaun pernikahannya yang sudah sobek. "Astaga! Kenapa bisa begini?" keluh Fiolina. Terry berlari menghampiri setelah mendengar kehebohan di kamar Fiolina. "Ada apa?" tanyanya. "Ma, lihat ini gaunku sobek!" "Ya Tuhan! Siapa yang melakukan ini sih?" Nicole menampakkan ekspresi sebal. "Ma, apa yang harus aku lakukan?" rengek Fiolina.Nicole terlihat berpikir sejenak. Dia lalu membongkar lemari Fiolina dan mengeluarkan sebuah kotak. "Ini, pakai ini aja," ucap Terry sambil menyerahkan gaun pernikahan lawas Fiolina dari dalam kotak. Fiolina meragu."Udah gak papa. Ini masih bagus." "Iya aku tahu ini masih bagus. Tapi ini gaun pernikahanku dan Julio dulu. Bagaimana perasaan Ferdian kalau tahu?""Ferdian akan tahu keadaannya. Gaun kamu robek dan

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 164 Permohonan Terry

    TING TONG! Bel pintu rumah Nicole berbunyi. Ibu kandung dari Julio itu jarang menerima tamu. Dia tidaj punya banyak teman terlebih setelah dia menjalani beberapa tahun hidupnya untuk perawatan di rumah sakit jiwa. Keadaannya sekarang tentu jauh lebih baik. Dia sudah ikhlas dan hari - harinya jauh lebih bahagia. Sekarang, dia banyak menghabiskan waktunya untuk menulis puisi sebanyak yang dia mampu. Pagi ini dia juga sedang menulis puisi saat seseorang membunyikan bel pintu rumahnya. Dengan segera dia bangkit dari kursi santainya lalu membuka pintu. "Nicole, apa kabar?" tamu itu menyapa Nicole. "Terry? Ada apa?" Terry melah menangis dan berlutut di hadapan Nicole. "Maaf, maafkan aku... tolong maafkan aku." Nicole bingung dengan sikap Terry yang tiba - tiba. Terry memeluk kakinya seperti anak kecil yang tidak mau ditinggal ibunya. "Terry, cukup, kenapa kamu begini? Ayo masuk, jangan di luar rumah," Nicole membantu Terry berdiri dan mengajaknya masuk ke dalam rumah. Terry duduk

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 163 Pembatalan Pernikahan

    "Fiolina, Fio! Bangun Nak!" Terry membangunkan Fiolina yang saat tengah malam dia dapati tertidur di lantai kamarnya, tersungkur dengan mengenakan gaun pengantin. Fiolina mengerjapkan matanya. Dia terbangun dengan tubuh yang lemas. "Kamu kenapa tidur di sini? Dan kenapa kamu pakai gaun ini? Mama tadinya mau kasih tahu kamu kalau Jovan udah tidur sama Papa kamu di kamar kami. Tapi... kamu..." "Aku gak papa Ma. Aku ketiduran karena kecapekan," Fiolina hendak bangkit berdiri, namun Terry menahannya. "Fio, mata kamu sangat bengkak. Kamu habis menangis?" Fiolina menggeleng. "Jangan bohong. Mama ini ibu kamu. Mama tahu kalau kamu lagi sedih. Kamu habis menangis kan? Kenapa Nak?" Fiolina menggeleng lagi. Tapi kali ini dia tidak mampu menahan air matanya lagi. Sekuat apapun Fiolina, setegar apapun dia, dia tidak pernah bisa menutupi kesedihannya di depan ibunya. Karena baginya ibunya adalah tempat ternyaman untuknya berkeluh kesah. Terry tak banyak bertanya, dia seketika merangkul Fio

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 162 Cinta yang Belum Berpaling

    "Jovan.. hati - hati! Pelan - pelan yang naik tangganya," teriak Fiolina. Jovan hanya mengangkat satu tangannya membentuk tanda 'OK' lalu lanjut menaiki tangga perosotan yang mungkin sudah dua puluh kali dia naiki. Tidak jauh ada area bermain, ada Ferdian yang sedang duduk sambil memegang bola kaki. Dia beristirahat setelah setengah jam penuh bermain bola bersama Jovan.Julio mengawasi dari dalam mobilnya yang berjarak kurang lebih 50 meter dari mereka. Dia merasa hatinya sakit, Jovan adalah anak kandungnya dan sekarang Ferdian bermain dengan bebas bersama anak itu sedangkan dirinya harus sembunyi - sembunyi hanya untuk memandangnya bermain. Dia ingin anaknya. Dia juga ingin istrinya kembali. Tapi egonya terlalu besar untuk menjadi menantu Terry. Julio pulang dengan beban berat di dalam hatinya. Sepulang dari bermain di taman bersama Fiolina dan Ferdian, Jovan dikagetkan dengan rumah Keluarga Chow yang penuh dengan bingkisan. "Wow, apa ini Oma?" tanyanya. "Seseorang mengirim

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 161 Rahasia yang Terungkap

    Fiolina melihat sekeliling playground dan tidak menemukan Sarah dan Jovan. Dia tidak mendengar teriakan Jovan yang memanggilnya sebelum ini. Jadi, dia menelepon Sarah. Sarah menjawab panggilannya. "Halo, Fiolina, hm... ini Jovan lagi sama aku. Kali lagi...." Julio menarik ponsel Sarah dan mengambil alihnya. "Halo Fiolina. Jovan dan Sarah sedang bersama aku. Lihatlah ke arah jam 10." "Julio?" "Ya aku Julio."Fiolina panik. Dia menoleh ke arah jam 10 dan mendapati ada Jovan, Sarah, Julio dan Glins! Dia segera mendatangi mereka sambil memikirkan kebohongan apa yang akan dia ucapkan kepada Julio. "Kalian sedang apa di sini?" ucap Fiolina basa - basi. Tidak tahu harus berkata apa. Jantungnya berdebar. "Jovan, apa dia mama kamu?" tanya Julio kepada Jovan. "Iya. Dia mama," jawab Jovan. Julio menatap tajam ke arah Fiolina. Fiolina berusaha menghindari tatapannya. "Jovan, berapa usia kamu?" "Hm... sebentar. Usiaku empat tahun," jawabnya sambil memperagakan angka lima dengan jari -

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 160 Ayah dan Anak

    "Yang benar?" ucap Julio. Julio pun berlutut agar dia sejajar dengan anak laki - laki yang menabraknya barusan. "Benar juga, kita sangat mirip," ucap Julio. "Oke, aku akui Om memang ganteng. Tapi Om tua dan aku masih kecil," celatuk Jovan. Julio dan Glins tertawa renyah. Julio sengaja mengajak Glins ke mall hari ini untuk membelikannya barang - barang yang Glins mau sebagai ganti kalung yang dia berikan pada Javeline. Tidak disangka seorang anak kecil berlarian dan menabrak Julio dengan keras. "Itu sudah pasti," ucap Julio. "Maksudku, kamu mirip Om waktu Om masih kecil dulu." "Oh begitu rupanya," ujar Jovan. "Tapi, kalau dilihat - lihat pun, sekarang kalian tetap mirip," komentar Glins. "Kalian cocok sebagai ayah dan anak." "Benar juga. Ngomong - ngomong di mana orang tuamu? Kenapa kamu sendirian?" tanya Julio. "Itu dia masalahnya. Aku tersesat. Mama sedang belanja dan menitipkan aku pada tante. Tante ke toilet dan aku pergi dari playground diam - diam karena mengejar kereta

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 159 Tersesat

    Javeline menutup mulutnya, tak percaya dengan apa yang Julio barusan lakukan. Bertahun - tahun dia mencintai Julio. Selama ini cintanya selalu bertepuk sebelah tangan, tapi sekarang Julio menyiapkan hadiah mahal untuknya dan melamarnya di depan semua orang. "Iya, aku mau," jawab Javeline dengan raut penuh kebahagiaan Julio lalu memasangkan kalung itu ke lehernya. Saat Julio berada di balik punggung Javeline, dia menatap Glins yang memberinya tatajam tajam. Julio membentuk ekspresi wajah meminta maaf yang membuat Glins memutar matanya. Javeline melirik ke meja sebelah dan melihat wajah datar Fiolina di sana, dia merasa puas. "Permisi aku mau ke toilet dulu," Fiolina meninggalkan mejanya untuk menuju ke toilet. Dia berdiri di depan kaca besar toilet wanita, tidak tahu harus melakukan apa. Akhirnya dia hanya mencuci tangannya untuk membuang waktu. Dia sangat membenci Julio. Laki - laki itu menceraikannya tanpa memberinya kesempatan untuk memahami situasinya. Setelahnya, Julio ba

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 158 Pertunangan

    DEG! Jantung Fiolina berasa hampir copot. Dia bersyukur Jovan tidak ikut. "Stt! bukankah itu keluarga Young di meja sebelah?" bisik Terry. Sontak Bernard dan juga Ferdian melirik ke meja sebelah. Namun mereka tahu untuk tidak menatap terlalu lama. "Iya benar itu mereka. Berikan sapaan sewajarnya kalau mereka menoleh. Selebihnya kita nikmati saja makan malam kita," ucap Bernard lirih. Julio juga sedikit terkejut saat dia tanpa sengaja melirik ke meja sebelahnya dan melihat ada keluarga chow di sana. Pandangannya tertuju pada Fiolina yang menurutnya semakin cantik. Namun dia mendadak sebal saat melihat siapa yang duduk di samping Fiolina. Julio berusaha untuk mengabaikan. "Itu Fiolina dan keluarganya," bisik Glins kepada Julio. "Ya aku tahu," ucap Julio. Oma mendengar apa yang Glins bisikkan kepada Julio. Dia pun menoleh dan bertemu tatap dengan Bernard. Untuk sopan santun, Oma mengangukkan kepalanya dan tersenyum untuk menyapa mereka. Bernard pun menganggukkan kepalanya da

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 157 Pertemuan Tak Terduga

    Hari Jumat yang dinantikan Jovan pun tiba. Mulai pagi, dia bangun dengan penuh semangat membayangkan keseruan di camp memasak yang akan dia ikuti. "Ingat semua pesan Mama ya, selalu bilang ke pengawas kalau merasa sakit, lapar atau apapun yang butuh bantuan. Jangan sungkan, anggap mereka pengganti Mama oke? Dan jangan menganggu anak lain. Sebaliknya, adukan ke pangawas kalau ada yang mengganggumu," Fiolina mengulang- ulang wejangannya kepada Jovan. "Iya Ma. Aku sudah hafal itu. Jangan khawatir." "Nah, ini dia kita sampai," Fiolina menghentikan mobilnya. "Aku turun sekarang." "Hati - hati sayang ya, kiss me," Fiolina menyodorkan pipinya ke wajah Jovan. "Muach," Jovan mengecupnya lalu turun dan melambaikan tangan. Fiolina meninggalkannya dengan perasaan campur aduk. Dia senang Jovan berani, tapi dia juga sedikit patah hati karena harus menahan rindu selama 7 hari. Dia belum pernah berpisah dengan Jovan selama itu. "Jovan gak nangis?" tanya Terry begitu Fiolina tiba lagi di apart

DMCA.com Protection Status