Semua Bab Neraka 100 Hari Pernikahan: Bab 121 - Bab 130

165 Bab

Bab 121 Misi Dimulai

"Bye Fiolina dan Julio..." Sarah melambaikan tangannya saat melepas kepergian Fiolina dan Julio di bandara. Dia sengaja ikut mengantar mereka karena ada beberapa hal yang perlu dia bicarakan segera dengan Julio. Karena dia tahu, saat Julio sudah sampai di Dubai, dia akan fokus bersenang - senang dengan Fiolina dan akan lambat merespon pesannya. "Bye... take care ya... jangan nakal selama aku di Dubai," Fiolina juga melambaikan tangan. "Beres..." Sarah mengacungkan jempolnya. Selepas kepergian kedua teman baiknya itu, Sarah melangkah dengan mantap untuk pulang. Dia sudah membicarakan dengan detail dengan Julio mengenai tugasnya mendekati Daniel. Dan dia sudah siap menjalankan perannya. Sarah melangkah dengan penuh percaya diri menuju parkiran lalu menaiki lamborgini yang sengaja Julio berikan padanya sebagai fasilitas untuk mendekati Daniel. "Buat apa aku harus memakai mobil semahal ini?" tanya Sarah beberapa jam yang lalu sebelum Julio terbang ke Dubai. "Daniel suka dengan per
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-23
Baca selengkapnya

Bab 122 Rayuan Daniel

"Tapi, kamu gak perlu mengembalikan uangnya," tutur Daniel. "Oke. Sekarang kamu udah dapat perhatian dari saya. Lalu?" "Lalu, bisakah kita saling mengenal? Saya Daniel," Daniel kembali mengulurkan tangannya. Sarah mendengus sambil tertawa kecil. "Oke. Nama saya Yoana." "Terimakasih Nona Yoana. Bisakah kita bicara lebih santai? Misalnya pakai sapaan aku dan kamu daripada saya atau Anda?" Daniel membungkukkan badannya. Sarah mencibir dalam hati, ternyata Daniel benar - benar seorang playboy. "Oke," ucapnya. Seorang pelayan kemudian datang ke meja Daniel dengan membawa dua gelas es krim strawberry. "Ow! Es krim kita udah datang," ucap Daniel. "Es krim kita?" Sarah mengangkat sebelah alisnya. "Ops! Apa kamu alergi strawberry?" "Gak sih." "Kalau gitu sayang dong kalau gak dinikmati. Ayo duduk sini, kita makan es krimnya," Daniel menggeser kursi untuk Sarah dan mempersilakan Sarah duduk bak seorang ratu. Sarah hampir mual melihat tingkah laku Daniel. Tapi dia senang ini adalah k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-23
Baca selengkapnya

Bab 123 Burj Khalifa

Guncangan pada pesawat semakin keras. Fiolina menggengggam erat tangan Julio. "Julio, aku takut," ucapnya lirih. "Tenang ya Fio. Aku yakin semuanya akan baik - baik aja. Ayo kita berdoa untuk keselamatan kita." Fiolina mengangguk. Mereka pun lalu berdoa bersama. Goyangan di pesawat semakin menjadi. Kali ini, para penumpang sudah mulai panik sekalipun pramugari beberapa kalo mencoba menenangkan. Bahkan ada anak - anak kecil yang mulai menangis. Suasana dalam pesawat menjadi sangat mencekam. Julio menyadari ekspresi ketakutan Fiolina. Dia terus menggenggam tangan Fiolina. "Astaga! Apa kita akan mati? Apa pesawat ini akan jatuh?" raung seorang wanita paruh baya dari arah belakang. Fiolina menggigit bibirnya. Pramugari kembali memberi info bahwa pilot sedang berusaha bertahan dalam sebuah badai. Namun dia juga mengatakan bahwa kondisi pesawat masih sangat stabil. Dan dia meminta semua penumpang tenang sambil berdoa. Fiolina menggenggam tangan Julio dengan sangat erat ketika gunc
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-23
Baca selengkapnya

Bab 124 Bulan Madu

"Haaah... seru banget hari ini. Tapi aku capek banget," Fiolina melepas sepatu dan gaunnya lalu berganti baju dengan yang lebih santai. Dia melempar badannya ke sofa super empuk yang ada di kamar hotelnya. Seharian ini mereka berjalan - jalan keliling kota Dubai mulai dari wisata alama seperti Jumeirah Beach, pantai panjang dengan lautan biru dan pasir putih, Kota Tua di Bastakia Quarter hingga menikmati Dubai Shopping Festival di mall terbesar di dunia, Dubai Mall. "Capek?" Julio duduk di samping Fiolina yang terkapar. "Sini akh pijatin kakinya." Julio menarik kaki Fiolina dan memijatnya. "Eh, tumben mau pijatin aku?" "Emang gak boleh suami pijatin istrinya?" Fiolina mendadak salah tingkah. "Ya boleh aja sih." "Kan tadi aku udah bilang, jangan pakai wedges. Harusnya kamu pakai flatshoes atau kets. Lebih nyaman," Julio mulai menceramahi Fiolina. "Iya. Aku juga menyesal. Aku pikir karena empuk dan heelsnya rata gak akan masalah." Julio mengetuk dahi Fiolina."Aw!" jerit Fioli
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

Bab 125 Janji

"Apa..." Julio menatap Fiolina dengan sedikit meragu. "Apa kamu mau melakukannya?" Fiolina tidak langsung menjawab. Dia menatap mata Julio yang terlihat tulus lalu tersenyum dan mengangguk. "Oke. Ayo gak usah bercerai dan membangun keluarga yang bahagia. Ayo kita promil." "Beneran? Serius kan?" Fiolina mengangguk lagi. "Iya serius." Julio mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "Astaga aku seneng banget!" Dia pun memeluk Fiolina. "Ayo kali ini janji jangan ada dendam, permusuhan ataupun kebencian di antara kita berdua. Cuma cinta dan saling menyayangi, saling mengerti dan mengkomunikasikan semua yang kita rasakan. Oke?" Julio menyodorkan kelingkingnya ke hadapan Fiolina. Fiolina menyambut kelingking itu dengan melingkarkan di kelingkingnya sendiri. "Iya, janji."*****Sarah berdecak dan menggelengkan kepalanya. "Benar - benar perayu handal yang agresif," ucapnya saat lagi - lagi dia mendapat pesan dari Daniel. Belum tepat satu minggu mereka berkenalan, namun Daniel s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

Bab 126 Kekuatan Baru Veronica

Saat Daniel mengunci pintu kamar mandi, Sarah bergerak dengan cepat dan diam - diam merogoh tas Daniel. Di dalam tas, Sarah menemukan ponsel dan dompet milik lelaki itu. Sarah segera memasukkan keduanya ke dalam tasnya sendiri. Tak lupa dia mematikan ponsel Daniel agar tidak berdering. Sarah dengan cepat merapikan kopernya sendiri lalu keluar tanpa suara. Di luar hotel, Sarah cepat - cepat menaiki taksi yang sedang terparkir. "Ke Bandara ya Pak," ujarnya pada supir taksi itu. "Siap Nona," jawab Sopir itu. *****Hernando duduk merenung di atas ranjangnya. Rumahnya yang luas terasa amat hening. Sudah berhari - hari dia tidak bicara dengan istrinya. Pertengkarannya dengan Carla, istrinya diawali dari perdebatan mereka mengenai pewaris yang akan memegang tampuk kepemimpinan di perusahaan keluarga Wilsoni. Hingga detik ini, dia dan istrinya tidak juga menemukan titik tengah. Tok! Tok! Tok! "Masuk," ucap Hernando mempersilakan orang yang mengetuk pintu kamarnya untuk masuk. "Papa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

Bab 127 Pulang

"Welcome home..." Fiolina menarik nafas dalam - dalam sambil merentangkan tangannya begitu dia turun dari pesawat. "Gak ada yang mengalahkan negara kelahiran semewah apapun negara lain," ucapnya. "Tapi liburan kita selama dua minggu ini menyenangkan kan?" tanya Julio yang sekarang menyusul berjalan di samping Fiolina. Fiolina menggandeng lengan Julio. "Pasti dong. Menyenangkan banget!" Julio mengacak rambut Fiolina. "Hah! Tapi ini waktunya kembali ke realita." "Gak papa. Ayo mulai sekarang kita ciptakan realita yang menyenangkan." Julio mengangguk senang. "Ngomong - ngomong apa kabar ya Sarah? Dia bener - bener gak menghubungi aku selama di Dubai. Kira - kira gimana ya progresnya?" tanya Julio penasaran. "Dia kan jemput kita, habis ini kita makan siang aja sama dia sambil ngobrolin semuanya." "Oke." Mereka berdua pun mengabari Sarah bahwa mereka telah mendarat. Saat mereka sedang menunggu bagasi, Sarah memberi tahu bahwa dia sudaj dekat. "Sarah udah hampir sampai," ucap Fiol
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

Bab 128 Drama di Cafe

Sarah sedang menikmati secangkir cappucino panas di sebuah cafe. Dia lega telah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Dia juga senang mendapat banyak uang dari Julio. Dia hanya ingin menikmati hidupnya. Saat dia menyeruput minumannya, terlihat dua orang memasuki cafe. Sarah mencibir. Dia mengenal dua wajah yang tidak asing itu. Dua orang paling menyebalkan dalam hidupnya. Dua orang yang lebih menjijikkan daripada Daniel yang genit dan mesum. "Wow! Pasangan baru sedang menikmati kebebasan mereka karena gak perlu sembunyi lagi dari orang yang mereka khianati rupanya!" sindir Sarah. Tentu saja dengan suara keras hingga kedua orang itu menoleh. "Sarah! Kamu di sini?" ucap Gary. Gary menghampiri meja Sarah. Nicky yang berjalan di sampingnya sedikit cemberut karena Gary menghampiri Sarah. "Oh, kamu gak perlu menghampiri aku. Silahkan nikmati kencan kalian. Apa kamu gak lihat? Pacar kamu terlihat kurang senang kamu mendatangi aku!" Gary menoleh kepada Nicky yang pura - pura terse
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

Bab 129 Pahlawan

Sarah masih syok. Nafasnya agak terengah. Ferdian menyadarinya lalu merangkul pundak Sarah. "Ayo tenangin diri dulu," ajaknya. Sarah mengangguk. Ferdian membeli minuman coklat lalu mengajak Sarah untuk masuk ke mobilnya. "Ini mobil siapa Fer?" "Mobilku." "Kapan kamu beli mobil baru?" "Baru - baru ini. Mama kesulitan jalan tanpa kursi roda jadi kalau kemana - mana naik motor akan menyusahkan dia. Jadi aku beli mobil ini pakai uang mama.""Oh," angguk Sarah. "Kamu mau aku anterin pulang aja? Atau mau ke rumah Fiolina?" Ferdian mulai menjalankan mobilnya. "Fio udah pulang ke rumah Julio." "Hah!?" Ferdian nyaris mengerem mobilnya. "Fio beneran balik lagi sama Julio?" "Iya. Mereka bahkan baru pulang dari Dubai." "Ngapain?" "Liburan lah. Mereka kan belum bulan madu." Ferdian menghela nafas. "Kenapa Fiolina sangat plinplan sih," gumamnya. "Itu karena sebenernya Fiolina cinta sama Julio." "Tapi bukannya Julio jahat sama dia? Kenapa bisa cinta sama orang yang jahat sama dia?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-28
Baca selengkapnya

Bab 130 Modern Farm

"Ini di mana?" tanya Sarah begitu Ferdian memarkir mobilnya di sebuah tanah yang cukup lapang. Ada bangunan yang terlihat seperti lumbung pertanian eropa sisi kanan mereka. "Ini lokasi bisnis baruku. Ayo turun," ajak Ferdian. "Haaaah.... di sini seger ya. Aku gak tau ada lokasi seperti ini di pinggiran kota," Sarah merentangkan tangannya sembari menarik nafas dalam - dalam. Tadinya Sarah merasa sangat lelah karena perjalanan mereka cukup panjang. Namun semua itu terbayar karena ternyata Ferdian mengajaknya ke tempat yang segar dan indah. "Ayo Sar, ke sini!" panggil Ferdian. Sarah segera berlari kecil ke arah Ferdian. Ferdian membuka bangunan yang terlihat seperti lumbung itu dan begitu masuk, Sarah melongo menyaksikan apa yang ada di hadapannya. Puluhan sapi berjejer di dalam bangunan tersebut, ada yang sedang duduk bersantai dan ada yang sedang menikmati rumput segar. "Ini sapi pedaging. Kalau bangunan yang sebelah itu sapi perah," terang Ferdian. "Wow! Jadi bisnis kamu pet
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
17
DMCA.com Protection Status