Share

Bab 122 Rayuan Daniel

Penulis: Lisandi Noera
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-23 23:42:10

"Tapi, kamu gak perlu mengembalikan uangnya," tutur Daniel.

"Oke. Sekarang kamu udah dapat perhatian dari saya. Lalu?"

"Lalu, bisakah kita saling mengenal? Saya Daniel," Daniel kembali mengulurkan tangannya.

Sarah mendengus sambil tertawa kecil. "Oke. Nama saya Yoana."

"Terimakasih Nona Yoana. Bisakah kita bicara lebih santai? Misalnya pakai sapaan aku dan kamu daripada saya atau Anda?" Daniel membungkukkan badannya.

Sarah mencibir dalam hati, ternyata Daniel benar - benar seorang playboy. "Oke," ucapnya.

Seorang pelayan kemudian datang ke meja Daniel dengan membawa dua gelas es krim strawberry.

"Ow! Es krim kita udah datang," ucap Daniel.

"Es krim kita?" Sarah mengangkat sebelah alisnya.

"Ops! Apa kamu alergi strawberry?"

"Gak sih."

"Kalau gitu sayang dong kalau gak dinikmati. Ayo duduk sini, kita makan es krimnya," Daniel menggeser kursi untuk Sarah dan mempersilakan Sarah duduk bak seorang ratu.

Sarah hampir mual melihat tingkah laku Daniel. Tapi dia senang ini adalah k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 123 Burj Khalifa

    Guncangan pada pesawat semakin keras. Fiolina menggengggam erat tangan Julio. "Julio, aku takut," ucapnya lirih. "Tenang ya Fio. Aku yakin semuanya akan baik - baik aja. Ayo kita berdoa untuk keselamatan kita." Fiolina mengangguk. Mereka pun lalu berdoa bersama. Goyangan di pesawat semakin menjadi. Kali ini, para penumpang sudah mulai panik sekalipun pramugari beberapa kalo mencoba menenangkan. Bahkan ada anak - anak kecil yang mulai menangis. Suasana dalam pesawat menjadi sangat mencekam. Julio menyadari ekspresi ketakutan Fiolina. Dia terus menggenggam tangan Fiolina. "Astaga! Apa kita akan mati? Apa pesawat ini akan jatuh?" raung seorang wanita paruh baya dari arah belakang. Fiolina menggigit bibirnya. Pramugari kembali memberi info bahwa pilot sedang berusaha bertahan dalam sebuah badai. Namun dia juga mengatakan bahwa kondisi pesawat masih sangat stabil. Dan dia meminta semua penumpang tenang sambil berdoa. Fiolina menggenggam tangan Julio dengan sangat erat ketika gunc

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-23
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 124 Bulan Madu

    "Haaah... seru banget hari ini. Tapi aku capek banget," Fiolina melepas sepatu dan gaunnya lalu berganti baju dengan yang lebih santai. Dia melempar badannya ke sofa super empuk yang ada di kamar hotelnya. Seharian ini mereka berjalan - jalan keliling kota Dubai mulai dari wisata alama seperti Jumeirah Beach, pantai panjang dengan lautan biru dan pasir putih, Kota Tua di Bastakia Quarter hingga menikmati Dubai Shopping Festival di mall terbesar di dunia, Dubai Mall. "Capek?" Julio duduk di samping Fiolina yang terkapar. "Sini akh pijatin kakinya." Julio menarik kaki Fiolina dan memijatnya. "Eh, tumben mau pijatin aku?" "Emang gak boleh suami pijatin istrinya?" Fiolina mendadak salah tingkah. "Ya boleh aja sih." "Kan tadi aku udah bilang, jangan pakai wedges. Harusnya kamu pakai flatshoes atau kets. Lebih nyaman," Julio mulai menceramahi Fiolina. "Iya. Aku juga menyesal. Aku pikir karena empuk dan heelsnya rata gak akan masalah." Julio mengetuk dahi Fiolina."Aw!" jerit Fioli

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-26
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 125 Janji

    "Apa..." Julio menatap Fiolina dengan sedikit meragu. "Apa kamu mau melakukannya?" Fiolina tidak langsung menjawab. Dia menatap mata Julio yang terlihat tulus lalu tersenyum dan mengangguk. "Oke. Ayo gak usah bercerai dan membangun keluarga yang bahagia. Ayo kita promil." "Beneran? Serius kan?" Fiolina mengangguk lagi. "Iya serius." Julio mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "Astaga aku seneng banget!" Dia pun memeluk Fiolina. "Ayo kali ini janji jangan ada dendam, permusuhan ataupun kebencian di antara kita berdua. Cuma cinta dan saling menyayangi, saling mengerti dan mengkomunikasikan semua yang kita rasakan. Oke?" Julio menyodorkan kelingkingnya ke hadapan Fiolina. Fiolina menyambut kelingking itu dengan melingkarkan di kelingkingnya sendiri. "Iya, janji."*****Sarah berdecak dan menggelengkan kepalanya. "Benar - benar perayu handal yang agresif," ucapnya saat lagi - lagi dia mendapat pesan dari Daniel. Belum tepat satu minggu mereka berkenalan, namun Daniel s

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-26
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 126 Kekuatan Baru Veronica

    Saat Daniel mengunci pintu kamar mandi, Sarah bergerak dengan cepat dan diam - diam merogoh tas Daniel. Di dalam tas, Sarah menemukan ponsel dan dompet milik lelaki itu. Sarah segera memasukkan keduanya ke dalam tasnya sendiri. Tak lupa dia mematikan ponsel Daniel agar tidak berdering. Sarah dengan cepat merapikan kopernya sendiri lalu keluar tanpa suara. Di luar hotel, Sarah cepat - cepat menaiki taksi yang sedang terparkir. "Ke Bandara ya Pak," ujarnya pada supir taksi itu. "Siap Nona," jawab Sopir itu. *****Hernando duduk merenung di atas ranjangnya. Rumahnya yang luas terasa amat hening. Sudah berhari - hari dia tidak bicara dengan istrinya. Pertengkarannya dengan Carla, istrinya diawali dari perdebatan mereka mengenai pewaris yang akan memegang tampuk kepemimpinan di perusahaan keluarga Wilsoni. Hingga detik ini, dia dan istrinya tidak juga menemukan titik tengah. Tok! Tok! Tok! "Masuk," ucap Hernando mempersilakan orang yang mengetuk pintu kamarnya untuk masuk. "Papa

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-26
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 127 Pulang

    "Welcome home..." Fiolina menarik nafas dalam - dalam sambil merentangkan tangannya begitu dia turun dari pesawat. "Gak ada yang mengalahkan negara kelahiran semewah apapun negara lain," ucapnya. "Tapi liburan kita selama dua minggu ini menyenangkan kan?" tanya Julio yang sekarang menyusul berjalan di samping Fiolina. Fiolina menggandeng lengan Julio. "Pasti dong. Menyenangkan banget!" Julio mengacak rambut Fiolina. "Hah! Tapi ini waktunya kembali ke realita." "Gak papa. Ayo mulai sekarang kita ciptakan realita yang menyenangkan." Julio mengangguk senang. "Ngomong - ngomong apa kabar ya Sarah? Dia bener - bener gak menghubungi aku selama di Dubai. Kira - kira gimana ya progresnya?" tanya Julio penasaran. "Dia kan jemput kita, habis ini kita makan siang aja sama dia sambil ngobrolin semuanya." "Oke." Mereka berdua pun mengabari Sarah bahwa mereka telah mendarat. Saat mereka sedang menunggu bagasi, Sarah memberi tahu bahwa dia sudaj dekat. "Sarah udah hampir sampai," ucap Fiol

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-26
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 128 Drama di Cafe

    Sarah sedang menikmati secangkir cappucino panas di sebuah cafe. Dia lega telah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Dia juga senang mendapat banyak uang dari Julio. Dia hanya ingin menikmati hidupnya. Saat dia menyeruput minumannya, terlihat dua orang memasuki cafe. Sarah mencibir. Dia mengenal dua wajah yang tidak asing itu. Dua orang paling menyebalkan dalam hidupnya. Dua orang yang lebih menjijikkan daripada Daniel yang genit dan mesum. "Wow! Pasangan baru sedang menikmati kebebasan mereka karena gak perlu sembunyi lagi dari orang yang mereka khianati rupanya!" sindir Sarah. Tentu saja dengan suara keras hingga kedua orang itu menoleh. "Sarah! Kamu di sini?" ucap Gary. Gary menghampiri meja Sarah. Nicky yang berjalan di sampingnya sedikit cemberut karena Gary menghampiri Sarah. "Oh, kamu gak perlu menghampiri aku. Silahkan nikmati kencan kalian. Apa kamu gak lihat? Pacar kamu terlihat kurang senang kamu mendatangi aku!" Gary menoleh kepada Nicky yang pura - pura terse

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-26
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 129 Pahlawan

    Sarah masih syok. Nafasnya agak terengah. Ferdian menyadarinya lalu merangkul pundak Sarah. "Ayo tenangin diri dulu," ajaknya. Sarah mengangguk. Ferdian membeli minuman coklat lalu mengajak Sarah untuk masuk ke mobilnya. "Ini mobil siapa Fer?" "Mobilku." "Kapan kamu beli mobil baru?" "Baru - baru ini. Mama kesulitan jalan tanpa kursi roda jadi kalau kemana - mana naik motor akan menyusahkan dia. Jadi aku beli mobil ini pakai uang mama.""Oh," angguk Sarah. "Kamu mau aku anterin pulang aja? Atau mau ke rumah Fiolina?" Ferdian mulai menjalankan mobilnya. "Fio udah pulang ke rumah Julio." "Hah!?" Ferdian nyaris mengerem mobilnya. "Fio beneran balik lagi sama Julio?" "Iya. Mereka bahkan baru pulang dari Dubai." "Ngapain?" "Liburan lah. Mereka kan belum bulan madu." Ferdian menghela nafas. "Kenapa Fiolina sangat plinplan sih," gumamnya. "Itu karena sebenernya Fiolina cinta sama Julio." "Tapi bukannya Julio jahat sama dia? Kenapa bisa cinta sama orang yang jahat sama dia?"

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-28
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 130 Modern Farm

    "Ini di mana?" tanya Sarah begitu Ferdian memarkir mobilnya di sebuah tanah yang cukup lapang. Ada bangunan yang terlihat seperti lumbung pertanian eropa sisi kanan mereka. "Ini lokasi bisnis baruku. Ayo turun," ajak Ferdian. "Haaaah.... di sini seger ya. Aku gak tau ada lokasi seperti ini di pinggiran kota," Sarah merentangkan tangannya sembari menarik nafas dalam - dalam. Tadinya Sarah merasa sangat lelah karena perjalanan mereka cukup panjang. Namun semua itu terbayar karena ternyata Ferdian mengajaknya ke tempat yang segar dan indah. "Ayo Sar, ke sini!" panggil Ferdian. Sarah segera berlari kecil ke arah Ferdian. Ferdian membuka bangunan yang terlihat seperti lumbung itu dan begitu masuk, Sarah melongo menyaksikan apa yang ada di hadapannya. Puluhan sapi berjejer di dalam bangunan tersebut, ada yang sedang duduk bersantai dan ada yang sedang menikmati rumput segar. "Ini sapi pedaging. Kalau bangunan yang sebelah itu sapi perah," terang Ferdian. "Wow! Jadi bisnis kamu pet

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-28

Bab terbaru

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 165 Surga 100 Tahun Pernikahan

    2 hari kemudian. "Argh! Kenapa gaunnya begini? Ini... ini sobek!" teriak seorang penata rias yang akan turut mendandani Fiolina untuk upacara pemberkatan hari ini. Fiolina dengan panik menghampiri penata rias itu. Fiolina terperangah melihat gaun pernikahannya yang sudah sobek. "Astaga! Kenapa bisa begini?" keluh Fiolina. Terry berlari menghampiri setelah mendengar kehebohan di kamar Fiolina. "Ada apa?" tanyanya. "Ma, lihat ini gaunku sobek!" "Ya Tuhan! Siapa yang melakukan ini sih?" Nicole menampakkan ekspresi sebal. "Ma, apa yang harus aku lakukan?" rengek Fiolina.Nicole terlihat berpikir sejenak. Dia lalu membongkar lemari Fiolina dan mengeluarkan sebuah kotak. "Ini, pakai ini aja," ucap Terry sambil menyerahkan gaun pernikahan lawas Fiolina dari dalam kotak. Fiolina meragu."Udah gak papa. Ini masih bagus." "Iya aku tahu ini masih bagus. Tapi ini gaun pernikahanku dan Julio dulu. Bagaimana perasaan Ferdian kalau tahu?""Ferdian akan tahu keadaannya. Gaun kamu robek dan

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 164 Permohonan Terry

    TING TONG! Bel pintu rumah Nicole berbunyi. Ibu kandung dari Julio itu jarang menerima tamu. Dia tidaj punya banyak teman terlebih setelah dia menjalani beberapa tahun hidupnya untuk perawatan di rumah sakit jiwa. Keadaannya sekarang tentu jauh lebih baik. Dia sudah ikhlas dan hari - harinya jauh lebih bahagia. Sekarang, dia banyak menghabiskan waktunya untuk menulis puisi sebanyak yang dia mampu. Pagi ini dia juga sedang menulis puisi saat seseorang membunyikan bel pintu rumahnya. Dengan segera dia bangkit dari kursi santainya lalu membuka pintu. "Nicole, apa kabar?" tamu itu menyapa Nicole. "Terry? Ada apa?" Terry melah menangis dan berlutut di hadapan Nicole. "Maaf, maafkan aku... tolong maafkan aku." Nicole bingung dengan sikap Terry yang tiba - tiba. Terry memeluk kakinya seperti anak kecil yang tidak mau ditinggal ibunya. "Terry, cukup, kenapa kamu begini? Ayo masuk, jangan di luar rumah," Nicole membantu Terry berdiri dan mengajaknya masuk ke dalam rumah. Terry duduk

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 163 Pembatalan Pernikahan

    "Fiolina, Fio! Bangun Nak!" Terry membangunkan Fiolina yang saat tengah malam dia dapati tertidur di lantai kamarnya, tersungkur dengan mengenakan gaun pengantin. Fiolina mengerjapkan matanya. Dia terbangun dengan tubuh yang lemas. "Kamu kenapa tidur di sini? Dan kenapa kamu pakai gaun ini? Mama tadinya mau kasih tahu kamu kalau Jovan udah tidur sama Papa kamu di kamar kami. Tapi... kamu..." "Aku gak papa Ma. Aku ketiduran karena kecapekan," Fiolina hendak bangkit berdiri, namun Terry menahannya. "Fio, mata kamu sangat bengkak. Kamu habis menangis?" Fiolina menggeleng. "Jangan bohong. Mama ini ibu kamu. Mama tahu kalau kamu lagi sedih. Kamu habis menangis kan? Kenapa Nak?" Fiolina menggeleng lagi. Tapi kali ini dia tidak mampu menahan air matanya lagi. Sekuat apapun Fiolina, setegar apapun dia, dia tidak pernah bisa menutupi kesedihannya di depan ibunya. Karena baginya ibunya adalah tempat ternyaman untuknya berkeluh kesah. Terry tak banyak bertanya, dia seketika merangkul Fio

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 162 Cinta yang Belum Berpaling

    "Jovan.. hati - hati! Pelan - pelan yang naik tangganya," teriak Fiolina. Jovan hanya mengangkat satu tangannya membentuk tanda 'OK' lalu lanjut menaiki tangga perosotan yang mungkin sudah dua puluh kali dia naiki. Tidak jauh ada area bermain, ada Ferdian yang sedang duduk sambil memegang bola kaki. Dia beristirahat setelah setengah jam penuh bermain bola bersama Jovan.Julio mengawasi dari dalam mobilnya yang berjarak kurang lebih 50 meter dari mereka. Dia merasa hatinya sakit, Jovan adalah anak kandungnya dan sekarang Ferdian bermain dengan bebas bersama anak itu sedangkan dirinya harus sembunyi - sembunyi hanya untuk memandangnya bermain. Dia ingin anaknya. Dia juga ingin istrinya kembali. Tapi egonya terlalu besar untuk menjadi menantu Terry. Julio pulang dengan beban berat di dalam hatinya. Sepulang dari bermain di taman bersama Fiolina dan Ferdian, Jovan dikagetkan dengan rumah Keluarga Chow yang penuh dengan bingkisan. "Wow, apa ini Oma?" tanyanya. "Seseorang mengirim

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 161 Rahasia yang Terungkap

    Fiolina melihat sekeliling playground dan tidak menemukan Sarah dan Jovan. Dia tidak mendengar teriakan Jovan yang memanggilnya sebelum ini. Jadi, dia menelepon Sarah. Sarah menjawab panggilannya. "Halo, Fiolina, hm... ini Jovan lagi sama aku. Kali lagi...." Julio menarik ponsel Sarah dan mengambil alihnya. "Halo Fiolina. Jovan dan Sarah sedang bersama aku. Lihatlah ke arah jam 10." "Julio?" "Ya aku Julio."Fiolina panik. Dia menoleh ke arah jam 10 dan mendapati ada Jovan, Sarah, Julio dan Glins! Dia segera mendatangi mereka sambil memikirkan kebohongan apa yang akan dia ucapkan kepada Julio. "Kalian sedang apa di sini?" ucap Fiolina basa - basi. Tidak tahu harus berkata apa. Jantungnya berdebar. "Jovan, apa dia mama kamu?" tanya Julio kepada Jovan. "Iya. Dia mama," jawab Jovan. Julio menatap tajam ke arah Fiolina. Fiolina berusaha menghindari tatapannya. "Jovan, berapa usia kamu?" "Hm... sebentar. Usiaku empat tahun," jawabnya sambil memperagakan angka lima dengan jari -

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 160 Ayah dan Anak

    "Yang benar?" ucap Julio. Julio pun berlutut agar dia sejajar dengan anak laki - laki yang menabraknya barusan. "Benar juga, kita sangat mirip," ucap Julio. "Oke, aku akui Om memang ganteng. Tapi Om tua dan aku masih kecil," celatuk Jovan. Julio dan Glins tertawa renyah. Julio sengaja mengajak Glins ke mall hari ini untuk membelikannya barang - barang yang Glins mau sebagai ganti kalung yang dia berikan pada Javeline. Tidak disangka seorang anak kecil berlarian dan menabrak Julio dengan keras. "Itu sudah pasti," ucap Julio. "Maksudku, kamu mirip Om waktu Om masih kecil dulu." "Oh begitu rupanya," ujar Jovan. "Tapi, kalau dilihat - lihat pun, sekarang kalian tetap mirip," komentar Glins. "Kalian cocok sebagai ayah dan anak." "Benar juga. Ngomong - ngomong di mana orang tuamu? Kenapa kamu sendirian?" tanya Julio. "Itu dia masalahnya. Aku tersesat. Mama sedang belanja dan menitipkan aku pada tante. Tante ke toilet dan aku pergi dari playground diam - diam karena mengejar kereta

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 159 Tersesat

    Javeline menutup mulutnya, tak percaya dengan apa yang Julio barusan lakukan. Bertahun - tahun dia mencintai Julio. Selama ini cintanya selalu bertepuk sebelah tangan, tapi sekarang Julio menyiapkan hadiah mahal untuknya dan melamarnya di depan semua orang. "Iya, aku mau," jawab Javeline dengan raut penuh kebahagiaan Julio lalu memasangkan kalung itu ke lehernya. Saat Julio berada di balik punggung Javeline, dia menatap Glins yang memberinya tatajam tajam. Julio membentuk ekspresi wajah meminta maaf yang membuat Glins memutar matanya. Javeline melirik ke meja sebelah dan melihat wajah datar Fiolina di sana, dia merasa puas. "Permisi aku mau ke toilet dulu," Fiolina meninggalkan mejanya untuk menuju ke toilet. Dia berdiri di depan kaca besar toilet wanita, tidak tahu harus melakukan apa. Akhirnya dia hanya mencuci tangannya untuk membuang waktu. Dia sangat membenci Julio. Laki - laki itu menceraikannya tanpa memberinya kesempatan untuk memahami situasinya. Setelahnya, Julio ba

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 158 Pertunangan

    DEG! Jantung Fiolina berasa hampir copot. Dia bersyukur Jovan tidak ikut. "Stt! bukankah itu keluarga Young di meja sebelah?" bisik Terry. Sontak Bernard dan juga Ferdian melirik ke meja sebelah. Namun mereka tahu untuk tidak menatap terlalu lama. "Iya benar itu mereka. Berikan sapaan sewajarnya kalau mereka menoleh. Selebihnya kita nikmati saja makan malam kita," ucap Bernard lirih. Julio juga sedikit terkejut saat dia tanpa sengaja melirik ke meja sebelahnya dan melihat ada keluarga chow di sana. Pandangannya tertuju pada Fiolina yang menurutnya semakin cantik. Namun dia mendadak sebal saat melihat siapa yang duduk di samping Fiolina. Julio berusaha untuk mengabaikan. "Itu Fiolina dan keluarganya," bisik Glins kepada Julio. "Ya aku tahu," ucap Julio. Oma mendengar apa yang Glins bisikkan kepada Julio. Dia pun menoleh dan bertemu tatap dengan Bernard. Untuk sopan santun, Oma mengangukkan kepalanya dan tersenyum untuk menyapa mereka. Bernard pun menganggukkan kepalanya da

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 157 Pertemuan Tak Terduga

    Hari Jumat yang dinantikan Jovan pun tiba. Mulai pagi, dia bangun dengan penuh semangat membayangkan keseruan di camp memasak yang akan dia ikuti. "Ingat semua pesan Mama ya, selalu bilang ke pengawas kalau merasa sakit, lapar atau apapun yang butuh bantuan. Jangan sungkan, anggap mereka pengganti Mama oke? Dan jangan menganggu anak lain. Sebaliknya, adukan ke pangawas kalau ada yang mengganggumu," Fiolina mengulang- ulang wejangannya kepada Jovan. "Iya Ma. Aku sudah hafal itu. Jangan khawatir." "Nah, ini dia kita sampai," Fiolina menghentikan mobilnya. "Aku turun sekarang." "Hati - hati sayang ya, kiss me," Fiolina menyodorkan pipinya ke wajah Jovan. "Muach," Jovan mengecupnya lalu turun dan melambaikan tangan. Fiolina meninggalkannya dengan perasaan campur aduk. Dia senang Jovan berani, tapi dia juga sedikit patah hati karena harus menahan rindu selama 7 hari. Dia belum pernah berpisah dengan Jovan selama itu. "Jovan gak nangis?" tanya Terry begitu Fiolina tiba lagi di apart

DMCA.com Protection Status