Home / Pernikahan / BERGANTI PASANGAN / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of BERGANTI PASANGAN: Chapter 121 - Chapter 130

145 Chapters

Tapi Bisa Melukainya

"Saya di sini untuk bertanya kepada mantan kekasihnya Nayyara, barangkali dia tahu dimana keberadaan Nayyara, namun nihil dia juga tidak tahu. Saya pun tidak santai saja, saya sadar turut bertanggung jawab dengan diri Nayyara sebelum saya menyerahkannya kembali kepada mamanya," jelas Ya'qub panjang lebar. "Bagaimana dengan mamanya?"Kedua alis milik Ya'qub dibuat mengernyit mendengar tiga kata pertanyaan barusan, mengapa sudah ada tiga orang yang kepikiran dengan mamanya Nayyara begitu tau gadis itu menghilang. Yang pertama adalah Yusuf, kedua Arthan, lalu sekarang pak Naseh papanya Nayyara. Masalahnya tiga orang tersebut bukan kepikiran untuk memberikan kabar, melainkan berpikiran apakah Nayyara saat ini bersama dengan mamanya, dalam kata lain tiga orang itu menduga bahwa mamanya Nayyara lah yang menculik putrinya sendiri. "Apanya?" tanya balik Ya'qub. "Sudahkah kamu menghubungi mamanya menanyakan keberadaan Nayyara?" tanya pak Naseh memperjelas. Ya'qub dengan segera mengalihkan
Read more

Berharap Semuanya Selesai

Gadis bersurai coklat panjang lurus sepunggung di hiasi topi baret berwarna cream di atasnya itu tampak terkejut begitu mendengar suara dari Ya'qub. Di balik kacamata nya Ya'qub meyakini Nayyara seperti mengenali suaranya, makanya respon pertamanya ialah terkejut. "Baiklah, mas ini orang pertama yang beruntung bersapa dengan Nayyara karena duduk di barisan terdepan juga!" teriak MC menunjuk Ya'qub."Silahkan, mas! Katakan pertanyaanmu kepada idolamu ini!" suruh MC tersebut setelah memberikan sebuah microphone kepada Ya'qub. "Nayya, ingatkah kamu tentang seorang pria yang kamu kenal dari SMP sampai SMA, kemudian kalian tidak saling tau kabar masing-masing, hingga akhirnya beberapa waktu yang lalu kalian dipertemukan lagi pada suatu peristiwa mengejutkan?" Ya'qub melemparkan pertanyaan dengan lantang, tetapi menggunakan bahasa Indonesia, sehingga para pengunjung lain tampak terdiam semuanya disebabkan tidak mengerti bahasa dari Ya'qub. Sedangkan Nayyara memandang Ya'qub dengan ekspre
Read more

Kita Kasih Kesempatan

"Untuk apa pria ini hadir lagi ke kehidupan kita, mama?" tanya seorang gadis yang masih mengenakan kacamata hitam modis miliknya, semenjak keluar dari tempat meet and great, Nayyara tetap menggunakan kacamata hitam, enggan melepasnya. Ada alasan jelas yang disimpan Nayyara di dalam hatinya mengapa dia masih berpenampilan begini. "Untuk menjadikan keluargamu utuh dan sempurna lagi."Dada Nayyara terasa sesak mendengar itu, andai di sini tak ada pria yang berilmu agama banyak yakni Ya'qub, maka bisa Nayyara pastikan dia akan berdecih mendengar kalimat jawaban barusan, masalahnya dikarenakan ada Ya'qub nantinya Nayyara besar kemungkinan akan diceramahi oleh pria itu jika dia berdecih sekarang. Akhirnya hanya tawa remeh lah yang keluar dari bibirnya Nayyara, "Utuh? Sempurna? Itu sudah tidak mungkin adanya!" ketusnya."Tidak mustahil, mari kita bangun keluarga lagi, papa tau kamu teramat terlukai atas perpisahan papa dan mama-""BUKAN PERPISAHAN YANG UTAMA! KEKERASAN LEBIH MENDOMINASI!"
Read more

Lebih Baik Tetap Kelam

Suara tangisan Nayyara yang tertangkap pendengaran nya membuat hati Ya'qub bagai diremas menyakitkan, masalahnya Nayyara menangis karena sedih dan terlukai, bukan menangis terharu karena bahagia. Sekuat tenaga Ya'qub menahan dirinya agar tidak berlari mendekati Nayyara dan memeluk gadis itu menyalurkan kekuatan agar Nayyara berhenti menangis tersedu-sedu begitu. "Justru karena kamu masih seorang anak yang masih berusia muda, mama akan berikan kesempatan pada papamu, demi kamu juga," imbuh mamanya Nayyara dengan suara yang lembut. "Mama apa-apaan? Aku semakin tidak habis pikir dengan mama!" sentak Nayyara melepaskan pegangan tangan mamanya yang juga sempat menggenggam tangannya. Sesenggukan masih terjadi pada dirinya, tidak menghalanginya untuk berbicara kepada sang mama. "Ini untuk masa depanmu, Nayyara.""Masa depan ku? Apa hubungannya masa depanku dengan dia, ma? Malahan jika masa depanku melibatkannya jadinya akan rancu, runyam, pastinya berantakan!" "Cukup, Nayyara. Berhenti m
Read more

Akad Nikah Kembar

Tarikan tangan Nayyara di pergelangan tangannya tidak diindahkan oleh Ya'qub, pria itu berwajah datar tidak tau harus berekspresi bagaimana. Namun, dia tidak menurut dengan tarikan Nayyara disebabkan ada alasan, dia harus menahan gadis itu agar tidak beranjak sendirian ataupun bersamanya. "Malahan jika bersama aku dan beliau sekaligus, warna yang ada di hidupmu jauh lebih banyak dan membuat kehidupanmu indah," kata Ya'qub menimpali. Kemudian mengangkat arah pandangnya, sepasang manik mata blue sapphire ia perdapati menatapnya tampak memohon, dari matanya Nayyara Ya'qub membaca bahwasanya gadis itu memang menyiratkan harapan kepadanya, sedikit bercampur kecewa. Sedikit gelengan kepala sebagai tanda penolakan atas permohonan Nayyara itu Ya'qub lakukan, dia tau Nayyara berkeinginan membawanya menjauh menghindar dari papanya saat ini, tapi Ya'qub tidak ingin, sekarang waktunya Nayyara harus berbincang dengan papanya menyelesaikan dingin yang dia berikan kepada beliau. Keheningan terus
Read more

Hari Akad Nikah

Pengantin wanita di atas pelaminan menampilkan senyuman termanis yang dia punya kepada para tamu undangan yang juga turut bahagia melihat dia dan suaminya bahagia, berbeda dengan si mempelai pria, ekspresinya tetap datar dan senyuman nya pun alakadarnya, bukannya dia tidak bahagia atas pernikahan ini, sungguh dia sangat bahagia, tetapi memang karakternya begini, sulit untuk tersenyum lebar, yah siapa lagi jika bukan Ya'qub yang begini. Yah, setelah hati Nayyara melunak kepada papanya, dan gadis itu menerima lamarannya Ya'qub, mereka berempat pulang ke Indonesia, dan beberapa hari setelahnya yakni hari ini pernikahan besar pun digelar. Prosesi akad nikah baru selesai beberapa jam yang lalu dengan yang dinikahkan lebih dulu adalah pasangan orang tua Nayyara dengan tidak terlalu meriah karena lebih awal dari waktu di undangan dan dihadiri keluarga besar Al Lathif saja itu pun tidak semuanya, baru setelahnya tamu undangan berdatangan karena waktunya sudah tiba, di saat itulah akad nikah
Read more

Tidak Datang Sendirian

"Naik, bang, kakak juga!" suruh Ya'qub mempersilakan seorang pria yang berdiri tegak tepat di depan pelaminan itu, dari kalimatnya seakan-akan dia mempersilakan kepada dua orang, padahal sebenarnya hanya seorang laki-laki. Genggaman Ya'qub pada tangan Nayyara dia lepaskan perlahan-lahan dan berjalan mendekati pria berambut pirang gondrong yang dikuncir kuda itu, satu-satunya tamu undangan yang dia sambut ke ujung pelaminan sebelum naik hanyalah pria ini, yakni Raskal, tangan Ya'qub terulur lepas untuk menerima pigura yang berisi foto berukuran 10r yang dibawa Raskal. "Biarpun kamu empu acara, tapi abang yang membawanya, harus tetap abang yang menggandeng nya sampai tujuan," kata Raskal menolak memberikan pigura itu kepada Ya'qub. Suasana semakin sendu begitu Raskal sudah berdiri di atas pelaminan, sembari sedikit memiringkan kepala untuk melihat potret seorang gadis yang fotonya dia sematkan di pigura di tangannya ini pria itu berucap, "Meski senyumannya begitu lebar, tidak lagi bi
Read more

Teman Hidup

"Sudah sadar?"Mimik muka Nayyara langsung berubah kebingungan mendengar suaminya bertanya dua kata itu tiba-tiba, karena sebelumnya sejak mereka berangkat dari rumah pria itu hingga sampai di sini tidak ada sedikit pun mengajaknya berbicara, ketika dia tanyai selama di perjalanan pun Ya'qub hanya menjawabnya kalau tidak dengan berdehem, ya menggelengkan kepala atau mengangguk saja, sangatlah alakadarnya. Namun, Nayyara juga tidak merasa keberatan sama sekali dengan sikap dinginnya Ya'qub, sebab memang itulah sifat asli pria itu, yang mana masih misteri tidak ada yang tau akankah tetap begitu hingga pria itu tua ataukah akan luluh dan mencair ke depannya. Kita lihat saja nanti, sesungguhnya Nayyara mana bisa membuat Ya'qub bertahan dengan sifat kulkasnya Ya'qub, Nayyara akan berjuang sedikit demi sedikit meluluhkan Ya'qub, setidaknya jika sifat pria itu tidak bisa benar-benar mencair, maka harus ada pengecualian, barang kepada Nayyara seorang Ya'qub bisa menjadi orang yang banyak bic
Read more

Cintamu Telah Berbalas

Entah mengapa suasana terasa berbeda setelah Nayyara menutup mulutnya berhenti berujar, Ya'qub bagai bergeming sempurna tidak sekedar mengikutkan sikap dinginnya, membuat Nayyara merasa suasana menjadi kikuk dan dia tidak menyukai itu. "Kenapa di komplek pemakaman keluarga Maheswara?" Nayyara bertanya asal yang mana sebenarnya cukup membuatnya penasaran. "Panjang ceritanya, tapi ini komplek pemakaman keluarga bang Raskal," ungkap Ya'qub tidak sepenuhnya. "Ohh keluarga bang Raskal, gak heran sih, pasti bang Raskal yang bersikeras ya?" tebak Nayyara tepat sasaran, sehingga Ya'qub tidak memiliki pilihan lain selain hanya menganggukkan kepalanya. "Jangan menyesal, ada hikmah mengapa kamu ditakdirkan Allah menyimpan perasaan saja, hingga sekarang.""Apa itu?" Sekarang Nayyara lah yang merasa heran. "Aku bisa lebih membencimu jika kamu mencintaiku ketika itu, karena aku ingin fokus sekolah.""Lalu sekarang bagaimana?""Sekarang waktu yang tepat, cintamu telah berbalas."***Manik mata
Read more

Dunia Keduaku

Di tempat yang berbeda beberapa jam sebelum itu... "Selamat, nona Medina. Anda dinyatakan berhasil sembuh dari kanker darah yang anda derita setelah menjalani berbagai macam proses pengobatan dalam kurun waktu yang tidak sebentar, kesabaran dan kesanggupan anda membuahkan hasil yang tidaklah biasa, Tuhan memberikan balasan atas kesabaranmu itu dengan begitu membahagiakan, sekali lagi selamat, nona Medina," kata seorang dokter perempuan berambut hitam lurus yang duduk di kursi di belakang mejanya, sembari menyodorkan beberapa lembar kertas kepada pasien di depannya. Mendengar itu gadis berhijab hitam di depannya yakni sang pasien tersenyum lebar, dia bahkan sampai menutup mulutnya karena malu terlalu lebar melakukan senyuman. Pelupuk mata Medina membendung air, rasanya ingin sekali dia menangis karena terharu tidak menyangka Allah begitu baik kepadanya, biarpun sempat diberikan cobaan berupa menderita suatu penyakit yang dikenal sulit disembuhkan dan berbahaya, akhirnya Allah memberi
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status