Home / Pernikahan / BERGANTI PASANGAN / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of BERGANTI PASANGAN: Chapter 111 - Chapter 120

145 Chapters

Menemukan Rekaman CCTV

"Habis dari mana aja sih lo?" "Gue mau sholat isya!" cuek pria yang kembali menggunakan hoodie abu-abu nya setelah beberapa menit yang lalu memakai baju operasi, dia membalas dengan pemberitahuan. "Idih, belum sholat isya lo? Aneh bener! Enam jam ngilang ngapain aja sih kok gak sholat?" cerocos pria berambut lurus kecoklatan di depannya. "Pikirin aja sendiri!" Sekarang yang berhadapan dan bercakap itu adalah dua pria yang bersaudara kembar, yang terakhir berkata adalah Ya'qub yang menampilkan wajah datarnya selalu sampai kini. "Yaudah buruan sholat gih!" suruh Yusuf bersedekap dada, sehingga agar terlihat memaksa. "Gua mau bicara dulu sama bang Raskal!" Ya'qub berujar sembari berjalan menuju sofa. "Sholat aja dulu, abang nunggu dengan sabar kok, terlalu banyak penjelasan yang ada, jika kamu menunda sholat bisa beneran ketinggalan!" celetuk pria berambut pirang yang duduk di sofa dengan tangan bersedekap di dada. Raskal namanya, pria yang bertemu dengan Ya'qub beberapa menit yan
Read more

Susunan Rencana

"Mau lihat rekamannya sekarang?" tawar pria yang sentiasa mengenakan pakaian formal tersebut, yakni jas dan celana berwarna biru gelap, tidak lupa pula dilapisi tuxedo berwarna hitam di luarnya. Pria yang diajaknya bicara tidak langsung menjawab, bukannya tidak ingin, tetapi pria itu belum mampu, dirinya terlebih dahulu tertegun sambil menggosokkan dagunya dengan telapak tangannya, secepat ini kah? Semudah inikah? Ekspresi Ya'qub belum terbaca, senang dan tidak menyangka tergambar jelas di matanya beberapa detik setelahnya. "Tentu saja," sahut Ya'qub akhirnya setelah mampu mengendalikan gejolak emosi ketidaksabaran nya. Pria berambut pirang di sampingnya Ya'qub yakni Raskal itu merogoh saku jasnya bagian dalam, pria itu kemudian mengeluarkan dua buah benda pipih dari dalamnya, dua-duanya adalah benda yang sama yaitu handphone, mulai dari mereknya tipe HP nya terbukti dari kameranya yang sama bentukannya. Keduanya sama-sama merk handphone paling canggih yang ada di dunia, tipenya pu
Read more

Mereka Di Luar Dugaan

Ketimbang tidur di ruangan ini, yang mana di sini ada seorang gadis yang tidak punya hubungan apa pun dengannya, putra pertama abi Yasser dan umi Yasmin ini tentu saja lebih memilih keluar untuk pindah ke ruang rawat orang tuanya sendiri. Selama berjalan hingga sampai ke tujuan pikiran Ya'qub tidaklah kosong, malahan cenderung penuh, dari sudut ke sudut permasalahan nya ia pikirkan, keadaan sekitarnya yang sepi membuat pikirannya Ya'qub semakin terdorong untuk melamun lebih seksama. Setelah mengantarkan Raskal pulang sampai lift sebagai bentuk penghormatan, Ya'qub sempat melirik sebentar ruangan Nayyara, gadis itu masih sentiasa menutup matanya di kasur miliknya juga. Lengkapnya CCTV di sini membuat Ya'qub tidak perlu risau meninggalkan Nayyara benar-benar sendirian di ruangan ini. Melihat tiga orang insan di ruangan itu tertidur lelap Ya'qub dibuat mengulas senyum tipis di bibirnya, tidak bisa dia elakkan kedua matanya pun jadi berkaca-kaca menyusul. Cukup Ya'qub yang nanggung beb
Read more

Mulailah Penjelasannya!

"Keluarga kamu mana? Nyusul kah? Aku udah ngasih kabar kan di chat kalau kita ngadain akad nikah hari ini aja? Soalnya ini ada temenku yang ngasih tau kalau penerbangan Jakarta ke Swiss ada diskon, dan mau tau kabar baiknya apa? Dia gratiskan penerbangannya serta hotel bintang lima di sana selama empat malam sebagai hadiah pernikahan kita!""Gue muak!" ketus Ya'qub melepaskan pegangan tangan seorang gadis yang ada di lengannya. Bagaimana Ya'qub bisa bersikap ramah dan sabar mengingat segala hal yang telah dilakukan gadis ini kepadanya? Adapun gegara mendengar cerocosan panjang dan lebar gadis itu barusan hanyalah sekedar alasan tambahan mengapa Ya'qub menyentak tangannya, alasan utamanya tetaplah kekejian gadis itu yang begitu tega menuduhnya, entah apa tujuan dan keuntungannya menuduh Ya'qub begitu, padahal hanya membuang-buang waktunya waktu mereka saja. "Aduh suamiku sok-sokan malu nih yee!" goda Hanna, seakan-akan tidak mendengar betapa ketusnya intonasi bicara Ya'qub barusan ke
Read more

Sampai Sinilah Porsiku

"ANSEL!""Astaghfirullahalazim!" Pekikan kemudian istighfar reflek diucapkan oleh orang yang sama, yakni seorang gadis yang berposisi terbaring miring di atas hamparan sajadah, dialah Medina. Tangannya dengan reflek mencubit pangkal hidungnya, yang mana entah kenapa mampu membuat pandangan matanya menjadi lebih fokus. "Astaghfirullah kok sampe ketiduran sih," gumamnya sambil bangkit dari berbaring nya, Medina ingat kok dia belum ada melakukan takhiyat akhir, itu artinya dia melakukan prosesi sholatnya hanya sampai bagian sujud terakhir dan tertidur di sana, tidak sampai selesai yakni salam. Dikarenakan sholat witir itu jumlahnya harus ganjil tetapi yang sudah dilakukan Medina hanya sampai dua rakaat karena rakaat ketiga dia tidak rampung, jadilah dia harus menambah sholatnya minimal satu rakaat, agar ia mencapai pahala sholat witir. Akhirnya Medina bangkit dari duduknya dan melepas semua mukena yang dia kenakan, gadis itu berjalan ke kamar mandi ruang rawat untuk melakukan wudhu k
Read more

Kasar Bekas Di Kasarin

"Sepandai-pandai nya tupai melompat pasti akan jatuh juga, Hanna. Kamu kira akal saya memikirkan sebatas rekaman CCTV saja? Lalu jika tidak ada maka saya tidak bisa membela diri dan mengelak dari tuduhanmu itu?""Muak saya mendengarkan, berlagak diam seolah menerima tuduhan dan kekalahan itu dengan senang hati, sekarang saya buktikan kebohongan tidak akan pernah menang dari kebenaran yang sejati!" kata Ya'qub panjang lebar dan penuh retorika, gaya bahasanya yang eksotis tidak ketinggalan. Pria itu masih menatap satu persatu orang yang ada di ruangan, termasuk Hanna yang berada di tengah-tengah tepat di depan layar tancap, sehingga gadis itu pasti menatap jelas rekaman CCTV ruang IGD beberapa hari yang lalu. Ekspresi Hanna tidak terbaca, dari awal menonton rekaman yang ditunjukkan Ya'qub gadis itu menatap dengan mata terbuka lebar. Tidak ada keraguan di mata Ya'qub untuk memberikan tatapan tajam kepada Hanna, meski sebenarnya tatapan gadis itu terlihat kosong, tetapi tidak berlangsun
Read more

Nayyara Diculik!

Dua pria dengan tinggi badan yang serupa berjalan bersampingan di koridor rumah sakit, mereka bersepakat tidak berbincang hingga sampai di tempat yang benar-benar aman untuk berbincang, yakni mobil, satu-satunya lokasi yang mereka percayai aman tidak ada orang yang bisa mendengar isi percakapan mereka berdua. Mengenai ruangan pribadi sebenarnya di rumah sakit ini Ya'qub punya ruangan pribadi, tetapi tetap saja baik Ya'qub si empu ruangan sendiri apalagi Raskal yang tidak mengenal sama sekali bagaimana ruangannya Ya'qub tentu saja akan ragu dan tidak mau jika diajak bicara di sana, bisa saja bukan ada yang mendengarkan pembicaraan mereka dari luar. "Terima kasih atas segala-galanya, bang," ungkap Ya'qub to the point begitu ia mendudukkan diri di kursi mobil di sampingnya Raskal, ini adalah mobil Raskal makanya terparkir di parkiran pengunjung rumah sakit, bukan parkiran khusus tenaga medis di bagian halaman samping kanan rumah sakit. "Sama-sama tapi santai saja," balas Raskal langsu
Read more

Ya'qub Ceritain Ya?

"Kok kamu gak ngasih tau kita sih Ya'qub kalau nak Nayyara dirawat di ruang sebelah?"Pertanyaan menginterupsi begitu lagi yang terdengar di telinga Ya'qub, baru beberapa menit yang lalu pertanyaan dengan nada begitu juga yang dia dengar, bedanya hanyalah orang yang mengucapkannya saja. Bingung sempat melanda pikirannya Ya'qub yakni harus menjawab apa atas pertanyaan sang umi barusan, akhirnya sebuah kata tercetus di otaknya untuk dilontarkan sebagai jawaban, "Lupa," jawabnya akhirnya. "Lo bohong."Terdengar dua kata di telinganya Ya'qub dengan intonasi berbisik, tetapi ia memilih mengabaikan, bukan orang yang berbisik itu yang penting untuk dia tanggapi kata-katanya sekarang. "Nayyara sakit apa? Kok dirawat juga? Banyak alat medis juga lagi di ruangan itu yang katanya sempat digunakan dia sebelum diculik?"Jadi, pihak rumah sakit belum ada yang memberitahu tentang Nayyara? batin Ya'qub agak terkejut mendengar pertanyaan dari umi nya barusan. Apakah Ya'qub harus jujur sekarang? Y
Read more

TIDAK BECUS MENJAGANYA!

Merasa tidak kuat memandang ke manik mata siapapun, Ya'qub mengangkat arah pandangnya menjadi menatap langit-langit ruangan, untuk yang kesekian kalinya dia kembali semakin teringat dengan Medina yang tidak tau kini ada dimana. Lagipula yang membuat Ya'qub saat ini merasa berat kali ini adalah karena situasi ini bagaikan situasi dimana dia yang berstatus dokter memberitahukan kepada pasien atau keluarganya mengenai kesehatan pasiennya. "Mual dan muntah itu adalah salah satu gejala yang dialami penderita kanker hati, makanya Nayyara begitu, semata-mata karena itu, bukan karena mengandung," jelas Ya'qub. Tawa tak enak keluar dari bibirnya Yusuf, dia ternyata telah salah sangka. "Oh jadi bukan ya? I'm sorry, Ya'qub," ucap Yusuf penuh rasa bersalah. "Aku bahkan tidak pernah menyentuhnya," kata Ya'qub asal, tiba-tiba saja berkata begitu. "Hah?" heran semua orang yang berada di ruangan itu, disebabkan suara Ya'qub dalam mengucapkan kalimat barusan memang sangatlah pelan. "Tidak apa!"
Read more

Please, Segeralah Ditemukan

"Kamu mengenal Nayyara, kan? Saya papa kandungnya?"Jder... Kalimat pertanyaan barusan menghentikan sempurna pergerakan Ya'qub, bahkan nafasnya pun sulit diatur karena agak terkejut. Seorang pria tiba-tiba saja datang menghampirinya dan bertanya seperti barusan. Penampilan pria ini yang tampak seperti orang kaya saja membuat Ya'qub yang melihatnya yakin bahwasanya pria ini waras. Terasa tidak mungkin pula jika ingin mengatakan ini adalah suatu kebetulan, pasalnya terlalu benar mulai dari menyebutkan nama. "Nayyara Chalista Jahriz adalah putri saya, saya adalah Ahmad Naseh Zarawka, harusnya marganya adalah Zarawka, tetapi saya sadar dia pasti terlanjur enggan, karena suatu permasalahan," ungkap pria paruh baya berkacamata yang berdiri dekat dengan Ya'qub, dia memanglah pak Naseh. "Apa permasalahan itu?" selidik Ya'qub, sebelum mengatakan tentang Nayyara yang dirinya ketahui, Ya'qub harus tau dulu benarkah pria ini adalah papa dari Nayyara ataukah tidak, dengan cara menyelidiki apak
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status