"Bella, kamu ngapain lagi balik ke sini sih?" Pembicaraan kami terhenti saat tiba-tiba Mas Damar muncul kembali di ambang pintu. Ia menatap ke arahku dan Bella dengan raut tak suka."Aku cuma kasihan sama Rasti, Mas, dia pasti kesepian sendirian begini," sahut Bella kembali berlemah lembut. Membuat aku ingin muntah. Ternyata benar-benar wanita di hadapanku ini adalah wanita bermuka dua. Ia hanya bersikap lembut saat ada Mas Damar saja. Tapi harusnya aku paham itu, karena rata-rata begitulah sifat seorang madu."Aku sudah bilang, aku bisa sendiri dan sedang ingin sendiri. Kenapa kalian harus datang lagi kemari?" Ucapku sembari menatap mereka dengan datar."Hei, dasar tak tahu terima kasih kau! Harusnya kau berterima kasih dengan Bella yang selalu perhatian. Ini malah begini sambutanmu padanya!" Sentak Mas Damar kembali membela Bella."Terserah Mas lah! Yang penting aku ingin sendiri. Jadi lebih baik kalian pergi. Lagipula besok juga paling aku sudah pulang, seperti keinginanmu kan, B
Baca selengkapnya