POV RastiAku tertegun mendengar ikrar talak yang diucapkan oleh Mas Damar. Kaget, sudah pasti. Tak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba saja Mas Damar menceraikanku.Tapi menilik dari sikap Mas Damar maupun Bella, sepertinya ada fitnah baru yang dihembuskan oleh wanita itu. Dan sepertinya fitnah kali ini begitu keji, hingga Mas Damar sampai semarah ini.Aku mengumpulkan semua kekuatan yang kupunya, dan meraih koper yang tadi Mas Damar lemparkan ke hadapanku.Aku tak ingin bertanya apa salahku, dan aku juga tak ingin mengiba lagi pada lelaki dzolim di hadapanku ini. Karena aku tahu, apapun yang kulakukan agar rumah tangga kami bertahan hanya akan sia-sia saja. Lelaki ini sudah buta mata dan hatinya karena Bella.Tak usahkan aku yang orang lain, bahkan Ibu dan saudaranya sendiri saja tak lagi ia percayai."Baiklah, Mas, jika itu keputusanmu. Semoga kau bahagia bersama istri tercintamu itu," ujarku sembari menatap tepat di manik mata Mas Damar. Terlihat memang tak pernah ada cinta di sa
Baca selengkapnya