Qiang Fan masih berusaha menyadarkan gadis berpakaian serba putih yang terjebak dalam ilusi kesedihan. Beberapa kali ia memanggil, namun tidak juga mampu menyadarkan gadis itu. Luka mendalam karena kejadian masa lalunya semakin membuat jiwa gadis itu terguncang dan semakin dalam terjebak di alam ilusi kesedihan."Bangunlah, nona!" seru Qiang Fan dengan penuh kekhawatiran.Namun, gadis itu hanya terdiam, terperangah dalam dunianya sendiri. Air matanya terus mengalir tanpa henti, sementara Qiang Fan tidak bisa berlama-lama membiarkannya terjebak dalam ilusi ini. Dia tahu bahwa waktu terus berjalan sementara kepala perompak terus berusaha menyerap kekuatan gadis itu.Qiang Fan kemudian mengangkat perisai dewa cahaya. Dia mengerahkan seluruh kekuatannya dalam ranah Peri Agung beladiri puncak hingga batas maksimal. Perisai itu kemudian diarahkannya kepada gadis berpakaian serba putih.Seketika, cahaya putih terang memancar dari perisai dewa cahaya dan menerpa gadis itu, membuyarkan ilusi
Read more