Semua Bab Pernikahan Dadakan dengan CEO: Bab 291 - Bab 300

3242 Bab

Bab 310

Stefan duduk di luar sesaat dan hendak kembali ke kantor. Kebetulan Olivia baru selesai mencuci piring dan melihat lelaki itu hendak pergi. Dia mengejar lelaki itu keluar dari toko.Dia mengeluarkan amplop besar dari dalam mobil dan memberikannya pada Olivia sambil berkata, “Semuanya ada di dalam sini.”Olivia menerima bukti tersebut dan mengucapkan terima kasih lagi. Mata mereka bertemu dan membuat Olivia bergegas membuang tatapan dan sibuk melihat sekitar. Akan tetapi melihat ada orang lain di sana membuat perempuan itu mengenyahkan pemikiran tersebut.“Hati-hati di jalan, sampai kantor ingat kabari aku.” Stefan hanya berdeham merespons kalimat Olivia tadi.Setelah masuk mobil, lelaki itu masih menatap Olivia dalam-dalam sesaat. Setelah itu dia melajukan mobilnya meninggalkan toko istrinya. Olivia hanya berdiri di tempatnya menatap mobil yang perlahan semakin menjauh. Dia merasa di antara dirinya dan Stefan ada sesuatu yang berubah aneh. Seperti ada sebuah perasaan cinta di sana.Mun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-30
Baca selengkapnya

Bab 311

Odelina menggigit bibirnya dengan kuat dan berusaha keras untuk tidak menangis. Dia sudah cukup membuang air matanya demi Roni dan tidak akan ada yang kedua kalinya. Air matanya juga tidak akan mendapatkan rasa iba dari lelaki itu, lalu untuk apa Odelina membuat matanya sembab?“Kakak nggak apa-apa.”Odelina memasukkan semua dokumen dan foto ke dalam amplop dan berusaha bersikap kuat dan tegar sambil berkata, “Sekarang Kakak sudah jauh lebih tenang. Dia bukan baru sekarang mengkhianati Kakak.”“Olivia,” panggil Odelina sambil memberikan amplop itu pada adiknya.“Kamu bantu Kakak jaga semua bukti ini. Kalau Kakak bawa pulang dan ketahuan sama dia, dia pasti akan langsung membuat perpindahan harta yang akan membuat Kakak dirugikan.”“Baik,” jawab Olivia sambil menerima amplop tersebut.“Aku akan bersikap pura-pura nggak terjadi sesuatu seperti saran kamu. Setelah pekerjaan Kakak stabil, baru akan mengajukan cerai. Apa yang harus jadi milik Kakak, akan Kakak perjuangkan sampai dapat!” kat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-30
Baca selengkapnya

Bab 312

“Adik aku nggak ada hutang kamu. Mama dan kakak kamu yang mau makan, kenapa adik aku yang bayar? Roni, selama tiga tahun ini kita menikah, aku nggak ada kerja dan dapat penghasilan, tapi aku sudah berkorban banyak sekali! Tanpa ada aku di belakangmu, memangnya karir kamu bisa seperti hari ini?!”“Kalau kamu nggak kirim uang, aku nggak akan beli. Selain itu harus ada uang jasa! Kamu sendiri yang bilang kalau kita bagi rata, berarti aku nggak ada kewajiban untuk masak buat keluargamu. Kalau kamu mau aku masak, bayar aku jasa masak!”“Karena aku memikirkan hubungan pernikahan kita selama tiga tahun ini, aku hanya kasih kamu harga 400 ribu.”Roni mengumpat di telepon, “Kamu hanya bisa hamburkan uang dan makan saja! Lihat saja tubuhmu sampai begitu gemuk! Apa yang sudah kamu korbankan? Aku nggak ada lihat sama sekali! Semua kesuksesan di karirku itu adalah hasil kerja kerasku! Nggak perlu terlalu percaya diri.”“Uang jasa? Memangnya mamaku bukan mama kamu? Menantu mana yang meminta uang bay
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-01
Baca selengkapnya

Bab 313

Setelah meminta Odelina untuk pulang sebanyak dua kali, akhirnya Shella marah dan memutuskan sambungan telepon. Dia berkata pada ibunya, “Ma, Odelina ada di toko adiknya. Katanya Russel tidur dan mau pulang setelah Russel bangun nanti. Dia minta kita yang ambil kuncinya di sana.”Kening ibunya berkerut, dengan nada tidak senang dia berkata, “Kalau Russel tidur, dia bisa gendong Russel pulang. Olivia ada mobil dan harusnya nggak menghabiskan banyak waktu untuk antar mereka berdua pulang.”Ibunya Roni merasa menantunya itu memang sengaja membuat mereka menunggu di luar rumah.“Dia pasti sengaja buat kita tunggu di luar sini,” ujar Shella sependapat.“Dulu Mama pernah coba lupa bawa kunci, tinggal telepon ke Odelina saja maka dia akan langsung pulang buat bukain pintu. Nggak seperti kali ini yang membiarkan kita tunggu di luar. Ma, aku merasa sikap Odelina berubah setelah dia ribut besar dengan Roni.”“Bisa jadi,” ujar ibunya.“Waktu Odelina pukul Roni sampai luka, dia nggak mau jemput Ro
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-01
Baca selengkapnya

Bab 314

Shella ada kedua orang tuanya yang membantu dia menjaga anak dan antar jemput sekolah. Sedangkan Odelina tidak ada yang membantu, dia harus berada di rumah dan jadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Oleh karena itu dia tidak ada pemasukan dan berakhir direndahkan dan dipandang sebelah mata oleh keluarga Roni.Kedua ibu dan anak itu menunggu beberapa saat lagi dan akhirnya Odelina kembali dengan Olivia yang ada di belakangnya. Olivia tampak membawa kantong belanja yang dia beli dari supermarket. Awalnya mereka hendak menyemburkan amarah pada Odelina, tetapi terhenti di ujung lidah karena melihat sosok Olivia.Setelah pertengkaran Roni dan istrinya, mereka sempat mencari Olivia. Alhasil Olivia membuat mereka kabur ketakutan dan sekarang menjadi trauma dengan perempuan itu.“Russel,” panggil ibunya Roni mendekat. Dia menggendong Russel sambil tersenyum lebar.“Russel, Nenek kangen sekali dengan kamu,” ujarnya sambil mengecup kedua sisi pipi bocah itu.“Nenek,” panggil Russel sambil mengusap be
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-01
Baca selengkapnya

Bab 315

Mendengar ucapan tersebut membuat Shella bersiap-siap menyemburkan amarahnya. Akan tetapi ibunya menarik baju perempuan itu agar dia bisa menahan amarahnya. Olivia langsung membantu kakaknya dengan mendorong kereta bayi masuk ke rumah.Mendengar Shella yang mengatakan Odelina juga harus mengeluarkan uang membeli udang dan kepiting membuat Olivia nyaris menyemburkan tawanya. Dia belum pernah bertemu dengan orang yang seperti Shella.“Ma,” panggil Shella dengan suara kecil ketika kedua kakak adik itu sudah masuk ke rumah.“Kenapa nggak biarkan aku semprot dia! Dia makan dari adik aku, tinggal juga dari adikku, tentu saja uangnya juga uang adikku. Kita datang ke sini makan saja masih harus bagi rata dengan Roni?”“Sekarang adikmu dan Odelina itu bagi rata semuanya. Kita itu keluarganya Roni, wajar kalau dia beranggapan dirinya nggak perlu keluarkan uang. Kalau kamu semprot dia dan buat dia marah, kamu nggak perlu dia bantu kamu antar jemput anak dan buatkan makan?”Mengingat tujuan mereka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-01
Baca selengkapnya

Bab 316

Tidak hanya satu kardus mainan. Sesaat kemudian lantai di ruang tamu sudah dipenuhi mainan Russel. Melihat itu Shella merasa sangat berantakan dan berseru, “Odelina, kamu bereskan ruang tamu dulu. Russel buang semua mainannya kemana-mana.”Odelina berjalan ke pintu dapur dan melihat keadaan di ruang tamu kemudian berkata, “Biarkan Russel main dulu, nanti baru dirapikan lagi.”Setelah itu dia kembali lagi ke dapur untuk melanjutkan kegiatannya. Russel menginjak usia yang sedang sangat aktif, setelah main sesaat maka dia akan memainkan mainan yang lainnya lagi. Sehingga ruang tamu terlihat menjadi sangat berantakan sekali.Shella mengerutkan keningnya sambil berjalan ke arah dapur dan bersandar di pintu dapur sambil bertanya, “Odelina, kamu kasih barang apa ke adik kamu? Plastiknya besar sekali. Jangan kasih barang yang dibeli Roni ke adik kamu ya!”“Roni kerja di luar sana dengan begitu lelah demi rumah ini. Adikmu juga sudah menikah dan ada keluarga sendiri. Kamu harus bisa bedakan dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-02
Baca selengkapnya

Bab 317

Roni mendelik dan bertanya, “Bukannya aku kasih kamu satu juta?”Mendengar kalimat tersebut Shella langsung bangkit dan melanjutkan ucapan adiknya, “Odelina, maksudnya kamu menelan uang Roni?! Kamu bilang Roni kasih kamu 600 ribu saja dan nggak bisa beli udang dan kepiting besar.”Tanpa mendongakkan kepalanya dan tetap menyuapkan makanan pada Russel, Odelina berkata, “Aku sudah bilang kalau yang datang itu mama kamu dan kakak kamu. Memang sudah seharusnya kamu mengeluarkan uang untuk beli makanan dan masak buat mereka.”“Kamu minta aku yang masak, maka harus kasih uang jasa masak! Aku nggak ada hutang sama kalian dan nggak mau masak buat kalian Cuma-Cuma. Nggak ada untungnya dan harus dapat omelan dari kalian.”Roni dibuat tercenung lagi. Melihat ekspresi adiknya membuat Shella tahu kalau apa yang dikatakan Odelina memang benar. Dia berjalan kembali dan duduk di sofa. Akan tetapi dengan tidak tahu malunya dia berkata,“Odelina, kalian itu suami istri. Kenapa harus hitung-hitungan? Lagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-02
Baca selengkapnya

Bab 318

Olivia makan dengan cepat dan pasti akan selesai lebih dulu dan menggantikannya agar dia bisa makan. Sedangkan keluarga mertuanya hanya peduli dengan perut mereka sendiri tanpa peduli dengan dirinya. Seakan dirinya tidak akan pernah bisa merasa lapar.“Ma, makan udang.”Roni mengambil beberapa ekor udang untuk ibunya, kemudian bilang pada kakaknya, “Kak, makan yang banyak. Semuanya kesukaan Kakak.”Shella makan kepitingnya sambil berkata, “Kepiting yang kali ini terlalu kecil dan nggak ada daging. Hanya dapat sedikit saja aromanya.”Setelah Roni hening sesaat, dia kembali berkata, “Lain kali aku ajak makan di hotel saja.”“Hotel terlalu mahal, kamu juga nggak mudah cari uang. Lain kali uangnya kirim ke Kakak saja, biar Kakak yang beli dan minta Odelina masakin buat kamu,” kata Shella.“Boleh juga.”Roni pikir hanya membayar sedikit uang jasa masak saja bukan masalah. Lain kali biar kakaknya saja yang beli bahan makanan. Tentu saja dengan membiarkan kakaknya yang beli, maka Roni harus m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-02
Baca selengkapnya

Bab 319

Sayuran tersebut adalah masakan kemarin malam yang tersisa setengahnya di kulkas. Cukup untuk dirinya sendiri saja. Sayuran tersebut dibeli dengan uangnya sendiri dan tidak ingin diberikan untuk Roni dan keluarganya.Shella terdiam karena tidak menyangka Odelina akan menyisakan makanan untuk dirinya sendiri. Odelina membawa makanan tersebut dan duduk di meja makan. Dia melahap makanannya dengan santai dan lahap.Olivia yang khawatir kakaknya akan diganggu langsung bergegas menelepon Odelina di tengah-tengah kesibukannya dan bertanya, “Kak, mereka nggak bersekongkol dan mengganggu Kakak, kan?”“Dengan keberanianku yang mengejar Roni dengan pisau di jalanan, sekarang mereka hanya berani adu mulut denganku. Ketika seorang perempuan sudah tidak peduli dengan suaminya lagi, dia juga tidak mungkin mentolerir semua sikap keluarganya.”Mendengar ucapan kakaknya itu membuat Olivia merasa jauh lebih tenang.“Kak, sudah makan?”“Ini lagi makan, kamu belum makan?”“Aku makan setelah pekerjaanku se
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2829303132
...
325
DMCA.com Protection Status