Home / Romansa / Pernikahan Dadakan dengan CEO / Chapter 1511 - Chapter 1520

All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO: Chapter 1511 - Chapter 1520

3297 Chapters

Bab 1530

Meja di ruang makan dipenuhi dengan hidangan favorit Junia.“Pak, Bu, silakan makan.” Kepala pelayan menunggu Reiki dan Junia duduk, lalu mundur dan memberikan kesempatan pada Reiki untuk memperhatikan istrinya.Reiki selalu perhatian pada Junia, sementara Junia adalah seorang foodie. Meski mereka hanya makan berdua, tapi keduanya makan dengan lahap.Selesai makan, Reiki mengajak Junia jalan-jalan di halaman untuk membiasakan diri dengan lingkungan.Malam itu, mereka menginap di vila ini.Ke depannya, Reiki akan menjemput Junia pulang ke rumah mereka ini setelah pulang kerja setiap hari.Hari-hari bahagia berlalu dengan cepat.Dalam sekejap mata, satu minggu lagi telah berlalu.Reiki mengambil cuti nikah.Setelah Odelina keluar dari rumah sakit, Stefan mengajak Olivia ke Aldimo untuk relaks dan liburan seperti biasa.Odelina masih perlu istirahat di rumah setelah keluar dari rumah sakit. Sebelum Olivia terbang ke Aldimo, dia meminta Amelia untuk membantunya merawat kakaknya dan jangan
Read more

Bab 1531

Odelina melihat Calvin berjalan ke arah mereka.Dia segera berkata, “Rosaline, aku ke kamar mandi dulu.”Tanpa menunggu Rosalina menjawab, dia segera menyelinap pergi, memberi tempat untuk Calvin.Odelina mengetahui bahwa Calvin sedang mengejar Rosalina, tapi Rosalina tidak mau menerima Calvin dan sudah menghindari pria itu selama lebih dari setengah bulan. Adiknya sangat lelah karena harus berkali-kali pergi ke Spring Blossom.“Kak Odelina, aku juga ingin ke kamar mandi. Tolong tunggu aku.”Rosalina menyentuh tongkatnya dan ingin pergi ke kamar mandi bersama Odelina, tapi tidak mendapat jawaban.“Kak Odelina?”“Kak Odelina sudah pergi.” Suara pelan Calvin terdengar.Rosalina tanpa sadar mengencangkan cengkeramannya pada tongkatnya, tetapi sesaat kemudian, sikapnya kembali normal.“Pak Calvin.” Dia menyapa Calvin dengan sopan, lalu berkata dengan nada meminta maaf, “Permisi.”Calvin mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tangannya. “Rosalina!”Dia berteriak dengan suara serak, “Bera
Read more

Bab 1532

Rosalina tampak malu.Calvin menarik napas dalam-dalam beberapa kali, lalu berkata dengan nada lebih lembut, “Berikan ujung tongkatmu. Aku akan membawamu ke sana, sehingga kamu nggak perlu mengambil jalan memutar dan menabrak orang lain.”Terlalu banyak orang di pesta pernikahan ini.Rosalina tidak bisa melihat dan bisa bertabrakan dengan orang lain dengan mudah.“Pak Calvin ….”“Panggil aku Calvin!”Rosalina mengerucutkan bibirnya lagi dan akhirnya berkata, “Beri tahu saja aku rutenya, aku bisa berjalan ke sana sendiri.”“Aku akan menghitung sampai tiga. Kalau kamu masih nggak memberiku ujung tongkatmu, aku akan menggendongmu ke sana!”Rosalina terdiam, akhirnya menyerahkan salah satu ujung tongkat kepada Calvin.Tangan Calvin meraih ujung itu dan menyelipkannya ke tengah mereka berdua, sehingga memperpendek jarak antara keduanya.“Ikuti aku,” ujar Calvin dengan suara rendah.Dia membawa Rosalina ke toilet.“Aku akan menunggumu di depan pintu. Kalau kamu nggak keluar dalam setengah ja
Read more

Bab 1533

“Aku akan menghitung sampai tiga. Kalau kamu masih belum bisa mengambil keputusan, aku akan membawamu pergi.”Melihat Rosalina masih menolak untuk mengatakan iya, Calvin kembali mengancam.Dia benar-benar mulai menghitung.Rosalina khawatir pria itu akan benar-benar membuatnya pingsan dan membawanya pergi. Jadi, ketika pria itu menghitung sampai dua, dia cepat-cepat menyela dan berkata, “Kalau begitu, tolong antar aku pulang. Tapi, kamu sudah minum banyak alkohol. Nggak boleh mengemudi setelah minum.”Calvin tersenyum dan berkata, “Aku nggak minum setetes alkohol pun, karena aku memang berencana untuk mengantarmu pulang.”Dia adalah groomsmen yang paling tidak bertanggung jawab malam ini.Groomsmen lainnya membantu Reiki untuk minum alkohol, menggantikan Reiki bersulang dengan para tamu, sementara dia satu-satunya yang tidak minum satu tetes pun.Rosalina tidak bisa berkata apa-apa.Tangan yang hangat itu menggenggam tangannya. Dia ingin melepaskan diri.“Ada banyak orang yang keluar m
Read more

Bab 1534

Tak lama kemudian, Calvin dan Rosalina sampai ke vila keluarga Siahaan.Villa Keluarga Siahaan terang benderang. Ada beberapa mobil yang diparkir di pintu masuk dan di halaman, juga sebuah ada truk. Ada orang yang terus menerus memindahkan barang dari truk ke dalam rumah.Calvin menghentikan mobilnya dan bertanya kepada Rosalina, “Kamu mau pindah? Atau kamu memindahkan barang dari tempat lain ke sini?”“Apa?” Rosalina belum turun dari mobil. Pintu dan jendela mobil tertutup rapat, jadi dia tidak bisa mendengar suara yang ada di depan pintu vila. Dia tertegun ketika mendengar pertanyaan Calvin.Dia berkata, “Ada beberapa mobil yang diparkir di depan rumahmu, dan sebuah truk di halaman. Seseorang sedang memindahkan barang-barang dari truk ke dalam rumah. Seperti sedang pindah rumah. Apa kamu sudah menyetujui orang pindah ke rumahmu?”“Nggak.” Rosalina melepas sabuk pengamannya, mengambil tongkatnya, lalu membuka pintu dan keluar dari mobil.“Kalau tebakanku nggak salah, dua tanteku yang
Read more

Bab 1535

“Rosalina, coba saja kalau kamu berani buang barang-barang kami.”“Kenapa aku nggak berani? Ini rumahku, dan aku nggak suka kalian tinggal di rumahku. Aku nggak akan membiarkan kalian tinggal di sini. Memangnya kenapa?”“Ini adalah rumah kami!”Rosalina tersenyum dan berkata, “Rumah kalian itu rumah yang surat kepemilikannya atas nama Kakek dan Nenek. Rumah ini bukan rumah mereka lagi, jadi bukan rumah kalian. Meskipun aku keponakan kalian, aku nggak punya kewajiban untuk menghidupi kalian, jadi aku nggak mengizinkan kalian untuk tinggal di sini!”Kedua bibinya ini mempunyai pikiran yang sama dengan pamannya. Mereka memilih untuk membohonginya tentang kematian ayahnya. Sekarang, mereka menolak untuk membantunya. Mereka juga menyebutnya licik dan mencaci-makinya.Mereka tidak baik padanya, jadi dia juga tidak perlu baik pada orang-orang ini.“Kalau papamu masih hidup dan Tante mau pindah ke rumah ini, papamu juga nggak bisa mengusir Tante. Atas dasar apa kamu memperlakukan Tante seperti
Read more

Bab 1536

Perkataan kedua bibinya itu bagaikan jarum yang menusuk di hati Rosalina.Dia merasa sangat rendah dan merasa tidak pantas bersanding dengan Calvin.Setelah mendengarkan perkataan kedua bibinya, dia semakin merasa harus menjauh dari Calvin.Dia buta! Tidak bisa melihat apa-apaCalvin memperingatkan kedua wanita itu dengan muka masam, “Aku nggak akan mempermasalahkan ini lebih lanjut karena kalian berdua tantenya Rosalina. Tutup mulut kalian. Kalian nggak pantas menilai Rosalina pantas atau nggak untukku. Aku hanya menyukainya. Putri-putri kalian itu bahkan nggak pantas membawakan sepatuku, apalagi bersanding denganku!”Kalau Rosalina setuju untuk menikah dengannya, Rosalina akan menjadi menantu kedua dari keluarga Adhitama. Anak-anak perempuan dari kedua bibi ini bahkan tidak pantas memakai sepatu Rosalina!”“Apa yang kalian lakukan, berdiri di sana? Cepat buang sampah-sampah itu keluar!” Calvin meninggikan suaranya.Pengawal Keluarga Siahaan bisa menilai dengan cerdas perintah mana ya
Read more

Bab 1537

Kalau Jordan, keponakan laki-laki mereka satu-satunya, anak itu bahkan belum dewasa. Mereka sama sekali tidak menganggapnya dengan serius.Mereka berdua tahu dari pengacara kalau kakak dan kakak ipar mereka akan dijatuhi hukuman berat, terutama ipar mereka, yang mungkin bisa dijatuhi sepuluh bahkan dua puluh tahun. Kakak mereka sudah mencelakai adik mereka sampai meninggal. Kalau polisi berhasil menemukan semua buktinya, kakak mereka itu juga akan dijatuhi hukuman berat.Kakak dan ipar mereka akan menghabiskan sisa hidup mereka di penjara, sementara harga keluarga Siahaan sangat banyak dan bisnis mereka sangat besar. Mereka tidak bisa membiarkan Rosalina si Buta itu mengambil alih seenaknya saja. Mereka harus merebutnya dan membagi semuanya dengan rata. Satu orang mungkin bisa dapat 10 triliun.“Kak, nanti kalau kasus Kak Johan disidangkan, apa kita mau memberikan saksi di pengadilan,” tanya Intan dengan lirih, tiba-tiba teringat akan kasus kakak mereka.Mereka tidak memiliki bukti yan
Read more

Bab 1538

Calvin mengambil segelas air hangat dan menyesapnya dengan anggun.“Calvin.” Rosalina menghadap pada pria itu dan berkata dengan tenang, “Aku bukan tunanganmu.”“Sekarang memang bukan, tapi kamu akan menjadi tunanganku dan bahkan istriku di masa depan.”Calvin berkata dengan sikap dominan, “Rosalina, aku sudah yakin mau memilihmu. Aku nggak akan menikahi wanita lain selain kamu. Terserah kamu mau menghindar, atau menerimanya. Yang jelas, aku hanya mau menikahimu.”“Aku tahu aku membuatmu tersinggung waktu itu. Itu salahku. Wajar saja kamu marah. Tapi, aku nggak menyesal. Aku memang menyukaimu dan ingin menciummu, ingin membuktikan dan memperlihatkannya pada semua orang bahwa kamu adalah milikku.”Rosalina sangat marah mendengar perkataan Calvin itu, sampai-sampai dia tidak mau berkata apa-apa.Tak peduli dia mau bilang apa, pria itu sepertinya tidak akan mendengar.“Rosalina, jangan menghindar dariku lagi.” Calvin bergeser mendekati Rosalina, lalu mengulurkan tangan dan mengambil tas w
Read more

Bab 1539

“Mulai besok, aku akan mengirimimu bunga setiap hari, secara resmi mulai mengejar cinta calon tunanganku. Aku akan memberitahu semua orang di Mambera bahwa kamu, Rosalina, akan dilindungi olehku, Calvin.”Rosalina tidak bisa berkata-kata.“Aku akan mengatakannya satu kali lagi. Kalau kamu terus menghindariku, aku akan pindah dan tinggal di toko bungamu, atau tinggal di rumahmu. Jangan haram kamu bisa lepas dariku, kecuali kalau kamu nggak mau buka toko lagi, atau nggak mau pulang ke rumah lagi.”Rosalina diam saja.Dia tidak bisa mengatakan apa-apa karena terlalu kesal pada Calvin.Sementara itu, suasana hati Calvin sedang sangat baik. Wanita ini sudah membuatnya sengsara hampir setengah bulan.Dia ingin mendapatkan kompensasinya, beserta bunga-bunganya.“Ini sudah larut. Pergilah ke kamarmu dan istirahatlah lebih awal. Aku akan datang dan sarapan bersamamu besok pagi. Tunggu aku datang. Aku akan mengantarmu ke toko bunga. Kalau kamu nggak menungguku, ….” Jari-jarinya yang ramping meny
Read more
PREV
1
...
150151152153154
...
330
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status