Share

Bab 1531

Penulis: Anggur
Odelina melihat Calvin berjalan ke arah mereka.

Dia segera berkata, “Rosaline, aku ke kamar mandi dulu.”

Tanpa menunggu Rosalina menjawab, dia segera menyelinap pergi, memberi tempat untuk Calvin.

Odelina mengetahui bahwa Calvin sedang mengejar Rosalina, tapi Rosalina tidak mau menerima Calvin dan sudah menghindari pria itu selama lebih dari setengah bulan. Adiknya sangat lelah karena harus berkali-kali pergi ke Spring Blossom.

“Kak Odelina, aku juga ingin ke kamar mandi. Tolong tunggu aku.”

Rosalina menyentuh tongkatnya dan ingin pergi ke kamar mandi bersama Odelina, tapi tidak mendapat jawaban.

“Kak Odelina?”

“Kak Odelina sudah pergi.” Suara pelan Calvin terdengar.

Rosalina tanpa sadar mengencangkan cengkeramannya pada tongkatnya, tetapi sesaat kemudian, sikapnya kembali normal.

“Pak Calvin.” Dia menyapa Calvin dengan sopan, lalu berkata dengan nada meminta maaf, “Permisi.”

Calvin mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tangannya. “Rosalina!”

Dia berteriak dengan suara serak, “Bera
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1532

    Rosalina tampak malu.Calvin menarik napas dalam-dalam beberapa kali, lalu berkata dengan nada lebih lembut, “Berikan ujung tongkatmu. Aku akan membawamu ke sana, sehingga kamu nggak perlu mengambil jalan memutar dan menabrak orang lain.”Terlalu banyak orang di pesta pernikahan ini.Rosalina tidak bisa melihat dan bisa bertabrakan dengan orang lain dengan mudah.“Pak Calvin ….”“Panggil aku Calvin!”Rosalina mengerucutkan bibirnya lagi dan akhirnya berkata, “Beri tahu saja aku rutenya, aku bisa berjalan ke sana sendiri.”“Aku akan menghitung sampai tiga. Kalau kamu masih nggak memberiku ujung tongkatmu, aku akan menggendongmu ke sana!”Rosalina terdiam, akhirnya menyerahkan salah satu ujung tongkat kepada Calvin.Tangan Calvin meraih ujung itu dan menyelipkannya ke tengah mereka berdua, sehingga memperpendek jarak antara keduanya.“Ikuti aku,” ujar Calvin dengan suara rendah.Dia membawa Rosalina ke toilet.“Aku akan menunggumu di depan pintu. Kalau kamu nggak keluar dalam setengah ja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1533

    “Aku akan menghitung sampai tiga. Kalau kamu masih belum bisa mengambil keputusan, aku akan membawamu pergi.”Melihat Rosalina masih menolak untuk mengatakan iya, Calvin kembali mengancam.Dia benar-benar mulai menghitung.Rosalina khawatir pria itu akan benar-benar membuatnya pingsan dan membawanya pergi. Jadi, ketika pria itu menghitung sampai dua, dia cepat-cepat menyela dan berkata, “Kalau begitu, tolong antar aku pulang. Tapi, kamu sudah minum banyak alkohol. Nggak boleh mengemudi setelah minum.”Calvin tersenyum dan berkata, “Aku nggak minum setetes alkohol pun, karena aku memang berencana untuk mengantarmu pulang.”Dia adalah groomsmen yang paling tidak bertanggung jawab malam ini.Groomsmen lainnya membantu Reiki untuk minum alkohol, menggantikan Reiki bersulang dengan para tamu, sementara dia satu-satunya yang tidak minum satu tetes pun.Rosalina tidak bisa berkata apa-apa.Tangan yang hangat itu menggenggam tangannya. Dia ingin melepaskan diri.“Ada banyak orang yang keluar m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1534

    Tak lama kemudian, Calvin dan Rosalina sampai ke vila keluarga Siahaan.Villa Keluarga Siahaan terang benderang. Ada beberapa mobil yang diparkir di pintu masuk dan di halaman, juga sebuah ada truk. Ada orang yang terus menerus memindahkan barang dari truk ke dalam rumah.Calvin menghentikan mobilnya dan bertanya kepada Rosalina, “Kamu mau pindah? Atau kamu memindahkan barang dari tempat lain ke sini?”“Apa?” Rosalina belum turun dari mobil. Pintu dan jendela mobil tertutup rapat, jadi dia tidak bisa mendengar suara yang ada di depan pintu vila. Dia tertegun ketika mendengar pertanyaan Calvin.Dia berkata, “Ada beberapa mobil yang diparkir di depan rumahmu, dan sebuah truk di halaman. Seseorang sedang memindahkan barang-barang dari truk ke dalam rumah. Seperti sedang pindah rumah. Apa kamu sudah menyetujui orang pindah ke rumahmu?”“Nggak.” Rosalina melepas sabuk pengamannya, mengambil tongkatnya, lalu membuka pintu dan keluar dari mobil.“Kalau tebakanku nggak salah, dua tanteku yang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1535

    “Rosalina, coba saja kalau kamu berani buang barang-barang kami.”“Kenapa aku nggak berani? Ini rumahku, dan aku nggak suka kalian tinggal di rumahku. Aku nggak akan membiarkan kalian tinggal di sini. Memangnya kenapa?”“Ini adalah rumah kami!”Rosalina tersenyum dan berkata, “Rumah kalian itu rumah yang surat kepemilikannya atas nama Kakek dan Nenek. Rumah ini bukan rumah mereka lagi, jadi bukan rumah kalian. Meskipun aku keponakan kalian, aku nggak punya kewajiban untuk menghidupi kalian, jadi aku nggak mengizinkan kalian untuk tinggal di sini!”Kedua bibinya ini mempunyai pikiran yang sama dengan pamannya. Mereka memilih untuk membohonginya tentang kematian ayahnya. Sekarang, mereka menolak untuk membantunya. Mereka juga menyebutnya licik dan mencaci-makinya.Mereka tidak baik padanya, jadi dia juga tidak perlu baik pada orang-orang ini.“Kalau papamu masih hidup dan Tante mau pindah ke rumah ini, papamu juga nggak bisa mengusir Tante. Atas dasar apa kamu memperlakukan Tante seperti

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1536

    Perkataan kedua bibinya itu bagaikan jarum yang menusuk di hati Rosalina.Dia merasa sangat rendah dan merasa tidak pantas bersanding dengan Calvin.Setelah mendengarkan perkataan kedua bibinya, dia semakin merasa harus menjauh dari Calvin.Dia buta! Tidak bisa melihat apa-apaCalvin memperingatkan kedua wanita itu dengan muka masam, “Aku nggak akan mempermasalahkan ini lebih lanjut karena kalian berdua tantenya Rosalina. Tutup mulut kalian. Kalian nggak pantas menilai Rosalina pantas atau nggak untukku. Aku hanya menyukainya. Putri-putri kalian itu bahkan nggak pantas membawakan sepatuku, apalagi bersanding denganku!”Kalau Rosalina setuju untuk menikah dengannya, Rosalina akan menjadi menantu kedua dari keluarga Adhitama. Anak-anak perempuan dari kedua bibi ini bahkan tidak pantas memakai sepatu Rosalina!”“Apa yang kalian lakukan, berdiri di sana? Cepat buang sampah-sampah itu keluar!” Calvin meninggikan suaranya.Pengawal Keluarga Siahaan bisa menilai dengan cerdas perintah mana ya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1537

    Kalau Jordan, keponakan laki-laki mereka satu-satunya, anak itu bahkan belum dewasa. Mereka sama sekali tidak menganggapnya dengan serius.Mereka berdua tahu dari pengacara kalau kakak dan kakak ipar mereka akan dijatuhi hukuman berat, terutama ipar mereka, yang mungkin bisa dijatuhi sepuluh bahkan dua puluh tahun. Kakak mereka sudah mencelakai adik mereka sampai meninggal. Kalau polisi berhasil menemukan semua buktinya, kakak mereka itu juga akan dijatuhi hukuman berat.Kakak dan ipar mereka akan menghabiskan sisa hidup mereka di penjara, sementara harga keluarga Siahaan sangat banyak dan bisnis mereka sangat besar. Mereka tidak bisa membiarkan Rosalina si Buta itu mengambil alih seenaknya saja. Mereka harus merebutnya dan membagi semuanya dengan rata. Satu orang mungkin bisa dapat 10 triliun.“Kak, nanti kalau kasus Kak Johan disidangkan, apa kita mau memberikan saksi di pengadilan,” tanya Intan dengan lirih, tiba-tiba teringat akan kasus kakak mereka.Mereka tidak memiliki bukti yan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1538

    Calvin mengambil segelas air hangat dan menyesapnya dengan anggun.“Calvin.” Rosalina menghadap pada pria itu dan berkata dengan tenang, “Aku bukan tunanganmu.”“Sekarang memang bukan, tapi kamu akan menjadi tunanganku dan bahkan istriku di masa depan.”Calvin berkata dengan sikap dominan, “Rosalina, aku sudah yakin mau memilihmu. Aku nggak akan menikahi wanita lain selain kamu. Terserah kamu mau menghindar, atau menerimanya. Yang jelas, aku hanya mau menikahimu.”“Aku tahu aku membuatmu tersinggung waktu itu. Itu salahku. Wajar saja kamu marah. Tapi, aku nggak menyesal. Aku memang menyukaimu dan ingin menciummu, ingin membuktikan dan memperlihatkannya pada semua orang bahwa kamu adalah milikku.”Rosalina sangat marah mendengar perkataan Calvin itu, sampai-sampai dia tidak mau berkata apa-apa.Tak peduli dia mau bilang apa, pria itu sepertinya tidak akan mendengar.“Rosalina, jangan menghindar dariku lagi.” Calvin bergeser mendekati Rosalina, lalu mengulurkan tangan dan mengambil tas w

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1539

    “Mulai besok, aku akan mengirimimu bunga setiap hari, secara resmi mulai mengejar cinta calon tunanganku. Aku akan memberitahu semua orang di Mambera bahwa kamu, Rosalina, akan dilindungi olehku, Calvin.”Rosalina tidak bisa berkata-kata.“Aku akan mengatakannya satu kali lagi. Kalau kamu terus menghindariku, aku akan pindah dan tinggal di toko bungamu, atau tinggal di rumahmu. Jangan haram kamu bisa lepas dariku, kecuali kalau kamu nggak mau buka toko lagi, atau nggak mau pulang ke rumah lagi.”Rosalina diam saja.Dia tidak bisa mengatakan apa-apa karena terlalu kesal pada Calvin.Sementara itu, suasana hati Calvin sedang sangat baik. Wanita ini sudah membuatnya sengsara hampir setengah bulan.Dia ingin mendapatkan kompensasinya, beserta bunga-bunganya.“Ini sudah larut. Pergilah ke kamarmu dan istirahatlah lebih awal. Aku akan datang dan sarapan bersamamu besok pagi. Tunggu aku datang. Aku akan mengantarmu ke toko bunga. Kalau kamu nggak menungguku, ….” Jari-jarinya yang ramping meny

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3515

    “Kami nggak pilih kasih. Russel satu-satunya cucu keluarga Pamungkas. Kami juga sangat sayang Russel. Dulu, dulu ... karena kami yang asuh Aiden, jadi lebih dekat dengan Aiden. Otomatis juga jadi pilih kasih, lebih sayang Aiden. Sekarang nggak akan seperti itu lagi,” janji Rita.Rita tahu kalau Roni kesal terhadap mereka. Dia juga menyadari kalau ini salah mereka, karena mereka selalu lebih mengutamakan Shella.Terutama karena terakhir kali, ketika Shella mengajak mertuanya makan di restoran. Shella ingin menipu Olivia dan membuatnya bayar tagihan, tapi tentu saja dia gagal. Tidak disangka, Shella malah menelepon Rita dan minta Rita yang bayar. Rita tidak tahu Shella sedang menipunya, dia pun mentransfer uang ke rekening Shella.Russel yang mengungkapkan hal itu. Saat Roni tahu, dia marah besar kepada mereka, bilang kalau mereka lebih sayang Shella. Kalau begitu, mereka pindah saja ke rumah Shella. Roni tidak akan memberikan biaya hidup kepada mereka lagi.Sekarang Roni menjadi sopir t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3514

    Seumur hidupnya, Roni hanya memiliki satu anak, yaitu Russel. Baginya, yang penting Russel masih mau mengakuinya sebagai ayah. Meskipun tidak dekat, setidaknya anaknya tidak menjauh. Itu sudah termasuk penghiburan bagi Roni.Setelah mengakhiri panggilan telepon, Russel mengembalikan ponsel ke Olivia dan berkata, “Papa mau jemput aku dan suruh aku menginap di rumahnya selama beberapa hari. Aku bilang nggak mau. Besok kita mau pergi cari Liam. Aku nggak mau ke sana dan main sama Kak Aiden. Kak Aiden selalu ganggu aku. Tapi sekarang aku sudah nggak takut dengan Kak Aiden lagi. Aku sudah belajar ilmu bela diri.”Meskipun Russel tidak memiliki banyak bakat dalam seni bela diri, setelah menjalani latihan dalam waktu lama, tubuhnya menjadi lebih kuat dan bertenaga. Pelatih bilang kalau dia terus berlatih, Russel akan memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri. Russel tidak serakah. Dia hanya ingin memiliki kemampuan seperti Olivia.“Iya, kalau kamu nggak mau pulang ke sana ya nggak u

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3513

    “Angkat saja.”Pada akhirnya Russel mengangkat telepon dari ayahnya. Olivia menyerahkan ponselnya kepada Russel dan menyuruhnya mengangkat telepon. Selama bisa tidak bicara dengan Roni, Olivia tidak akan bicara dengan pria itu.“Papa,” panggil Russel.Roni menjawab dan bertanya sambil tertawa pelan, “Russel belum tidur?”“Ini sudah mau tidur. Tiba-tiba Papa telepon. Papa sudah pulang kerja? Ribut sekali di sana.”“Papa belum pulang kerja. Tapi kalau Papa mau pulang kerja juga nggak apa-apa. Tantemu ada di sana, nggak?” tanya Roni.“Ada. Papa cari Tante?”“Russel, kamu mau ke sini selama beberapa hari, nggak? Kamu lagi libur, kan. Bagaimana kalau kamu ke sini? Kakek dan nenekmu kangen sama kamu.”Roni menelepon untuk berdiskusi dengan Olivia. Dia ingin menjemput Russel ke rumahnya dan tinggal di sana selama beberapa hari. Toh, anak sekolah sedang libur. Apalagi orang tuanya juga rindu dengan cucu mereka.Shella mengantar Aiden ke sana. Kalau hanya ada Aiden, rasanya terlalu bosan. Jadi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3512

    Ingatan anak sebelum usia tiga tahun biasanya akan hilang seiring bertambahnya usia. Namun, kejadian itu meninggalkan luka yang terlalu dalam bagi Russel, sehingga dia tidak dapat melupakannya.Setelah kejadian itu, Russel mengalami mimpi buruk untuk waktu yang lama. Dia juga selalu ingat adegan di mana ibunya terluka dan berlumuran darah ketika menyelamatkannya.“Aku hanya percaya Mama, Tante, Om Stefan, Om Daniel dan yang lainnya.” Russel berkata dengan serius, “Aku nggak berani percaya papaku dan yang lainnya.”Russel mengerti segalanya. Olivia mengelus wajah mungil keponakannya dan menatapnya dengan lembut.“Kamu segalanya bagi mamamu. Apa pun yang terjadi, Tante nggak akan biarkan kalian terpisah. Russel, mamamu sudah melewati banyak masa-masa sulit. Setelah dewasa, kamu harus berbakti pada mamamu.”“Pasti, Tante. Kalau aku sudah besar, aku akan cari banyak uang untuk beli rumah besar dan mobil baru untuk Mama. Biar Mama nggak perlu capek-capek kerja lagi. Aku juga akan belikan ru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3511

    Pukul sembilan malam, Kota Mambera.Setelah melakukan panggilan video dengan kakaknya, Olivia berkata kepada Russel, “Kamu sudah selesai kemas barangmu, belum? Jangan lupa bawa hadiah untuk Liam.”“Sudah. Aku hanya bawa beberapa mainan dan hadiah untuk Liam,” jawab Russel. “Biar aku yang ketinggalan, hadiah untuk Liam juga nggak akan ketinggalan.”Olivia tertawa pelan. “Kalau kamu ketinggalan, siapa yang kasihkan hadiah untuk Liam?”Russel tersipu malu. Olivia menggendongnya, lalu mendudukkannya di tempat tidur. “Om Stefan lagi ke luar kota. Malam ini kamu tidur sama Tante. Besok pagi habis sarapan, kita langsung pergi ke rumah Om Yose. Suruh kamu pergi bareng kakek-kakek itu, kamu nggak mau. Padahal mereka suka banget sama kamu. Mereka akan jaga kamu dengan baik.”Russel baring di tempat tidur, tapi dia menyandarkan kepalanya di paha Olivia dan berkata, “Mereka sangat suka sama aku. Tapi aku nggak terlalu kenal mereka. Tante dan Mama sering bilang jangan mau pergi dengan orang lain se

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3510

    Kepala pelayan hanya bisa menghela napas dalam hati. Bahkan Cakra saja tidak memiliki kebebasan seperti ini, padahal dia adalah suami dari Patricia. Namun, perempuan itu lebih memercayai Dikta. Dia adalah asisten setia yang telah menemani Patricia sepanjang hidupnya. Sementara itu, sejak skandal perselingkuhannya, Cakra sudah tidak memiliki posisi apa pun di hati Patricia. Jika bukan karena mereka memiliki anak, demi mempertimbangkan masa depan anak dan cucunya, mungkin mereka sudah lama bercerai. Setelah naik ke lantai atas, Dikta langsung menuju ruang kerja. Dia mengetuk pintu beberapa kali. Setelah mendapatkan izin dari Patricia, barulah lelaki itu masuk. Di dalam, Patricia sedang berlatih kaligrafi. Dikta berjalan mendekat dan mengamati tulisan yang dibuatnya. "Bagaimana menurutmu?" Patricia bertanya. "Tulisan tanganku ini." "Hati Bu Patricia sedang gelisah. Tulisan tangan pun ikut gelisah. Lebih baik berhenti saja, jangan buang-buang tinta dan kertas." Dikta adalah satu-sa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3509

    "Kapan Pak Stefan datang?" Felicia bertanya. "Baru saja tiba. Setelah mendengar bahwa kamu dirawat di rumah sakit, dia ikut bersama kami untuk menjengukmu." Stefan berbohong kepada istrinya, mengatakan bahwa dia harus pergi dalam perjalanan bisnis, padahal dia sebenarnya datang ke Cianter. Dia ingin melihat situasi di Cianter dan berdiskusi dengan kakak iparnya sebelum kembali ke Mambera. Lelaki itu hanya memiliki waktu dua hingga tiga hari di sini, tidak bisa tinggal terlalu lama, agar Olivia tidak mengetahuinya. Felicia tersenyum dan berkata, "Pak Stefan benar-benar perhatian." Secara teknis, meskipun Felicia lebih muda beberapa tahun dari Stefan, dia adalah seniornya, karena dia adalah bibi nenek dari Olivia. Seharusnya, Stefan memanggilnya "Bibi Nenek". Seorang junior menjenguk seniornya sebagai bentuk hormat dan perhatian adalah hal yang wajar. Meskipun semua orang tahu alasan sebenarnya di balik kunjungan ini. Jika bukan karena Felicia memberi tahu Odelina sebelumnya, orang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3508

    Vandi khawatir Felicia akan merasa pusing saat baru bangun, jadi dia membantunya berdiri dengan hati-hati. Felicia duduk di sofa dan melihat hidangan yang tersaji penuh di meja. Dia berkata, "Hanya kita berdua yang makan, kita nggak akan bisa menghabiskan sebanyak ini. Nggak perlu memasak terlalu banyak." "Nggak banyak, porsinya hanya untuk dua orang." Vandi mengambil semangkuk sup dan meletakkannya di depan Felicia, kemudian menyuruhnya minum sup terlebih dahulu. "Kamu juga makan." "Iya." Vandi tidak menolak. Dia sudah menyiapkan makanan ini sebelumnya dan membawanya dengan termos makanan. Dia sendiri belum makan. Dia suka makan bersama Felicia. Gadis itu memiliki nafsu makan yang baik, tidak seperti para putri konglomerat lainnya yang makan lebih sedikit daripada kucing hanya demi menjaga bentuk tubuh. Felicia selalu makan sesuai selera dan kebutuhannya, tidak pernah menelantarkan perutnya sendiri. Ponsel Felicia berbunyi di dalam kamar rawatnya. "Aku ambilkan untukmu." Van

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3507

    Menjadi seorang aktris, tidak ada yang tidak berharap suatu hari nanti bisa menjadi pemeran utama berkat kecantikan dan aktingnya. Sayangnya, semua wanita yang mencoba peruntungan memiliki wajah yang cantik. Dengan penampilannya, dia hanya bisa dikatakan lumayan, bukan seorang calon bintang sejati. Menjadi pengganti Giselle sudah memberinya bayaran yang cukup tinggi. Jika mendapat tamparan, masih ada kompensasi tambahan. Jauh lebih menguntungkan daripada menjadi figuran. "Mudah sekali mendapatkan uang ini. Kalau lain kali kamu mau mencari masalah dengan kakakmu lagi, aku bisa sengaja membuatnya marah dan membiarkan dia menamparku beberapa kali lagi, jadi aku bisa mendapatkan lebih banyak uang." Giselle tertawa sinis, "Hanya beberapa juta saja, apakah itu sepadan?" "Bu Giselle, Anda berasal dari keluarga kaya, tumbuh dalam kemewahan, sejak kecil nggak pernah kekurangan apa pun, dan memiliki uang yang nggak akan habis digunakan. Anda nggak akan pernah memahami kesulitan orang biasa s

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status