Semua Bab Pernikahan Dadakan dengan CEO: Bab 1101 - Bab 1110

3279 Bab

Bab 1120

Sinta tidak bisa menjebak Nona Muda Adhitama karena latar belakang perempuan itu yang begitu kuat.“Nggak ada, Pak Johan mencarimu?”“Iya, dia minta maaf dan bawa barang juga, tapi aku nggak menemui dia dan minta Calvin yang temui.”Calvin harus sering berkomunikasi dengan keluarga Siahaan, anggap saja sebagai latihan awal.“Meski Sinta mencariku, aku juga nggak akan luluh dan melepaskan Giselle begitu saja. Kalau sampai aku luluh dengan musuh, berarti aku sudah jahat dengan diriku sendiri.”“Perselisihanku dengan Giselle semakin besar dan nggak akan bisa diurai.”Olivia berada di pihak Rosalina dan sasaran utama Giselle yang sebenarnya adalah Rosalina hanya karena keduanya memiliki posisi yang berbeda. Oleh karena itu, mereka ditakdirkan untuk saling bersaingan dan berselisih.“Nggak perlu damai dengan dia, sifat angkuh dia sudah tertanam dalam diri dia. Dia akan merasa semua orang harus mengagungkan dirinya. Semua orang harus bersikap baik dan membuat dia bahagia. Meski kamu memaafka
Baca selengkapnya

Bab 1121

Stefan berpikir sejenak dan berkata, “Cara seperti itu juga boleh. Tes DNA merupakan cara paling cepat dan juga paling kuat. Besok aku atur orang untuk bawa dia kemari. Nanti kamu dan  Hendra tes DNA saja. Bisa dijadikan bukti waktu gugatan nanti biar mereka nggak berkutik. Beda ceritanya kalau Hendra bukan cucu kandung mereka.”“Bagaimana kalau Hendra bukan cucu mereka?” tanya Olivia.Keduanya terdiam hingga akhirnya Stefan berkata, “Kalau gitu langsung DNA dengan kakeknya saja. Dia pasti nggak mau, tapi kita bisa memanfaatkan Hendra. Minta dia cabut sepuluh helai rambut kakekmu. Ingat harus cabut sampai ke akar baru ada hasilnya.”Tidak harus menggunakan darah untuk uji DNA. Hendra merupakan anak paling kecil di keluarganya dan trauma dengan Olivia. Cara paling baik adalah dengan memanfaatkan lelaki itu.Olivia merasa ide Stefan cukup bagus dan berkata, “Kalau begitu ikut saja dengan saran kamu. Kita minta Hendra ambil rambut Kakek dan tes DNA. Begitu hasilnya keluar, kita akan tahu
Baca selengkapnya

Bab 1122

“Lesti, untung kamu ingatkan, kalau nggak aku bakalan membuat Den Stefan marah besar.”“Kamar Den Stefan sudah didekorasi sesuai permintaan Den belum?” tanya Pak Arif.“Sudah, romantis sekali! Dijamin Non Olivia akan merasa berbeda dan bisa membuat hubungan keduanya semakin bertambah.”Dengan penuh pengharapan Bi Lesti berkata, “Semoga Non Olivia segera dapat kabar baik.”“Kalimat seperti ini cukup kamu katakan di hadapanku saja, jangan sampai di hadapan Non. Nanti Non Olivia tertekan, hubungan mereka juga belum lama, kemungkinan masih mau menikmati masa berdua dulu.”Meski Pak Arif juga menginginkan kehamilan Olivia. Akan tetapi jika manikannya ingin menikmati waktu berdua dulu, sebagai karyawan hanya bisa menunggu saja.“Aku tahu, aku nggak akan bahas hal seperti ini di hadapan Non Olivia. aku jauh lebih berharap Non Olivia dan Den Stefan harmonis dibandingkan kalian semua,” kaya Bi Lesti.Dia menjadi saksi dari perjalanan cinta majikan mudanya itu. Selain itu Bi Lesti juga menjadi s
Baca selengkapnya

Bab 1123

“Ok!” jawab Stefan penuh sayang.Olivia meletakkan bunga pemberian Stefan ke atas nakas dan mengambil ponselnya. Dia mengambil gambar dan video dari ruangan yang penuh akan cinta Stefan padanya. Setelah selesai, dia tidak lupa mengambil foto dia dan Stefan juga.“Coba lihat ke lantai atas.”Olivia tertawa dan berkata, “Kamar kita juga kamu dekor seperti ini? Pasti sangat indah dan romantis. Aku benar-benar bahagia sekali.”Stefan tertawa sambil menggandeng tangan Olivia dan membawanya naik ke lantai dua. Apa yang Olivia tebak tadi memang tidak salah. Karpet merah mengarah ke depan kamar mereka. Ketika pintu kamar dibuka, senyuman di wajah Olivia semakin merekah. Dekorasi di kamar tidak jauh berbeda dengan di lantai satu, tetapi jauh lebih penuh cinta dan romantis.Di dalam kamar yang begitu romantis, ditambah anggur merah yang manis membuat malam itu menjadi jauh lebih sempurna. Malam itu begitu indah dan hangat.Keesokan harinya Olivia bangun lebih siang dari biasanya. Dia masih terle
Baca selengkapnya

Bab 1124

Sarah sudah berhasil melahirkan sepasang suami istri yang saling mencintai. Tugasnya selanjutnya adalah berhasil menikahkan cucu-cucunya yang lain. Setelah itu dia tinggal menunggu kesempatan menggendong cicit perempuan.Siapa pun yang ingin mendapatkan hadiah 10 triliun, maka mereka harus melahirkan anak perempuan!Stefan sudah menghabiskan sarapannya dan duduk di sofa ruang tamu. Setelah membaca koran selama 15 menit, lelaki itu bangkit dan bersiap-siap kembali ke kantor. Sebelum pergi, dia tidak lupa mengingatkan Bi Lesti untuk menjaga Olivia. Raut Khawatir lelaki itu membuat Bi Lesti ingin sekali menyarankan Stefan untuk membawa Olivia ke kantor juga.“Dimas.”Sebelum masuk mobil, Stefan mengingatkan Dimas, “Hari ini kamu nggak perlu ikut saya. Ada satu tugas yang harus kamu lakukan. Sekarang kamu cari Hendra dan ancam dia atau bujuk dia dengan cara apa pun. Minta dia ambil sepuluh helai rambut kakeknya dan harus ada akar! Setelah itu simpan ke dalam kantong kecil dan bawa kembali
Baca selengkapnya

Bab 1125

Yenny langsung menyapukan pandangannya ke sekitar toko dan terlihat kecewa ketika tidak menemukan Russel. Akan tetapi dia memang tidak menunjukkannya secara jelas. Dua orang karyawan baru tidak tahu hubungan antara Roni dengan Odelina sehingga mereka langsung menyambut kedua suami istri itu dengan senyuman.Roni membawa Yenny duduk di sebuah meja kosong dan berkata, “Yenny, istriku, kamu mau makan apa?”Sebelum keluar tadi, Yenny meminta Roni untuk memanggilnya dengan mesra di hadapan Odelina. Meski perempuan itu tidak ada rasa lagi dengan Roni, Yenny masih tetap menganggap Odelina adalah saingannya.“Mungkin dia nggak tenang karena mendapatkan apa yang dia dapatkan dari hasil merebut. Dia selalu khawatir akan direbut lagi oleh orang lain.”“Aku ikut kamu makan apa saja.”Roni menyebutkan pesanannya dan dicatat oleh karyawan toko untuk disiapkan terlebih dahulu.“Kok nggak kelihatan Russel?” tanya Yenny. Roni juga tidak tahu karena seharusnya Russel ada di toko. Jangan-jangan dibawa pe
Baca selengkapnya

Bab 1126

“Russel ikut om dia pergi.”“Pak Stefan? Bukannya Russel sedang tidur?”“Iya, Stefan bawa dia pergi. Kalau kamu mau jemput Russel, jemput di Adhitama Group saja,” ujar Odelina.“Kalau Russel nggak mau tinggal beberapa hari sama kalian, kalian bisa cari dia di tokonya Olivia kalau mau melihatnya. Aku sibuk dan memang sulit menjaganya. Selanjutnya Russel akan main di tokonya Olivia.”Kening Roni berkerut dan tidak tahu harus berkata apa. Kalau meminta Russel yang memilih, sudah pasti bocah itu akan memilih tantenya dibandingkan ayah kandungnya. Sewaktu dia membujuk putranya beberapa waktu lalu, Russel terlihat sangat senang ketika Roni mengatakan akan membawanya ke kebun binatang.Namun pada akhirnya bocah itu justru pergi dengan Olivia dan tidak mau ke kebun binatang. Roni cukup mengerti kalau sebagai ayah dirinya tidak cukup layak. Meski putranya memanggilnya dengan sebutan ayah, tetapi posisi ayah di dalam hati anaknya justru tidak begitu penting.Roni kembali ke mejanya dan duduk dia
Baca selengkapnya

Bab 1127

Resepsionis itu tampak menyadarinya dan tertawa sambil berkata, “Tepat sekali! Pasti itu keponakannya Bu Olivia. Nggak nyangka Pak Stefan bisa bawa keponakannya ke kantor. Sepertinya Pak Stefan ingin sekali jadi seorang ayah.”“Atau jangan-jangan Bu Olivia sudah hamil? Jadi Pak Stefan lebih awal menjaga keponakannya sambilan belajar biar nanti siap jadi ayah yang sesungguhnya?”Russel tidur dengan pulas dan tidak terbangun ketika digendong oleh Stefan ke kantornya. Hingga pada akhirnya Stefan meletakkan bocah itu di atas kasur ruang istirahat agar tetap tertidur. Lelaki itu berjongkok untuk melepaskan sepatu Russel kemudian jaket bocah itu. Terakhir dia tidak lupa memasangkan selimut di tubuh Russel.Melihat wajah lucu yang tertidur pulas tersebut membuat hati Stefan meleleh. Dia tidak tahan untuk tidak mengecup wajah Russel sambil berkata, “Russel, melihatmu membuat Om ingin cepat-cepat melahirkan adik buat kamu.”Russel yang berusia tidak sampai tiga tahun itu tidak membalas ucapan S
Baca selengkapnya

Bab 1128

Daniel tidak berbicara. Dia datang untuk membahas proyek bisnis dengan sahabatnya. Keduanya langsung masuk ke inti pembahasan. Setelah selesai dan ketika Daniel akan pergi, lelaki itu berkata, “Aku masuk dan lihat Russel lagi. Kalau dia sudah bangun, aku bawa dia jalan-jalan di luar.”“Kamu bawa dia? Mungkin dia bakal nangis sampai kamu pusing tujuh keliling. Setelah itu kamu buru-buru antar dia balik ke sini.”Daniel tertegun seketika. Russel selalu tidak suka ketika digendong oleh Daniel. Akan tetapi Daniel tetap memilih untuk masuk ke ruang istirahat lagi. Tidak sampai dua menit lelaki itu berseru, “Stefan, Stefan! Cepat datang!”“Kenapa?”Mendengar seruan lelaki itu membuat Stefan terkejut dan bergegas masuk ke ruang istirahat.“Russel ngompol. Kamu lihat sprei kamu basah semua,” ujar Daniel sambil menunjuk kasur yang ditiduri oleh Russel.Stefan berjalan mendekat sambil membuka jas kerjanya. Setelah itu dia menggendong Russel dan melepaskan celana basah bocah itu. Setelah itu dia
Baca selengkapnya

Bab 1129

Mata hitam Russel membulat dan bertanya, “Kenapa laki-laki nggak boleh pakai rok?”“Laki-laki dan perempuan berbeda,” sahut Daniel.Russel menatap lelaki itu saja. Stefan mengambil sebuah celana dan menggendong Russel untuk membantu bocah itu mengenakan celana sambil berkata, “Karena laki-laki harus melakukan banyak pekerjaan berat. Kalau pakai rok jadinya nggak leluasa.”“Kenapa laki-laki harus kerja berat?”“Karena yang mengerjakan pekerjaan ringan adalah perempuan. Pekerjaan yang mudah biar mama dan tante kamu yang mengerjakannya.”Russel terlihat sedikit mengerti dan berkata, “Tunggu aku dewasa, biar aku yang melakukan pekerjaan berat. Mama dan tante yang melakukan pekerjaan ringan.”Stefn tersenyum dan berkata, “Russel pintar.”Telepon kantor berdering dan Stefan meletakkan Russel di sofa kemudian bangkit untuk mengangkat telepon.Sesaat kemudian Stefan menutup telepon dan berkata pada Russel, “Russel, mama datang menjemputmu.”“Mama datang!” seru Russel sambil meletakkan rok ke d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
109110111112113
...
328
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status