Share

Bab 1129

Penulis: Anggur
Mata hitam Russel membulat dan bertanya, “Kenapa laki-laki nggak boleh pakai rok?”

“Laki-laki dan perempuan berbeda,” sahut Daniel.

Russel menatap lelaki itu saja. Stefan mengambil sebuah celana dan menggendong Russel untuk membantu bocah itu mengenakan celana sambil berkata, “Karena laki-laki harus melakukan banyak pekerjaan berat. Kalau pakai rok jadinya nggak leluasa.”

“Kenapa laki-laki harus kerja berat?”

“Karena yang mengerjakan pekerjaan ringan adalah perempuan. Pekerjaan yang mudah biar mama dan tante kamu yang mengerjakannya.”

Russel terlihat sedikit mengerti dan berkata, “Tunggu aku dewasa, biar aku yang melakukan pekerjaan berat. Mama dan tante yang melakukan pekerjaan ringan.”

Stefn tersenyum dan berkata, “Russel pintar.”

Telepon kantor berdering dan Stefan meletakkan Russel di sofa kemudian bangkit untuk mengangkat telepon.

Sesaat kemudian Stefan menutup telepon dan berkata pada Russel, “Russel, mama datang menjemputmu.”

“Mama datang!” seru Russel sambil meletakkan rok ke d
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1130

    Odelina menunduk dan bertanya pada putranya, “Russel bandel tidak? Ada ganggu Om kerja?”“Russel nggak nakal, tapi Russel ngompol, Ma,” jawab Russel dengan wajah malu.“Ngompol di mana?” tanya Odelina.“Kasurnya Om Stefan. Tapi Om Daniel sudah beliin Russel banyak sekali baju baru dan rok. Nanti rok nya untuk dikasih ke anak perempuannya Tante Olivia.”Odelina terdiam mendengar jawaban anaknya. Daniel membelikan putranya baju dan ada rok? Daniel terlihat datar dan tidak merasa bersalah. Dia mendekat dan memberikan kantong belanja yang berisi baju pada Odelina. Kemudian lelaki itu menggendong Russel lagi sambil berkata pada Odelina,“Ayo, saya antar kalian berdua pulang.”“Saya bawa motor ke sini,” ujar Odelina.“Pak Daniel, berapa harga baju ini? Biar saya kembalikan.”“Nggak perlu, nggak seberapa.”“Perlu, perlu,” ujar Odelina yang tetap ingin mengembalikan uang tersebut.Daniel tampak ragu sesaat dan berkata, “Habis hampir empat juta, kamu kasih saya tiga juta saja.”Odelina menunduk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1131

    Olivia terbangun karena merasa lapar. Dia terbiasa mengelus sisi sampingnya dan tidak menemukan lelaki itu. Olivia menoleh ke samping dan tidak menemukan apa pun di sampingnya. Bahkan di balik selimut juga tidak ada sisa rasa hangat. Ternyata Stefan sudah bangun sedari tadi.Olivia pikir hari masih sangat pagi, tetapi ketika melihat ponselnya dia terlonjak dan langsung terduduk. Ternyata nyaris pukul 12 siang!Pantas saja dia merasa sangat lapar. Stefan juga tidak memanggilnya bangun. Olivia buru-buru mengambil baju ganti dan masuk ke dalam kamar mandi. Setelah selesai mengganti pakaian dan gosok gigi, tanpa dandan Olivia langsung turun sambil membawa ponselnya.Saat tiba di tangga, ponselnya berdering dan terlihat nama Stefan di sana.“Stefan, kenapa kamu nggak panggil aku bangun? Aku baru saja bangun dan sudah hampir jam 12!”Stefan terkekeh dan berkata, “Aku lihat kamu lelap sekali, jadi nggak tega bangunin kamu. Aku sudah telepon ke Junia dan bilang hari ini kamu sedikit lelah. Sia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1132

    Dimas berhenti di hadapan Olivia dan memberikan sepuluh helai rambut kakeknya yang sudah dimasukkan dalam plastik bening sambil berkata, “Bu, ini tugas yang diperintahkan Pak Stefan tadi pagi.”“Ini rambut kakek saya?” tanya Olivia sambil menerima plastik tersebut.“Benar”“Hendra mau bantu?” tanya Olivia.“Dia lumayan takut dengan Bu Olivia. Saya sebut nama Ibu dan dia langsung ketakutan. Hendra dengan patuh mencabut rambut kakeknya.” Dimas tidak peduli bagaimana cara Hendra mendapatkan rambut tersebut. Yang dia butuhkan hanya hasil akhirnya saja.Olivia tertawa dan berkata, “Anak itu hanya bandel saja, sifatnya nggak jahat.”Hendra akan menginjak usia 18 tahun sekitar dua hingga tiga bulan lagi. Usia tersebut adalah masa-masa sedang nakal. Setelah mendapatkan rambut kakeknya, Olivia meminta Dimas untuk mengantar dirinya untuk melakukan tes DNA.Dimas mengantar Olivia setelah dia minta izin pada Stefan. Setelah selesai melakukan tes DNA, terlihat mobil Stefan dan para anak buahnya yan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1133

    “Aku berharap kamu bisa dapat hadiah 100 miliar dari Nenek,” kata Stefan.Olivia memikirkan hal itu beberapa saat dan berkata, “Keluarga kalian sebanyak beberapa keturunan nggak ada perempuan? Masalah di keberuntungan keluarga kalian, umumnya kalau ditakdirkan kaya raya kebanyakan akan melahirkan anak laki-laki.”Stefan diam sejenak dan berkata, “Mungkin saja, karena leluhur kami ada perempuan, tetapi nggak berhasil hidup. Setelah dia meninggal, keluarga kami nggak pernah ada anak perempuan lagi. Seingatku, sebelum Tante hamil Sandy, dia konsumsi berbagai vitamin yang sifatnya asam. Katanya asam itu rentan hamil perempuan.”“Setelah hamil Sandy, kondisi kehamilannya nggak sama dengan dua kehamilan sebelumnya. Semua keluarga menganggap dia hamil anak perempuan, setelah janinnya terbentuk juga dibilang anak perempuan. Semua orang bahagia sekali.”Stefan membayangkan kejadian kala itu dan berkata, “Waktu itu usiaku sudah sepuluh tahun, jadi lumayan ada bayangan tentang kehamilan tanteku.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1134

    Peramal yang pernah ditanyakan oleh Nenek mengenai garis jodohnya dengan Stefan apakah bisa melihat fengsui juga? Seharusnya orang itu mengerti sedikit, bukan? Namun orang yang mengerti sedikit tentu saja tidak bisa membantu keluarganya menyelesaikan masalah ini.Obrolan mengenai anak perempuan membuat mereka tanpa terasa sudah tiba di depan gerbang SMP Negeri Kota Mambera. Stefan mengantar Olivia masuk ke toko dan langsung pergi karena harus ke kantor.Olivia tidak bisa menahan tawanya ketika teringat pembahasan anak perempuan dengan Stefan sepanjang perjalanan.“Apa yang kamu pikirkan sampai bisa tertawa? Coba kasih tahu biar aku bisa ikut tertawa.”Junia meletakkan sedikit makanan ringan di hadapan Olivia dan berkata, “Reiki yang minta orang antarkan buat aku jadikan makanan sore.”“Pak Reiki baik sekali padamu. Dia pengertian dan perhatian sekali.” Olivia mengambil satu buah makanan ringan untuk di makan.“Dia belajar dari suai kamu. Kalau bukan karena Stefan, sampai sekarang aku n

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1135

    Reiki memang sering berbuat romantis padanya dan Junia tidak merasa terkejut sama sekali. Sedangkan Stefan adalah lelaki yang tidak berpengalaman dan Reiki sering sekali meledek lelaki itu ketika menjadikannya sebagai konsultan cinta.Tidak mudah bagi Stefan hingga bisa mencapai tahap seperti ini. Tidak heran Olivia bisa merasa terharu hingga membuatnya bangun kesiangan.“Dia memang banyak berubah demi aku dan memang layak untuk aku perjuangkan,” ujar Olivia.Sesama suami istri saling berjuang dan membangun hubungan pernikahan mereka secara bersama agar bisa bertahan lama.“Aku iri!”“Kamu juga sering sekali buat orang lain iri.”Junia terkekeh dan berkata, “Benar juga, aku memang suka menjadi orang yang emmbuat orang lain iri. Semenjak ada Reiki, aku merasa sangat bahagia sekali. Orang rumah juga nggak pernah menjodohkan aku lagi.”“Seharusnya tantemu sering diam-diam tertawa karena dia ingin sekali kamu menikah dengan orang kaya.”“Aku nggak ingin menikah dengan orang kaya. Tapi aku

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1136

    Setelah Junia menghabiskan makanan ringan yang diberikan oleh Reiki, dia mengambil ponsel dan mengirimkan pesan pada lelaki itu, “Pak Reiki, makanan yang kamu kasih sangat enak. Aku suka sekali! Love you!”Reiki langsung membalas pesan itu, “Kalau kamu suka, besok aku kirim dua kotak lagi buatmu.”Bagi Reiki hal yang paling mudah jika kekasihnya suka makan. Dia hanya perlu mengirimkan makanan yang enak saja.“Hari ini Amelia nggak datang.”“Teman baiknya putus cinta, dia harus menghibur temannya itu,” jawab Olivia.Sebenarnya Amelia bukan menghibur temannya yang patah hati, tetapi dia sedang mendatangi tetangga barunya. Sore ini Amelia berencana keluar rumah, ketika mobilnya berhenti di depan rumah tetangganya, dia melihat gerbangnya terbuka lebar. Mobil yang sering Jonas kendarai terparkir di dalam sana dan lelaki itu tampak duduk di teras. Oleh karena itu Amelia menghentikan mobilnya.Dia berencana menyapa lelaki itu, tetapi Jonas justru mempersilakan Amelia untuk masuk dan berkelili

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1137

    Amelia menyetujuinya tanpa berpikir panjang.“Kalau kamu datang, kamu telepon aku saja. Aku akan datang melihat-lihat dan aku jamin istrimu kelak juga akan sangat menyukainya. Kalau sampai dia suka, kamu harus kasih aku uang terima kasih yang tebal!”Jonas tertawa dan mengangguk. Perempuan itu menatap wajah tertawa jonas dan menyadari kebiasaan lelaki itu adalah tertawa sebelum berbicara dan selalu tersenyum lebar.“Ok, aku jadi konsultan rumah kamu.”“Ayo, aku traktir minum kopi,” ujar Jonas.“Aku jarang minum kopi dan teh di siang hari.”Jonas terdiam dan tidak tahu harus berbuat apa. Amelia tertawa melihat raut lelaki itu dan berkata, “Meski aku nggak minum kopi, bukan berarti kita nggak boleh ke kafe. Kamu mau traktir aku ke kafe yang mana?”“Kalau aku lagi kosong, aku sering ke kafe di Hotel Mambera untuk minum kopi dan melepas penat. kalau di kotaku, aku ke Parto Kafe. Part Kafe adalah milik kakak iparku dan juga teman baiknya.”“Parto Kafe sangat terkenal dan sudah ada dua hingg

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3302

    Menurut Jordan, orang tua mereka sebenarnya paling menyayangi Giselle. Namun, mereka memindahkan semua harta keluarga atas namanya setelah dia menceritakan kebiasaan boros perempuan itu dan bagaimana kedua bibi mereka mengincar Giselle untuk dimanfaatkan. Orang tua mereka hanya ingin melindungi harta keluarga agar tidak habis sia-sia. “Kak Giselle sekarang hanya masih mau berhubungan denganmu sebagai adik. Kalau kamu terus menyebut-nyebut mereka di depanku, terus-menerus menguliahi aku, atau selalu bertengkar denganku, aku mungkin bahkan nggak akan mau berhubungan lagi denganmu. Aku sudah berada di posisi terburuk saat ini,” kata Giselle. Dia sekarang sudah menjalin hubungan dengan Lota dan punya banyak uang untuk dihabiskan. Selama dia melakukan pekerjaannya dengan baik untuk lelaki tua itu, meski suatu saat nanti Lota tidak lagi mendukungnya, dia sudah menyimpan cukup banyak uang. Keluarga seperti ini, kalau pun tidak ada hubungan lagi, dia tidak peduli. Jordan merasa Kakak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3301

    "Aku sudah kirim uang ke kamu, Kakak harus gunakan uang itu untuk beli makanan bergizi dan memulihkan tubuh," ujar Jordan, yang masih merasa kasihan pada Kakak Keduanya. Namun, dia tidak bisa memberikan terlalu banyak uang. Kakaknya ini terlalu boros, dan kurang bijak serta mudah dipengaruhi oleh kedua bibinya. Dia hanya bisa mengontrol pengeluaran kakaknya dengan tidak memberikan uang terlalu banyak, meskipun kakaknya memarahinya, dia tetap tidak akan memberikan lebih. Orang tua mereka juga sudah berpesan agar tidak memberikan terlalu banyak uang pada Kakak Kedua. Mereka lebih memahami sifat Kakak Kedua dibandingkan dirinya. "Aku tahu, aku ini juga sayang pada tubuhku sendiri," jawab Giselle dengan nada tidak sabar. "Kalau begitu, traktir aku makan enak." "Kakak mau makan di mana?" tanya Jordan. "Kamu ini adik ipar dari keluarga Adhitama. Ajak aku makan di Mambera Hotel, apa mereka akan membebaskan biaya untukmu?" Jordan menjawab, "Aku nggaj nay minta sama Kak Calvin. Ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3300

    Mengatakan bahwa dia bukan orang baik, apakah mereka adalah orang baik? Kalau Rosalina orang baik, dia seharusnya berbesar hati, tidak mempermasalahkan masa lalu, dan memberikan semua warisan orang tua kepada dia. Barulah itu disebut orang baik. "Kak Giselle, aku nggak bermaksud seperti itu, aku nggak pernah berpikir begitu. Dalam hatiku, Kakak dan Kak Rosalina sama-sama saudaraku. Aku hanya merasa Kak Giselle sekarang harus belajar mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri, memahami situasi dan bertindak sesuai kondisi." "Kita nggak bisa terus hidup di bawah perlindungan orang tua. Sekarang Papa dan Mama nggak bisa membantu kita lagi, kita harus bergantung pada diri sendiri." "Kak Rosalina juga nggak seburuk yang Kakak pikirkan. Kalau dia benar-benar kejam, Kakak nggak akan bisa duduk di sini memakinya." "Kak Rosalina juga nggak merebut harta kita. Dia hanya mengambil kembali warisan yang ditinggalkan oleh Paman untuknya. Menurut hukum, harta yang atas nama Ibu juga harus dib

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3299

    Giselle menepuk-nepuk wajahnya dan berkata, "Aku bahkan nggak pakai riasan, oh, sekarang aku bahkan nggak punya uang untuk beli kosmetik." Dia masih dalam masa pemulihan setelah melahirkan dan meskipun pengasuh bulanan membuatkan makanan bergizi setiap hari, tubuhnya belum sepenuhnya pulih dalam waktu beberapa hari ini. Jordan memandangi kakaknya beberapa saat, lalu berkata, "Kak Giselle masih muda, baru berusia dua puluhan. Meski tanpa kosmetik, Kakak sudah cantik alami." Adiknya ini sepertinya memang tipikal laki-laki polos. Sebagus apa pun dia masih muda, dia tetap butuh kosmetik dan produk perawatan kulit. Dulu, saat orang tua mereka masih ada, semua produk perawatan kulit yang dia gunakan adalah merek paling mahal. Jika sehari saja tidak memakainya, dia merasa tidak nyaman. "Kak Giselle, sudah makan belum?" tanya Jordan. "Belum. Aku mana punya uang untuk makan? Lebih baik aku mati kelaparan saja, aku sudah nggak lagi dimanjakan oleh Papa dan Mama, dan adikku juga lebih m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3298

    Ketika liburan musim panas tahun depan tiba, Jordan berencana mengikuti ujian SIM. Saat ini, setiap kali dia keluar rumah, dia hanya bisa naik taksi atau meminta sopir keluarga untuk mengantarnya. Rosalina mengatur agar sopir keluarga mengantar adiknya menemui Giselle. Setelah sopir membawa Jordan pergi, Rosalina juga diam-diam mengirim orang untuk mengikuti adiknya. Tujuannya adalah untuk mencari tahu di mana sebenarnya Giselle tinggal sekarang.Dia tidak percaya begitu saja saat Giselle mengatakan bahwa dia tidak memiliki tempat tinggal tetap. Jika keadaannya benar-benar separah itu, Giselle pasti sudah datang untuk membuat keributan. Bahkan jika Giselle tidak berada di Mambera, dengan temperamennya, dia pasti sudah datang ke Vila Permai untuk membuat masalah. Tidak mungkin dia diam saja seperti sekarang. Sekitar setengah jam kemudian, Jordan sudah tiba di kafe tempat Jordan dan Giselle berjanjian. Saat turun dari mobil, Jordan berkata kepada sopir, "Nanti aku akan pulang send

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3297

    Rosalina tersenyum dan berkata, "Kamu mau makan apa? Aku minta dia buatkan untukmu." "Asalkan masakan Kak Calvin, aku pasti suka," jawab Jordan dengan cepat. "Kalau begitu sudah beres. Selama dia ada di rumah, dia yang selalu memasak. Koki di rumah kita setiap hari khawatir pekerjaannya akan direbut oleh kakak iparmu," kata Rosalina sambil tertawa. Jordan tertawa terbahak-bahak. "Kak, kamu benar-benar beruntung." Kalau bukan karena kakaknya menikah dengan putra keluarga Adhitama, Jordan tidak akan tahu bahwa Calvin begitu pandai memasak. "Aku juga merasa sangat beruntung," jawab Rosalina. Seandainya bisa punya anak lebih awal, itu akan lebih sempurna. Dokter Dharma juga bilang, dua tahun lagi dia bisa hamil secara normal. Selama dia masih memiliki kesempatan untuk menjadi seorang ibu, dia tidak khawatir. Selama ada takdir, bayi pasti akan datang mencarinya dan Calvin."Istriku, sudah bangun? Cuci tangan, ayo makan!" seru Calvin dari dapur. "Datang!" sahut Rosalina. Jor

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3296

    Semua ini disebabkan oleh kedua orang tua Rosalina. Biar mereka menyalahkan saja diri mereka sendiri.Rosalina tersenyum dan berkata, "Makin buruk suasana hati mereka, makin bahagia hatiku. Baiklah, besok aku akan menemani Jordan menjenguk mereka di penjara. Bagaimanapun juga, salah satu dari mereka adalah om dan ibu kandungku sendiri. Secara emosional dan moral, aku harus melihat mereka." "Mereka makin nggak mau melihatku, aku justru makin ingin melihat mereka." Calvin berkata, "Kalau begitu, besok aku akan meminta izin sama Kak Stefan, lalu mengantar kalian ke sana. Aku juga mau ikut melihat." Mungkin Sinta akan marah besar. Putri yang paling dia sayangi tidak menikah dengan Calvin, tetapi putri yang paling dia benci justru menjadi permata hati lelaki itu. Mengingat bagaimana Rosalina pernah disakiti, Calvin tertawa dingin. Bahkan jika kedua orang itu sudah menerima hukuman mereka, dia tidak ingin mereka hidup nyaman. Biarkan saja kedua orang itu marah dan merasa tertekan sep

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3295

    Rosalina berhenti sejenak, menoleh ke sekitar untuk memastikan tidak ada orang di dekatnya. Setelah yakin, dia merangkul leher Calvin dan langsung mencium bibirnya. Sejak pulang tadi, dia memang sudah ingin memberikan suaminya sebuah ciuman dalam. Namun, karena baru saja masuk rumah dan adiknya juga langsung ikut masuk, dia merasa tidak enak melakukannya. Calvin, yang lebih merindukan istrinya, langsung memeluknya kembali dan memperdalam ciuman itu. Setelah ciuman selesai, Calvin mendekatkan bibirnya ke telinga istrinya dan berbisik, “Sayang, aku belum puas. Ini baru seperti hidangan pembuka saja.” “Jordan ada di rumah... nanti malam saja,” Rosalina menjawab dengan suara pelan. “Dia memang ada di rumah, tapi dia nggak akan masuk ke kamar kita. Setelah kita kembali nanti, kalau dia ada di lantai bawah, kita langsung naik ke atas. Kalau dia di atas, kita kunci pintu kamar. Dia cukup tahu diri untuk nggak sembarangan mengetuk pintu.” “Aku tidak bisa menunggu sampai malam, aku su

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3294

    “Setelah bertemu dengan dia dan memastikan dia baik-baik saja, aku akan mulai bekerja. Nanti saat liburan tahun baru, aku akan pulang. Kakak nggak perlu mengirim seseorang untuk menjemputku. Aku bisa pesan tiket lebih awal sendiri,” kata JordanPemuda itu merasa dirinya sudah dewasa dan bisa menjaga dirinya sendiri saat berada di luar rumah. Rosalina mengangguk. “Selain para eksekutif perusahaan yang tahu siapa kamu, para karyawan biasa nggak akan mengenalimu. Selama kamu nggak mengungkapkan identitasmu, nggak ada yang akan tahu. Bekerjalah dengan baik, bicara seperlunya, kerjakan tugasmu, dan perhatikan bagaimana orang lain bekerja. Belajar dan amati.” “Baik,” jawab Jordan. Dia pernah bertemu dengan para eksekutif perusahaan sebelumnya. Bagaimanapun, dia adalah satu-satunya putra orang tua mereka, dan semua sisa aset keluarga setelah mereka dihukum telah dialihkan atas namanya. Namun, karena dia masih bersekolah dan tidak terlibat langsung dalam urusan perusahaan, para karyawa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status