Semua Bab Kembalinya Istri Sah sang CEO: Bab 851 - Bab 860

1347 Bab

Bab 851

Lelaki itu memegang tongkat besi dan hendak menerjang Rachel. Zico yang tidak tahu mau berbuat apa langsung berlari dan berdiri di hadapan Rachel. Lelaki gempal itu tidak berpikir panjang dan langsung menyingkirkan sosok Zico hingga tersungkur di tanah.Sorot mata Rachel berubah dingin, dia mengangkat tangannya dan menangkap pergelangan tangan lelaki gempal tersebut. Setelah itu dia langsung membantingnya hingga tubuh lelaki gempal itu terangkat melewati bahunya. Para anak buahnya bergegas mengerumuni lelaki itu di tanah.Rachel tertawa dan berkata, “Kenapa? Semuanya mau ditangkap dan dikurung beberapa hari?”Semua karyawan buruh itu merupakan orang biasa yang masih memiliki orang tua serta anak kecil. Jika mereka dikurung, kerugian yang akan mereka rasakan akan sangat besar. Satu per satu dari mereka mulai mundur ketakutan.“Hari ini kalian kerja setengah hari, ambil bayaran setengah hari kalian dengan Adijaya Group. Sisanya nggak perlu diharapkan lagi!” kata Rachel.“Sore ini siapa p
Baca selengkapnya

Bab 852

“Pasien terlalu banyak tekanan dan nggak cukup istirahat. Karena itu dia bisa pingsan mendadak. Setelah pasien tersadar, dia harus istirahat dengan baik. Setidaknya istirahat selama tiga hari penuh. Sebagai keluarga juga seharusnya banyak menemani dia. Jangan sampai dia terlalu banyak tekanan.”Wajah Ronald tampak menggelap dan berkata, “Terima kasih, Dokter. Saya mengerti.”Setelah infus sudah habis, Dokter tersebut membereskan peralatannya dan keluar. Mata Ronald tertuju pada sosok Zicod a bertanya, “Apa yang terjadi sebelum kakakmu pingsan?”Zico terdiam sesaat. Dia baru pertama kali bertemu dengan kakak iparnya ini. Selama ini Zico pikir hubungan kakaknya dengan sang suami memang sedang renggang. Jika tidak, kenapa kakak iparnya tidak pernah datang ke rumah selama satu bulan terakhir?Akan tetapi setelah bertemu akhirnya Zico mengerti. Kakak iparnya ini sangat peduli dengan kakaknya. Sejak masuk ke rumah sakit, sorot mata khawatirnya masih terlihat jelas hingga detik ini. Kemungkin
Baca selengkapnya

Bab 853

“Rachel, kamu tenang dulu.”Ronald meremas bahunya dengan lembut.“Lepaskan aku!” Rachel mendadak kehilangan kendali akan emosinya. Dia mendorong Ronald dengan kuat hingga jarum infusnya juga ikut terlepas. Darah segar menyembur keluar mengotori ranjang putihnya.Baru saja Ronald ingin membantunya membersihkan luka di punggung tangan perempuan itu, Rachel langsung menghindar dan berkata, “Ronald, menjauh dari aku! Kamu keluar!”“Rachel, kamu masih perlu pasang infus. Aku panggil suster untuk bantu kamu infus, ya?” pinta Rachel dengan sorto lembut dan suara memelas.“Aku nggak mau infus dan disuntik! Kamu boleh jangan mengambil keputusan tentangku dengan seenak jidat?!” balas Rachel. Dia mengenakan sandal pasien dan hendak keluar kamar.Kamar mereka ada di lantai empat dan keluar dari kamarnya langsung koridor. Ronald langsung bergerak dan memeluk Rachel.“Lepaskan aku! Lepaskan!”Rachel berontak dengan sekuat tenaga dan menggila. Ronald yang seorang lelaki tentu saja memiliki kekuatan
Baca selengkapnya

Bab 854

“Di antara kita nggak perlu ucapan terima kasih. Kamu baring yang benar saja, aku panggil dokter dulu.”Ronald mengelus rambut perempuan itu dan berjalan keluar dari kamar. Dia tidak berani pergi terlalu jauh dan hanya memanggil perawat dari luar pintu. Seorang perawat masuk dengan membawa cairan infus dan memasangkannya lagi di tangan Rachel.Kali ini dia melebihkan plester di tangan perempuan itu agar tidak terjadi sesuatu lagi. Rachel berusaha keras mengingat kembali semuanya. Dia yakin kalau dia bukan baru tersadar. Rachel juga yakin infus tersebut bukan terlepas karena dia bermimpi. Apakah terjadi sesuatu yang tidak bisa dikendalikan lagi?Kenapa setiap pikirannya muncul suara itu dia akan menjadi seperti ini? Apakah suara itu sudah masuk dalam dirinya dan menjadi sebuah kemampuannya?“Rachel, apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya Ronald memutuskan pemikiran perempuan itu.“Nggak ada apa-apa, kapan aku bisa keluar dari rumah sakit?” tanya Rachel sambil tersenyum.“Kamu hanya terla
Baca selengkapnya

Bab 855

Hilmi membawakan dua gelas teh hijau untuk mereka bertiga.“Rachel, ini adalah Alwa. Alwa, ini istriku,” kata Ronald memperkenalkan mereka berdua.Alwa memberi salam pada Rachel sambil memandangi perempuan itu dengan lekat. Sorot mata lelaki itu membuat Rachel tidak nyaman. Dulu setiap ada lelaki yang melihatnya, Ronald pati akan cemburu dan memberikan sorot penuh peringatan pada lelaki itu.Namun sekarang Ronald terlihat biasa saja dan tidak bereaksi apa pun. Rachel sedikit sebal dan dia mencubit paha lelaki itu yang ada di bawah meja dengan kuat. Karena paha Ronald terlalu kekar, dia tidak bisa mencubitnya sama sekali. Akhirnya Rachel hanya mendelik kesal pada lelaki itu.Ronald menepuk punggung tangan perempuan itu dan berkata, “Alwa nggak ada niat jahat, kamu tenang dan santai saja.”“Bu Rachel sangat cantik. Saya pernah belajar diagnosa denyut nadi, saya boleh memeriksa denyut nadinya?”Ketika Rachel hendak mengatakan tidak boleh. Ronald meletakkan tangannya di atas meja dan Alwa
Baca selengkapnya

Bab 856

Mata Ronald melebar seketika. Perusahaan Chip Bioteknologi adalah usaha lamanya Rendy. Jangan-jangan ….“Pak Ronald, saya hanya seorang dokter sihir saja. Saya kurang mengerti dengan hal seperti ini,” kata Alwa.“Akan tetapi, Chip Bioteknologi sudah musnah di Perbatasan Helios untuk mencegah adanya pemberontak. Karena chip tersebut bisa mengendalikan otak besar dan membuat orang tersebut mendengar perintahnya.“Kamu kenal dengan orang yang mengerti dengan bagian ini?” tanya Ronald.Alwa menggeleng dan berkata, “Orang-orang yang menganalisa hal mengenai bioteknologi biasanya akan dilindungi dengan ketat. Dokumen mereka juga dijaga dengan sangat rahasia sekali dan nggak akan ada yang bisa melacak informasi mereka.“Baik, saya mengerti,” kata Ronald. “Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk datang. Saya akan atur orang untuk antar kamu pulang.”“Blake minta saya untuk sampaikan ke kamu kalau keadaan di Perbatasan Helios sangat baik. Pak Ronald nggak perlu khawatir,” tambah Alwa lagi seb
Baca selengkapnya

Bab 857

Tidak butuh waktu lama untuk mempersiapkan makan malam. Rachel menormalkan perasaannya dan bergandeng tangan dengan Ronald menuju ruang makan. Darren menjulurkan lidahnya dan berkata, “Papa dan Mama terlalu lengket. Setiap hari Papa selalu menguasai mama kami!”Ronald menlirik dingin dan berkata, “Kamu minta dipukul?”Darren bergegas sembunyi di balik tubuh Eddy sambil berkata, “Sekarang Mama pulang kerja sudah nggak pernah main dengan kami. Semua karena Papa yang merebut Mama!”Michelle mengangguk dan berkata, “Papa, malam ini aku mau tidur sama Mama.”“Aku juga mau tidur sama Mama! Aku juga mau Mama mandiin aku dan ceritakan aku dongeng!” seru Darren dengan antusias.“Kekanak-kanakan,” gumam Michael dengan sinis. “Kamu pikir kamu masih berumur tiga tahun? Masih saja minta Mama mandiin kamu.”“Aku baru empat tahun, kan masih kecil juga!” balas Darren sambil berlari ke arah Darren dan dengan manja kembali berkata, “Mama, Mama setiap hari menemani Papa, Mama juga menemani aku dong”Waja
Baca selengkapnya

Bab 858

Darren dibuat tercenung di tempat. Matanya yang hitam legam terlihat berkaca-kaca. Dia menemukan sorot benci dan tidak suka dari kedua bola mata Rachel.“Mama, Mama benci sama aku?” tanya Darren dengan suara bergetar.“Maaf, aku salah. Aku nggak akan ceroboh lagi ….” Darren melangkah secara perlahan ke arah Rachel dan mencoba menyentuh tangan ibunya. Kemudian yang terjadi justru perempuan itu mengibaskan tangannya dengan kuat.“Sudah dibilang jangan sentuh aku!” seru Rachel dengan emosi meledak. Dia mengangkat tangannya dan membanting kue cokelat stroberi yang ada di atas meja. Semua orang yang ada di meja makan tampak tercengang, terutama keempat bocah itu. Air mata Darren mengalir setetes demi setetes. Michelle menggigiti bibirnya dan menangis tanpa suara.“Kalian masuk ke kamar!” kata Ronald sambil menekan bahu Rachel.“Kamu juga jangan sentuh aku! Kalian semua pergi!” seru Rachel sambil menepis tangan Ronald.Dia meremas kepalanya dan berlari keluar. Kepalanya sakit sekali dan sep
Baca selengkapnya

Bab 859

Darren tengah menangis di kamarnya. Air matanya mengalir dengan sangat deras.“Maaf, aku nggak seharusnya begitu ceroboh. Mama sepertinya sangat marah sekali. Bagaimana ini?” tanya Darren yang kebingungan.“Kenapa Mama bisa marah sekali? Kenapa bisa berubah begitu menyeramkan?”Sorot mata Rachel ketika melihatnya tadi seperti bertemu dengan orang yang paling menyebalkan. Hatinya seperti ditusuk dengan ribuan jarum.Eddy membasahi bibirnya dan berkata, “Rok itu pemberian Papa, Mama sepertinya sangat menyayangi rok itu, makanya bisa tiba-tiba marah besar.”“Meski begitu nggak seharusnya Mama terlihat begitu marah. Pasti ada sesuatu yang nggak kita ketahui telah terjadi,” ujar Michael sambil duduk di tepi jendela. Sorot matanya tampak dalam dan tidak dapat diartikan.Michelle terisak dan berkata, “Kak, tatapannya Mama menakutkan sekali. Aku nggak pernah melihat Mama yang seperti itu. Selain itu aku juga melihat ….”Michelle melihat ibunya menggigit bahu ayahnya. Ketika Ronald masuk tadi,
Baca selengkapnya

Bab 860

“Mama, ini mie buatan aku sendiri dan sengaja aku buat untuk minta maaf. Kemarin malam aku-“ Darren berkata dengan wajah bersalah. Namun tiba-tiba ucapannya dipotong oleh Ronald.“Darren, kamu keluar sebentar. Papa mau bicara dengan Mama.”Dengan tidak senang Darren membalas, “Papa, aku belum selesai ngomong! Boleh tunggu sampai aku selesai baru Papa ngomong?”“Nggak boleh! Keluar!”Ronald mengambil mie yang ada di tangan Darren dan meletakkannya di nakas samping kasur. Kemudian dia mengangkat bocah itu dan membawanya keluar. Setelah itu pintu ditutup dan dikunci dari dalam.“Papa! Papa keterlaluan sekali!” marah Darren.Ronald mengirimkan sebuah pesan secara diam-diam sebelum dia membalikkan badannya dan bergumam, “Mie bocah ini pasti nggak seenak punyaku! Kamu yakin mau makan?”“Sebenarnya kamu mau bicara sama aku sampai mengusir Darren?” tanya Rachel.“Oh, nggak ada,” jawab Ronald sambil menatap kerah baju perempuan itu dan berkata lagi, “Nggak baik kalau anak-anak melihatmu begini.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8485868788
...
135
DMCA.com Protection Status