Share

Bab 854

“Di antara kita nggak perlu ucapan terima kasih. Kamu baring yang benar saja, aku panggil dokter dulu.”

Ronald mengelus rambut perempuan itu dan berjalan keluar dari kamar. Dia tidak berani pergi terlalu jauh dan hanya memanggil perawat dari luar pintu. Seorang perawat masuk dengan membawa cairan infus dan memasangkannya lagi di tangan Rachel.

Kali ini dia melebihkan plester di tangan perempuan itu agar tidak terjadi sesuatu lagi. Rachel berusaha keras mengingat kembali semuanya. Dia yakin kalau dia bukan baru tersadar. Rachel juga yakin infus tersebut bukan terlepas karena dia bermimpi. Apakah terjadi sesuatu yang tidak bisa dikendalikan lagi?

Kenapa setiap pikirannya muncul suara itu dia akan menjadi seperti ini? Apakah suara itu sudah masuk dalam dirinya dan menjadi sebuah kemampuannya?

“Rachel, apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya Ronald memutuskan pemikiran perempuan itu.

“Nggak ada apa-apa, kapan aku bisa keluar dari rumah sakit?” tanya Rachel sambil tersenyum.

“Kamu hanya terla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status