All Chapters of Kembalinya Istri Sah sang CEO: Chapter 351 - Chapter 360

1347 Chapters

Bab 351

Di Ruang perjamuan, mata semua orang tertuju pada Rachel.“Kakakku sangat pandai main piano.” Shania berkata sambil tersenyum, “Kak Rachel, semua orang ingin dengar kamu main piano. Ayo, kamu mainkan juga.”Kedua ujung bibir Rachel terangkat membentuk senyum seringai, “Aku nggak bisa.”Shania tersenyum sinis. Ternyata Rachel sudah tidak bisa main piano lagi. Kalau dipikir-pikir benar juga. Lima tahun yang lalu, Rachel dikurung selama delapan bulan. Setelah itu, dia membawa kedua anaknya ke luar negeri. Setiap hari dia sibuk jaga anak-anak, juga harus cari uang. Bagaimana dia bisa punya waktu untuk latihan main piano?Hal apa pun yang tidak dilakukan selama lima tahun, kemampuan melakukan hal tersebut pasti menurun. Apalagi seperti main piano yang membutuhkan latihan teratur.Bisa main piano dan bisa memainkan piano dengan baik merupakan dua hal yang berbeda. Kali ini, Shania harus lebih hebat dari Rachel. Dia pun berkata lagi, “Kak Rachel nggak usah merendah. Semua orang yang belajar m
Read more

Bab 352

“Rachel sangat cantik, dia juga main piano dengan sangat baik, benar-benar mengesankan.”Aaarrrggghhh!Shania berteriak di dalam hati. Mengapa jadi seperti ini? Mengapa Rachel justru jadi pusat perhatian? Sudah jelas bukan ini yang Shania inginkan.Namun, tidak peduli seberapa besar penyesalan Shania, dia tetap saja tidak bisa mengubah pandangan semua pria di ruang perjamuan terhadap Rachel.Seorang perempuan bisa menarik perhatian banyak pria hanya dengan memiliki paras yang cantik. Kalau perempuan itu juga berbakat, maka dia akan menjadi kesukaan semua orang.Begitu Rachel turun dari panggung, seorang pria langsung menghampirinya dan mengajaknya bicara. Hanya saja, Ronald sampai di sisi perempuan itu lebih dulu.Sepasang matanya yang hitam menunjukkan pandangan yang berbeda, “Kenapa aku nggak pernah dengar kalau kamu bisa main piano?”“Bukannya kamu juga nggak pernah tanya?” ujar Rachel dengan santai.Apakah Rachel harus memberi tahu semua orang kalau dia bisa main piano? Lagi pula,
Read more

Bab 353

Ronald teringat dengan yang sebelumnya. Setiap kali dia mendekati Rachel, perempuan itu akan menunjukkan emosi yang mirip dengan kepanikan. Rachel takut padanya, atau takut dia mendekat?Ronald mengencangkan garis bibirnya yang indah. Tepat ketika dia hendak bicara, ponsel di dalam sakunya tiba-tiba bergetar.Karena itu, Ronald melepaskan bahu Rachel dan berkata dengan suara lembut, “Di sini agak berisik. Kamu pergi cari udara segar di balkon saja.”Usai berkata, Ronald mengambil ponselnya dan pergi ke tempat yang agak sunyi untuk mengangkat telepon.Dari ujung telepon yang lain terdengar suara yang berbicara dengan kurang fasih, “Halo, Pak Ronald. Aku Catherine, kamu pernah dengar namaku, nggak?”“Halo, Catherine,” jawab Ronald sambil mengangguk dengan acuh tak acuh.Ibu Ronald tinggal sendiri di Australia. Catherine sering mengunjungi dan menemani ibunya. Pada awalnya, Ronald mengira Catherine memiliki maksud lain. Namun kemudian, dia baru tahu kalau Catherine adalah seorang psikolog
Read more

Bab 354

“Di sini nggak ada orang. Mau ngomong apa langsung saja, nggak usah berbelit-belit.” Shania tersenyum sinis, “Aku sudah pernah bilang, selama kamu pergi dari Kota Suwanda, aku bisa berikan apa pun yang kamu. Sekarang aku masih pegang kata-kataku. Lebih baik kamu manfaatkan kesempatan ini baik-baik.”“Aku akhirnya baru mengerti kenapa kamu begitu takut aku ada di Kota Suwanda.” Rachel mengguncang gelas berisi anggur merah di tangannya, lalu berkata dengan santai, “Begitu aku kembali, kamu gunakan segala cara untuk buat aku menghilang dari kota ini. Selama ini aku kira kamu takut aku ambil posisimu sebagai pewaris keluarga Hutomo. Ternyata sama sekali bukan karena hal itu.”Shania spontan menjadi tegang. Dia menatap orang yang duduk di seberangnya, lalu berkata sambil menggertakkan gigi, “Kamu kembali untuk ambil semuanya dari keluarga Hutomo, kan? Aku nggak akan mengalah ....”“Huh!”Rachel tertawa sinis. Dia meletakkan gelasnya, lalu mencondongkan tubuhnya ke depan dengan aura yang men
Read more

Bab 355

Bibir Shania seketika memucat. Dia tidak pernah takut pada Rachel, dia hanya takut pada Ronald. Pria itu kejam dan tanpa ampun terhadap musuhnya. Kalau pria itu tahu dia telah membohonginya selama empat tahun, Shania percaya pria itu sungguh akan membunuhnya.“Rachel, bantu aku ....”Shania spontan meraih tangan Rachel dan memohon dengan suara pelan. Mimpinya untuk menjadi istri Ronald telah hancur. Sekarang, dia hanya ingin menyelamatkan hidupnya dan melindungi kemakmuran keluarga Hutomo.“Saat ini Ronald masih belum tahu soal anak-anak,” kata Rachel dengan acuh tak acuh.Pada detik itu juga, Shania langsung menghela napas lega. Selama Ronald belum tahu, maka masih ada banyak kemungkinan.Setelah lebih tenang, Shania coba-coba bertanya, “Selain kamu, siapa lagi yang tahu tentang ini?”Rachel tahu persis apa yang sedang Shania rencanakan, dia pun tertawa sinis dan berkata, “Kamu ingin bungkam mulut semua orang yang tahu masalah ini, lalu kamu kira kamu bisa simpan rahasia ini selamanya
Read more

Bab 356

Ronald spontan mengerutkan kening, “Ma, waktu aku baru kenal dia, aku sama sekali nggak tahu kalau dia tantenya anak-anak.”“Karena sekarang kamu sudah tahu, bukankah seharusnya kamu menyerah?” Farah berkata dengan dingin, “Shania sudah lahirkan anak-anakmu, kamu malah berniat nikahi kakaknya. Kalau hal ini tersebar keluar, kamu tahu bagaimana orang-orang akan menertawakan keluarga kita?”“Aku suka Rachel, itu nggak ada hubungannya dengan statusnya sebagai putri sulung keluarga Hutomo.” Ronald berkata dengan nada ringan, “Aku juga nggak akan putus dengannya hanya karena dia kakaknya Shania.”Rachel yang sedang membawa kedua anak turun ke bawah tidak sengaja mendengar kata-kata itu. Dia terkejut, heran, kaget .... Berbagai emosi terpancar dari matanya.Meskipun status mereka pacaran sekarang, nyatanya mereka bersama bukan karena mereka saling menyukai satu sama lain. Namun sekarang, Ronald malah berkata di depan Farah kalau dia menyukai Rachel. Dia juga bilang tidak akan pernah putus d
Read more

Bab 357

“Aku antar kalian pulang.” Ronald membuka pintu mobil dan berkata dengan suara lembut.Rachel tersenyum tipis, lalu menggelengkan kepala dan berkata, “Aku bawa mobil, aku akan pulang sendiri.”Ronald tiba-tiba menundukkan kepala, lalu mendekati telinga Rachel dan berbisik, “Jangan lupa, sekarang aku adalah pacarmu. Sudah seharusnya aku antar pacarku pulang.”Rachel tiba-tiba teringat dengan kata-kata Ronald pada ibunya barusan. Ujung telinga Rachel diam-diam memerah. Dia pun mengerutkan bibir dan berkata, “Kalau begitu, bagaimana dengan mobilku?”Ronald menoleh dan memanggil salah satu pengawalnya. Kemudian, dia meminta pengawalnya itu untuk mengikutinya di belakang dengan mobil Rachel. Sementara itu, dia mengantar Rachel dan kedua anak dengan mobilnya sendiri.Ronald sengaja menyetir mobilnya dengan sangat lambat. Setengah jam kemudian, mobilnya baru mencapai tempat tujuan.Rachel menggendong kedua anaknya turun dari mobil, lalu berkata dengan sopan, “Terima kasih sudah antar kami, P
Read more

Bab 358

Rachel, “....”Sia-sia Rachel membesarkan anaknya selama empat tahun. Begitu ada ayah kandungnya, Michelle langsung melupakan ibunya ini.Pantas saja orang sering bilang kalau anak perempuan adalah kekasih ayahnya di kehidupan sebelumnya.Rachel hanya bisa tertawa pelan. Dia pun turun ke bawah dan menemukan Michael masih membaca buku padahal sudah begitu malam. Dia spontan berkata tanpa daya, “Michael, tunggu kamu lebih besar nanti baru baca buku serumit ini. Sekarang kamu harus baca lebih banyak buku cerita.”Rachel membawa Michael ke atas, “Sudah malam, kamu cepat mandi dan tidur. Mau Mama yang mandikan kamu?”Michael menggelengkan kepalanya dengan cepat, “Nggak usah, aku bisa mandi sendiri.”Setelah itu, Michael mengambil baju ganti dan ke kamar mandi. Sepuluh menit kemudian, dia baru keluar dari kamar mandi. Rambutnya masih agak basah, tapi itu justru membuatnya terlihat menjadi lebih menurut.Rachel membawanya ke kamar, lalu berkata dengan lembut, “Mau Mama bacakan cerita sebelum
Read more

Bab 359

Rachel seketika mematung. Dia bukan lagi gadis kecil yang tidak tahu apa-apa. Dia sudah berusia 23 tahun, ditambah lagi dia sekarang adalah seorang ibu dari empat anak.Ada orang yang tidak dikenal sedang mengintai mereka di halaman luar. Namun, pria ini malah ....Wajah Rachel spontan memerah. Dia menggertakkan giginya, lalu perlahan mengangkat kelopak matanya dan memelototi Ronald dengan tajam.Rachel sangat cantik, kedua matanya yang indah memantulkan sinar lampu kristal di ruang tamu yang terlihat seperti langit penuh dengan bintang bertebaran. Sosok Ronald juga terpantul dari sepasang manik yang berkilau itu.Tangan Ronald terasa semakin panas. Pria itu pun memeluk pinggang Rachel dengan erat-erat. Dia menundukkan kepalanya sedikit, jakunnya bergerak naik turun dengan cepat. Dia berusaha menahan hasrat dalam tubuhnya.“Kamu!” Rachel menatapnya dengan marah. Dia ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Setelah itu, Rachel bertopang pada dada Ronald,
Read more

Bab 360

Ronald berjalan mendekati kedua pria berbaju hitam itu. Kemudian, dia mengangkat kakinya dan ujung sepatu kulitnya langsung menekan leher salah satu pria itu.Gerakan Ronald begitu cepat dan ganas. Pria berbaju hitam itu merasa seolah-olah ada yang menembus lehernya. Wajahnya langsung sepucat kertas.“Kelihatannya kalau nggak pakai cara seperti ini, kalian nggak akan bicara.”Ronald tertawa sinis, lalu dia menekankan kaki kanannya lagi. Napas pria berbaju hitam itu seketika tercekat. Pembuluh darah di lehernya mengembang, seolah-olah dia akan pingsan di detik berikutnya.Pria itu merasakan aura pembunuh dari Ronald. Kalau dia tidak mengaku, dia mungkin akan mati di sini.“Aku akan katakan!” Pria berbaju hitam itu segera menyerah, “Seorang pria minta kami untuk menyelinap ke vila ini dan ambil kesempatan untuk culik dua anak.”Mata Rachel spontan menyipit, “Seorang pria? Siapa namanya?”Pria berbaju hitam itu menggelengkan kepalanya, “Aku nggak tahu siapa namanya. Dia kasih kami dua mil
Read more
PREV
1
...
3435363738
...
135
DMCA.com Protection Status