Semua Bab Kembalinya Istri Sah sang CEO: Bab 341 - Bab 350

1347 Bab

Bab 341

Alunan nada dari piano terdengar di balkon rumah. Rachel menggenggam tangan Michael dan dengan pelan berkata, “Setiap anak yang tumbuh dewasa seharusnya memiliki sosok seorang papa yang menemaninya. Kamu lihat Michelle setelah punya seorang papa, dia jauh lebih bahagia dibandingkan empat tahun terakhir-“Sebelum ucapannya selesai, Michael langsung memotongnya dan berkata, “Makanya Mama memilih bersama dengan Ronald demi aku dan Michelle?”Rachel melihat sikap anaknya yang sepertinya mulai berpikir yang tidak-tidak. Dia mengelus kepala Michael dan berkata, “Bukan, Mama hanya merasa Ronald itu sosok yang lumayan baik dan bisa bertanggung jawab. Dia juga sangat sayang anak-anak.”Mata Michael menggelap. Lelaki yang menghamili dua orang perempuan dalam waktu yang sama bisa dibilang bertanggung jawab? Lelaki seperti itu tidak pantas menjadi ayahnya dan juga Michelle.Akan tetapi, dia harus mengakui kalau penyakit adiknya sembuh karena lelaki itu.“Mama, aku dukung semua keputusan Mama. Aku
Baca selengkapnya

Bab 342

Shania sibuk memperkenalkan Kota Suwanda yang berubah selama dua tahun terakhir pada Farah. Sedangkan Farah hanya mendengarkan dalam diam dan sikap anggun serta elegannya. Terkadang dia juga bertanya pada Shania. Keduanya terlihat cukup dekat dan akur.Tanpa terasa mobil tiba di depan pintu masuk rumah Ronald.  Pelayan langsung membuka pintu dengan sikap santunnya. Baru saja sebelah kaki Farah turun dari mobil, seorang lelaki tampan menhampiri perempuan itu dan berkata,“Nenek! Aku kangen sekali sama Nenek!”Darren menerjang masuk dalam pelukan Farah dan berkata dengan suara manja.Wajah dingin Farah langsung berubah lembut dan berkata, “Darren, kamu tambah tinggi dan sedikit gemuk. Akhirnya kakirumah buat kamu cocok dengan masakannya?”Darren nyaris mengatakan kalau masakan buatan Rachel yang rasanya sangat enak, tetapi ucapannya terhenti karena melihat satu sosok yang turun dari dalam mobil. Wajah mungilnya berubah keruh dan berkata,“Perempuan jahat! Kenapa kamu datang ke rumahku?!
Baca selengkapnya

Bab 343

Air mata Shania mengalir dengan deras. Dia membekap mulutnya dan sambil terisak berkata, “Kedua anak itu dari kecil sudah tumbuh di keluarga Tanjaya, aku juga jarang datang ke sini. Nggak heran kalau mereka nggak dekat denganku. Tante, jangan hukum Darren, dia akan semakin membenci aku. Sebaiknya aku pulang saja dan datang lagi besok untuk merayakan ulang tahun Tante.”“Tetap tinggal di sini,” ujar Farah dengan datar. Dia ingin melihat apa yang terjadi di antara Darren dan Shania. Kepala perempuan itu tertunduk dan sebersit senyum licik muncul di sana. Penantian selama empat tahun untuk bisa bermalam di rumah ini akan terwujud! Sepertinya sebentar lagi tujuannya akan tercapai.Di waktu yang sama, pintu ruang baca di lantai dua terbuka. Ronald keluar dari sana karena mendengar keributan di lantai bawah.“Ma, apa yang terjadi?” tanya Ronald sambil melirik Shania dengan sorot dingin.Farah menoleh ke arah Ronald dan berkata, “Apa yang terjadi dengan Darren? Sikapnya dengan ibunya sendiri
Baca selengkapnya

Bab 344

Apakah lelaki itu mengetahui sesuatu? Atau apakah Ronald tahu bahwa Shania membohonginya? Mendadak dia merinding membayangkan akibat yang akan dia terima karena berani membohongi Ronald.“Ronald, untuk apa kamu tanya hal ini?” tanya Farah dengan dingin.“Nggak sepantasnya kamu tanya hal ini pada seorang perempuan,” lanjut perempuan tua itu.“Aku mendadak merasa nggak enak badan. Bisakah aku istirahat dulu di atas?” tanya Shania sambil menunduk.“Hilmi, antar Shania ke kamar tamu,” perintah Farah.Selama di perjalanan, Hilmi sudah tahu bahwa Shania akan bermalam di sini malam ini. Dia sudah meminta pelayan untuk membereskan kamar. Mendengar perintah Farah membuat Hilmi bergegas mengangkat koper Shania dan membawanya naik ke lantai atas.Setelah Shania sudah masuk ke dalam kamar, Farah baru berkata, “Kita berdua sudah hampir setahun nggak bertemu. Kita ngobrol sebentar ya?”Ronald duduk di sofa bersiap mendengarkan ucapan ibunya.“Tiga hari terakhir Mama sudah memperhatikan Shania. Dia s
Baca selengkapnya

Bab 345

Malam ini Farah mengenakan gaun berwarna ungu yang membuatnya terlihat semakin elegan.“Tante, penampilan Tante hari ini membuat Tante kelihatan sepuluh tahun lebih muda,” puji Shania.Semua orang suka dipuji terlihat muda, terutama perempuan yang sudah menginjak usia paruh baya. Farah terlihat tersenyum dan berkata, “Hari ini kamu juga sangat cantik, terlihat seperti perempuan terhormat.”Ketika keduanya tengah berbincang, pintu ruangan dibuka dan terlihat beberapa sanak saudara keluarga Tanjaya masuk dan berkata, “Kak, sudah beberapa tahun nggak ketemu, kenapa semakin lama semakin muda? Aku jauh lebih kecil tiga tahun, tapi malah kelihatan lebih tua sepuluh tahun.”Senyuman Farah semakin lebar dan berkata, “Cukup, kalian jangan memujiku. Acaranya belum mulai, kalian istirahat sebentar.”Seorang perias tengah menyisir rambut Farah sedangkan keluarga Tanjaya lainnya duduk sambil berbincang santai. Tiba-tiba beberapa orang tersebut menatap Shania dan menatapnya penuh penilaian sambil me
Baca selengkapnya

Bab 346

“Ronald, kamu dan Shania sambut tamu yang lain dulu,” ujar Farah.Shania melonjak girang dalam hati, dia berdiri di sisi Ronald dan menggandeng lengan lelaki itu dengan berani sambil tersenyum dan berkata, “Ronald, kita ke depan pintu bersama.”Lelaki itu menepis dan menarik lengannya dengan dingin serta ekspresi tidak senang. Dia tidak ingin mengundang Shania ke acara ulang tahun ibunya. Akan tetapi, ibunya yang mengundang perempuan ini sehingga dia juga tidak enak hati untuk mengusirnya.“Aku sendiri saja,” sahut Ronald dengan dingin sambil berbalik pergi.Shania tidak mungkin melewatkan kesempatan emas ini. Tamu yang datang hari ini rata-rata adalah keluarga Tanjaya. Dia harus membiarkan mereka semua tahu kalau dirinya akan menjadi calon istri dari kepala keluarga Tanjaya. Shania mengangkat gaunnya dan menyusul langkah Ronald yang lebar.Keduanya berjalan bersama dan membuat beberapa orang yang tadi turun bersamanya tampak terkejut dan bertanya, “Kak, Shania itu calon menantu yang k
Baca selengkapnya

Bab 347

“Mama, aku kangen sekali!”Darren memeluk tubuh Rachel dan mencoba untuk membelit tubuh perempuan itu dengan kedua tangan dan kakinya. Setelah itu Darren sibuk mendaratkan kecupan di wajah Rachel.Wajah Rachel dipenuhi air liur bocah itu dan hanya dengan pasrah meletakkan tubuh Darren di tanah lagi. Setelah itu dia menunduk dan berkata, “Hanya di depan kita saja kamu boleh panggil ‘Mama’. Hari ini ada banyak tamu, jadi Darren harus panggil Mama dengan sebutan ‘Tante Rachel’, ok?”Darren terlihat murung, tetapi dia mengangguk dan menjawab, “Baik, Tante Rachel.”Michelle turun dari mobil dan dibantu oleh Hilmi yang menggendongnya. Bocah itu berlari dan masuk dalam pelukan Ronald. Lelaki itu mengangkat tubuh mungil Michelle dengan sebelah lengannya dan berkata dengan lembut, “Kangen sama Om?”Michelle memeluk leher Ronald dengan malu-malu dan berbisik di samping telinga lelaki itu, “Aku kangen Papa.”Hati Ronald meleleh seketika. Andai saja Michelle adalah anak kandungnya.“Om Ronald.”Mi
Baca selengkapnya

Bab 348

Shania menangkap tangan Darren seperti orang kesetanan. Dia menarik bocah itu dengan kuat. Rachel khawatir kalau dia memaksa untuk menarik Darren maka akan menyakiti bocah itu. Dia langsung melepaskan pegangannya di tangan Darren.“Nenek sihir, lepasin aku!” seru Darren dan menendang Shania. Sepatu kulitnya mendarat di gaun perempuan itu dan membuat gaun merah muda miliknya terdapat jejak sepatu di sana.Shania emosi dan rasanya dia hampir meledak. Perempuan itu mencengkeram lengan Darren dan enggan melepaskannya.“Kalau kamu menggila lagi maka kembali saja!” seru Ronald dengan suara dingin.“Pak Hilmi, antar tamu!”Untungnya saat ini semua tamu sudah tiba dan di depan pintu tidak ada orang lain. Keributan tersebut tidak ada yang melihatnya. Hilmi dengan santun berjalan mendekat dan berkata, “Bu Shania, silakan.”Shania tersadar seketika dan langsung sibuk berkata, “Nggak, aku nggak mau pergi ….”Dia mencengkeram tangan Eddy seperti hanya bocah itu satu-satunya penolongnya sambil berka
Baca selengkapnya

Bab 349

“Bu, selamat ulang tahun,” ucap Rachel ketika berada di hadapan Farah. Dia mengulurkan hadiah yang ada di tangannya dan langsung diterima oleh pelayan di samping Farah. Hadiah tersebut diletakkan di atas meja yang ada di tengah dan telah dipenuhi oleh ratusan hadiah lainnya.Farah mengangguk dan berkata, “Ronald, kenapa nggak kenalin dulu?”Rachel sedikit khawatir kalau Ronald akan langsung memperkenalkan mereka sebagai sepasang kekasih. Untuk sementara Rachel tidak ingin mempublikasikan hubungan mereka. Dengan cepat Rachel berkata, “Bu, aku Rachel.”“Rachel, kenapa namanya begitu familiar?” gumam Farah.“Kak, kenapa Kakak datang?” tanya Shania dengan ekspresi sengaja dibuat terkejut.Awalnya dia sudah berada di ruang istirahat, tetapi ketika melihat Ronald masuk ke dalam acara bersama dengan Rachel, Shania merasa iri dan tidak terima.Selama ada Farah, Ronald tidak akan berani mengusirnya. Oleh karena itu dia kembali hadir di acara ini. Shania berdiri di sisi Farah dan berkata, “Kak,
Baca selengkapnya

Bab 350

Shania memicingkan matanya dan bertanya, “Kamu mau ngapain?”“Nggak kenapa-kenapa, hanya mau ngobrol saja. Setelah acara selesai kita ketemu di balkon.”Rachel mengibaskan tangannya dan membawa gelasnya ke lantai dua. Keempat anak sedang bermain puzzle di lantai dua dan mereka terlihat akur.Rachel menemani anak-anaknya beberapa menit kemudian acara di lantai bawah sudah dimulai. Dia bangkit dan menuruni tangga.Semua tamu sudah hadir dan ada sekitar 60 hingga 70 orang. Ruang tamu rumah keluarga Tanjaya tampak beberapa kelompok tamu yang tengah berbincang. Ronald ditarik oleh beberapa rekan kerjanya untuk mengobrol singkat.Tidak butuh waktu yang lama untuk Rachel menemukan lelaki itu. Entah kenapa Ronald selalu menarik perhatian di mana pun dia berada. Tentu saja hal yang sama juga berlaku untuk perempuan tercantik di Suwanda.Ketika Rachel baru saja turun, sudah ada lelaki yang mendekatinya. Tanpa senyum Rachel langsung menolak lelaki itu.Tiba-tiba Shania naik ke atas pentas dan ber
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3334353637
...
135
DMCA.com Protection Status