Shania menangkap tangan Darren seperti orang kesetanan. Dia menarik bocah itu dengan kuat. Rachel khawatir kalau dia memaksa untuk menarik Darren maka akan menyakiti bocah itu. Dia langsung melepaskan pegangannya di tangan Darren.“Nenek sihir, lepasin aku!” seru Darren dan menendang Shania. Sepatu kulitnya mendarat di gaun perempuan itu dan membuat gaun merah muda miliknya terdapat jejak sepatu di sana.Shania emosi dan rasanya dia hampir meledak. Perempuan itu mencengkeram lengan Darren dan enggan melepaskannya.“Kalau kamu menggila lagi maka kembali saja!” seru Ronald dengan suara dingin.“Pak Hilmi, antar tamu!”Untungnya saat ini semua tamu sudah tiba dan di depan pintu tidak ada orang lain. Keributan tersebut tidak ada yang melihatnya. Hilmi dengan santun berjalan mendekat dan berkata, “Bu Shania, silakan.”Shania tersadar seketika dan langsung sibuk berkata, “Nggak, aku nggak mau pergi ….”Dia mencengkeram tangan Eddy seperti hanya bocah itu satu-satunya penolongnya sambil berka
“Bu, selamat ulang tahun,” ucap Rachel ketika berada di hadapan Farah. Dia mengulurkan hadiah yang ada di tangannya dan langsung diterima oleh pelayan di samping Farah. Hadiah tersebut diletakkan di atas meja yang ada di tengah dan telah dipenuhi oleh ratusan hadiah lainnya.Farah mengangguk dan berkata, “Ronald, kenapa nggak kenalin dulu?”Rachel sedikit khawatir kalau Ronald akan langsung memperkenalkan mereka sebagai sepasang kekasih. Untuk sementara Rachel tidak ingin mempublikasikan hubungan mereka. Dengan cepat Rachel berkata, “Bu, aku Rachel.”“Rachel, kenapa namanya begitu familiar?” gumam Farah.“Kak, kenapa Kakak datang?” tanya Shania dengan ekspresi sengaja dibuat terkejut.Awalnya dia sudah berada di ruang istirahat, tetapi ketika melihat Ronald masuk ke dalam acara bersama dengan Rachel, Shania merasa iri dan tidak terima.Selama ada Farah, Ronald tidak akan berani mengusirnya. Oleh karena itu dia kembali hadir di acara ini. Shania berdiri di sisi Farah dan berkata, “Kak,
Shania memicingkan matanya dan bertanya, “Kamu mau ngapain?”“Nggak kenapa-kenapa, hanya mau ngobrol saja. Setelah acara selesai kita ketemu di balkon.”Rachel mengibaskan tangannya dan membawa gelasnya ke lantai dua. Keempat anak sedang bermain puzzle di lantai dua dan mereka terlihat akur.Rachel menemani anak-anaknya beberapa menit kemudian acara di lantai bawah sudah dimulai. Dia bangkit dan menuruni tangga.Semua tamu sudah hadir dan ada sekitar 60 hingga 70 orang. Ruang tamu rumah keluarga Tanjaya tampak beberapa kelompok tamu yang tengah berbincang. Ronald ditarik oleh beberapa rekan kerjanya untuk mengobrol singkat.Tidak butuh waktu yang lama untuk Rachel menemukan lelaki itu. Entah kenapa Ronald selalu menarik perhatian di mana pun dia berada. Tentu saja hal yang sama juga berlaku untuk perempuan tercantik di Suwanda.Ketika Rachel baru saja turun, sudah ada lelaki yang mendekatinya. Tanpa senyum Rachel langsung menolak lelaki itu.Tiba-tiba Shania naik ke atas pentas dan ber
Di Ruang perjamuan, mata semua orang tertuju pada Rachel.“Kakakku sangat pandai main piano.” Shania berkata sambil tersenyum, “Kak Rachel, semua orang ingin dengar kamu main piano. Ayo, kamu mainkan juga.”Kedua ujung bibir Rachel terangkat membentuk senyum seringai, “Aku nggak bisa.”Shania tersenyum sinis. Ternyata Rachel sudah tidak bisa main piano lagi. Kalau dipikir-pikir benar juga. Lima tahun yang lalu, Rachel dikurung selama delapan bulan. Setelah itu, dia membawa kedua anaknya ke luar negeri. Setiap hari dia sibuk jaga anak-anak, juga harus cari uang. Bagaimana dia bisa punya waktu untuk latihan main piano?Hal apa pun yang tidak dilakukan selama lima tahun, kemampuan melakukan hal tersebut pasti menurun. Apalagi seperti main piano yang membutuhkan latihan teratur.Bisa main piano dan bisa memainkan piano dengan baik merupakan dua hal yang berbeda. Kali ini, Shania harus lebih hebat dari Rachel. Dia pun berkata lagi, “Kak Rachel nggak usah merendah. Semua orang yang belajar m
“Rachel sangat cantik, dia juga main piano dengan sangat baik, benar-benar mengesankan.”Aaarrrggghhh!Shania berteriak di dalam hati. Mengapa jadi seperti ini? Mengapa Rachel justru jadi pusat perhatian? Sudah jelas bukan ini yang Shania inginkan.Namun, tidak peduli seberapa besar penyesalan Shania, dia tetap saja tidak bisa mengubah pandangan semua pria di ruang perjamuan terhadap Rachel.Seorang perempuan bisa menarik perhatian banyak pria hanya dengan memiliki paras yang cantik. Kalau perempuan itu juga berbakat, maka dia akan menjadi kesukaan semua orang.Begitu Rachel turun dari panggung, seorang pria langsung menghampirinya dan mengajaknya bicara. Hanya saja, Ronald sampai di sisi perempuan itu lebih dulu.Sepasang matanya yang hitam menunjukkan pandangan yang berbeda, “Kenapa aku nggak pernah dengar kalau kamu bisa main piano?”“Bukannya kamu juga nggak pernah tanya?” ujar Rachel dengan santai.Apakah Rachel harus memberi tahu semua orang kalau dia bisa main piano? Lagi pula,
Ronald teringat dengan yang sebelumnya. Setiap kali dia mendekati Rachel, perempuan itu akan menunjukkan emosi yang mirip dengan kepanikan. Rachel takut padanya, atau takut dia mendekat?Ronald mengencangkan garis bibirnya yang indah. Tepat ketika dia hendak bicara, ponsel di dalam sakunya tiba-tiba bergetar.Karena itu, Ronald melepaskan bahu Rachel dan berkata dengan suara lembut, “Di sini agak berisik. Kamu pergi cari udara segar di balkon saja.”Usai berkata, Ronald mengambil ponselnya dan pergi ke tempat yang agak sunyi untuk mengangkat telepon.Dari ujung telepon yang lain terdengar suara yang berbicara dengan kurang fasih, “Halo, Pak Ronald. Aku Catherine, kamu pernah dengar namaku, nggak?”“Halo, Catherine,” jawab Ronald sambil mengangguk dengan acuh tak acuh.Ibu Ronald tinggal sendiri di Australia. Catherine sering mengunjungi dan menemani ibunya. Pada awalnya, Ronald mengira Catherine memiliki maksud lain. Namun kemudian, dia baru tahu kalau Catherine adalah seorang psikolog
“Di sini nggak ada orang. Mau ngomong apa langsung saja, nggak usah berbelit-belit.” Shania tersenyum sinis, “Aku sudah pernah bilang, selama kamu pergi dari Kota Suwanda, aku bisa berikan apa pun yang kamu. Sekarang aku masih pegang kata-kataku. Lebih baik kamu manfaatkan kesempatan ini baik-baik.”“Aku akhirnya baru mengerti kenapa kamu begitu takut aku ada di Kota Suwanda.” Rachel mengguncang gelas berisi anggur merah di tangannya, lalu berkata dengan santai, “Begitu aku kembali, kamu gunakan segala cara untuk buat aku menghilang dari kota ini. Selama ini aku kira kamu takut aku ambil posisimu sebagai pewaris keluarga Hutomo. Ternyata sama sekali bukan karena hal itu.”Shania spontan menjadi tegang. Dia menatap orang yang duduk di seberangnya, lalu berkata sambil menggertakkan gigi, “Kamu kembali untuk ambil semuanya dari keluarga Hutomo, kan? Aku nggak akan mengalah ....”“Huh!”Rachel tertawa sinis. Dia meletakkan gelasnya, lalu mencondongkan tubuhnya ke depan dengan aura yang men
Bibir Shania seketika memucat. Dia tidak pernah takut pada Rachel, dia hanya takut pada Ronald. Pria itu kejam dan tanpa ampun terhadap musuhnya. Kalau pria itu tahu dia telah membohonginya selama empat tahun, Shania percaya pria itu sungguh akan membunuhnya.“Rachel, bantu aku ....”Shania spontan meraih tangan Rachel dan memohon dengan suara pelan. Mimpinya untuk menjadi istri Ronald telah hancur. Sekarang, dia hanya ingin menyelamatkan hidupnya dan melindungi kemakmuran keluarga Hutomo.“Saat ini Ronald masih belum tahu soal anak-anak,” kata Rachel dengan acuh tak acuh.Pada detik itu juga, Shania langsung menghela napas lega. Selama Ronald belum tahu, maka masih ada banyak kemungkinan.Setelah lebih tenang, Shania coba-coba bertanya, “Selain kamu, siapa lagi yang tahu tentang ini?”Rachel tahu persis apa yang sedang Shania rencanakan, dia pun tertawa sinis dan berkata, “Kamu ingin bungkam mulut semua orang yang tahu masalah ini, lalu kamu kira kamu bisa simpan rahasia ini selamanya
Layar penuh dengan komentar netizen yang tidak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka, "Aku nggak bisa menerima kabar sedih ini." Namun, suasana cepat berubah ketika pembawa acara, dengan senyum lebar, mengingatkan penonton yang terhanyut dalam suasana, "Tunggu dulu, bukankah Dewi Anggun masih punya kabar baik yang ingin dibagikan ke kita?"Peringatan itu berhasil menarik kembali perhatian semua yang hadir. Semua orang tampak menahan napas, menunggu Anggun untuk melanjutkan. Dengan suara yang jernih, Anggun mengumumkan, "Aku dan Kevin akan segera menikah!"Kejutan dan kegembiraan bercampur menjadi satu. "Ini sungguh kabar yang luar biasa! Akhirnya, hari yang dinantikan telah tiba!" Tangis haru dan tawa kebahagiaan bercampur aduk, "Anggun dan Kevin akan bersatu! Masa muda kami, penuh dengan kenangan cinta yang kami saksikan bersama, akan segera membuahkan hasil!" Ucapan selamat dan harapan untuk kebahagiaan yang abadi menggema di ruangan, menciptakan suasana yang tak terlupakan.Anggu
Keluarga Hutomo kembali terhanyut dalam keheningan. Dari tiga menantu perempuan yang ada di sana, Laura sudah terisak tidak bisa berkata-kata karena terharu, sementara Nadira dan Selena yang sedikit lebih kuat, juga terlihat matanya memerah. Hal ini membuat ketiga bersaudara keluarga Hutomo yang awalnya terhanyut dalam perasaan terharu, seketika menjadi masam. Kenapa istri-istri mereka jadi terharu karena pria lain?!Tentu saja, ketiga bersaudara itu tidak memiliki kesempatan untuk meledak karena Ronald sudah berdiri. Dia berjalan mendekati dua pemuda yang berdiri berdampingan itu. Mereka berdua sama-sama luar biasa. Ronald menepuk bahu mereka. Pada saat itu, seolah-olah dia terlihat lebih tua beberapa tahun, tidak lagi seperti sosok yang pernah mendominasi dunia bisnis dulu."Kedua harta karunku ini, kuserahkan kepada kalian berdua," ucap Ronald. Anji dan Kevin mendengar hal ini terkejut sejenak, kemudian kegembiraan muncul di mata mereka. Sebelum mereka sempat bereaksi, Ronald s
"Halo, Om." Anji dan Kevin berseru bersamaan. Anji yang lebih tua, melangkah maju dan berkata, "Om, ini adalah semua yang sudah saya siapkan tiga tahun lalu. Semua aset saya, termasuk tapi tidak terbatas pada saham perusahaan keluarga, properti, perkebunan, saham, dan lain-lain ... Semua ini, tiga tahun lalu sudah saya transfer menjadi atas nama Michelle. Baik di masa lalu maupun di masa depan, semua yang saya miliki, termasuk hidup saya, akan menjadi miliknya." Ucapan ini membuat Michelle terkejut. Semua aset Anji dialihnamakan ke namanya? Anji sama sekali tidak pernah menyebutkan hal ini kepada Michelle. Ternyata diam-diam Anji memberikan segalanya untuknya. "Pah …." Michelle memandang Ronald, matanya yang jernih, untuk pertama kalinya terlihat sedikit bingung. Anji adalah orang pertama di luar keluarganya yang bersedia mengorbankan segalanya untuk Michelle. Perasaan yang sangat hangat namun tersembunyi itu memang tidak tampak di permukaan, namun begitu dalam dan abadi, membuat
Sementara itu, Ronald membalas pesan."Papa Mama sekarang ada di kota sebelah, hanya berjarak kurang dari dua jam perjalanan."Michelle ternganga. Ternyata! Gadis yang tampak dingin dan anggun itu, wajahnya menjadi seram. Bagus! Bagus sekali! Kali ini Michelle ingin melihat kemana lagi ayahnya bisa bersembunyi!Ketika Anggun selesai berdandan dan keluar, masih ada waktu cukup sebelum acara pemberian penghargaan dimulai. Kurang lebih dua jam lagi. Sementara itu, masih ada setengah jam lagi sebelum ayahnya, Ronald, kembali ke rumah.Saat itu, Kevin dan Anji, atas permintaan rahasia Michelle, sudah datang. Mereka siap menunggu kedatangan Ronald. Di sisi lain saudaranya yang lain sudah siap menonton drama.Berkat usaha kakak beradik keluarga Hutomo itu, ketiga istri kakaknya juga sudah berhasil dipengaruhi untuk mendukung mereka menikah sesegera mungkin. Bahkan ketiga kakak yang dikenal ketat dengan istri mereka, juga ikut mendukung.Kini, Michelle dan Anggun bisa dibilang memiliki keuntun
Suara itu terdengar langsung ke dalam siaran langsung, sehingga seketika menimbulkan kegemparan besar."Anggun sudah punya anak!""Apa Dewa Kevin sudah jadi ayah?!""Huhuhu. Kubilang juga apa. Mereka berdua pasti sudah menikah diam-diam!!!""Pernikahan mereka kenapa nggak disiarkan langsung?!!!"Komentar di layar terus bergulir, sementara Anggun sendiri tidak tahu apa-apa tentang itu semua.Anggun berkata, "Iya. Anak kesayangan kami semua, tolong dijaga, ya."Komentar di layar menjadi lebih gila."?????""!!!!!!"Serangkaian simbol memenuhi seluruh layar, dan terus bergulir bahkan setelah Anggun menutup panggilan. Netizen menjadi sangat heboh. Dan ketika staf di lokasi menyadari hal itu, topik panas sudah melonjak ke urutan teratas.#Dewa Kevin dan Dewi Anggun Menikah Diam-diam!##Anak Kesayangan Anggun!##Dewa Kevin Jadi Ayah!#Di bawahnya adalah teriakan histeris dari para penggemar. Dari awal pasangan ini bersama, banyak fans yang tidak senang. Akan tetapi semakin lama, netizen sema
Atau, selama seorang wanita memiliki pekerjaan yang stabil dan dukungan kuat dari keluarganya, bahkan jika pun dia tetap lajang seumur hidup, dia akan tetap merasa bahagia dan nyaman.Dan seterusnya, begitu banyak contoh lainnya.Yang lebih licik dari Ronald adalah, dia tidak pernah menggunakan akunnya sendiri untuk mengirimkan nasihat-nasihat ini, melainkan selalu menggunakan akun istrinya, Rachel, untuk mengirimkan pesan-pesan motivasi dan link tersebut di grup keluarga.Awalnya, hal ini membuat para kakak beradik keluarga Hutomo panik. Mereka pikir ibu merekalah yang menentang pernikahan mereka.Hingga suatu hari Michael secara tidak sengaja masuk ke akun ayahnya dan menemukan bahwa semua tulisan ini sebenarnya dicari oleh ayah mereka, kemudian diteruskan ke ibu mereka, dan dikirimkan menggunakan ponsel ibu mereka. Sejak saat itulah mereka semua merasa lega.Tidak masalah, mertua yang menyulitkan menantu laki-laki adalah hal yang wajar.Sama saja dengan ibu mertua yang berselisih de
Senyum Lilian terlihat begitu tulus dan ikhlas.Awalnya, dia membantu Anggun hanya karena Lilian merasa Anggun memang berbakat; dan kata-kata Anggun sebelum audisi tentang ingin berusaha dengan kemampuannya sendiri, juga memberikan kesan mendalam pada Lilian.Tidak disangka, tindakan spontannya itu malah membuka peluang bagi dirinya sendiri, membuat Lilian merasa beruntung sekaligus terkejut.Setelah mendengar hal itu, Anggun merasa terharu. Banyak yang mengatakan industri hiburan itu kotor, penuh dengan intrik dan persaingan. Namun, sebenarnya di sini juga ada banyak orang yang benar-benar mengejar mimpi, berusaha keras, dan saling membantu dan mendukung.Dan sebenarnya, di mana ada orang, di situ pasti ada persaingan; tapi di mana ada orang, di situ juga ada kehangatan dan keikhlasan.Pengambilan gambar Anggun berjalan lancar dan teratur.Hubungan antara kayak beradik di keluarga Hutomo juga berkembang dengan sangat baik.Eddy sudah mulai gembira mempersiapkan pernikahannya. Nadira b
Namun, ternyata Anggun memberikan kejutan yang tak terpikirkan oleh para Haters. Anggun yang pertama kali berakting tidak hanya tidak menunjukkan performa yang mengecewakan dalam tugas yang selevel dengan aktor papan atas, malah dia berhasil menampilkan pesona dan karisma karakter yang dia perankan dengan sangat baik.Dari kelembutan dan ketegasan di awal, hingga kebesaran hati saat mengorganisir demonstrasi, hingga kegairahan dan semangat ketika ditangkap oleh musuh dan dibawa ke tempat eksekusi ... Pengalamannya, mewakili pengalaman tak terhitung jumlahnya dari para pendahulu revolusi.Anggun memadukan semangat para pendahulu itu ke dalam dirinya. Melihat Anggun saja sudah cukup bagi para penonton untuk mengetahui keberanian dan kegigihan pemuda-pemudi negara yang tak terbendung saat itu.Sebelum eksekusi, Egris yang diperankan oleh Anggun, menatap matahari terbit dengan senyuman lembut dan tegar.Hingga akhirnya, suara tembakan bergema, orang itu pergi untuk selamanya. Dalam adegan
“Kenapa? Ada titik terang apa?” tanya Nelson.“Ada sekumpulan orang yang membuat klarifikasi untuk Mbak Anggun. Bukan orang kita.”“Hah?!” Pak Nelson segera berdiri, terkejut, “Mana? Kasih aku lihat!”Tak lama kemudian, bawahan Nelson menyodorkan handphone-nya yang sedang memuat ulang sebuah laman website.Lilian: “Pernah collab sama putri keluarga Hutomo ini. Wataknya baik sekali, lembut. Sama sekali nggak sombong. Yang paling bikin kaget, kemampuan aktingnya. Orang baru tapi sudah punya kemampuan peran yang begitu fleksibel. Dia bisa memerankan peran apa pun dengan sangat baik. Bakat kayak gini bikin aktor-aktor seperti kami sangat kagum dan iri.”Di bawah tulisan status ini, ada sebuah video yang berisi potongan klip Anggun saat memerankan peran di “The Golden Age”.“Sutradara, aktris ini salah satu pemeran di The Golden Age. Hubungannya dengan Anggun sepertinya cukup baik. Dia membuat satu grup yang membantu Anggun melakukan klarifikasi. Coba di-scroll terus ke bawah. Banyak banget