Beranda / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Bab 741 - Bab 750

Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 741 - Bab 750

2192 Bab

Bab 741

Oleh karena itu, Yuna juga hanya sekadar memikirkan soal mendirikan studio sendiri. Dia tidak pernah benar-benar mengambil tindakan apa pun untuk merealisasikannya. Setelah Lisa mencarinya untuk berbisnis dan ditambah dengan masalah Asosiasi Peracik Aroma beserta semua yang terjadi akhir-akhir ini, Yuna baru benar-benar berpikiran untuk mendirikan studionya. Namun, baru saja Yuna memikirkannya, Brandon sudah mempersiapkan semuanya untuk dirinya.Setelah berhenti makan, Yuna menatap ke arah Brandon, lalu berkata dengan sangat serius, “Makasih!”Mungkin karena nadanya yang terdengar terlalu serius, Brandon pun tertegun sejenak. Saat melihat tatapan Yuna yang penuh rasa terima kasih, Brandon tersenyum dan mengelus rambutnya sambil berkata, “Buat apa begitu sungkan!”“Ini bukan sungkan, tapi sopan santun!” Setelah berdesah, Yuna melanjutkan, “Habis ketemu Lisa tadi, aku baru pikir apa aku bisa mendirikan sebuah studio buat diri sendiri dalam perjalanan pulang. Kalau memang mau mendirikanny
Baca selengkapnya

Bab 742

Pengaturan tahap awal yang paling penting untuk studio sudah dipersiapkan. Selanjutnya, Yuna harus memilih staf, mempersiapkan bahan, dan hal-hal sepele lainnya.Stella tentu saja akan mengikutinya. Edith juga awalnya mau pindah ke studio Yuna, tetapi Yuna menolaknya. Alasannya karena Edith adalah supervisor di New Life. Lagi pula, dia akan memiliki perkembangan dan kemungkinan untuk dipromosikan yang lebih tinggi di Uniasia. Jika bekerja di studio Yuna, dia hanya bisa membantu masalah-masalah yang sederhana.Bagaimanapun juga, tidak akan ada begitu banyak bisnis di awal studio didirikan, hanya beberapa pekerjaan dalam bagian keterampilan meracik aroma. Dalam bidang ini, Edith tidak bisa banyak membantu. Lebih bagus apabila dia tetap bekerja di perusahaan. Jika perkembangan studio sudah membaik kelak, belum terlambat juga dia baru membantu pada saat itu.Kata-kata Yuna cukup meyakinkan, apalagi Edith juga mengerti tentang situasinya. Dia pun mengangguk dan berkata, “Kalau sudah butuh b
Baca selengkapnya

Bab 743

Alicia pun tercengang setelah melihat senyum Brandon, apalagi senyumannya itu begitu ... ambigu? Manis? Lagi pula, kata-katanya juga mau tak mau membuat orang bertanya-tanya. Ada rencana lain? Rencana apa? Bahkan setelah sampai ke departemen personalia, dia masih belum tersadar.“Pak Brandon menyetujuinya?!” Karyawan departemen personalia juga sangat terkejut dan berkata, “Kalau gitu, kayaknya Pak Brandon sudah tahu soal ini. Mereka berdua pasti sudah berdiskusi sebelumnya.”“Tapi momentum Yuna saat ini lagi bagus banget. Perusahaan juga berniat memberikan posisi kepala peracik aroma perusahaan kepadanya. Kenapa dia malah mengundurkan diri di saat-saat begini? Apa maksudnya?”“Apa hebatnya kepala peracik aroma? Jangan lupa, dia itu calon istri CEO kita!” sela seseorang.“Ah, benar! Apa Yuna mengundurkan diri karena sudah mau menikah dengan Pak Brandon?”Saat ini, karyawan departemen personalia sedang senggang. Ditambah ini adalah gosip besar mengenai bos besar, mereka pun bergosip deng
Baca selengkapnya

Bab 744

“Sembarangan!” Yuna memelototi Edith, lalu menepuk-nepuk perutnya dengan kedua tangan dan bertanya, “Memangnya aku kelihatan kayak wanita hamil?”“Ckck! Jangan sembarangan pukul perutmu!” Edith buru-buru menahan tangan Yuna, lalu sekalian mengelus perut Yuna dan berkata, “Haih, rata juga. Kalau memang hamil juga seharusnya belum lewat tiga bulan.”Yuna benar-benar merasa tidak berdaya. Dia menarik tangannya dari cengkeraman Edith, lalu berkata, “Benar-benar nggak hamil, lho! Aku masih datang bulan sampai bulan lalu, mana mungkin sudah hamil tiga bulan.”“Gimana dengan bulan ini?” canda Edith.“Bulan ini juga ....” Setelah berhenti sejenak, Yuna tiba-tiba teringat sesuatu. Dia pun berpikir dengan teliti tentang haidnya bulan lalu dan bulan ini. Dia sangat terkejut saat menyadari bahwa haidnya sepertinya memang sudah datang terlambat.Akhir-akhir ini, dia sangat sibuk mengurus berbagai hal. Terlebih lagi, dia memang tidak pernah memperhatikan tentang hal ini. Begitu diingatkan sekarang,
Baca selengkapnya

Bab 745

Yuna memang khawatir. Dia tidak bisa mengatakan hal-hal pribadi seperti ini dengan Edith, tetapi dia sendiri sangat jelas. Dia dan Brandon sudah pernah berhubungan dua kali dan tanpa kontrasepsi. Saat dipikir-pikir, waktu itu seharusnya waktu aman. Namun, setelah memikirkannya kembali sekarang, dia pun merasa takut.Setelah itu, Yuna tanpa sadar menyetir hingga sampai di gerbang rumah sakit. Hanya saja, dia kembali ragu apakah harus memeriksanya atau tidak. Berhubung dia berhenti di depan gerbang, mobil belakang yang ingin masuk ke rumah sakit pun menekan klakson. Dia pun tersadar dan memaksakan diri untuk menyetir masuk.Akan tetapi, setelah berputar-putar sejenak, Yuna masih belum menemukan tempat parkir. Ditambah dengan hatinya yang masih ragu, dia pun keluar dari rumah sakit. Dia menemukan farmasi di sekitar, tetapi tidak berani bertanya bahkan setelah masuk. Namun, karyawan farmasi sudah terbiasa menghadapi orang-orang seperti ini. Dia bertanya apakah Yuna memerlukan alat kontrase
Baca selengkapnya

Bab 746

Saat mendengar Brandon mengatakan tidak perlu terlalu buru-buru, Yuna secara refleks berkata, “Nggak boleh terlalu ditunda!”Reaksi Yuna yang berlebihan membuat Brandon curiga dan bertanya, “Ada apa kamu sebenarnya?”“Nggak apa-apa.” Yuna menggeleng dan tetap tidak memberi tahu Brandon mengenai masalah kehamilan. Alasannya karena dia masih belum memikirkannya dengan baik. “Mungkin aku agak sedih karena baru mengundurkan diri. Awalnya, aku merasa nggak ada yang perlu disedihkan. Tapi waktuku selama di New Life adalah yang paling bahagia dalam kehidupan kerjaku.”Ucapan ini memang tulus. Bagaimanapun juga, semua rekan kerja Yuna memperlakukannya dengan baik. Meskipun Edith mempersulitnya saat dia baru bergabung dengan perusahaan dulu, itu juga dilakukan secara objektif. Setelah memastikan kemampuannya, mereka pun menjadi teman dekat. Sejujurnya, setelah meninggalkan Logan, Yuna baru menyadari betapa luasnya dunia ini. Dia sudah seharusnya keluar untuk melihat dunia dari awal.“Benarkah?”
Baca selengkapnya

Bab 747

“Seharusnya waktu kamu tujuh tahun.” Brandon merenung sejenak sebelum berkata, “Waktu itu, kamu kira-kira ... tujuh tahun?”Brandon juga hanya menebak-nebak dan tidak bisa memastikannya. Namun, ada satu hal yang bisa dipastikannya. “Waktu itu, kamu datang bareng papa dan mamamu.”“Papa dan Mama ....” Bagi Yuna, sebutan itu sangat asing. Bahkan ingatannya mengenai orang tuanya juga sangat kabur hingga dia sudah tidak bisa mengingat paras mereka.“Aku sudah nggak ingat lagi,” kata Yuna sambil menggeleng dan agak sedih. Dia merasa ingatannya seolah-olah sudah hilang. Lebih tepatnya, kematian orang tuanya meninggalkan trauma yang besar untuk dirinya sehingga dia tidak begitu mengingat kejadian sebelumnya.Waktu itu, Gideon mengatakan bahwa tidak mengingat adalah hal baik. Jika sudah melupakan masa lalu, Yuna bisa menjalani kehidupannya dengan baik. Namun, kehilangan sepenggal ingatan dan tidak bisa mengingatnya lagi biarpun sudah berusaha adalah sebuah hal yang menyedihkan bagi seseorang.
Baca selengkapnya

Bab 748

Edward sedang berada di pabrik. Saat menyaksikan sebotol demi sebotol parfum yang sedang dikemas, dia pun tersenyum bangga. Semua produk ini sudah akan diluncurkan, lalu akan berubah menjadi penghasilan besar. Apa yang akan dia dapatkan jauh lebih banyak lagi sehingga dia berpikir bahwa menghasilkan uang ternyata tidak begitu sulit!Waktu itu, Daniel memberitahunya bahwa berbisnis tidaklah mudah. Dia juga menyuruh Edward untuk berhati-hati dan harus banyak belajar. Sekarang, Edward merasa ayahnya masih ketinggalan zaman dan berpikiran agak kolot. Asalkan berani bertindak, semua ini juga tidak begitu sulit.“Pak Edward, semua parfum ini akan selesai dan bisa dipasarkan dalam satu minggu,” lapor penanggung jawab pabrik kepada Edward.Setelah mengangguk, Edward berkata, “Bagus! Kerja kalian sangat bagus! Kalian semua sudah berjasa!”“Terima kasih, Pak Edward.”“Oh iya, apa Pak Logan pernah datang akhir-akhir ini?” tanya Edward setelah memikirkannya sejenak.“Nggak.” Penanggung jawab itu b
Baca selengkapnya

Bab 749

“Mana mungkin. Buktinya ini aku datang buat jenguk Mama, ‘kan?,” jawab Edward. Baru saja dia hendak berdiri, Olivia malah mencengkeram tangannya erat-erat dan berseru, “Nggak boleh pergi! Kalau kamu pergi, Mama sudah nggak punya siapa-siapa lagi.”Edward pun mengerutkan keningnya dan berkata, “Ma, aku bukan mau pergi kok, cuma mau menuangkan segelas air buat kamu. Lihat, bibirmu kering banget.”Begitu mendengar ucapan Edward, Olivia langsung menyentuh bibirnya yang kering. Dia pun berdesah dan berkata, “Memangnya kenapa kalau kering? Bahkan kalau sampai berdarah juga nggak ada yang peduli.”“Ma, jangan ngomong kayak gitu, dong. Bukannya aku peduli? Papa juga peduli kok!” ujar Edward.“Papamu? Sudahlah!” Olivia mencibir, lalu berkata dengan kesal, “Selama ini, dia cuma bisa berkata manis buat merayu kita. Dalam hatinya, dia masih tetap memikirkan istrinya itu.”“Kamu cuma lagi kesal.” Setelah memberikan segelas air kepada ibunya, Edward membantunya untuk duduk. Setelah melihat ibunya pe
Baca selengkapnya

Bab 750

Olivia menerima parfum itu dan melihatnya sambil berseru, “Wah, cantik banget!”Setelah mengamati kemasannya sesaat, Olivia pun membuka kemasan parfum dan menyemprotkannya ke pergelangan tangannya.“Gimana?” tanya Edward sambil tersenyum. Dia sudah tidak sabar untuk dipuji.“Olivia mencium aromanya, lalu mengangguk dan berkata, “Wangi! Wangi sekali! Ini parfum terwangi dan terbaik yang pernah aku pakai. Putraku memang hebat!”Setelah mendapat pujian ibunya, Edward menjadi makin percaya diri. Dia berkata, “Sudah kubilang kalau kamu tinggal menunggu kabar baik dariku!”Olivia juga sangat senang. Dia tersenyum dan menyemprotkan parfum itu lagi sehingga udara di sekitar menjadi harum. Kemudian, dia memejamkan matanya untuk menikmati aroma parfum itu. Edward pun menatapnya dalam diam sambil membayangkan masa depan yang cerah.“Hmm?” Olivia mengendus beberapa kali, lalu mengerutkan keningnya dan mengendus lagi.“Ada apa?” tanya Edward saat melihat reaksi aneh ibunya.“Nggak apa-apa. Aku cuma
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7374757677
...
220
DMCA.com Protection Status