Share

Bab 747

Author: Awan
“Seharusnya waktu kamu tujuh tahun.” Brandon merenung sejenak sebelum berkata, “Waktu itu, kamu kira-kira ... tujuh tahun?”

Brandon juga hanya menebak-nebak dan tidak bisa memastikannya. Namun, ada satu hal yang bisa dipastikannya. “Waktu itu, kamu datang bareng papa dan mamamu.”

“Papa dan Mama ....” Bagi Yuna, sebutan itu sangat asing. Bahkan ingatannya mengenai orang tuanya juga sangat kabur hingga dia sudah tidak bisa mengingat paras mereka.

“Aku sudah nggak ingat lagi,” kata Yuna sambil menggeleng dan agak sedih. Dia merasa ingatannya seolah-olah sudah hilang. Lebih tepatnya, kematian orang tuanya meninggalkan trauma yang besar untuk dirinya sehingga dia tidak begitu mengingat kejadian sebelumnya.

Waktu itu, Gideon mengatakan bahwa tidak mengingat adalah hal baik. Jika sudah melupakan masa lalu, Yuna bisa menjalani kehidupannya dengan baik. Namun, kehilangan sepenggal ingatan dan tidak bisa mengingatnya lagi biarpun sudah berusaha adalah sebuah hal yang menyedihkan bagi seseorang.

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 748

    Edward sedang berada di pabrik. Saat menyaksikan sebotol demi sebotol parfum yang sedang dikemas, dia pun tersenyum bangga. Semua produk ini sudah akan diluncurkan, lalu akan berubah menjadi penghasilan besar. Apa yang akan dia dapatkan jauh lebih banyak lagi sehingga dia berpikir bahwa menghasilkan uang ternyata tidak begitu sulit!Waktu itu, Daniel memberitahunya bahwa berbisnis tidaklah mudah. Dia juga menyuruh Edward untuk berhati-hati dan harus banyak belajar. Sekarang, Edward merasa ayahnya masih ketinggalan zaman dan berpikiran agak kolot. Asalkan berani bertindak, semua ini juga tidak begitu sulit.“Pak Edward, semua parfum ini akan selesai dan bisa dipasarkan dalam satu minggu,” lapor penanggung jawab pabrik kepada Edward.Setelah mengangguk, Edward berkata, “Bagus! Kerja kalian sangat bagus! Kalian semua sudah berjasa!”“Terima kasih, Pak Edward.”“Oh iya, apa Pak Logan pernah datang akhir-akhir ini?” tanya Edward setelah memikirkannya sejenak.“Nggak.” Penanggung jawab itu b

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 749

    “Mana mungkin. Buktinya ini aku datang buat jenguk Mama, ‘kan?,” jawab Edward. Baru saja dia hendak berdiri, Olivia malah mencengkeram tangannya erat-erat dan berseru, “Nggak boleh pergi! Kalau kamu pergi, Mama sudah nggak punya siapa-siapa lagi.”Edward pun mengerutkan keningnya dan berkata, “Ma, aku bukan mau pergi kok, cuma mau menuangkan segelas air buat kamu. Lihat, bibirmu kering banget.”Begitu mendengar ucapan Edward, Olivia langsung menyentuh bibirnya yang kering. Dia pun berdesah dan berkata, “Memangnya kenapa kalau kering? Bahkan kalau sampai berdarah juga nggak ada yang peduli.”“Ma, jangan ngomong kayak gitu, dong. Bukannya aku peduli? Papa juga peduli kok!” ujar Edward.“Papamu? Sudahlah!” Olivia mencibir, lalu berkata dengan kesal, “Selama ini, dia cuma bisa berkata manis buat merayu kita. Dalam hatinya, dia masih tetap memikirkan istrinya itu.”“Kamu cuma lagi kesal.” Setelah memberikan segelas air kepada ibunya, Edward membantunya untuk duduk. Setelah melihat ibunya pe

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 750

    Olivia menerima parfum itu dan melihatnya sambil berseru, “Wah, cantik banget!”Setelah mengamati kemasannya sesaat, Olivia pun membuka kemasan parfum dan menyemprotkannya ke pergelangan tangannya.“Gimana?” tanya Edward sambil tersenyum. Dia sudah tidak sabar untuk dipuji.“Olivia mencium aromanya, lalu mengangguk dan berkata, “Wangi! Wangi sekali! Ini parfum terwangi dan terbaik yang pernah aku pakai. Putraku memang hebat!”Setelah mendapat pujian ibunya, Edward menjadi makin percaya diri. Dia berkata, “Sudah kubilang kalau kamu tinggal menunggu kabar baik dariku!”Olivia juga sangat senang. Dia tersenyum dan menyemprotkan parfum itu lagi sehingga udara di sekitar menjadi harum. Kemudian, dia memejamkan matanya untuk menikmati aroma parfum itu. Edward pun menatapnya dalam diam sambil membayangkan masa depan yang cerah.“Hmm?” Olivia mengendus beberapa kali, lalu mengerutkan keningnya dan mengendus lagi.“Ada apa?” tanya Edward saat melihat reaksi aneh ibunya.“Nggak apa-apa. Aku cuma

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 751

    Pagi-pagi ini, Cecilia sudah mengetuk pintu rumah Logan. Logan masih belum bangun. Dia menggosok matanya dan membuka pintu sambil menguap, lalu berkata dengan agak kesal, “Nona besar, kumohon jangan datang begitu pagi lagi! Biarpun kamu nggak butuh tidur, orang lain masih mau tidur.”“Kasih aku semua data Yuna!” perintah Cecilia begitu masuk.Logan yang masih menguap langsung mematung, lalu bertanya sambil melirik Cecilia, “Apa?”“Aku mau semua data lengkap Yuna. Makin mendetail makin bagus,” jawab Cecilia. Dia langsung berjalan ke sofa, lalu duduk di sana dan meletakkan tasnya. Dia terlihat sangat serius.Setelah mendengar jelas kata-kata Cecilia, Logan pun tertawa. Kemudian, dia mengeluarkan dua kaleng bir dari kulkas dan membuka satu kaleng, lalu menyerahkan sekaleng lagi kepada Cecilia. Namun, Cecilia malah mengerutkan kening dan menolaknya, “Kalau pagi-pagi minum ini, apa kamu masih bisa sadar?”“Jangan khawatir, aku sangat sadar kok!” Logan meneguk birnya, lalu bersendawa dan te

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 752

    Meskipun Cecilia tidak mengakuinya, reaksinya sudah sangat jelas. Logan pun tersenyum penuh arti dan berkata, “Ternyata begitu!”“Apa pun yang kulakukan adalah untuk keuntungan kita bersama. Sebaiknya kamu jangan terlalu banyak ikut campur dalam urusanku!” Cecilia mengambil tasnya sambil berdiri, lalu melanjutkan, “Kalau sudah selesai, kirim saja ke e-mail aku.”Logan hanya tersenyum tanpa menjawab.Setelah berjalan beberapa langkah, Cecilia berbalik lagi dan berkata, “Oh iya, dengar-dengar, parfum tipe pertama perusahaan sudah mau diluncurkan. Kerjaan di pabrik juga sudah hampir selesai. Apa kamu nggak mau pergi periksa sebentar?”“Buat apa aku pergi? Ada kok yang mengawasi dengan ketat. Lagian, jasanya juga milik orang lain. Ngapain aku rebut perhatiannya?” jawab Logan dengan santai. Sejujurnya, dia tahu seberapa sering Edward pergi ke pabrik.“Kamu begitu yakin? Kalau dia menyadari ada masalah sebelum parfumnya resmi diluncurkan, bukannya semua rencanamu bakal sia-sia?” Cecilia berb

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 753

    Saat ini, peralatan baru sedang diantar ke studio. Yuna berdiri di samping untuk menulis stok, tetapi dia sangat tidak fokus.Stella juga menyibukkan diri. Dia sangat menyukai studio ini. Selain merupakan studio idamannya, mereka akhirnya sudah mempunyai studio sendiri. Hal yang terpenting adalah dengan adanya studio sendiri, mereka baru bisa melakukan apa pun yang diinginkan mereka.“Ini taruh di sini, itu ... taruh di sana deh. Duh, hati-hati!” Stella mengarahkan orang lain untuk menyusun barang-barang di studio dengan bersemangat. Saat tanpa sadar melirik ke arah Yuna, Stella baru menyadari bahwa Yuna hanya memegang pena dan notes tanpa bergerak. Jelas saja bahwa dia sedang melamun.“Kak Yuna, ada apa?” Stella melambaikan tangannya dan berkata, “Kamu sudah melamun begitu lama, lho!”Begitu mendengar teriakan Stella, Yuna langsung tersadar dan menjawab, “Ah, nggak apa-apa. Semuanya sudah selesai dipindahkan?”“Sudah hampir selesai. Aku juga sudah cek dan semua barangnya lumayan lengk

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 754

    “Rumah sakit.” Edith langsung berkata dengan blak-blakan, “Nggak peduli benar atau nggak, kamu tetap harus memastikannya, ‘kan?” Dengan begitu, kamu juga bisa menyusun rencana.”Setelah terdiam sesaat, Yuna menjawab dengan kepala tertunduk, “Aku nggak pergi ke rumah sakit.”“Kamu nggak berani pergi? Mau kutemani? Biasanya sifatmu nggak begitu, lho. Gimanapun juga, kamu sendiri yang paling jelas soal semua ini, ‘kan?”Yuna menggigit bibirnya, lalu berkata, “Bukan begitu, aku sudah periksa sendiri.”Saat mendengar jawaban itu, Edith langsung bertanya, “Jadi gimana?” Kamu ... benar-benar hamil?”Melihat sikap Yuna yang ragu dan sepertinya menyembunyikan sesuatu, Edith langsung mengerti.“Emm.” Yuna mengangguk dengan perasaan yang campur aduk. Dari mengetahui hal ini sampai sekarang, pikirannya sangat kacau.“Ya Tuhan! Kalau begitu aku ....” Edith berpikir sejenak, lalu bertanya, “Apa aku harus menyelamatimu?”Biasanya, hal seperti ini termasuk hal bahagia. Namun, studio Yuna baru didirika

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 755

    Bagaimanapun juga, studio ini baru dibuka dan masih belum ada banyak pekerjaan. Meskipun ada pesanan Lisa, Yuna juga harus memikirkannya dulu beberapa hari. Setelah menentukan tema dan gagasan awal peracikannya, dia baru bisa mulai menjalankannya.Oleh sebab itu, Yuna pun menyuruh Stella untuk pulang dan beristirahat dulu berhubung pekerjaan hari ini cepat selesai. Yuna sendiri tinggal di studio untuk menyusun beberapa barang, lalu memikirkan gagasan awal tentang pesanan Lisa. Setelah duduk satu jam lebih, Yuna masih tidak mendapat inspirasi apa pun. Benaknya hanya dipenuhi dengan ... anak dan pekerjaan. Yuna memainkan bahan kayu yang diberikan Yohanes sebelumnya. Dia benar-benar menyukai aroma kayu ini. Aromanya sangat ringan, tetapi tahan lama. Meskipun sudah dikembangkan beberapa saat, aromanya juga masih sangat stabil. Ini benar-benar menarik.“Studio masih belum beroperasi, tapi kamu sudah kerja begitu keras?” Brandon memiliki kunci tempat ini. Jadi, dia langsung berjalan masuk d

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status