Yuna mengangkat alisnya, lalu melihat Brandon menggerakkan kakinya tanpa mengeluarkan suara dan menjauhkan diri dari Sharon.“Perempuan lain?” Brandon menoleh dan menatap Yuna, “Maksud kamu, dia?”Yuna tetap saja merasa tidak nyaman ditunjuk secara tiba-tiba seperti itu. Dia memelototi Brandon, tapi pria itu malah tertawa. Mereka berdua sudah terbiasa berinteraksi seperti itu. Sikap yang bagi mereka alami dan biasa saja, tapi justru terlihat sedang memamerkan kemesraan di mata orang lain. Terutama di mata Sharon, yang membuat perempuan itu kesal bukan main.Sharon sudah mengenal Brandon lebih dari sepuluh tahun. Akan tetapi, dia belum pernah melihat Brandon menunjukkan ekspresi seperti itu padanya. Senyum pria itu sangat menawan. Kalau Brandon bisa tersenyum padanya seperti itu, mati pun Sharon rela. Namun, pria itu tidak pernah, sama sekali tidak pernah.Kini, Brandon malah tersenyum pada perempuan itu. Mengapa? Atas dasar apa?! Terlebih lagi, hari ini Sharon baru tahu siapa serta mel
Read more