“Kalau kamu nggak melarikan diri, kenapa kamu nggak pulang semalaman? Kamu tahu nggak aku itu sudah menunggumu semalaman?” Logan berhenti sejenak, lalu melanjutkan, “Aku yakin ada kesalahpahaman dengan apa yang terjadi kemarin. Aku nggak menyalahkan kamu. Kamu pulang. Kita bicarakan baik-baik, oke?”Setelah merenung sejenak, Yuna tersenyum dan berkata, “Oke. Sampai jumpa di kantor nanti.”Setelah menutup telepon, Yuna berjalan kembali ke meja makan. Brandon menatapnya dan bertanya, “Sudah mau pergi?”“Nggak buru-buru, kok.” Dia tersenyum, lalu kembali duduk dan memajukan kursinya ke depan.Suasana hatinya sedang baik, jadi nafsu makannya pun jadi bagus. Dia melanjutkan makannya dengan santai, “Lagi pula, bukan aku yang butuh. Untuk apa buru-buru.”Sudah berapa kali dia menunggu Logan selama ini? Akhirnya, giliran pria itu yang menunggunya sekarang.“Masalah kemarin itu, dia nggak akan tinggal diam.”Pria itu arogan dan sangat perhitungan, ditambah lagi dia sangat dipermalukan kemarin.
Baca selengkapnya