Share

Bab 20

Penulis: Awan
Pada akhirnya, pemimpin mereka melangkah maju, “Bu Yuna, kami semua hanya menjalankan perintah. Kalau Ibu nggak suka, Ibu bisa mencari Pak Logan. Kami hanya melakukan apa yang Pak Logan suruh!”

“Oke, kalian pikir aku nggak berani?”

Yuna memandang tajam orang itu, lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Logan di depan orang itu.

Tidak ada yang menjawab telepon itu untuk waktu yang lama, padahal panggilannya jelas-jelas tersambung. Tidak ada yang mengangkat.

Yuna paham. Logan sedang membalas dendam padanya!

Balas dendam karena dia sebelumnya tidak mengangkat teleponnya juga. Bisa-bisanya pria itu membalas dengan cara seperti ini.

Apa pria itu kira dia akan frustasi dan mengalah karena hal ini?

Pria yang berdiri di hadapannya itu tersenyum puas, seolah bisa melihat bahwa telepon itu tidak diangkat.

“Bu Yuna, asistenmu sudah mencari selama satu jam lebih. Nggak ada gunanya membuang-buang waktu seperti ini. Waktu kami sangat banyak. Kalau memang ada rahasia, rahasia itu juga milik perus
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
raya yuliana
makin dikit aja, tp koin ttap sama. gk ada diskon ya thor?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 21

    “Stella.” Yuna duduk dan menatapnya, “Kalau kamu harus memilih di antara VL dan aku, kamu ....”“Aku pilih Kak Yuna!” potong Stella tanpa ragu-ragu, sebelum bisa mendengar Yuna menyelesaikan perkataannya.Yuna tertegun sejenak, lalu tersenyum.Sebenarnya, bekerja di sini cukup baik untuk Stella. Bagaimanapun juga, pekerjaan ini stabil dan gajinya juga tinggi. Sifatnya pemarah dan dia tidak suka berinteraksi dengan banyak orang yang biasanya rumit, tapi dia memiliki kemampuan yang baik. Jadi, studio ini sangat cocok untuknya.Yuna sendiri tidak mungkin bekerja di VL lagi, tapi dia tanpa sengaja jadi melibatkan Stella. Dia jadi merasa tidak enak pada Stella.Hanya saja, tak disangka Stella juga memilihnya dengan tanpa keraguan sedikit pun. Padahal kalau dilihat-lihat, dia juga mendapatkan cukup banyak keuntungan bekerja di sini.Keduanya saling memandang dan tersenyum. Tidak ada yang perlu mereka katakan.“Oh ya, apa Kak Yuna sudah memutuskan untuk bekerja di New Life?” Karena mereka sud

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 22

    “Coba kamu pikirkan, apa yang Logan takutkan kalau aku mengaku semuanya hanya bohong di depan umum?”Yuna yang dipandangi oleh Stella dengan sorot bingung berkata lagi, “Barang bukti dan saksi yang akan membahayakan dia. Dia sudah ambil barang bukti, tapi saksi ….”“Saksinya adalah aku?” Stella menunjuk wajahnya dengan ekspresi yang akhirnya mengerti.“Aku bisa maju untuk buktiin kamu!” ujar perempuan itu lagi dengan kedua tangan yang diletakkan di pinggang dan semangat berapi-api.“Pas sekali kita bisa bongkar sifat aslinya! Biar semua orang tahu dia sebenarnya orang yang seperti apa!”Yuna tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya dan berkata, “Jangan, kamu jangan maju. Yang perlu kamu lakukan selama beberapa hari ini adalah liburan.”“Liburan?”“Benar, liburan! Logan nggak perlu kamu bersaksi untuk dia, yang dia perlu hanya nggak ada orang yang bisa menjadi saksiku. Kalau sekarang kamu pergi, pasti akan jauh lebih baik baginya.”Selain itu, sifat Logan yang keras kepala pasti tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 23

    Mobil mereka melaju dengan kecepatan yang menggila hingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membuat mobil belakang kehilangan jejak.“Dia mengutus orang untuk menguntitku. Kemungkinan dia mau lihat apakah aku ada hubungannya dengan orang di New Life,” ujar Yuna sambil menoleh ke arah Brandon.“Eh? Kamu janji sama dia nggak pergi ke New Life?” tanya Brandon dengan sebelah alis terangkat ke atas.“Aku nggak ada janji apa pun. Tapi mungkin dia merasa dirinya berhasil membujukku.”Sebenarnya Yuna tidak pernah berjanji atas apa pun. Hanya Logan yang mengira bahwa kebohongan lelaki itu yang kesekian kali berhasil mengelabui Yuna.Dari dulu selalu seperti itu dan selalu sama, kejadian seperti ini juga sudah bukan yang pertama kalinya. Logan sudah menghafalnya di luar kepala. Hanya saja lelaki itu tidak tahu kalau Yuna yang dulu mempercayainya sepenuhnya.Namun setelah melihat lelaki itu mengkhianatinya dengan mata kepalanya sendiri. Semua rasa percaya Yuna seketika lenyap tak tersisa se

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 24

    Brandon terbahak seakan dia bisa menebak apa yang dipikirkan oleh perempuan di depannya ini. “Aku nggak mungkin meletakkan kamera pengintai! Semua orang yang mempunyai mata bisa melihat, dan yang punya telinga juga bisa mendengar!”Jari lelaki itu menusuk-nusuk bagian perut Yuna dengan pelan. Yuna yang merasa geli otomatis menghindar. Detik itu juga dia baru menyadari ternyata perutnya sudah mengeluarkan protes sedari tadi.Brandon membawanya ke restoran yang ada di pertengahan gunung. Restoran tersebut cukup terkenal di kota karena bentuk bangunannya yang unik dengan pemandangan yang luar biasa. Di saat makanan barat dijadikan sebagai makanan termahal, restoran ini justru menghidangkan makanan asia sebagai makanan utamanya.Mereka juga mendatangkan berbagai koki ternama. Tidak peduli rasa masakan seperti apa pun yang pelanggan inginkan, mereka pasti akan mengabulkannya dan menemukan rasa yang paling cocok bagi pelanggan tersebut.Tentu saja harga dari masakan mereka juga luar biasa ma

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 25

    “Beneran nggak perlu. Stella, dengerin aku. Kamu sudah terlalu banyak menghabiskan waktu untuk sibuk dan perlu istirahat. Setelah beberapa hari nanti, kemungkinan kamu nggak akan ada waktu untuk istirahat,” canda Yuna.Mendengar Yuna yang begitu yakin, Stella tidak berusaha membujuknya lagi dan berkata, “Ya sudah, Kakak tahu kedua nomorku, yang untuk kerjaan akan aku nonaktifkan. Kalau ada apa-apa hubungi nomor yang satu lagi.”“Iya, have fun!”Setelah sambungan telepon terputus, dia mendapati tatapan Brandon yang sedang menatapnya dalam-dalam. Yuna menunduk dan memperhatikan dirinya sesaat. Sepertinya tidak ada yang aneh dengan dirinya sekarang.“Kenapa?”“Kamu nggak ingin dia terlibat masalah ini makanya kamu meminta dia pergi, kan?”Lelaki itu langsung menembaknya tanpa basa-basi dan berhasil membuat Yuna terdiam sesaat. Setelah itu dia tersenyum dan menjawab, “Nggak sepenuhnya benar.”“Stella itu selalu menjadi orang yang membantuku, bisa dikatakan dia cukup hafal dengan apa yang a

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 26

    “Aku, sudah kenyang,” kata Yuna sambil menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah.“Kalau gitu kita pulang dan istirahat. Kamu juga sudah capek. Urusan lainnya kita bicarakan besok lagi.”Brandon tahu apa yang ingin ditanyakan oleh perempuan itu sehingga dengan cepat dia berkata, “Aku akan meminta Frans untuk mengurus masalah yang kamu katakan tadi. Tenang saja.”Perempuan itu tentu saja merasa tenang bahkan tidak khawatir sama sekali. Perasaan bahwa ketika kita belum bersuara tetapi sudah ada orang yang mengerti apa yang kita pikirkan dan membantu kita mengurusnya dengan begitu rapi sungguh sangat menyenangkan.Ketika mereka masuk ke dalam mobil, Brandon kembali bertanya, “Rumah yang sekarang kamu tempati itu adalah sewa?”“Iya.”“Kembalikan saja sewaannya, pindah ke tempatku,” ujar Brandon sambil menggenggam tangannya dengan lembut.Jantung Yuna berdegup dua kali lebih cepat dengan tangan terkepal sambil menunduk dalam. Brandon juga tidak mendesak perempuan itu dan menunggunya den

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 27

    “Aku suka ketenangan, akan ada orang yang datang bersih-bersih setiap dua hari sekali,” kata Brandon sambil melonggarkan dasinya.“Aku mau mandi, kamu istirahat dulu. Di dalam ada ruangan pakaian yang kosong. Kamu bisa letakkan barangmu di dalam sana.”Setelah selesai mengatakan kalimat tersebut, lelaki itu langsung masuk ke dalam kamar. Terdengar suara air mengalir dari dalam kamar mandi yang membuat Yuna membuang napas penuh lega. Yuna masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi ketika baru tiba di sebuah tempat asing.Rumah tersebut sangat luas dan terdapat tiga lantai. Lantai teratas merupakan atap tempat jemuran yang tidak begitu tinggi dan memiliki area yang relatif lebih luas. Keseluruhan desain rumah ini bernuansa sejuk dengan motif garis-garis yang sederhana tetapi rapi hingga memberi kesan orang yang menempatinya juga dingin dan gesit.Yuna mengangkut tasnya dan masuk dan dibuat tercengang dengan ruangan walk in closet yang ada di depannya. Tempat tersebut bisa dikatakan sebaga

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 28

    Kulit seksi milik lelaki itu dan juga ototnya yang begitu keras membuat Yuna nyaris kehilangan kendali untuk mengulurkan tangan untuk menyentuhnya. Dia tersadar dan meneguk air liurnya dengan susah payah.“Yuna? Yuna?”Logan akhirnya memutuskan panggilan telepon karena tidak mendapat sahutan dari Yuna. Saat ini, kedua bola mata Yuna sedang terpaku pada sosok tinggi Brandon yang tengah memandangnya dari atas. Wajah tampan lelaki itu semakin lama semakin mendekat dan Yuna menahan napasnya.Saat bibir mereka berdua nyaris bersentuhan, mendadak Brandon memiringkan wajahnya dan mengecup pipi Yuna dengan perlahan. Setelah itu dia menegakkan tubuhnya dan masuk dalam walk in closet.Brak!Ponsel Yuna jatuh dari tangannya dan tergeletak di lantai. Untung saja lantai rumah Brandon dilapisi oleh karpet yang cukup tebak, sehingga ponselnya tidak retak dan terbuka. Di seberang ponsel yang malang itu masih ada Logan yang sedang menunggu respons darinya.Telinga lelaki itu menangkap sesuatu yang cuku

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2319

    Selagi Rainie menggigit rotinya, dia mendengar suara ribut yang asalnya dari luar. Suara itu seperti roda yang bergulir, tetapi suaranya lebih besar lagi, bahkan sampai mencuri perhatian semua pekerja yang sedang makan di dalam. Beberapa di antara mereka yang lebih gesit sudah langsung berlari ke luar untuk melihat. Rainie sedikit lebih lambat sehingga dia agak terhalang oleh yang ada di depannya, tetapi dia dapat melihat ada benda seperti kotak yang berukuran sangat besar dibawa masuk.“Ada apa? Ada apa?” tanya mereka yang di belakang.“Kayaknya mereka membawa kotak besar, tapi aku nggak tahu apa isinya,” jawab yang di depan.“Apa lagi kalau bukan barang percobaannya!” jawab yang lain.Rainie bergidik ketika mendengar orang itu. Barang percobaan, lantas apakah berarti yang ada di dalam kotak besar itu Yuna? Dia ingin melihatnya lebih dekat, tetapi kotak itu sudah dibawa pergi. Tak lama petugas datang dan memberikan instruksi kepada mereka.“Semuanya bagi kelompok sesuai daftar nama in

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2318

    Kesunyian sebelum badai tiba ini membuat siapa pun yang berada di tengah keadaan itu terasa sesak. Begitu malam tiba, orang yang seharusnya datang mengantar makanan kali ini tidak datang. Semarah apa pun, biasanya Fred akan tetap meminta bawahannya untuk mengantar makanan karena dia ingin tubuh Yuna tetap fit agar bisa digunakan dalam eksperimennya. Yuna juga sebenarnya tidak begitu lapar. Dia bisa saja melewati malam ini tanpa makanan. Namun hal ini secara tidak langsung membuktikan bahwa memang terjadi sesuatu di luar sana.“Di mana makan malamku?” tanya Yuna seraya membuka pintu dan bertanya kepada orang yang berjaga di luar.“Malam ini nggak ada makanan. Bu Yuna silakan istirahat lebih awal,” jawabnya.“Kenapa?”Yuna bertanya, tetapi kali ini si penjaga pintu tidak lagi menjawabnya. Dia hanya mengatakan malam ini tidak ada makanan, dan setelah itu dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Melihat itu, Yuna tahu pertanyaannya hanya akan diabaikan, jad dia mengganti pertanyaannya, “Fred di

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2317

    Ross berdiri mengangkat kedua tangannya dan berkata, “Oke! Aku nggak bisa banyak membantu, tapi aku cuma mau bilang kalau semua ini bisa selesai selama kita menolong mamaku dan menghentikan Fred. Asal itu tercapai, aku nggak masalah kalian mau mendobrak kedutaan sekalipun!”Chermiko, yang sejak awal hanya diam saja tampaknya terpikir akan sesuatu. Di saat itu dia pun tiba-tiba berkata, “Ah, aku tahu!”Sontak, semua orang langsung diam dan menatapnya dengan rasa penasaran. Di situ Chermiko berdeham dan berkata, “Aku kurang lebih sudah tahu apa yang mereka rencanakan. Mereka pasti mau menjalankan R10!”“... kamu baru tahu?” tanya Brandon.Semua orang juga sudah tahu kalau apa yang akan Fred lakukan besok adalah menjalankan eksperimen yang selama ini dia nantikan. Memang selama ini hanya R10 yang menjadifokusnya. Dia juga sudah mengerahkan segenap sumber daya yang dia punya untuk melakukan penelitian itu. Meski tidak terbongkar secara terang-terangnan, semua yang hadir di sana pasti tahu.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2316

    “Sudah jelas!” seru Ross. “Anak buahku yang di kedutaan juga bilang sejak dua hari ke belakang memang ada yang nggak beres. Tapi aku juga nggak tahu persisnya apa!”Bahkan sebagai pangeran sendiri, informasi yang Ross dapatkan juga sangat terbatas. Brandon dan Edgar sama-sama tidak terlalu banyak berkomentar. Mereka hanya bertukar pandang satu sama lain tanpa mengutarakan pendapat.“Pak Edgar, gimana menurutmu?” tanya Shane.Kehadiran Edgar malam ini bersama yang lain mengartikan dia ingin menyelesaikan masalah ini bersama, bukan hanya sebagai pendengar saja. Maka itu, sekarang mereka tidak memandang tinggi rendah jabatannya. Siapa pun memiliki suara yang sama dan tujuan yang sama.“Aku mau dengar analisis kalian dulu,” kata Edgar.Brandon berkata, “Seperti yang sudah kita tahu pasti, besok mereka akan mulai beraksi. Di kedutaan sudah kelihatan tanda-tanda yang aneh. Rainie menentang kamu membawa resepnya langsung dan setelah ditolak berkali-kali, akhirnya dia setuju untuk ketemu besok

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2315

    Fred mengambil kembali ponsel Rainie, dan tiba-tiba dia menanyakan sesuatu. “Bukannya aku sudah minta kamu kasih tahu dia kalau anaknya sudah mati?”Pertanyaan itu sontak membuat keringat dingin bercucuran. Pertanyaan Fred tadi terkesan sederhana, tetapi di balik itu dia mempertanyakan mengapa Rainie tidak melakukan apa yang dia perintahkan. Shane tahu atau tidak, itu masalah sepele. Yang jadi masalah serius adalah fakta bahwa Rainie tidak mematuhi perintah.“Aku … aku khawatir kalau dia tahu anaknya sudah mati, dia bakal terpukul dan jadi terbangun dari hipnotisnya. Tentu saja bukan berarti hipnotisnya nggak bekerja, tapi aku cuma nggak mau terjadi hal yang nggak diinginkan di saat-saat kritis. Kalau eksperimennya sudah selesai, aku pasti bakal kasi tahu dia.”“Oh, begitu rupanya! Kamu nggak perlu tegang begitu. Aku cuma asal tanya saja. Aku nggak mau kamu merasa terbebani cuma gara-gara itu. Kalau kamu punya pemikiranmu sendiri, nggak masalah. Jalankan saja!”Namun itu bukan berarti

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2314

    “Iya, aku bisa dengar. Kalau begitu kamu datang lusa saja!”“Lusa?! Kenapa nggak besok? Bukannya kamu yang minta cepat-cepat?”“Iya, tapi nggak bisa besok. Kalau kamu mau datangnya besok, malam saja?”“Memangnya kalau pagi atau siang nggak bisa?”“Shane! Sebenarnya aku yang menuruti kamu atau kamu yang menuruti aku? Kamu masih mau aku tolong anak kamu atau nggak?!”“Ya … mau. Kamu jangan marah dulu. Oke, aku nurut apa katamu. Besok malam aku bawa resepnya, gimana … apa bisa?”Suasana hati Rainie jauh membaik setelah mendengar itu. Dia mengiyakan pertanyaan Shane dan langsung menutup telepon.“Hipnotis kamu itu kelihatannya nggak terlalu ampuh. Dia masih bisa membangkang,” tutur Fred. Menurut dia efek hipnotis Rainie terhadap Shane masih tidak sebaik Fred mengatur anak buahnya. Paling tidak anak buah Fred tidak ada yang berani melawan apa pun perintahnya, apalagi berbicara dengan nada seperti Shane tadi.Namun Rainie tidak sependapat dengan Fred. Dia menjelaskan, “Menurut Pak Fred, apak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2313

    “Nggak bisa. Resepnya terkunci sama password. Aku nggak bisa kirim dari HP. Aku sudah susah payah mencurinya, kamu pasti nggak jadi berantakan, ‘kan? Atau kamu takut aku ke sana?”“Bukan takut, tapi sekarang lagi ngga bisa. Aku lagi sibuk banget, nggak ada waktu untuk ketemuan. Memang kalau terkunci sama password nggak bisa dikirim? Tinggal di-hack saja, ‘kan? Masa begitu saja perlu aku ajari?”“Yang ini agak susah, lagian kalau aku gagal, takut file-nya malah rusak. File sepenting ini kurasa lebih baik dikasih langsung.”Kegigihannya membuat Rainie jadi curiga pada Shane, jangan-jangan ada sesuatu yang dia sembunyikan. Maka dia pun coba menggali itu, “Shane, kamu ngotot mau kasih resep itu langsung apa karena ada sesuatu yang mau kamu omongin secara pribadi?”“Iya,” jawab Shane dengan jujur meski sempat ragu sesaat. “Aku mau tahu kapan kamu bisa menolong anakku!”“.…”Seketika itu Rainie spontan melirik Fred dengan panik. Tetapi dia segera menenangkan dirinya dan melanjutkan pembicara

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2312

    “Bukan nggak berani, aku cuma takut kalau dia angkat teleponnya, nanti ketahuan sama yang lain,” kata Rainie.“Kalau cuma begitu saja nggak bisa, buat apa pakai dia lagi. Cepat telepon dia sekarang mumpung aku masih tertarik.”“.…”Intuisi Rainie mengatakan Fred tidak peduli dengan yang lain terkecuali R10. penelitian apa pun di luar itu baginya hanya bonus saja. Dulu Rainie sempat berpikir kalau dia berhasil menciptakan penelitian lain yang cukup sukses, Fred akan lebih memandang tinggi dirinya dan dianggap sebagai orang penting di dalam organisasi. Namun sejak kedatangannya kemari dan berinteraksi secara langsung dengan Fred, perlahan Rainie menyadari bahwa apa pun yang dia lakukan tidak ada artinya, karena di mata Fred tidak ada penelitian mana pun yang lebih penting dari R10.Persepsi setiap orang tentu berbeda. Bagi Rainie, dia justru tidak pernah peduli tentang R10. namun bagaimanapun yang berkuasa di sini adalah Fred, maka dialah yang berhak mengambil keputusan. Makanya meski Ra

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2311

    Fred mondar-mandir dengan perasaan panik, dan beberapa saat setelahnya dia bertanya, “Siapa lagi yang tahu tentang ini?”“Nggak ada. Seharusnya ngga ada lagi, karena aku sendiri juga baru kepikiran.”“Yuna nggak tahu?” Fred curiga, karena bagaimanapun Yuna-lah yang membuat semuanya dari nol dengan tangannya sendiri. Kalau ada kejanggalan, seharusnya dia yang paling tahu.“Itu … aku juga kurang tahu. Pak Fred tahu sendiri dari dulu aku nggak pernah akur sama dia. Dia juga nggak suka sama aku, jadi nggak mungkin dia kasih tahu ini. Antara dia juga nggak tahu, atau dia tahu, tapi nggak kasih tahu aku.“Oke,” jawab Fred.“Jadi besok ….”“Besok tetap berjalan sesuai rencana!”Betapa kagetnya Rainie melihat Fred masih tidak mau mengubah keputusannya meskipun dia sudah memperingatkannya. Sebenarnya apa? Apa yang membuat Fred begitu bersikeras?“Tapi, besok obatnya ….”“Obatnya nggak ada masalah. Sedikit pun nggak ada. Eksperimennya juga bakal tetap berjalan dengan lancar, paham?”“... iya.”R

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status