Kulit seksi milik lelaki itu dan juga ototnya yang begitu keras membuat Yuna nyaris kehilangan kendali untuk mengulurkan tangan untuk menyentuhnya. Dia tersadar dan meneguk air liurnya dengan susah payah.“Yuna? Yuna?”Logan akhirnya memutuskan panggilan telepon karena tidak mendapat sahutan dari Yuna. Saat ini, kedua bola mata Yuna sedang terpaku pada sosok tinggi Brandon yang tengah memandangnya dari atas. Wajah tampan lelaki itu semakin lama semakin mendekat dan Yuna menahan napasnya.Saat bibir mereka berdua nyaris bersentuhan, mendadak Brandon memiringkan wajahnya dan mengecup pipi Yuna dengan perlahan. Setelah itu dia menegakkan tubuhnya dan masuk dalam walk in closet.Brak!Ponsel Yuna jatuh dari tangannya dan tergeletak di lantai. Untung saja lantai rumah Brandon dilapisi oleh karpet yang cukup tebak, sehingga ponselnya tidak retak dan terbuka. Di seberang ponsel yang malang itu masih ada Logan yang sedang menunggu respons darinya.Telinga lelaki itu menangkap sesuatu yang cuku
Gosip di luar sana mengatakan Brandon adalah sosok yang dingin dan cuek serta orang yang cukup kejam. Ternyata lelaki itu merupakan sosok yang cukup hangat dan jeli. Ternyata suhu airnya sangat pas sekali. Yuna mandi dengan nyaman dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang bersih.Selain itu ada perlengkapannya yang sangat nyaman hingga membuat masa-masa datang bulannya menjadi jauh lebih ringan.Benar apa yang Brandon katakan. Seharusnya Yuna beristirahat terlebih dahulu. Setelah tidur sejenak, Brandon memeluknya dengan erat hingga membuatnya merasa tenang dan nyaman. Keduanya hanya saling berpelukan tanpa melakukan apa pun. Begitu saja sudah mampu membuat Yuna merasa tenang dan bahagia.Sekitar satu jam kemudian, Yuna terbangun dan melihat ponselnya yang nyaris meledak karena panggilan dari Logan. Lelaki itu benar-benar tidak sabar, semakin Logan panik maka Yuna semakin santai.Yuna mengganti pakaiannya dengan terusan warna putih tanpa ada aksesoris apa pun di tubuhnya. Dia terliha
Yuna melangkahkan kakinya lebar dan lurus ke arah tempat duduk tersebut. Valerie yang sudah tiba sedari tadi melirikkan matanya ke arah Logan dan melihat lelaki itu memberi tanda “OK” dengan jarinya. Setelah itu dia terlihat menghela napas lega.Konferensi pers tersebut dimulai dengan Logan yang membuka pembicaraan langsung ke pokok permasalahannya.“Aku percaya semua yang ada di sini sudah pasti telah mengetahui masalah perlombaan produk parfum baru yang terjadi kemarin malam. Ada kesalahpahaman yang terjadi di dalam sini. Konferensi pers kali ini juga bertujuan agar para teman-teman wartawan bisa mendapat penjelasan terhadap masalah yang begitu menarik perhatian semua orang.”“Produk ‘First Love’ yang ada di perlombaan kemarin sangat menarik minat semua orang. Tetapi di waktu yang sama juga menimbulkan perselisihan dari kedua perusahaan yang menyangkut plagiarisme. Pihak yang terkait dari masalah ini sudah hadir di sini, sehingga aku tidak akan memperpanjang waktu. Silakan untuk kedu
Logan maju dan merebut mikrofon tersebut dan berkata, “Tentu saja nggak bisa dikatakan sebagai plagiarisme atau mencuri hasil karya orang lain. Bagaimanapun, Yuna tetap bagian dari perusahaan kami, selama beberapa tahun dia juga selalu membantu Bu Valerie.”“Sedikit banyak dia pasti akan ikut turun tangan. Aku nggak ingin mendengar kata ‘plagiarisme atau mencuri’ dalam menggambarkan kejadian kali ini. Aku hanya bisa menyampaikan kalau dalam dunia bisnis seperti kami ini, wajar kalau ada kejadian khilaf. Kami bisa memaklumi dan bersedia memberikan kesempatan sekali lagi untuk Yuna. Selain itu kami juga berharap dia bisa menciptakan karya yang lebih bagus lagi untuk VL.”Harus diakui bahwa pengalaman Logan selama beberapa tahun ini dalam menghadapi media cukup fasih. Selain ucapannya lancar dan juga terdengar bersahabat, dia bisa menyampaikan bahwa perusahaannya merupakan perusahaan yang sangat berbaik hati. Pihak perusahaan bisa memaafkan dan menoleransi karyawan yang telah mengkhianati
Para wartawan yang memang hobi ikut campur urusan orang lain terlihat tertarik dan mulai heboh. Awalnya mereka pikir semuanya akan berakhir ketika mendengar ucapan Logan dan juga senyuman tipis milik Yuna. Tidak akan ada kejadian gempar lainnya yang akan terjadi lagi. Tapi ternyata ada perubahan yang begitu signifikan sekali!Yuna mencoba membalas Logan di hadapan semua orang yang ada di sana!Seluruh lensa kamera mengarah ke wajah Logan yang berubah kaku dan menggelap. Sedangkan Yuna justru terlihat tenang dan datar tanpa ada ekspresi apa pun. Benar-benar perbedaan yang begitu jauh.“Bu Yuna, maksud dari ucapan Ibu tadi kalau bukan Ibu yang menjiplak karya Bu Valerie, tetapi dia yang mengambil karya Ibu?” tanya seseorang yang langsung melemparkan pertanyaan pada Yuna.Yuna hanya tertawa kecil dan menjawab, “Aku mau mengoreksi ucapanmu, kata menjiplak ini mengandung arti mencuri. Bisa dikatakan kalau dia melakukan tindakan peniruan yang sudah kelewatan. Meski menjiplak merupakan sesuat
Yuna melihat perempuan itu dengan sudut bibir yang tersenyum tipis sambil bertanya, “Kamu yakin? Kamu mau aku menjelaskan semuanya di sini?”Perempuan itu terlihat sangat tenang hingga membuat Valerie menjadi gusar. Apa yang akan Yuna lakukan? Apa yang sebenarnya ingin perempuan itu lakukan?! Tapi situasi saat ini mengharuskan Valerie untuk mundur.Dia menggigit bibir bagian dalamnya dan berkata, “Kamu jangan sembarangan bicara! Aku selalu melakukan setiap hal dengan benar! Aku nggak akan mengatakan bahwa diriku memiliki bakat yang besar di bidang ini, tetapi aku berani jamin bahwa aku orang yang sangat giat!”“Selama beberapa tahun di kantor, semua orang juga melihat sendiri seberapa banyak usaha dan pengorbanan aku. Bukan kamu yang bisa sembarangan menuduhku!”“Valerie ….” Logan yang ada di sampingnya menekan bahu perempuan itu kemudian menoleh ke arah Yuna. Dia berdeham melegakan tenggorokannya dan berkata,“Mohon maaf sekali, acara konferensi pers kali ini bertujuan untuk memberika
“Bu Yuna, Ibu benar-benar ada bukti? Atau ucapan tadi hanya mengada-ada saja? Kalau kejadian ini benar-benar akan dipersidangkan, apakah Ibu ada mempertimbangkan akibatnya?”Yuna hanya menatap seluruh wartawan yang ada di sekelilingnya dengan tenang dan datar. Ketenangan perempuan itu mampu membuat bisik-bisik dan juga keributan yang ada menjadi sunyi.Bibir merahnya bergerak dengan perlahan dan mengucapkan, “Silakan, dengan senang hati.”Sebenarnya Yuna sudah menebak bahwa dia tidak akan semudah itu meninggalkan tempat tersebut. Tetapi dia tidak menyangka ternyata Logan akan mencegatnya di tengah jalan. Bukannya lelaki itu pergi mengejar Valerie? Kenapa masih belum pergi?Wajah Logan tampak menggelap, kedua tangannya berada di saku celananya. Dia bersembunyi di balik tembok yang gelap dan tidak terkena cahaya matahari. Yuna menghentikan langkahnya sejenak, sesungguhnya dia tidak ingin bertemu dengan lelaki itu dan ingin segera pergi dari sana. Namun siapa sangka ternyata sudah ada ora
Logan nyaris tidak memercayai apa yang dia dengar barusan.“Apa yang kamu katakan?!”“Bukannya aku nggak mau kasih kamu kesempatan. Sampai saat ini pun, kamu masih mencoba menyalahkanku. Logan, apakah aku terlihat begitu bodoh?”Ujung bibir Yuna terangkat ke atas dan membentuk seulas senyum sinis. Suara perempuan itu terdengar sangat dingin hingga membuat hati Logan membeku.Mendadak dia merasa perempuan yang ada di hadapannya ini sangat asing. Bukan merupakan orang yang sama dengan yang dia kenal selama beberapa tahun ini. Yuna berubah menjadi begitu kejam dan tidak bisa disentuh serta sulit dikendalikan.“Yuna, apa maksudmu? Kamu nggak percaya denganku lagi?”“Karena aku terlalu percaya padamu makanya aku nyaris menjual diriku sendiri! Dan aku nyaris nggak menyadari hal itu!” kata Yuna yang tidak ingin berbicara panjang lebar lagi dengan lelaki itu.“Sampai sekarang, yang paling membuat aku merasa terima kasih padamu adalah aku nggak ada tanda tangan kontrak denganmu! Mulai hari ini,