Share

Bab 30

Penulis: Awan
Yuna melangkahkan kakinya lebar dan lurus ke arah tempat duduk tersebut. Valerie yang sudah tiba sedari tadi melirikkan matanya ke arah Logan dan melihat lelaki itu memberi tanda “OK” dengan jarinya. Setelah itu dia terlihat menghela napas lega.

Konferensi pers tersebut dimulai dengan Logan yang membuka pembicaraan langsung ke pokok permasalahannya.

“Aku percaya semua yang ada di sini sudah pasti telah mengetahui masalah perlombaan produk parfum baru yang terjadi kemarin malam. Ada kesalahpahaman yang terjadi di dalam sini. Konferensi pers kali ini juga bertujuan agar para teman-teman wartawan bisa mendapat penjelasan terhadap masalah yang begitu menarik perhatian semua orang.”

“Produk ‘First Love’ yang ada di perlombaan kemarin sangat menarik minat semua orang. Tetapi di waktu yang sama juga menimbulkan perselisihan dari kedua perusahaan yang menyangkut plagiarisme. Pihak yang terkait dari masalah ini sudah hadir di sini, sehingga aku tidak akan memperpanjang waktu. Silakan untuk kedu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Yuni Artati
pelit koin
goodnovel comment avatar
Eka Lestari
koinnya mahal thor, jagn terlalu dikit lah
goodnovel comment avatar
Rita Purnamasari
bab nya nanggung" banget yaa.. koin mahal thor ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 31

    Logan maju dan merebut mikrofon tersebut dan berkata, “Tentu saja nggak bisa dikatakan sebagai plagiarisme atau mencuri hasil karya orang lain. Bagaimanapun, Yuna tetap bagian dari perusahaan kami, selama beberapa tahun dia juga selalu membantu Bu Valerie.”“Sedikit banyak dia pasti akan ikut turun tangan. Aku nggak ingin mendengar kata ‘plagiarisme atau mencuri’ dalam menggambarkan kejadian kali ini. Aku hanya bisa menyampaikan kalau dalam dunia bisnis seperti kami ini, wajar kalau ada kejadian khilaf. Kami bisa memaklumi dan bersedia memberikan kesempatan sekali lagi untuk Yuna. Selain itu kami juga berharap dia bisa menciptakan karya yang lebih bagus lagi untuk VL.”Harus diakui bahwa pengalaman Logan selama beberapa tahun ini dalam menghadapi media cukup fasih. Selain ucapannya lancar dan juga terdengar bersahabat, dia bisa menyampaikan bahwa perusahaannya merupakan perusahaan yang sangat berbaik hati. Pihak perusahaan bisa memaafkan dan menoleransi karyawan yang telah mengkhianati

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 32

    Para wartawan yang memang hobi ikut campur urusan orang lain terlihat tertarik dan mulai heboh. Awalnya mereka pikir semuanya akan berakhir ketika mendengar ucapan Logan dan juga senyuman tipis milik Yuna. Tidak akan ada kejadian gempar lainnya yang akan terjadi lagi. Tapi ternyata ada perubahan yang begitu signifikan sekali!Yuna mencoba membalas Logan di hadapan semua orang yang ada di sana!Seluruh lensa kamera mengarah ke wajah Logan yang berubah kaku dan menggelap. Sedangkan Yuna justru terlihat tenang dan datar tanpa ada ekspresi apa pun. Benar-benar perbedaan yang begitu jauh.“Bu Yuna, maksud dari ucapan Ibu tadi kalau bukan Ibu yang menjiplak karya Bu Valerie, tetapi dia yang mengambil karya Ibu?” tanya seseorang yang langsung melemparkan pertanyaan pada Yuna.Yuna hanya tertawa kecil dan menjawab, “Aku mau mengoreksi ucapanmu, kata menjiplak ini mengandung arti mencuri. Bisa dikatakan kalau dia melakukan tindakan peniruan yang sudah kelewatan. Meski menjiplak merupakan sesuat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 33

    Yuna melihat perempuan itu dengan sudut bibir yang tersenyum tipis sambil bertanya, “Kamu yakin? Kamu mau aku menjelaskan semuanya di sini?”Perempuan itu terlihat sangat tenang hingga membuat Valerie menjadi gusar. Apa yang akan Yuna lakukan? Apa yang sebenarnya ingin perempuan itu lakukan?! Tapi situasi saat ini mengharuskan Valerie untuk mundur.Dia menggigit bibir bagian dalamnya dan berkata, “Kamu jangan sembarangan bicara! Aku selalu melakukan setiap hal dengan benar! Aku nggak akan mengatakan bahwa diriku memiliki bakat yang besar di bidang ini, tetapi aku berani jamin bahwa aku orang yang sangat giat!”“Selama beberapa tahun di kantor, semua orang juga melihat sendiri seberapa banyak usaha dan pengorbanan aku. Bukan kamu yang bisa sembarangan menuduhku!”“Valerie ….” Logan yang ada di sampingnya menekan bahu perempuan itu kemudian menoleh ke arah Yuna. Dia berdeham melegakan tenggorokannya dan berkata,“Mohon maaf sekali, acara konferensi pers kali ini bertujuan untuk memberika

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 34

    “Bu Yuna, Ibu benar-benar ada bukti? Atau ucapan tadi hanya mengada-ada saja? Kalau kejadian ini benar-benar akan dipersidangkan, apakah Ibu ada mempertimbangkan akibatnya?”Yuna hanya menatap seluruh wartawan yang ada di sekelilingnya dengan tenang dan datar. Ketenangan perempuan itu mampu membuat bisik-bisik dan juga keributan yang ada menjadi sunyi.Bibir merahnya bergerak dengan perlahan dan mengucapkan, “Silakan, dengan senang hati.”Sebenarnya Yuna sudah menebak bahwa dia tidak akan semudah itu meninggalkan tempat tersebut. Tetapi dia tidak menyangka ternyata Logan akan mencegatnya di tengah jalan. Bukannya lelaki itu pergi mengejar Valerie? Kenapa masih belum pergi?Wajah Logan tampak menggelap, kedua tangannya berada di saku celananya. Dia bersembunyi di balik tembok yang gelap dan tidak terkena cahaya matahari. Yuna menghentikan langkahnya sejenak, sesungguhnya dia tidak ingin bertemu dengan lelaki itu dan ingin segera pergi dari sana. Namun siapa sangka ternyata sudah ada ora

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 35

    Logan nyaris tidak memercayai apa yang dia dengar barusan.“Apa yang kamu katakan?!”“Bukannya aku nggak mau kasih kamu kesempatan. Sampai saat ini pun, kamu masih mencoba menyalahkanku. Logan, apakah aku terlihat begitu bodoh?”Ujung bibir Yuna terangkat ke atas dan membentuk seulas senyum sinis. Suara perempuan itu terdengar sangat dingin hingga membuat hati Logan membeku.Mendadak dia merasa perempuan yang ada di hadapannya ini sangat asing. Bukan merupakan orang yang sama dengan yang dia kenal selama beberapa tahun ini. Yuna berubah menjadi begitu kejam dan tidak bisa disentuh serta sulit dikendalikan.“Yuna, apa maksudmu? Kamu nggak percaya denganku lagi?”“Karena aku terlalu percaya padamu makanya aku nyaris menjual diriku sendiri! Dan aku nyaris nggak menyadari hal itu!” kata Yuna yang tidak ingin berbicara panjang lebar lagi dengan lelaki itu.“Sampai sekarang, yang paling membuat aku merasa terima kasih padamu adalah aku nggak ada tanda tangan kontrak denganmu! Mulai hari ini,

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 36

    Sekarang Logan sudah tidak peduli pada banyak hal. Sekarang sedang dalam situasi genting. Yang harus dia lakukan sekarang adalah menenangkan Yuna. Sedangkan Yuna hanya merasa lucu karena setelah sekian tahun dia berharap, sekarang akhirnya dia bisa mendengar kalimat ini dengan telinganya sendiri. Tetapi kenapa begitu menusuk sekali?Menikah? Mimpi saja!Yuna menyimpan senyumannya dan berkata, “Nggak perlu! Kamu nggak perlu begitu repot kalau mau membuktikannya.”Ekspresi perempuan itu membuat Logan berpikir dirinya telah berhasil meluluhkan Yuna. Dengan cepat lelaki itu berkata, “Iya! Seharusnya kita saling mempercayai. Kamu selalu membantuku ketika aku sedang mengalami kesulitan. Kali ini juga akan begitu, kan?”“Boleh dong!” ujar Yuna sambil mengangguk.“Sebenarnya aku ada satu cara yang bisa membuktikan bahwa kamu dan Valerie nggak ada apa-apa dan bisa mengembalikan situasi yang dihadapi oleh perusahaan.”“Cara apa?” tanya Logan dengan antusias.Tentu saja akan sangat baik jika ada

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 37

    Wajah Logan yang khawatir dan penuh perhatian berangsur-angsur menjadi datar. Dia menatap perempuan di hadapannya dengan sorot mata yang kian tajam, lalu berkata, “Kamu sedang mengancam aku?”“Aku hanya menginginkan apa yang seharusnya aku dapatkan.” Permintaan Yuna juga sangat sederhana.Dia tidak serakah, tapi dia tidak akan menyerahkan apa yang seharusnya menjadi miliknya kepada orang lain lagi.“Hehe ....”Logan menarik dasinya dengan kasar. Mungkin karena merasa sesak, dia pun membuka kancing kemejanya. Dia menatap Yuna sambil berkacak pinggang, lalu berkata, “Yang seharusnya kamu dapatkan? Apa yang seharusnya kamu dapatkan? Selama ini, makanan, pakaian, rumah, mana yang bukan pakai uangku? Bahkan aku yang bayar uang sewa rumahmu. Apa lagi yang seharusnya kamu dapatkan?”Yuna menatap wajah yang familiar tapi terasa asing di depannya itu. Tiba-tiba dia merasa sangat konyol.Pria itu bisa-bisanya memberikan argumen yang tidak masuk akal, masih merasa yang paling benar pula. Yuna ben

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 38

    Logan mengapit rokoknya di satu tangan, lalu dia memiringkan kepala dan menggaruk kulit kepalanya dengan jari kelingkingnya. Setelah itu dia berjalan perlahan ke arah Yuna dan berkata, “Tapi ....”“Aku sudah ngomong baik-baik sama kamu, aku juga sudah paparkan hubungan kepentingan dengan jelas. Tapi kamu tetap saja keras kepala, nggak mau menurut. Kalau begitu, aku nggak punya pilihan selain buat kamu tenang dulu. Kalau kamu sudah paham, kita baru bicarakan lagi.”Selesai berkata, Logan mengangkat dagunya. Setelah itu dia memberikan isyarat pada orang-orang itu, lalu berbalik dan pergi.Logan sama sekali tidak perlu turun tangan sendiri untuk mengurus masalah semudah ini.Saat dia baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba terdengar suara angin bertiup. Selain itu, samar-samar juga terdengar suara pukulan dan tendangan saling beradu.Logan spontan mengerutkan kening, lalu dia hendak berbalik untuk menyuruh mereka melakukannya dengan lebih tenang.Dua bodyguard melawan seorang perempuan.

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2319

    Selagi Rainie menggigit rotinya, dia mendengar suara ribut yang asalnya dari luar. Suara itu seperti roda yang bergulir, tetapi suaranya lebih besar lagi, bahkan sampai mencuri perhatian semua pekerja yang sedang makan di dalam. Beberapa di antara mereka yang lebih gesit sudah langsung berlari ke luar untuk melihat. Rainie sedikit lebih lambat sehingga dia agak terhalang oleh yang ada di depannya, tetapi dia dapat melihat ada benda seperti kotak yang berukuran sangat besar dibawa masuk.“Ada apa? Ada apa?” tanya mereka yang di belakang.“Kayaknya mereka membawa kotak besar, tapi aku nggak tahu apa isinya,” jawab yang di depan.“Apa lagi kalau bukan barang percobaannya!” jawab yang lain.Rainie bergidik ketika mendengar orang itu. Barang percobaan, lantas apakah berarti yang ada di dalam kotak besar itu Yuna? Dia ingin melihatnya lebih dekat, tetapi kotak itu sudah dibawa pergi. Tak lama petugas datang dan memberikan instruksi kepada mereka.“Semuanya bagi kelompok sesuai daftar nama in

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2318

    Kesunyian sebelum badai tiba ini membuat siapa pun yang berada di tengah keadaan itu terasa sesak. Begitu malam tiba, orang yang seharusnya datang mengantar makanan kali ini tidak datang. Semarah apa pun, biasanya Fred akan tetap meminta bawahannya untuk mengantar makanan karena dia ingin tubuh Yuna tetap fit agar bisa digunakan dalam eksperimennya. Yuna juga sebenarnya tidak begitu lapar. Dia bisa saja melewati malam ini tanpa makanan. Namun hal ini secara tidak langsung membuktikan bahwa memang terjadi sesuatu di luar sana.“Di mana makan malamku?” tanya Yuna seraya membuka pintu dan bertanya kepada orang yang berjaga di luar.“Malam ini nggak ada makanan. Bu Yuna silakan istirahat lebih awal,” jawabnya.“Kenapa?”Yuna bertanya, tetapi kali ini si penjaga pintu tidak lagi menjawabnya. Dia hanya mengatakan malam ini tidak ada makanan, dan setelah itu dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Melihat itu, Yuna tahu pertanyaannya hanya akan diabaikan, jad dia mengganti pertanyaannya, “Fred di

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2317

    Ross berdiri mengangkat kedua tangannya dan berkata, “Oke! Aku nggak bisa banyak membantu, tapi aku cuma mau bilang kalau semua ini bisa selesai selama kita menolong mamaku dan menghentikan Fred. Asal itu tercapai, aku nggak masalah kalian mau mendobrak kedutaan sekalipun!”Chermiko, yang sejak awal hanya diam saja tampaknya terpikir akan sesuatu. Di saat itu dia pun tiba-tiba berkata, “Ah, aku tahu!”Sontak, semua orang langsung diam dan menatapnya dengan rasa penasaran. Di situ Chermiko berdeham dan berkata, “Aku kurang lebih sudah tahu apa yang mereka rencanakan. Mereka pasti mau menjalankan R10!”“... kamu baru tahu?” tanya Brandon.Semua orang juga sudah tahu kalau apa yang akan Fred lakukan besok adalah menjalankan eksperimen yang selama ini dia nantikan. Memang selama ini hanya R10 yang menjadifokusnya. Dia juga sudah mengerahkan segenap sumber daya yang dia punya untuk melakukan penelitian itu. Meski tidak terbongkar secara terang-terangnan, semua yang hadir di sana pasti tahu.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2316

    “Sudah jelas!” seru Ross. “Anak buahku yang di kedutaan juga bilang sejak dua hari ke belakang memang ada yang nggak beres. Tapi aku juga nggak tahu persisnya apa!”Bahkan sebagai pangeran sendiri, informasi yang Ross dapatkan juga sangat terbatas. Brandon dan Edgar sama-sama tidak terlalu banyak berkomentar. Mereka hanya bertukar pandang satu sama lain tanpa mengutarakan pendapat.“Pak Edgar, gimana menurutmu?” tanya Shane.Kehadiran Edgar malam ini bersama yang lain mengartikan dia ingin menyelesaikan masalah ini bersama, bukan hanya sebagai pendengar saja. Maka itu, sekarang mereka tidak memandang tinggi rendah jabatannya. Siapa pun memiliki suara yang sama dan tujuan yang sama.“Aku mau dengar analisis kalian dulu,” kata Edgar.Brandon berkata, “Seperti yang sudah kita tahu pasti, besok mereka akan mulai beraksi. Di kedutaan sudah kelihatan tanda-tanda yang aneh. Rainie menentang kamu membawa resepnya langsung dan setelah ditolak berkali-kali, akhirnya dia setuju untuk ketemu besok

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2315

    Fred mengambil kembali ponsel Rainie, dan tiba-tiba dia menanyakan sesuatu. “Bukannya aku sudah minta kamu kasih tahu dia kalau anaknya sudah mati?”Pertanyaan itu sontak membuat keringat dingin bercucuran. Pertanyaan Fred tadi terkesan sederhana, tetapi di balik itu dia mempertanyakan mengapa Rainie tidak melakukan apa yang dia perintahkan. Shane tahu atau tidak, itu masalah sepele. Yang jadi masalah serius adalah fakta bahwa Rainie tidak mematuhi perintah.“Aku … aku khawatir kalau dia tahu anaknya sudah mati, dia bakal terpukul dan jadi terbangun dari hipnotisnya. Tentu saja bukan berarti hipnotisnya nggak bekerja, tapi aku cuma nggak mau terjadi hal yang nggak diinginkan di saat-saat kritis. Kalau eksperimennya sudah selesai, aku pasti bakal kasi tahu dia.”“Oh, begitu rupanya! Kamu nggak perlu tegang begitu. Aku cuma asal tanya saja. Aku nggak mau kamu merasa terbebani cuma gara-gara itu. Kalau kamu punya pemikiranmu sendiri, nggak masalah. Jalankan saja!”Namun itu bukan berarti

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2314

    “Iya, aku bisa dengar. Kalau begitu kamu datang lusa saja!”“Lusa?! Kenapa nggak besok? Bukannya kamu yang minta cepat-cepat?”“Iya, tapi nggak bisa besok. Kalau kamu mau datangnya besok, malam saja?”“Memangnya kalau pagi atau siang nggak bisa?”“Shane! Sebenarnya aku yang menuruti kamu atau kamu yang menuruti aku? Kamu masih mau aku tolong anak kamu atau nggak?!”“Ya … mau. Kamu jangan marah dulu. Oke, aku nurut apa katamu. Besok malam aku bawa resepnya, gimana … apa bisa?”Suasana hati Rainie jauh membaik setelah mendengar itu. Dia mengiyakan pertanyaan Shane dan langsung menutup telepon.“Hipnotis kamu itu kelihatannya nggak terlalu ampuh. Dia masih bisa membangkang,” tutur Fred. Menurut dia efek hipnotis Rainie terhadap Shane masih tidak sebaik Fred mengatur anak buahnya. Paling tidak anak buah Fred tidak ada yang berani melawan apa pun perintahnya, apalagi berbicara dengan nada seperti Shane tadi.Namun Rainie tidak sependapat dengan Fred. Dia menjelaskan, “Menurut Pak Fred, apak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2313

    “Nggak bisa. Resepnya terkunci sama password. Aku nggak bisa kirim dari HP. Aku sudah susah payah mencurinya, kamu pasti nggak jadi berantakan, ‘kan? Atau kamu takut aku ke sana?”“Bukan takut, tapi sekarang lagi ngga bisa. Aku lagi sibuk banget, nggak ada waktu untuk ketemuan. Memang kalau terkunci sama password nggak bisa dikirim? Tinggal di-hack saja, ‘kan? Masa begitu saja perlu aku ajari?”“Yang ini agak susah, lagian kalau aku gagal, takut file-nya malah rusak. File sepenting ini kurasa lebih baik dikasih langsung.”Kegigihannya membuat Rainie jadi curiga pada Shane, jangan-jangan ada sesuatu yang dia sembunyikan. Maka dia pun coba menggali itu, “Shane, kamu ngotot mau kasih resep itu langsung apa karena ada sesuatu yang mau kamu omongin secara pribadi?”“Iya,” jawab Shane dengan jujur meski sempat ragu sesaat. “Aku mau tahu kapan kamu bisa menolong anakku!”“.…”Seketika itu Rainie spontan melirik Fred dengan panik. Tetapi dia segera menenangkan dirinya dan melanjutkan pembicara

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2312

    “Bukan nggak berani, aku cuma takut kalau dia angkat teleponnya, nanti ketahuan sama yang lain,” kata Rainie.“Kalau cuma begitu saja nggak bisa, buat apa pakai dia lagi. Cepat telepon dia sekarang mumpung aku masih tertarik.”“.…”Intuisi Rainie mengatakan Fred tidak peduli dengan yang lain terkecuali R10. penelitian apa pun di luar itu baginya hanya bonus saja. Dulu Rainie sempat berpikir kalau dia berhasil menciptakan penelitian lain yang cukup sukses, Fred akan lebih memandang tinggi dirinya dan dianggap sebagai orang penting di dalam organisasi. Namun sejak kedatangannya kemari dan berinteraksi secara langsung dengan Fred, perlahan Rainie menyadari bahwa apa pun yang dia lakukan tidak ada artinya, karena di mata Fred tidak ada penelitian mana pun yang lebih penting dari R10.Persepsi setiap orang tentu berbeda. Bagi Rainie, dia justru tidak pernah peduli tentang R10. namun bagaimanapun yang berkuasa di sini adalah Fred, maka dialah yang berhak mengambil keputusan. Makanya meski Ra

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2311

    Fred mondar-mandir dengan perasaan panik, dan beberapa saat setelahnya dia bertanya, “Siapa lagi yang tahu tentang ini?”“Nggak ada. Seharusnya ngga ada lagi, karena aku sendiri juga baru kepikiran.”“Yuna nggak tahu?” Fred curiga, karena bagaimanapun Yuna-lah yang membuat semuanya dari nol dengan tangannya sendiri. Kalau ada kejanggalan, seharusnya dia yang paling tahu.“Itu … aku juga kurang tahu. Pak Fred tahu sendiri dari dulu aku nggak pernah akur sama dia. Dia juga nggak suka sama aku, jadi nggak mungkin dia kasih tahu ini. Antara dia juga nggak tahu, atau dia tahu, tapi nggak kasih tahu aku.“Oke,” jawab Fred.“Jadi besok ….”“Besok tetap berjalan sesuai rencana!”Betapa kagetnya Rainie melihat Fred masih tidak mau mengubah keputusannya meskipun dia sudah memperingatkannya. Sebenarnya apa? Apa yang membuat Fred begitu bersikeras?“Tapi, besok obatnya ….”“Obatnya nggak ada masalah. Sedikit pun nggak ada. Eksperimennya juga bakal tetap berjalan dengan lancar, paham?”“... iya.”R

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status