Share

Bab 35

Penulis: Awan
Logan nyaris tidak memercayai apa yang dia dengar barusan.

“Apa yang kamu katakan?!”

“Bukannya aku nggak mau kasih kamu kesempatan. Sampai saat ini pun, kamu masih mencoba menyalahkanku. Logan, apakah aku terlihat begitu bodoh?”

Ujung bibir Yuna terangkat ke atas dan membentuk seulas senyum sinis. Suara perempuan itu terdengar sangat dingin hingga membuat hati Logan membeku.

Mendadak dia merasa perempuan yang ada di hadapannya ini sangat asing. Bukan merupakan orang yang sama dengan yang dia kenal selama beberapa tahun ini. Yuna berubah menjadi begitu kejam dan tidak bisa disentuh serta sulit dikendalikan.

“Yuna, apa maksudmu? Kamu nggak percaya denganku lagi?”

“Karena aku terlalu percaya padamu makanya aku nyaris menjual diriku sendiri! Dan aku nyaris nggak menyadari hal itu!” kata Yuna yang tidak ingin berbicara panjang lebar lagi dengan lelaki itu.

“Sampai sekarang, yang paling membuat aku merasa terima kasih padamu adalah aku nggak ada tanda tangan kontrak denganmu! Mulai hari ini,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dhian 06
jujur aja kenapa.jangan bertele-tele
goodnovel comment avatar
Heni Setyati
terlalu bertele-tele
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 36

    Sekarang Logan sudah tidak peduli pada banyak hal. Sekarang sedang dalam situasi genting. Yang harus dia lakukan sekarang adalah menenangkan Yuna. Sedangkan Yuna hanya merasa lucu karena setelah sekian tahun dia berharap, sekarang akhirnya dia bisa mendengar kalimat ini dengan telinganya sendiri. Tetapi kenapa begitu menusuk sekali?Menikah? Mimpi saja!Yuna menyimpan senyumannya dan berkata, “Nggak perlu! Kamu nggak perlu begitu repot kalau mau membuktikannya.”Ekspresi perempuan itu membuat Logan berpikir dirinya telah berhasil meluluhkan Yuna. Dengan cepat lelaki itu berkata, “Iya! Seharusnya kita saling mempercayai. Kamu selalu membantuku ketika aku sedang mengalami kesulitan. Kali ini juga akan begitu, kan?”“Boleh dong!” ujar Yuna sambil mengangguk.“Sebenarnya aku ada satu cara yang bisa membuktikan bahwa kamu dan Valerie nggak ada apa-apa dan bisa mengembalikan situasi yang dihadapi oleh perusahaan.”“Cara apa?” tanya Logan dengan antusias.Tentu saja akan sangat baik jika ada

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 37

    Wajah Logan yang khawatir dan penuh perhatian berangsur-angsur menjadi datar. Dia menatap perempuan di hadapannya dengan sorot mata yang kian tajam, lalu berkata, “Kamu sedang mengancam aku?”“Aku hanya menginginkan apa yang seharusnya aku dapatkan.” Permintaan Yuna juga sangat sederhana.Dia tidak serakah, tapi dia tidak akan menyerahkan apa yang seharusnya menjadi miliknya kepada orang lain lagi.“Hehe ....”Logan menarik dasinya dengan kasar. Mungkin karena merasa sesak, dia pun membuka kancing kemejanya. Dia menatap Yuna sambil berkacak pinggang, lalu berkata, “Yang seharusnya kamu dapatkan? Apa yang seharusnya kamu dapatkan? Selama ini, makanan, pakaian, rumah, mana yang bukan pakai uangku? Bahkan aku yang bayar uang sewa rumahmu. Apa lagi yang seharusnya kamu dapatkan?”Yuna menatap wajah yang familiar tapi terasa asing di depannya itu. Tiba-tiba dia merasa sangat konyol.Pria itu bisa-bisanya memberikan argumen yang tidak masuk akal, masih merasa yang paling benar pula. Yuna ben

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 38

    Logan mengapit rokoknya di satu tangan, lalu dia memiringkan kepala dan menggaruk kulit kepalanya dengan jari kelingkingnya. Setelah itu dia berjalan perlahan ke arah Yuna dan berkata, “Tapi ....”“Aku sudah ngomong baik-baik sama kamu, aku juga sudah paparkan hubungan kepentingan dengan jelas. Tapi kamu tetap saja keras kepala, nggak mau menurut. Kalau begitu, aku nggak punya pilihan selain buat kamu tenang dulu. Kalau kamu sudah paham, kita baru bicarakan lagi.”Selesai berkata, Logan mengangkat dagunya. Setelah itu dia memberikan isyarat pada orang-orang itu, lalu berbalik dan pergi.Logan sama sekali tidak perlu turun tangan sendiri untuk mengurus masalah semudah ini.Saat dia baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba terdengar suara angin bertiup. Selain itu, samar-samar juga terdengar suara pukulan dan tendangan saling beradu.Logan spontan mengerutkan kening, lalu dia hendak berbalik untuk menyuruh mereka melakukannya dengan lebih tenang.Dua bodyguard melawan seorang perempuan.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 39

    “Kenapa kamu bisa ada di sini?”Yuna sangat senang bisa melihat pria itu saat ini.Brandon melirik Yuna, lalu dia mengecilkan AC di kursi belakang. Setelah itu, dia mengambil selendang dan memakaikannya pada Yuna sambil bertanya, “Kamu dalam masalah?”Kalau dihitung-hitung, Yuna seharusnya sudah keluar ke jalan ini sejak lama. Hampir saja, Brandon hendak turun dari mobil dan pergi untuk melihatnya sendiri.“Masalah kecil.” Yuna memberi isyarat dengan jari-jarinya, tanda masalah tidak besar. Namun, tangannya terasa sakit saat dia mengangkat tangannya. Dia pun tanpa sadar meringis.Brandon spontan mengerutkan kening saat mendengar Yuna meringis. Dia langsung menarik tangan Yuna dan bertanya, “Terluka?”Raut wajahnya dingin, suaranya bahkan lebih dingin. Setiap garis di wajahnya seolah tertulis kalau dia sangat kesal!Yuna segera menjelaskan, “Nggak. Hanya saja aku sudah lama nggak menggerakkan otot, jadi agak sakit.”Yuna takut Brandon tidak percaya, dia pun memiringkan tubuhnya dan berh

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 40

    Apa yang Brandon lakukan untuk Yuna selama beberapa hari ini adalah sesuatu yang tidak pernah juga tidak mungkin bisa Logan lakukan selama bertahun-tahun.“Karena ... kamu adalah istriku.”Brandon agak pemalu, tapi dia tidak melarikan diri. Selain itu, tanggapan Yuna merupakan dorongan besar bagi Brandon.Brandon tersenyum puas, lalu dia pun memperdalam ciumannya.***Sesampai Logan di rumah, pria itu masih terlihat kesal.Logan sama sekali tidak menyangka akan ada hari di mana dia diancam dengan pisau di lehernya. Terlebih lagi, orang itu adalah Yuna.Mengapa kemampuan bela diri Yuna bisa sebagus itu? Sejak kapan perempuan itu berlatih? Bagaimana dia bisa tidak tahu soal itu? Masih berapa banyak hal dari Yuna yang tidak dia ketahui?Krek! Kaki Logan menginjak pecahan kaca dan menimbulkan suara renyah.Di tengah kekacauan itu, Valerie sedang duduk di tengah ruang tamu dengan bantal di tangannya. Begitu melihat Logan datang, dia langsung mengangkat tangan dan melemparkan bantal itu ke a

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 41

    Kali ini Logan tidak hanya omong saja. Dia segera mengunggah surat pengacara di beranda website perusahaan. Dia berkata kalau dia akan menuntut Yuna dan meminta perempuan itu meminta maaf serta ganti rugi atas kerugian perusahaan.Logan tidak hanya mengunggahnya di beranda website, tapi di platform lain seperti Instagram dan lain-lain juga ada pernyataan dari VL. Kali ini tampaknya benar-benar serius.Pihak VL begitu bersikukuh, ditambah lagi pihak New Life sama sekali tidak memberi pernyataan apa pun. Arah seluruh opini publik menjadi semakin jelas.Meskipun kejadian pada konferensi pers hari itu membuat semua orang merasa bingung, sampai-sampai ada orang yang goyah dan percaya kalau Yuna tidak bersalah, mereka segera mengubah pendirian karena pernyataan dari pihak VL.Kalau tidak merasa bersalah, mengapa pihak New Life tidak mengatakan apa pun? Selain itu, mengapa Yuna tidak memberikan bukti yang menguntungkannya?Terlebih lagi, sikap Yuna terlalu tenang saat menghadapi kecaman pihak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 42

    Akan tetapi, selain New Life hanyalah anak perusahaan dari Uniasia, posisinya di perusahaan induk juga tidak menentu. Bahkan sampai saat ini, tidak seorang pun dari New Life memberikan pernyataan untuk membantu Yuna.Stella masih tidak bisa tenang. Ditambah lagi dengan desakan dari Logan yang terus-menerus, dia pun memutuskan untuk kembali ke perusahaan dulu dan membantu Yuna cari informasi dalam.Sementara itu, Yuna resmi mulai bekerja di New Life.Yuna dan pihak New Life sudah bernegosiasi sebelumnya, tapi mereka masih belum menandatangani kontrak. Mereka akhirnya membuat janji kemarin. Hari ini, pertama kalinya Yuna ke sana.Kalau kata Brandon, biasakan diri dengan lingkungan baru dulu baru resmi mulai bekerja.Di bawah ketegasan Yuna, akhirnya Brandon tidak terlalu banyak campur tangan dalam urusan ini. Pria itu membiarkan Frans mengatur segalanya. Meskipun demikian, Yuna tahu kalau kedatangannya tidak akan begitu tenang.Setelah melewati area kantor, Yuna langsung pergi ke kantor

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 43

    Samuel merasa kehilangan muka saat ditanya secara langsung seperti itu. Raut wajahnya pun menjadi muram. “Bu Edith, tolong jaga kata-katamu.”“Nggak ada yang salah dengan kata-kataku. Setiap kata yang aku ucapkan murni dari pikiranku. Aku nggak tahu dia punya bekingan apa. Tapi, aku nggak akan pernah membiarkan seorang plagiat masuk ke dalam timku.”Selesai berkata, Edith memutar badannya dan meninggalkan ruangan.“Edith, Edith, huh ....” Manajer HRD tidak berhasil menghentikan perempuan itu. Dia pun menghela napas dan berkata dengan canggung, “Pak Samuel, temperamen Edith memang seperti itu, kalau ngomong suka blak-blakan. Tapi dia berpendapat seperti itu juga demi perusahaan. Tolong jangan marah dengannya.”“Kalau aku marah sama dia, kamu pikir dia masih bisa duduk di posisi manajer Departemen Proyek begitu lama?”Samuel menggelengkan kepala, lalu menoleh ke arah Yuna, “Kamu juga, jangan masukkan dalam hati kata-katanya barusan. Kamu akan lebih kenal dia setelah akrab dengannya. Dia

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2319

    Selagi Rainie menggigit rotinya, dia mendengar suara ribut yang asalnya dari luar. Suara itu seperti roda yang bergulir, tetapi suaranya lebih besar lagi, bahkan sampai mencuri perhatian semua pekerja yang sedang makan di dalam. Beberapa di antara mereka yang lebih gesit sudah langsung berlari ke luar untuk melihat. Rainie sedikit lebih lambat sehingga dia agak terhalang oleh yang ada di depannya, tetapi dia dapat melihat ada benda seperti kotak yang berukuran sangat besar dibawa masuk.“Ada apa? Ada apa?” tanya mereka yang di belakang.“Kayaknya mereka membawa kotak besar, tapi aku nggak tahu apa isinya,” jawab yang di depan.“Apa lagi kalau bukan barang percobaannya!” jawab yang lain.Rainie bergidik ketika mendengar orang itu. Barang percobaan, lantas apakah berarti yang ada di dalam kotak besar itu Yuna? Dia ingin melihatnya lebih dekat, tetapi kotak itu sudah dibawa pergi. Tak lama petugas datang dan memberikan instruksi kepada mereka.“Semuanya bagi kelompok sesuai daftar nama in

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2318

    Kesunyian sebelum badai tiba ini membuat siapa pun yang berada di tengah keadaan itu terasa sesak. Begitu malam tiba, orang yang seharusnya datang mengantar makanan kali ini tidak datang. Semarah apa pun, biasanya Fred akan tetap meminta bawahannya untuk mengantar makanan karena dia ingin tubuh Yuna tetap fit agar bisa digunakan dalam eksperimennya. Yuna juga sebenarnya tidak begitu lapar. Dia bisa saja melewati malam ini tanpa makanan. Namun hal ini secara tidak langsung membuktikan bahwa memang terjadi sesuatu di luar sana.“Di mana makan malamku?” tanya Yuna seraya membuka pintu dan bertanya kepada orang yang berjaga di luar.“Malam ini nggak ada makanan. Bu Yuna silakan istirahat lebih awal,” jawabnya.“Kenapa?”Yuna bertanya, tetapi kali ini si penjaga pintu tidak lagi menjawabnya. Dia hanya mengatakan malam ini tidak ada makanan, dan setelah itu dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Melihat itu, Yuna tahu pertanyaannya hanya akan diabaikan, jad dia mengganti pertanyaannya, “Fred di

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2317

    Ross berdiri mengangkat kedua tangannya dan berkata, “Oke! Aku nggak bisa banyak membantu, tapi aku cuma mau bilang kalau semua ini bisa selesai selama kita menolong mamaku dan menghentikan Fred. Asal itu tercapai, aku nggak masalah kalian mau mendobrak kedutaan sekalipun!”Chermiko, yang sejak awal hanya diam saja tampaknya terpikir akan sesuatu. Di saat itu dia pun tiba-tiba berkata, “Ah, aku tahu!”Sontak, semua orang langsung diam dan menatapnya dengan rasa penasaran. Di situ Chermiko berdeham dan berkata, “Aku kurang lebih sudah tahu apa yang mereka rencanakan. Mereka pasti mau menjalankan R10!”“... kamu baru tahu?” tanya Brandon.Semua orang juga sudah tahu kalau apa yang akan Fred lakukan besok adalah menjalankan eksperimen yang selama ini dia nantikan. Memang selama ini hanya R10 yang menjadifokusnya. Dia juga sudah mengerahkan segenap sumber daya yang dia punya untuk melakukan penelitian itu. Meski tidak terbongkar secara terang-terangnan, semua yang hadir di sana pasti tahu.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2316

    “Sudah jelas!” seru Ross. “Anak buahku yang di kedutaan juga bilang sejak dua hari ke belakang memang ada yang nggak beres. Tapi aku juga nggak tahu persisnya apa!”Bahkan sebagai pangeran sendiri, informasi yang Ross dapatkan juga sangat terbatas. Brandon dan Edgar sama-sama tidak terlalu banyak berkomentar. Mereka hanya bertukar pandang satu sama lain tanpa mengutarakan pendapat.“Pak Edgar, gimana menurutmu?” tanya Shane.Kehadiran Edgar malam ini bersama yang lain mengartikan dia ingin menyelesaikan masalah ini bersama, bukan hanya sebagai pendengar saja. Maka itu, sekarang mereka tidak memandang tinggi rendah jabatannya. Siapa pun memiliki suara yang sama dan tujuan yang sama.“Aku mau dengar analisis kalian dulu,” kata Edgar.Brandon berkata, “Seperti yang sudah kita tahu pasti, besok mereka akan mulai beraksi. Di kedutaan sudah kelihatan tanda-tanda yang aneh. Rainie menentang kamu membawa resepnya langsung dan setelah ditolak berkali-kali, akhirnya dia setuju untuk ketemu besok

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2315

    Fred mengambil kembali ponsel Rainie, dan tiba-tiba dia menanyakan sesuatu. “Bukannya aku sudah minta kamu kasih tahu dia kalau anaknya sudah mati?”Pertanyaan itu sontak membuat keringat dingin bercucuran. Pertanyaan Fred tadi terkesan sederhana, tetapi di balik itu dia mempertanyakan mengapa Rainie tidak melakukan apa yang dia perintahkan. Shane tahu atau tidak, itu masalah sepele. Yang jadi masalah serius adalah fakta bahwa Rainie tidak mematuhi perintah.“Aku … aku khawatir kalau dia tahu anaknya sudah mati, dia bakal terpukul dan jadi terbangun dari hipnotisnya. Tentu saja bukan berarti hipnotisnya nggak bekerja, tapi aku cuma nggak mau terjadi hal yang nggak diinginkan di saat-saat kritis. Kalau eksperimennya sudah selesai, aku pasti bakal kasi tahu dia.”“Oh, begitu rupanya! Kamu nggak perlu tegang begitu. Aku cuma asal tanya saja. Aku nggak mau kamu merasa terbebani cuma gara-gara itu. Kalau kamu punya pemikiranmu sendiri, nggak masalah. Jalankan saja!”Namun itu bukan berarti

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2314

    “Iya, aku bisa dengar. Kalau begitu kamu datang lusa saja!”“Lusa?! Kenapa nggak besok? Bukannya kamu yang minta cepat-cepat?”“Iya, tapi nggak bisa besok. Kalau kamu mau datangnya besok, malam saja?”“Memangnya kalau pagi atau siang nggak bisa?”“Shane! Sebenarnya aku yang menuruti kamu atau kamu yang menuruti aku? Kamu masih mau aku tolong anak kamu atau nggak?!”“Ya … mau. Kamu jangan marah dulu. Oke, aku nurut apa katamu. Besok malam aku bawa resepnya, gimana … apa bisa?”Suasana hati Rainie jauh membaik setelah mendengar itu. Dia mengiyakan pertanyaan Shane dan langsung menutup telepon.“Hipnotis kamu itu kelihatannya nggak terlalu ampuh. Dia masih bisa membangkang,” tutur Fred. Menurut dia efek hipnotis Rainie terhadap Shane masih tidak sebaik Fred mengatur anak buahnya. Paling tidak anak buah Fred tidak ada yang berani melawan apa pun perintahnya, apalagi berbicara dengan nada seperti Shane tadi.Namun Rainie tidak sependapat dengan Fred. Dia menjelaskan, “Menurut Pak Fred, apak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2313

    “Nggak bisa. Resepnya terkunci sama password. Aku nggak bisa kirim dari HP. Aku sudah susah payah mencurinya, kamu pasti nggak jadi berantakan, ‘kan? Atau kamu takut aku ke sana?”“Bukan takut, tapi sekarang lagi ngga bisa. Aku lagi sibuk banget, nggak ada waktu untuk ketemuan. Memang kalau terkunci sama password nggak bisa dikirim? Tinggal di-hack saja, ‘kan? Masa begitu saja perlu aku ajari?”“Yang ini agak susah, lagian kalau aku gagal, takut file-nya malah rusak. File sepenting ini kurasa lebih baik dikasih langsung.”Kegigihannya membuat Rainie jadi curiga pada Shane, jangan-jangan ada sesuatu yang dia sembunyikan. Maka dia pun coba menggali itu, “Shane, kamu ngotot mau kasih resep itu langsung apa karena ada sesuatu yang mau kamu omongin secara pribadi?”“Iya,” jawab Shane dengan jujur meski sempat ragu sesaat. “Aku mau tahu kapan kamu bisa menolong anakku!”“.…”Seketika itu Rainie spontan melirik Fred dengan panik. Tetapi dia segera menenangkan dirinya dan melanjutkan pembicara

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2312

    “Bukan nggak berani, aku cuma takut kalau dia angkat teleponnya, nanti ketahuan sama yang lain,” kata Rainie.“Kalau cuma begitu saja nggak bisa, buat apa pakai dia lagi. Cepat telepon dia sekarang mumpung aku masih tertarik.”“.…”Intuisi Rainie mengatakan Fred tidak peduli dengan yang lain terkecuali R10. penelitian apa pun di luar itu baginya hanya bonus saja. Dulu Rainie sempat berpikir kalau dia berhasil menciptakan penelitian lain yang cukup sukses, Fred akan lebih memandang tinggi dirinya dan dianggap sebagai orang penting di dalam organisasi. Namun sejak kedatangannya kemari dan berinteraksi secara langsung dengan Fred, perlahan Rainie menyadari bahwa apa pun yang dia lakukan tidak ada artinya, karena di mata Fred tidak ada penelitian mana pun yang lebih penting dari R10.Persepsi setiap orang tentu berbeda. Bagi Rainie, dia justru tidak pernah peduli tentang R10. namun bagaimanapun yang berkuasa di sini adalah Fred, maka dialah yang berhak mengambil keputusan. Makanya meski Ra

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2311

    Fred mondar-mandir dengan perasaan panik, dan beberapa saat setelahnya dia bertanya, “Siapa lagi yang tahu tentang ini?”“Nggak ada. Seharusnya ngga ada lagi, karena aku sendiri juga baru kepikiran.”“Yuna nggak tahu?” Fred curiga, karena bagaimanapun Yuna-lah yang membuat semuanya dari nol dengan tangannya sendiri. Kalau ada kejanggalan, seharusnya dia yang paling tahu.“Itu … aku juga kurang tahu. Pak Fred tahu sendiri dari dulu aku nggak pernah akur sama dia. Dia juga nggak suka sama aku, jadi nggak mungkin dia kasih tahu ini. Antara dia juga nggak tahu, atau dia tahu, tapi nggak kasih tahu aku.“Oke,” jawab Fred.“Jadi besok ….”“Besok tetap berjalan sesuai rencana!”Betapa kagetnya Rainie melihat Fred masih tidak mau mengubah keputusannya meskipun dia sudah memperingatkannya. Sebenarnya apa? Apa yang membuat Fred begitu bersikeras?“Tapi, besok obatnya ….”“Obatnya nggak ada masalah. Sedikit pun nggak ada. Eksperimennya juga bakal tetap berjalan dengan lancar, paham?”“... iya.”R

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status