Kali ini Logan tidak hanya omong saja. Dia segera mengunggah surat pengacara di beranda website perusahaan. Dia berkata kalau dia akan menuntut Yuna dan meminta perempuan itu meminta maaf serta ganti rugi atas kerugian perusahaan.Logan tidak hanya mengunggahnya di beranda website, tapi di platform lain seperti Instagram dan lain-lain juga ada pernyataan dari VL. Kali ini tampaknya benar-benar serius.Pihak VL begitu bersikukuh, ditambah lagi pihak New Life sama sekali tidak memberi pernyataan apa pun. Arah seluruh opini publik menjadi semakin jelas.Meskipun kejadian pada konferensi pers hari itu membuat semua orang merasa bingung, sampai-sampai ada orang yang goyah dan percaya kalau Yuna tidak bersalah, mereka segera mengubah pendirian karena pernyataan dari pihak VL.Kalau tidak merasa bersalah, mengapa pihak New Life tidak mengatakan apa pun? Selain itu, mengapa Yuna tidak memberikan bukti yang menguntungkannya?Terlebih lagi, sikap Yuna terlalu tenang saat menghadapi kecaman pihak
Akan tetapi, selain New Life hanyalah anak perusahaan dari Uniasia, posisinya di perusahaan induk juga tidak menentu. Bahkan sampai saat ini, tidak seorang pun dari New Life memberikan pernyataan untuk membantu Yuna.Stella masih tidak bisa tenang. Ditambah lagi dengan desakan dari Logan yang terus-menerus, dia pun memutuskan untuk kembali ke perusahaan dulu dan membantu Yuna cari informasi dalam.Sementara itu, Yuna resmi mulai bekerja di New Life.Yuna dan pihak New Life sudah bernegosiasi sebelumnya, tapi mereka masih belum menandatangani kontrak. Mereka akhirnya membuat janji kemarin. Hari ini, pertama kalinya Yuna ke sana.Kalau kata Brandon, biasakan diri dengan lingkungan baru dulu baru resmi mulai bekerja.Di bawah ketegasan Yuna, akhirnya Brandon tidak terlalu banyak campur tangan dalam urusan ini. Pria itu membiarkan Frans mengatur segalanya. Meskipun demikian, Yuna tahu kalau kedatangannya tidak akan begitu tenang.Setelah melewati area kantor, Yuna langsung pergi ke kantor
Samuel merasa kehilangan muka saat ditanya secara langsung seperti itu. Raut wajahnya pun menjadi muram. “Bu Edith, tolong jaga kata-katamu.”“Nggak ada yang salah dengan kata-kataku. Setiap kata yang aku ucapkan murni dari pikiranku. Aku nggak tahu dia punya bekingan apa. Tapi, aku nggak akan pernah membiarkan seorang plagiat masuk ke dalam timku.”Selesai berkata, Edith memutar badannya dan meninggalkan ruangan.“Edith, Edith, huh ....” Manajer HRD tidak berhasil menghentikan perempuan itu. Dia pun menghela napas dan berkata dengan canggung, “Pak Samuel, temperamen Edith memang seperti itu, kalau ngomong suka blak-blakan. Tapi dia berpendapat seperti itu juga demi perusahaan. Tolong jangan marah dengannya.”“Kalau aku marah sama dia, kamu pikir dia masih bisa duduk di posisi manajer Departemen Proyek begitu lama?”Samuel menggelengkan kepala, lalu menoleh ke arah Yuna, “Kamu juga, jangan masukkan dalam hati kata-katanya barusan. Kamu akan lebih kenal dia setelah akrab dengannya. Dia
“Pak Logan, Stella sudah datang.” Sekretaris itu membuka pintu, lalu menjulurkan kepalanya ke dalam dan melapor pada Logan.Logan mengangguk pelan, “Suruh dia masuk.”Stella tersenyum dengan kikuk, lalu dia menyimpan kembali ponselnya. Biarkan saja, lebih baik dia periksa dulu kebenarannya baru memberi tahu Yuna.“Pak Logan,” sapa Stella dengan kaku. Setelah itu, dia berdiri diam di samping, menunggu pria itu berbicara.Sejujurnya, Stella tidak terlalu menyukai Logan.Stella kerja dengan Yuna lebih lama. Sebagian besar waktunya dihabiskan bersama Yuna di dalam laboratorium.Stella merasa dirinya adalah seorang pekerja keras. Di sekolah, dia adalah orang yang paling giat. Akan tetapi, setelah mengikuti Yuna, dia baru menyadari manusia bisa bekerja sampai lupa tidur dan makan.Beberapa kali dia tidak tahan dan akhirnya tertidur di laboratorium. Ketika bangun, dia melihat Yuna masih memasukkan data, masih menganalisis penelitian. Kerja keras perempuan itu benar-benar membuat orang salut p
“Yuni nggak ikut aturan perusahaan, bahkan berkolusi dengan perusahaan lain dan mengkhianati VL. Dia sudah dikeluarkan dari perusahaan,” ujar Logan sambil melemparkan sebuah amplop kepada Stella. “Kamu sudah bekerja lama di VL. Perusahaan tahu bagaimana kinerjamu. Kerja baik-baik, masa depanmu pasti cerah.”Stella menundukkan kepala dan melihat amplop yang diberikan Logan itu, isinya terlihat cukup tebal.“Buka dan lihat saja.” Logan menunjuk amplop itu dengan dagunya, lalu tersenyum dengan bangga.Sebenarnya, Stella tidak perlu membukanya lagi. Karena amplop itu sudah sedikit terbuka ketika Logan melemparkannya ke atas meja, memperlihatkan uang kertas berwarna merah muda di dalamnya. Kalau dilihat dari ketebalannya, jumlahnya pasti tidak sedikit.“Pak Logan ingin suap aku?” tanya Stella sambil mengangkat alis tanpa mengambil amplop itu.“Kamu ngomong apa, sih!” Logan spontan menampar bibirnya, lalu dia menggelengkan kepala dan berkata, “Ini bonus dari perusahaan. Selama kamu kerja den
Namun, ancaman Logan tidak berhasil. Stella berhenti, lalu memutar badannya dengan perlahan. Setelah itu, dia menatap wajah panik Logan sambil tersenyum, “Silakan saja, Pak Logan. Tapi mulai hari ini, aku datang kerja atau nggak, datang kerja jam berapa, semua tergantung suasana hatiku. Kalau soal nggak datang kerja, bolos kerja, datang terlambat pulang lebih awal, terserah Pak Logan!”Selesai berkata, Stella membuka pintu dan langsung keluar.“Biarkan dia pergi begitu saja?!”Valerie menatap pintu ruangan yang tidak ada siapa-siapa lagi di sana dengan tak percaya. Kemudian, dia menoleh dan menatap Logan, “Dia pasti akan ngomong sembarangan di depan wartawan begitu keluar dari sini. Bagaimana kamu bisa biarkan dia pergi begitu saja?”“Memangnya aku bisa apa?!” Logan yang tampak marah berkata dengan ketus, “Kita lagi di perusahaan. Ada begitu banyak orang di luar lihat dia masuk ke ruanganku. Memangnya aku bisa kurung dia di sini?!”“Kalau begitu apa yang harus kita lakukan sekarang?” t
“Bagus sekali! Lingkungan baru, rekan kerja baru, sama seperti nama perusahaannya, New Life.”Yuna tidak mengungkit satu hal pun mengenai kesulitan yang harus dihadapinya di perusahaan baru ini.Mana mungkin semuanya akan berjalan dengan lancar dan mulus, di mana pun juga, pasti akan ada hal yang cocok dan juga kurang cocok. Bagaimanapun, yang dikatakan Edith ada benarnya, dia tidak memiliki reputasi maupun kekayaan, bahkan masih memikul beban gugatan pengadilan di pundaknya. Kalau kebanyakan perusahaan tidak menginginkannya, maka ini adalah suatu hal yang wajar.Dirinya memang mengandalkan orang lain untuk bisa masuk ke perusahaan ini. Namun karena hal ini jugalah, yang membuatnya semakin ingin membuktikan kemampuannya sendiri, agar orang-orang yang menganggap remeh dirinya bisa menutup mulut mereka.“Baguslah kalau begitu,” ucap pria itu, lalu menundukkan kepalanya dan mengecup pipi Yuna dengan lembut.Sebenarnya, mana mungkin pria itu tidak tahu apa yang telah terjadi di perusahaan.
“….” Yuna sama sekali tidak menyangka, pria itu begitu gigih mencarinya, hanya karena masalah rumah.Yang lucunya adalah, masa sekarang pria itu baru menyadari bahwa dia sudah tidak lagi tinggal di sana? Itu berarti selama beberapa hari ini Logan sama sekali tidak mencari dirinya atau pergi ke tempatnya.Yuna melirik ke arah Brandon sekilas, lalu mengambil ponselnya sambil berkata dengan pelan dan santai. “Aku sudah nggak menyewa rumah itu lagi, tentu saja aku harus mengembalikannya. Hal seperti berhenti menyewa rumah ini tentu saja harus dibicarakan dengan pemilik rumah, kenapa malah harus dilaporkan dengan Pak Logan?” jawab perempuan itu sambil tersenyum mengejek.“Kamu jangan lupa, akulah yang membayar uang sewa rumah itu, kamu ….” Sebenarnya Logan masih ingin mengeluarkan rasa tidak puasnya, namun pria itu kembali menelan semua amarahnya. Dia menarik napas dalam-dalam dan kembali bertanya, “Kalau begitu kamu sekarang pindah ke mana? Apa New Life juga memberikan tempat tinggal untuk