Share

Bab 38

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Logan mengapit rokoknya di satu tangan, lalu dia memiringkan kepala dan menggaruk kulit kepalanya dengan jari kelingkingnya. Setelah itu dia berjalan perlahan ke arah Yuna dan berkata, “Tapi ....”

“Aku sudah ngomong baik-baik sama kamu, aku juga sudah paparkan hubungan kepentingan dengan jelas. Tapi kamu tetap saja keras kepala, nggak mau menurut. Kalau begitu, aku nggak punya pilihan selain buat kamu tenang dulu. Kalau kamu sudah paham, kita baru bicarakan lagi.”

Selesai berkata, Logan mengangkat dagunya. Setelah itu dia memberikan isyarat pada orang-orang itu, lalu berbalik dan pergi.

Logan sama sekali tidak perlu turun tangan sendiri untuk mengurus masalah semudah ini.

Saat dia baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba terdengar suara angin bertiup. Selain itu, samar-samar juga terdengar suara pukulan dan tendangan saling beradu.

Logan spontan mengerutkan kening, lalu dia hendak berbalik untuk menyuruh mereka melakukannya dengan lebih tenang.

Dua bodyguard melawan seorang perempuan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
marlaina marliana
Wiiihhhhh kereeeen.... yuna padahal aku sudah takut kalo yuna di aniyaya
goodnovel comment avatar
Mahreta Ita
aku suka kamu mmg hrs kuat yuna
goodnovel comment avatar
Valen Chio
keren yuna
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 39

    “Kenapa kamu bisa ada di sini?”Yuna sangat senang bisa melihat pria itu saat ini.Brandon melirik Yuna, lalu dia mengecilkan AC di kursi belakang. Setelah itu, dia mengambil selendang dan memakaikannya pada Yuna sambil bertanya, “Kamu dalam masalah?”Kalau dihitung-hitung, Yuna seharusnya sudah keluar ke jalan ini sejak lama. Hampir saja, Brandon hendak turun dari mobil dan pergi untuk melihatnya sendiri.“Masalah kecil.” Yuna memberi isyarat dengan jari-jarinya, tanda masalah tidak besar. Namun, tangannya terasa sakit saat dia mengangkat tangannya. Dia pun tanpa sadar meringis.Brandon spontan mengerutkan kening saat mendengar Yuna meringis. Dia langsung menarik tangan Yuna dan bertanya, “Terluka?”Raut wajahnya dingin, suaranya bahkan lebih dingin. Setiap garis di wajahnya seolah tertulis kalau dia sangat kesal!Yuna segera menjelaskan, “Nggak. Hanya saja aku sudah lama nggak menggerakkan otot, jadi agak sakit.”Yuna takut Brandon tidak percaya, dia pun memiringkan tubuhnya dan berh

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 40

    Apa yang Brandon lakukan untuk Yuna selama beberapa hari ini adalah sesuatu yang tidak pernah juga tidak mungkin bisa Logan lakukan selama bertahun-tahun.“Karena ... kamu adalah istriku.”Brandon agak pemalu, tapi dia tidak melarikan diri. Selain itu, tanggapan Yuna merupakan dorongan besar bagi Brandon.Brandon tersenyum puas, lalu dia pun memperdalam ciumannya.***Sesampai Logan di rumah, pria itu masih terlihat kesal.Logan sama sekali tidak menyangka akan ada hari di mana dia diancam dengan pisau di lehernya. Terlebih lagi, orang itu adalah Yuna.Mengapa kemampuan bela diri Yuna bisa sebagus itu? Sejak kapan perempuan itu berlatih? Bagaimana dia bisa tidak tahu soal itu? Masih berapa banyak hal dari Yuna yang tidak dia ketahui?Krek! Kaki Logan menginjak pecahan kaca dan menimbulkan suara renyah.Di tengah kekacauan itu, Valerie sedang duduk di tengah ruang tamu dengan bantal di tangannya. Begitu melihat Logan datang, dia langsung mengangkat tangan dan melemparkan bantal itu ke a

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 41

    Kali ini Logan tidak hanya omong saja. Dia segera mengunggah surat pengacara di beranda website perusahaan. Dia berkata kalau dia akan menuntut Yuna dan meminta perempuan itu meminta maaf serta ganti rugi atas kerugian perusahaan.Logan tidak hanya mengunggahnya di beranda website, tapi di platform lain seperti Instagram dan lain-lain juga ada pernyataan dari VL. Kali ini tampaknya benar-benar serius.Pihak VL begitu bersikukuh, ditambah lagi pihak New Life sama sekali tidak memberi pernyataan apa pun. Arah seluruh opini publik menjadi semakin jelas.Meskipun kejadian pada konferensi pers hari itu membuat semua orang merasa bingung, sampai-sampai ada orang yang goyah dan percaya kalau Yuna tidak bersalah, mereka segera mengubah pendirian karena pernyataan dari pihak VL.Kalau tidak merasa bersalah, mengapa pihak New Life tidak mengatakan apa pun? Selain itu, mengapa Yuna tidak memberikan bukti yang menguntungkannya?Terlebih lagi, sikap Yuna terlalu tenang saat menghadapi kecaman pihak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 42

    Akan tetapi, selain New Life hanyalah anak perusahaan dari Uniasia, posisinya di perusahaan induk juga tidak menentu. Bahkan sampai saat ini, tidak seorang pun dari New Life memberikan pernyataan untuk membantu Yuna.Stella masih tidak bisa tenang. Ditambah lagi dengan desakan dari Logan yang terus-menerus, dia pun memutuskan untuk kembali ke perusahaan dulu dan membantu Yuna cari informasi dalam.Sementara itu, Yuna resmi mulai bekerja di New Life.Yuna dan pihak New Life sudah bernegosiasi sebelumnya, tapi mereka masih belum menandatangani kontrak. Mereka akhirnya membuat janji kemarin. Hari ini, pertama kalinya Yuna ke sana.Kalau kata Brandon, biasakan diri dengan lingkungan baru dulu baru resmi mulai bekerja.Di bawah ketegasan Yuna, akhirnya Brandon tidak terlalu banyak campur tangan dalam urusan ini. Pria itu membiarkan Frans mengatur segalanya. Meskipun demikian, Yuna tahu kalau kedatangannya tidak akan begitu tenang.Setelah melewati area kantor, Yuna langsung pergi ke kantor

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 43

    Samuel merasa kehilangan muka saat ditanya secara langsung seperti itu. Raut wajahnya pun menjadi muram. “Bu Edith, tolong jaga kata-katamu.”“Nggak ada yang salah dengan kata-kataku. Setiap kata yang aku ucapkan murni dari pikiranku. Aku nggak tahu dia punya bekingan apa. Tapi, aku nggak akan pernah membiarkan seorang plagiat masuk ke dalam timku.”Selesai berkata, Edith memutar badannya dan meninggalkan ruangan.“Edith, Edith, huh ....” Manajer HRD tidak berhasil menghentikan perempuan itu. Dia pun menghela napas dan berkata dengan canggung, “Pak Samuel, temperamen Edith memang seperti itu, kalau ngomong suka blak-blakan. Tapi dia berpendapat seperti itu juga demi perusahaan. Tolong jangan marah dengannya.”“Kalau aku marah sama dia, kamu pikir dia masih bisa duduk di posisi manajer Departemen Proyek begitu lama?”Samuel menggelengkan kepala, lalu menoleh ke arah Yuna, “Kamu juga, jangan masukkan dalam hati kata-katanya barusan. Kamu akan lebih kenal dia setelah akrab dengannya. Dia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 44

    “Pak Logan, Stella sudah datang.” Sekretaris itu membuka pintu, lalu menjulurkan kepalanya ke dalam dan melapor pada Logan.Logan mengangguk pelan, “Suruh dia masuk.”Stella tersenyum dengan kikuk, lalu dia menyimpan kembali ponselnya. Biarkan saja, lebih baik dia periksa dulu kebenarannya baru memberi tahu Yuna.“Pak Logan,” sapa Stella dengan kaku. Setelah itu, dia berdiri diam di samping, menunggu pria itu berbicara.Sejujurnya, Stella tidak terlalu menyukai Logan.Stella kerja dengan Yuna lebih lama. Sebagian besar waktunya dihabiskan bersama Yuna di dalam laboratorium.Stella merasa dirinya adalah seorang pekerja keras. Di sekolah, dia adalah orang yang paling giat. Akan tetapi, setelah mengikuti Yuna, dia baru menyadari manusia bisa bekerja sampai lupa tidur dan makan.Beberapa kali dia tidak tahan dan akhirnya tertidur di laboratorium. Ketika bangun, dia melihat Yuna masih memasukkan data, masih menganalisis penelitian. Kerja keras perempuan itu benar-benar membuat orang salut p

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 45

    “Yuni nggak ikut aturan perusahaan, bahkan berkolusi dengan perusahaan lain dan mengkhianati VL. Dia sudah dikeluarkan dari perusahaan,” ujar Logan sambil melemparkan sebuah amplop kepada Stella. “Kamu sudah bekerja lama di VL. Perusahaan tahu bagaimana kinerjamu. Kerja baik-baik, masa depanmu pasti cerah.”Stella menundukkan kepala dan melihat amplop yang diberikan Logan itu, isinya terlihat cukup tebal.“Buka dan lihat saja.” Logan menunjuk amplop itu dengan dagunya, lalu tersenyum dengan bangga.Sebenarnya, Stella tidak perlu membukanya lagi. Karena amplop itu sudah sedikit terbuka ketika Logan melemparkannya ke atas meja, memperlihatkan uang kertas berwarna merah muda di dalamnya. Kalau dilihat dari ketebalannya, jumlahnya pasti tidak sedikit.“Pak Logan ingin suap aku?” tanya Stella sambil mengangkat alis tanpa mengambil amplop itu.“Kamu ngomong apa, sih!” Logan spontan menampar bibirnya, lalu dia menggelengkan kepala dan berkata, “Ini bonus dari perusahaan. Selama kamu kerja den

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 46

    Namun, ancaman Logan tidak berhasil. Stella berhenti, lalu memutar badannya dengan perlahan. Setelah itu, dia menatap wajah panik Logan sambil tersenyum, “Silakan saja, Pak Logan. Tapi mulai hari ini, aku datang kerja atau nggak, datang kerja jam berapa, semua tergantung suasana hatiku. Kalau soal nggak datang kerja, bolos kerja, datang terlambat pulang lebih awal, terserah Pak Logan!”Selesai berkata, Stella membuka pintu dan langsung keluar.“Biarkan dia pergi begitu saja?!”Valerie menatap pintu ruangan yang tidak ada siapa-siapa lagi di sana dengan tak percaya. Kemudian, dia menoleh dan menatap Logan, “Dia pasti akan ngomong sembarangan di depan wartawan begitu keluar dari sini. Bagaimana kamu bisa biarkan dia pergi begitu saja?”“Memangnya aku bisa apa?!” Logan yang tampak marah berkata dengan ketus, “Kita lagi di perusahaan. Ada begitu banyak orang di luar lihat dia masuk ke ruanganku. Memangnya aku bisa kurung dia di sini?!”“Kalau begitu apa yang harus kita lakukan sekarang?” t

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2183

    Kemampuan medis Yuna tak diragukan membuat Fred kagum kepadanya, tetapi Yuna punya perang yang lebih penting dari itu. Lagi pula sifat Yuna yang sangat keras membuatnya tidak mungkin dijadikan kawan oleh Fred. Dibiarkan hidup juga tidak ada gunanya.“Bagus … bagus sekali!”Setelah memahami apa yang sesungguhnya terjadi, Fred menarik napas panjang dan mengatur kembali emosinya. Dia mengucapkan kata “bagus” berulang kali, dan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga baginya. Selama ini selalu dia yang mengerjai orang lain. Tak pernah sekali pun Fred berpikir dirinya tertipu oleh sebuah trik murahan. Bukan berarti Fred bodoh karena tidak menyadari hal itu, hanya saja terlalu banyak hal yang harus dia kerjakan sehingga dia tidak bisa berpikir dengan jernih.“Yuna, kali ini kamu menang! Tapi sayang sekali kamu nggak akan bisa melihat akhir dari semua ini! Sebentar lagi kita sudah mau masuk ke tahap terakhir dari R10. kamu sudah siap?”Fred menyunggingkan seulas senyum yang aneh di waja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2182

    “Tadi kamu ada diare lagi?” Yuna bertanya.“Nggak ada,” jawab Fred menggeleng, tetapi dia marah menyadari dirinya malah dengan lugu menjawab pertanyaan yang tidak berkaitan. “Itu nggak ada urusannya! Sekarang juga aku mau obat itu!”“Sudah nggak sakit perut dan nggak diare, rasa mual juga sudah mendingan, ya? Paling cuma pusing sedikit dan kadang kaki terasa lemas. Iya, ‘kan?”Fred tertegun diberikan sederet pertanyaan oleh Yuna, dia pun mengingat lagi apa benar dia mengalami gejala yang sama seperti Yuna sebutkan.“Kayaknya … iya!”Meski sudah berkat kepada dirinya sendiri untuk tidak terbuai oleh omongannya, tetap saja tanpa sadar Fred menjawab dengan jujur. Setelah Fred menjawab, Yuna tidaklagi bertanya dan hanya tersenyum.“Kenapa kamu senyum-senyum?! Aku tanya mana obatnya, kamu malah ….”“Pencernaan kamu sehat-sehat saja, nggak kayak orang yang lagi keracunan!”“Kamu ….”Fred lantas meraba-raba perut dan memukul-mukul dadanya beberapa kali. Dia merasa memang benar sudah jauh lebi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2181

    “Gimana caranya aku bisa memastikan kalau anak-anak yang suamiku terima itu benar-benar anakku?”“Hmm? Mau beralasan apa lagi kamu?”“Nggak, aku cuma mau memastikan kalau mereka itu benar anakku, bukan anak orang lain yang dijadikan pengganti.”Sebelumnya Yuna juga sudah berpikir adanya kemungkinan ini terjadi, tetapi ketika melihat Brandon membawa kotak itu dan memeriksa napas anak-anaknya, dia hampir meneteskan air mata. Brandon dikenal sebagai orang yang sangat dingin, tetapi Yuna bisa melihat sewaktu Brandon melakukan itu, jarinya sampai gemetar. Kelihatan sekali selama beberapa hari ini dia juga sangat menderita.Semenjak memutuskan untuk masuk ke tempat ini, Yuna tidak mengira akan terperangkap di sini untuk waktu yang sangat lama, bahkan sampai anak-anaknya lahir. Sudah sebulan penuh sejak kelahiran mereka, tetapi Yuna masih bisa bisa keluar. Bahkan ada kemungkinan dia akan terperangkap di sini untuk seumur hidup.Hidup atau mati sering kali terjadi hanya dalam sekejap mata dan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2180

    “Yang perlu kita curigai sekarang adalah kalau anak-anak ini bukan punyaku, berarti mereka siapa? Dan dari mana datangnya mereka? Tapi kalau benar mereka anakku … apa mau mereka?”“Apa mungkin mereka mau menggunakan anak-anakmu untuk mengancammu?” kata Shane. “Atau ….”“Atau apa?”“Nggak, nggak apa-apa! Aku cuma asal ngomong saja.”Mendengar Shane bilang begitu, Brandon juga tidak bertanya lagi lebih dalam. Brandom mengamati raut wajah Chermiko kelihatannya kurang begitu baik. Dia tampak sangat serius dengan kening yang mengerut.“Apa pun keadaannya, anak-anak ini sudah ada di tangan kita. Kita tetap harus merawat mereka dengan baik. Kalian berdua tidur saja dulu, biar aku yang jaga mereka.”“Jangan, kamu sudah kelelahan dari beberapa hari belakangan. Banyak hal yang perlu kamu ambil keputusan langsung, jadi kamu saja yang tidur, biar aku yang jaga!” kata Shane.“Kalian berdua tidur saja. Aku dokter, biar aku yang jaga!” ucap Chermiko.“Sudah, sudah, jangan diperdebatkan lagi! Kemungki

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2179

    Kotaknya sangat berat, bisa dipastikan isi kotak itu adalah sesuatu yang cukup besar. Napas Brandon mau berhenti rasanya membawa kotak itu, dia lantas membuka tutupnya dengan sangat pelan dan hati-hati ….Benar saja, di dalam kotak itu ada dua orang bayi yang terbungkus rapi dengan selimut. Kedua anak itu tertidur dengan sangat lelap. Brandon merasa sedikit lega melihat kedua anak itu, tetapi masih ada satu hal yang perlu dia pastikan. Dia mendekatkan jarinya ke hidung ke dua anak it untuk memastikan apakah mereka masih hidup. Dan ternyata ya, kedua anak itu memang sedang tertidur lelap dan masih bernapas.“Isinya benar anak-anak!” seru Brandon.Shane nyaris saja meneteskan air mata mendengar itu. Dia bahkan terlihat lebih bahagia daripada Brandon karena apa yang terjadi pada Nathan membuat dia memiliki empati yang kuat, seolah kedua anak di dalam kotak itu adalah anaknya sendiri. Selama kedua anak itu dapat mereka selamatkan, Shane masih punya harapan kalau suatu saat Nathan juga past

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2178

    Hari perlahan mulai gelap sementara Brandon menunggu di lokasi yang dijanjikan. Sesuai dengan isi pesan tersebut, Brandon menunggu di jalan Tangkira dan berdiri di bawah pohon urutan keenam. Orang yang diutus oleh Edgar juga sudah bersiaga di perimeter. Begitu mereka melihat ada seseorang yang melakukan transaksi dengan Brandon, mereka akan langsung mengamankannya. Semuanya sudah berjalan sesuai rencana, tetapi Brandon masih merasa sedikit cemas meski tidak begitu tampak dari luar.Tidak pernah dia merasa setegang ini sebelumnya, bahkan ketika waktu dia pertama kali mengambil alih Setiawan Group. Membayangkan sebentar lagi dia akan bertemu dengan anak kandung yang belum pernah dia temui sebelumnya membuat detak jantung Brandon berdegup kencang, apalagi saat memikirkan kalau ini hanyalah perangkap.Bagaimana kabar Yuna dan anak-anaknya di sana? Dokter itu juga tidak pernah muncul lagi setelah dia menawarkan diri untuk menjadi mata-mata. Brandon curiga dia mungkin sudah tertangkap oleh F

DMCA.com Protection Status