“Kenapa kamu bisa ada di sini?”Yuna sangat senang bisa melihat pria itu saat ini.Brandon melirik Yuna, lalu dia mengecilkan AC di kursi belakang. Setelah itu, dia mengambil selendang dan memakaikannya pada Yuna sambil bertanya, “Kamu dalam masalah?”Kalau dihitung-hitung, Yuna seharusnya sudah keluar ke jalan ini sejak lama. Hampir saja, Brandon hendak turun dari mobil dan pergi untuk melihatnya sendiri.“Masalah kecil.” Yuna memberi isyarat dengan jari-jarinya, tanda masalah tidak besar. Namun, tangannya terasa sakit saat dia mengangkat tangannya. Dia pun tanpa sadar meringis.Brandon spontan mengerutkan kening saat mendengar Yuna meringis. Dia langsung menarik tangan Yuna dan bertanya, “Terluka?”Raut wajahnya dingin, suaranya bahkan lebih dingin. Setiap garis di wajahnya seolah tertulis kalau dia sangat kesal!Yuna segera menjelaskan, “Nggak. Hanya saja aku sudah lama nggak menggerakkan otot, jadi agak sakit.”Yuna takut Brandon tidak percaya, dia pun memiringkan tubuhnya dan berh
Apa yang Brandon lakukan untuk Yuna selama beberapa hari ini adalah sesuatu yang tidak pernah juga tidak mungkin bisa Logan lakukan selama bertahun-tahun.“Karena ... kamu adalah istriku.”Brandon agak pemalu, tapi dia tidak melarikan diri. Selain itu, tanggapan Yuna merupakan dorongan besar bagi Brandon.Brandon tersenyum puas, lalu dia pun memperdalam ciumannya.***Sesampai Logan di rumah, pria itu masih terlihat kesal.Logan sama sekali tidak menyangka akan ada hari di mana dia diancam dengan pisau di lehernya. Terlebih lagi, orang itu adalah Yuna.Mengapa kemampuan bela diri Yuna bisa sebagus itu? Sejak kapan perempuan itu berlatih? Bagaimana dia bisa tidak tahu soal itu? Masih berapa banyak hal dari Yuna yang tidak dia ketahui?Krek! Kaki Logan menginjak pecahan kaca dan menimbulkan suara renyah.Di tengah kekacauan itu, Valerie sedang duduk di tengah ruang tamu dengan bantal di tangannya. Begitu melihat Logan datang, dia langsung mengangkat tangan dan melemparkan bantal itu ke a
Kali ini Logan tidak hanya omong saja. Dia segera mengunggah surat pengacara di beranda website perusahaan. Dia berkata kalau dia akan menuntut Yuna dan meminta perempuan itu meminta maaf serta ganti rugi atas kerugian perusahaan.Logan tidak hanya mengunggahnya di beranda website, tapi di platform lain seperti Instagram dan lain-lain juga ada pernyataan dari VL. Kali ini tampaknya benar-benar serius.Pihak VL begitu bersikukuh, ditambah lagi pihak New Life sama sekali tidak memberi pernyataan apa pun. Arah seluruh opini publik menjadi semakin jelas.Meskipun kejadian pada konferensi pers hari itu membuat semua orang merasa bingung, sampai-sampai ada orang yang goyah dan percaya kalau Yuna tidak bersalah, mereka segera mengubah pendirian karena pernyataan dari pihak VL.Kalau tidak merasa bersalah, mengapa pihak New Life tidak mengatakan apa pun? Selain itu, mengapa Yuna tidak memberikan bukti yang menguntungkannya?Terlebih lagi, sikap Yuna terlalu tenang saat menghadapi kecaman pihak
Akan tetapi, selain New Life hanyalah anak perusahaan dari Uniasia, posisinya di perusahaan induk juga tidak menentu. Bahkan sampai saat ini, tidak seorang pun dari New Life memberikan pernyataan untuk membantu Yuna.Stella masih tidak bisa tenang. Ditambah lagi dengan desakan dari Logan yang terus-menerus, dia pun memutuskan untuk kembali ke perusahaan dulu dan membantu Yuna cari informasi dalam.Sementara itu, Yuna resmi mulai bekerja di New Life.Yuna dan pihak New Life sudah bernegosiasi sebelumnya, tapi mereka masih belum menandatangani kontrak. Mereka akhirnya membuat janji kemarin. Hari ini, pertama kalinya Yuna ke sana.Kalau kata Brandon, biasakan diri dengan lingkungan baru dulu baru resmi mulai bekerja.Di bawah ketegasan Yuna, akhirnya Brandon tidak terlalu banyak campur tangan dalam urusan ini. Pria itu membiarkan Frans mengatur segalanya. Meskipun demikian, Yuna tahu kalau kedatangannya tidak akan begitu tenang.Setelah melewati area kantor, Yuna langsung pergi ke kantor
Samuel merasa kehilangan muka saat ditanya secara langsung seperti itu. Raut wajahnya pun menjadi muram. “Bu Edith, tolong jaga kata-katamu.”“Nggak ada yang salah dengan kata-kataku. Setiap kata yang aku ucapkan murni dari pikiranku. Aku nggak tahu dia punya bekingan apa. Tapi, aku nggak akan pernah membiarkan seorang plagiat masuk ke dalam timku.”Selesai berkata, Edith memutar badannya dan meninggalkan ruangan.“Edith, Edith, huh ....” Manajer HRD tidak berhasil menghentikan perempuan itu. Dia pun menghela napas dan berkata dengan canggung, “Pak Samuel, temperamen Edith memang seperti itu, kalau ngomong suka blak-blakan. Tapi dia berpendapat seperti itu juga demi perusahaan. Tolong jangan marah dengannya.”“Kalau aku marah sama dia, kamu pikir dia masih bisa duduk di posisi manajer Departemen Proyek begitu lama?”Samuel menggelengkan kepala, lalu menoleh ke arah Yuna, “Kamu juga, jangan masukkan dalam hati kata-katanya barusan. Kamu akan lebih kenal dia setelah akrab dengannya. Dia
“Pak Logan, Stella sudah datang.” Sekretaris itu membuka pintu, lalu menjulurkan kepalanya ke dalam dan melapor pada Logan.Logan mengangguk pelan, “Suruh dia masuk.”Stella tersenyum dengan kikuk, lalu dia menyimpan kembali ponselnya. Biarkan saja, lebih baik dia periksa dulu kebenarannya baru memberi tahu Yuna.“Pak Logan,” sapa Stella dengan kaku. Setelah itu, dia berdiri diam di samping, menunggu pria itu berbicara.Sejujurnya, Stella tidak terlalu menyukai Logan.Stella kerja dengan Yuna lebih lama. Sebagian besar waktunya dihabiskan bersama Yuna di dalam laboratorium.Stella merasa dirinya adalah seorang pekerja keras. Di sekolah, dia adalah orang yang paling giat. Akan tetapi, setelah mengikuti Yuna, dia baru menyadari manusia bisa bekerja sampai lupa tidur dan makan.Beberapa kali dia tidak tahan dan akhirnya tertidur di laboratorium. Ketika bangun, dia melihat Yuna masih memasukkan data, masih menganalisis penelitian. Kerja keras perempuan itu benar-benar membuat orang salut p
“Yuni nggak ikut aturan perusahaan, bahkan berkolusi dengan perusahaan lain dan mengkhianati VL. Dia sudah dikeluarkan dari perusahaan,” ujar Logan sambil melemparkan sebuah amplop kepada Stella. “Kamu sudah bekerja lama di VL. Perusahaan tahu bagaimana kinerjamu. Kerja baik-baik, masa depanmu pasti cerah.”Stella menundukkan kepala dan melihat amplop yang diberikan Logan itu, isinya terlihat cukup tebal.“Buka dan lihat saja.” Logan menunjuk amplop itu dengan dagunya, lalu tersenyum dengan bangga.Sebenarnya, Stella tidak perlu membukanya lagi. Karena amplop itu sudah sedikit terbuka ketika Logan melemparkannya ke atas meja, memperlihatkan uang kertas berwarna merah muda di dalamnya. Kalau dilihat dari ketebalannya, jumlahnya pasti tidak sedikit.“Pak Logan ingin suap aku?” tanya Stella sambil mengangkat alis tanpa mengambil amplop itu.“Kamu ngomong apa, sih!” Logan spontan menampar bibirnya, lalu dia menggelengkan kepala dan berkata, “Ini bonus dari perusahaan. Selama kamu kerja den
Namun, ancaman Logan tidak berhasil. Stella berhenti, lalu memutar badannya dengan perlahan. Setelah itu, dia menatap wajah panik Logan sambil tersenyum, “Silakan saja, Pak Logan. Tapi mulai hari ini, aku datang kerja atau nggak, datang kerja jam berapa, semua tergantung suasana hatiku. Kalau soal nggak datang kerja, bolos kerja, datang terlambat pulang lebih awal, terserah Pak Logan!”Selesai berkata, Stella membuka pintu dan langsung keluar.“Biarkan dia pergi begitu saja?!”Valerie menatap pintu ruangan yang tidak ada siapa-siapa lagi di sana dengan tak percaya. Kemudian, dia menoleh dan menatap Logan, “Dia pasti akan ngomong sembarangan di depan wartawan begitu keluar dari sini. Bagaimana kamu bisa biarkan dia pergi begitu saja?”“Memangnya aku bisa apa?!” Logan yang tampak marah berkata dengan ketus, “Kita lagi di perusahaan. Ada begitu banyak orang di luar lihat dia masuk ke ruanganku. Memangnya aku bisa kurung dia di sini?!”“Kalau begitu apa yang harus kita lakukan sekarang?” t
Rainie terlihat bicara apa adanya, dan mengejutkannya Fred pun tidak marah. Dia hanya mengangguk sebagai tanggapan dan meminta Rainie untuk keluar bersamanya.“Soal obat menghilang itu nggak perlu terburu-buru. Aku tahu itu pasti butuh waktu yang lumayan lama, aku cuma mau kamu kerja yang serius saja,” katanya seraya menaruh satu tangannya di atas bahu Rainie. Lalu seraya menekan tangannya, dia berkata dengan suara lirih, “Sekarang aku punya satu tugas penting untuk kamu. Kalau kamu bisa menyelesaikan tugas ini, aku bisa kasih kamu kebebasan untuk melakukan eksperimen apa pun yang kamu mau di lab ini!”“Maksud Pak Fred … hipnotis?”“Betul. Yang ini lebih penting, aku mau selesai secepat mungkin! Kalau malam ini apa bisa selesai?”“.…”Rainie tidak bisa memberi kepastian. Untuk menghipnotis Shane saja, Rainie harus mengerahkan usaha yang tidak sedikit. Dan hipnotisnya terhadap Shane bisa berhasil karena Rainie tahu kepribadian Shane seperti apa. Namun untuk melakukan hipnotis kepada ora
Fred sungguh tidak percaya. Dia membuka matanya lebar-lebar, berpikir apa jangan-jangan otaknya yang justru bermasalah. Dia sudah menyusun rencananya dengan baik agar Ross pergi dari tempat ini. Setidaknya itu akan memberikan waktu baginya untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada di sini. Namun hasil akhirnya malah Fred sendiri yang disuruh pergi, dan justru apa yang Ross katakan dirasa lebih masuk akal. “Pangeran Ross, itu juga sudah saya pertimbangkan sebenarnya. Tapi ….”“Oh, ternyata kamu sendiri memang mau pergi, ya! Sudah kuduga kamu memang yang paling setia. Sepertinya rumor-rumor yang ada di luar sana nggak benar. Kebetulan, ini bisa jadi kesempatan yang bagus untuk membuktikan kesetiaan amu. Fred, kalau memang kamu sendiri mau pergi, ya pergilah! Di sini biar aku yang urus, kamu nggak perlu khawatir! Nanti aku juga kirim dua orang pengawal untuk kamu. Kujamin kamu pasti baik-baik saja. Aku mewakili mamaku dan segenap rakyat Yuraria mengucapkan terima kasih banyak untukmu!”“.…”
“Oh, sudah pasti nggak akan ada yang menyalahkan aku, karena aku tahu siapa orang yang lebih pas daripada aku!”“Siapa itu?” tanya Fred. Melihat senyuman yang mencurigakan dari Ross membuat Fred merasa tidak nyaman, dia lantas melanjutkan, “Tapi siapa pun itu, nggak ada yang lebih pas dari Pangeran! Karena Pangeran ….”Namun sayang sekali, sebelum Fred selesai berbicara, atau lebih tepatnya Ross emmang tidak memberikan kesempatan bagi Fred untuk berbicara, dia disela.“Fred!”“Eh …? Ada apa, Pangeran?”“Kamu orangnya!” kata Ross tersenyum seraya perlahan mendekatinya. “Kamu orang yang paling dipercaya sama mamaku, jadi cuma ucapanmu yang bisa membujuknya. Kamu juga yang paling mengerti dia, jadi kurasa nggak ada orang lain yang paling cocok selain kamu! Nggak ada yang berharap jadi seperti ini, dan aku yakin kamu pasti sangat mengkhawatirkan dia. Bukankah begitu, Fred?”Seketika itu Fred langsung tak bisa berkata-kata dan syok ketika ditanya balik oleh Ross. Sebenarnya Ross hanya mengg
“Kalau begitu coba kamu kasih tahu gimana caranya aku bisa cari mamaku?”“Seperti yang saya bilang tadi, lebih baik kita cari beberapa orang saja yang memang bisa dipercaya untuk melakukan pencarian secara diam-diam. Sebaiknya orang yang punya hubungan dekat yang bisa membujuk beliau. Kalau nggak, meskipun ketemu, belum tentu Yang Mulia mau pulang.”Ross mengangguk sembari mendengarkan Fred. “Oke, kita ikuti apa saranmu. Tapi kayaknya orang yang cocok dengan kriteria tadi cuma aku saja, ya?”“Pangeran? Benar juga! Memang cuma Pangeran Ross yang paling cocok untuk itu. Tapi Pangeran bilang di sini cuma beberapa hari saja. Sekarang waktunya sudah nggak banyak. Kalau kita umumkan Pangeran sudah pulang ke Yuraria, mereka pasti nggak akan tahu. Dengan begitu Pangeran bisa mencari Yang Mulia secara diam-diam dengan lebih leluasa. Dan andaikan Yang Mulia sudah ketemu, pastinya cuma Pangeran yang bisa membujuk. Kalau nggak bisa juga, mau nggak mau Pangeran membawa Yang Mulia pulang dengan paks
“Saya tahu Pangeran pasti marah besar sama saya, tapi sekarang yang paling penting adalah keselamatan Yang Mulia. Kita harus mencari tahu keberadaan beliau secepatnya. Apabila Yang Mulia sudah kembali dengan selamat, saya rela dihukum seperti apa pun. Saya mengakui ini kelalaian saya.”“Oke, coba kasih tahu aku gimana caranya kita cari mamaku?” tanya Ross dengan tenang dan tatapan dingin.“Menurut saya cara terbaik adalah dengan melakukan pencarian menyeluruh di sekitar kota ini.”“Jadi kamu mau aku meminta bantuan dari pemerintah setempat?”“Tentu saja nggak! Masalah ini nggak boleh sampai diketahui sama pihak pemerintah sini. Justru makin sedikit orang yang tahu, makin bagus.”“Fred, kamu anggap tempat ini apa? Apa kamu pikir ini negara kita sendiri? Kamu pikir negara ini akan membiarkan kamu melakukan apa pun yang kamu mau?” tanya Ross sembari memukul meja dengan keras.Fred terkejut, tetapi dia tetap memberanikan diri melanjutkan, “Pangeran Ross, saya tahu ini agak memaksa, tapi co
“Sebenarnya, saya ada kabar tentang sang Ratu.”Satu kalimat itu cukup untuk membuat Ross tersentak dan langsung duduk tegak. Lantas, dengan raut wajah serius dia menatap Fred dan bertanya padanya, “Kamu menerima kabar tentang mamaku?”“Ya. Yang Mulia sempat datang ke sini, dan sebelum beliau pergi, beliau pernah bilang tempat yang mau dia tuju. Tapi ….”“Kamu tahu di mana dia? Fred, kamu benar-benar berani, ya. Tadi kamu bilang nggak tahu, dan sekarang kamu bilang kamu tahu?”“Maafkan saya, Pangeran, tapi saya terpaksa. Yang Mulia sendiri yang meminta saya untuk jangan bilang ke orang lain.”“Jadi maksudmu, mamaku menyuruh kamu untuk jangan kasih tahu aku di mana dia berada?”Seketika mendengar itu, Ross terlihat lebih rileks dan bersandar ke belakang. Namun dia tetap memperhatikan gelagat Fred dengan saksama seakan sedang menimbang-nimbang apakah Fred lagi-lagi membohonginya atau tidak.“Ya,” jawab Fred. “Sebelum pergi, beliau bilang nggak mau ada siapa pun yang tahu. Dan sejak belia
Fred keluar dari kamar Yuna dengan suasana hati yang kacau. Sambil marah-marah, dia pun meluncur ke kamar sang Ratu. Namun saat sudah hampir sampai, dia berubah pikiran dan membalikkan badan. Dia sudah mengutus anak buahnya untuk mengawasi Ross, tetapi dia masih tidak tenang. Dia pikir akan lebih baik tahan dulu sampai Ross pergi, atau dia yang dalam masalah kalau sampai ketahuan telah mengurung sang Ratu di sini.Jujur saja, Fred akan menang jika dia menghadapi Ross secara langsung, tetapi itu hanya akan membuat lebih banyak masalah yang tidak perlu. Maka itu Fred langsung pergi menghampiri Ross. Fred mula-mula berkomunikasi dengan anak buah yang dia tugaskan untuk memantau Ross. Dari situ dia mengetahui dari tadi Ross terus berada di dalam sepanjang waktu.Fred mengetuk pintu, tetapi dia sedikit panik ketika tidak mendapat jawaban. Itu membuatnya teringat dengan apa yang terjadi pada Yuna barusan.“Yang Mulia Pangeran Ross, ini Fred. Ada yang mau saya bicarakan.”Namun masih juga tid
“Aku nggak peduli. Pokoknya apa pun caranya. Dia nggak boleh sampai mati. Terserah kamu mau pakai cara apa, aku mau dia bisa hidup lagi. Kalau gagal, kalian semua yang ikut mati!”Fred tidak sedang bercanda atau mengancam. Dia benar-benar akan membunuh mereka semua jika Yuna mati. Mereka sudah tidak ada gunanya lagi jika Yuna tiada. Sejak awal mereka memang ditugaskan untuk memastikan kesehatan sang Ratu dan Yuna, menjamin agar tubuh kedua orang ini terus berada di kondisi prima.Fred ingin yang terbaik. Karena hanya dengan kondisi terbaik yang bisa melahirkan hasil yang paling baik, dan juga menghasilkan referensi yang paling baik pula. Kesuksesan sudah di depan mata, tetapi sekarang dokter malah mengatakan Yuna akan mati sebentar lagi? Fred tentu saja tidak bisa menerimanya. Yuna yang kemarin masih baik-baik saja dan terus berada di bawah pengawasan yang sangat ketat kenapa bisa tiba-tiba sekarat?“Kemarin apa yang dia makan?” tanya Fred kepada orang yang berjaga.“Dia nggak ada maka
Namun, apa pun yang terjadi tidak ada balasan dari Yuna. Bahkan ketika Fred mendorongnya dengan tongkat pun dia tetap tidak bergerak. Fred sengaja menusuk permukaan kulit Yuna dengan ujung tongkatnya yang runcing. Itu akan memberikan rasa sakit tetapi tidak sampai melukainya. Fred sengaja melakukan itu untuk melihat apakah Yuna masih akan terus berpura-pura atau tidak. Namun Yuna masih tidak bergerak dan membuat Fred panik bukan main.“Yuna! Yuna?!”Merasa ini bukan lagi pura-pura tetapi benar-benar pingsan, Fred langsung memanggil dokter.“Cepat periksa, gimana kondisinya? Apa dia sudah mati?” kata Fred dengan panik seraya menunjuk Yuna yang tengah berbaring di kasurnya.Fred bukannya taut Yuna mati. Dia ingin Yuna mati, tapi tidak sekarang karena Yuna masih memiliki banyak kegunaan yang bisa dia manfaatkan. Dengan kata lain, meski tubuh Yuna tidak bisa dipakai lagi, setidaknya Fred bisa memastikan apakah R10 benar-benar berhasil atau tidak. Kalaupun gagal, minimal ada pengalaman yang