“Kenzi. Nurut, ya. Kan sudah kubilang jangan masuk ke kamar ini, ‘kan? Kakek lagi perlu istirahat, kamu main di kamar sendiri saja, ya,” kata Chermiko.Kenzi pun menurutinya dan tidak lagi masuk ke dalam, tetapi dia juga tidak mau pergi dan hanya berdiri di depan pintu saja dengan mata tertuju kepada Juan.“Kakek ….”“Sini!” sahut Juan sambil melambaikan tangan.“Kakek!” seru Chermiko, dia bermaksud Juan jangan sampai lengah hanya karena merasa iba dan malah jadi berbahaya untuk Kenzi.Namun di situ Juan berkata, “Kita bertiga tinggal di bawah atap yang sama. Kalau memang menular, pasti sudah dari kemarin-kemarin. Para pelayan di rumah ini jarang dekat-dekat sama aku, tapi mereka juga sakit. Berhubung dari awal Kenzi nggak diungsikan keluar, biar saja dia bebas di sini, biar dia menghadapi ini bareng kita semua.”Chermiko tadinya masih ingin membantah, tetapi setelah mendengar itu, dia mengurungkan niatnya. Benar juga, kalau memang menular, pasti sudah dari awal Kenzi juga tertular. To
Baca selengkapnya