Beranda / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Bab 1871 - Bab 1880

Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 1871 - Bab 1880

2188 Bab

Bab 1871

Brandon membuka matanya lebar-lebar, melihat “benda” itu memang sungguh hidup dan bergerak seperti cacing. Itu bukanlah halusinasi ataupun ilusi. Memang benar ada sesuatu yang bergerak dengan perlahan.“Pak Juan, ini ….” Jika Juan tidak mengingatkan sebelumnya, mungkin sekarang Brandon sudah menyentuh lengan Juan karena penasaran.“Ini cacing!” kata Juan seraya mengamati makhluk itu bergerak bebas di dalam tubuhnya, seolah itu bukan sesuatu yang menakutkan baginya, lalu dia pun memasukkan lengannya kembali ke dalam bak.“Tiga jam lagi … minta Chermiko … untuk bantu aku bangun dari bak mandi!”Setelah berkata demikian, Juan kembali terdiam. Brandon mengerti mungkin Juan sudah sangat kelelahan karena memaksakan dirinya untuk berbicara. Namun dilihat dari kondisinya sekarang, untuk sementara dia baik-baik saja meski sangat lemah. Lantas Brandon kembali ke ruang tengah di mana Chermiko sedang mengelap kepala Kenzi menggunakan handuk dengan hati-hati. Gerakannya terlihat ceroboh. Handuk yan
Baca selengkapnya

Bab 1872

Sebelumnya Chermiko sudah menggunakan berbagai macam cara untuk membebaskan diri, tetapi tidak ada yang berhasil. Namun Shane membantunya untuk melarikan diri, dan sejak itu dia sudah tidak pernah muncul lagi. Jika dia tidak punya tujuan lain, lantas untuk apa dia melakukan itu? Apakah hanya berdasarkan kebaikan hati?“Shane?”“Kamu juga kenal sama dia?” tanya Chermiko. “Dia orangnya! Dia yang waktu itu nolong aku. Dia kasih tahu aku rute kabur dan apa saja yang harus aku lakukan supaya bisa bebas. Seharusnya aku nggak percaya sama dia. Kalau tahu akan jadi begini, lebih biak aku mati saja di sana!”“.…”Brandon merasakan adanya konflik batin ketika mendengar cerita bagaimana Chermiko bisa meloloskan dirinya. Dia tidak tahu apakah yang Chermiko katakan itu benar atau tidak. Apakah benar bahwa Shane memang sengaja melakukan itu? Berdasarkan pemahaman Brandon terhadap sifat Shane, seharusnya dia tidak akan melakukan itu karena jika ketahuan, anaknya tidak akan selamat. Namun di satu sisi
Baca selengkapnya

Bab 1873

Sedari tadi kondisi Kenzi masih cukup aman. Demam sudah menurun meski belum terlihat adanya tanda-tanda lain yang menunjukkan perbaikan. Brandon tidak membicarakan tentang “cacing” yang dia lihat di tangan Juan kepada Chermiko karena dia sendiri pun tidak yakin, tetapi toh sebentar lagi Juan juga akan bangun, biar saja dia sendiri yang mengatakannya.Brandon membawa Kenzi kembali ke kamarnya. Setelah memakaikan selimut untuknya, Brandon menggulung baju bagian lengan Kenzi dan memeriksa lengannya. Tidak hanya lengan, tetapi bagian dada dan punggung juga, bahkan sampai ke bagian privat pun tak lepas dari pengecekannya. Untunglah, setidaknya hingga sekarang ini Brandon tidak melihat cacing itu pada tubuh Kenzi, dan berharap seterusnya juga tidak akan ada. Namun demikian, Brandon belum bisa tenang begitu saja. Selama beberapa hari terakhir ini Brandon berniat untuk menjaga jarak dengan Kenzi demi keamanannya juga, tetapi siapa sangka malah terjadi insiden seperti ini. Kalau sampai terjadi
Baca selengkapnya

Bab 1874

“Mau!” jawab Shane lugas.“Anak buahku menemukan jejak Nathan terakhir sepertinya ada di Negara Yuraria.”“Yuraria? Mustahil! Anak buahku sudah cari ke mana-mana, termasuk Yuraria. Aku juga punya banyak koneksi di sana, tapi nggak pernah ada yang melihat jejaknya Nathan. Kalau memang ada, aku pasti sudah tahu sejak dulu. Informasi yang kamu dapat pasti salah!”Shane sungguh kecewa mengira akhirnya dia mendapatkan sedikit petunjuk tentang keberadaan Nathan, tetapi ketika mendengar Yuraria, dia tahu itu tidak mungkin. Apabila memang semudah itu mencarinya, pasti dari dulu sudah ketemu, kenapa harus menunggu sampai sekarang?“Oh ya?” Brandon melonggarkan dasi agar napasnya lebih lega. Dia menatap jauh ke depan, melayangkan pandangannya kepada pemandangan tak terbatas yang ada di luar jendela. Rumah tinggal Juan dibangun di area yang lapang, karena itu pemandangan di sini pun sangat luas dan tanaman yang tumbuh juga beragam. “Kalau begitu … apa kamu sudah cari sampai ke istana kerajaannya
Baca selengkapnya

Bab 1875

“Ah, aku tahu! Itu pasti gara-gara obat yang mereka suntikkan ke badannya Chermiko.”“Obat apa lagi?” tanya Brandon.“Maaf, yang kumaksud dengan obat itu ya virusnya sendiri,” ujar Shane mengoreksi, lalu dia menarik napas dalam dan berkata lirih, “Organisasi ini punya macam-macam virus, seperti yang kamu sendiri sudah tahu. Tapi apa dampak dari virus itu, aku kurang tahu pasti. Sewaktu Chermiko masih dijadikan bahan eksperimen di sini, mereka menyuntikkan virus ke badannya dalam bentuk cairan obat. Gara-gara itu, badannya terus membengkak drastis, ototnya juga bertumbuh cepat. Aku kira awalnya dia bakal mati.”Mendengar seraya mengangguk, Brandon sudah tahu akan semua itu, dan dia pun juga menyaksikannya langsung. Akan tetapi, itu semua hanyalah gejala luar saja.“Tapi aku juga nggak menyangka ternyata dia bisa bertahan hidup. Habis itu aku jadi terpikir untuk membantu dia, karena dia sebenarnya nggak bersalah dan malah ikut terseret dalam semua kejadian ini. Sewaktu mau memindahkan di
Baca selengkapnya

Bab 1876

“Kita sudah mau pulang?” tanya Kenzi.“Nggak, kita nggak pulang. Papa bakal tinggal di sini menemani kamu.”“.…”Kenzi diam saja tidak berbicara sepatah ata pun, tetapi yang namanya anak kecil, sorot matanya tak bisa menutupi isi hatinya. Di usianya yang masih begitu belia, dia justru terlihat begitu serius, yang mana justru malah membuat Brandon mencemaskannya.“Kenapa?”“Kakek sakit,” jawab Kenzi terisak hendak menangis.Sering kali Kenzi terlihat ribut dengan Juan dan tak jarang membuat Juan uring-uringan, tetapi sebenarnya hubungan mereka begitu dekat. Juan sangat menyayangi dan memanjakan Kenzi, sementara Kenzi pun sudah menganggap Juan sebagai kakeknya sendiri.“Iya,” sahut Brandon.“Apa Kakek bakal mati?”Tampaknya pertanyaan itu sudah Kenzi pendam sangat lama, hanya saja dia masih kecil dan tidak berani untuk membicarakannya, atau mungkin lebih tepatnya dia tidak tahu bagaimana sebaiknya dia bertanya tentang itu. Brandon tidak langsung menjawabnya, melainkan berpikir sejenak da
Baca selengkapnya

Bab 1877

Brandon merasa jauh lebih baik setelah melihat Kenzi tak lagi menangis, lalu dia meraba jidat Kenzi dan mendapati tampaknya demamnya sudah menurun. Seraya mengukur kembali suhu tubuhnya, Brandon bertanya, “Sekarang masih merasa nggak enak badan?”Kenzi menggelengkan kepala dan menjawab lirih, “Aku agak lapar.”“Papa bikinin makanan, ya,” ujar Brandon tersenyum tipis. Bisa merasakan lapar dan punya nafsu makan adalah hal yang baik, itu pertanda kalau lambungnya masih bekerja dengan baik. Setelah beberapa menit menunggu dan memeriksa hasil termometer masih dalam jarak aman, Brandon berkata, “Kamu tiduran dulu sebentar. Papa mau bikin makanan. Kamu jangan turun ke bawah, ngerti?”“Aku boleh ketemu Kakek?”Dengan jari telunjuk diacungkan di depan mata Kenzi, Brandon menjawabnya dengan serius, “Nggak boleh! Sekarang Kakek lagi butuh istirahat. Nanti kalau Kakek sudah sehat, baru kamu boleh ketemu dia, oke?”Kondisi Juan saat ini masih tidak jelas dan bisa saja penyakitnya akan menular ke Ke
Baca selengkapnya

Bab 1878

Brandon menghubungi asistennya untuk membelikan beberapa makanan segar, serta barang kebutuhan sehari-hari dan memintanya untuk ditaruh di depan pintu saja. Setelah memberikan tugas kepada asistennya, Brandon hanya bisa menunggu barangnya datang yang mungkin butuh waktu, tetapi Kenzi pasti sudah kelaparan.Dengan kedua tangan berkacak di pinggang, Brandon menatap makanan yang ada di dapur dengan perasaan kalut. Seperti apa kata pepatah, bahkan koki paling jago sekalipun tidak bisa berbuat banyak tanpa ada nasi yang bisa diolah. Brandon bukan koki, dan nasi pun tidak ada. Dia benar-benar berada di situasi yang sulit.“Biar aku saja,” kata Chermiko yang tiba-tiba muncul di depan dapur. Mendengar itu, Brandon mengangkat alisnya tinggi dengan tatapan tidak percaya.“Kamu bisa??”“Jangan meremehkan aku!”Chermiko sungguh heran. Kakeknya meremehkan kepandaian medisnya, dan Brandon meremehkan kemampuan memasaknya. Padahal dia sudah menjadi pusat perhatian banyak orang selama bertahun-tahun, t
Baca selengkapnya

Bab 1879

“Kamu … lihat apa? Aku benar-benar nggak tahu di dalamnya masih ada isi. Aku bersumpah selama dua hari ini, aku nggak kasih makan Kenzi sup itu,” kata Chermiko. Namun melihat Brandon masih tak kunjung menyahut, Chermik menambahkan, “Oke, aku cuma kasih dia makan mi instan.”Mi instan saja untungnya masih tidak terlalu jadi masalah, Brandon sendiri juga dulu sempat beberapa kali makan mi instan dan tidak pernah ada tanda-tanda yang membahayakan. Lagi pula Kenzi juga bukan yang setiap hari hanya makan mi instan saja. Sekarang ini situasinya agak berbeda, jadi bisa dimaklumi.Namun demikian, Brandon tidak terlalu menanggapi pembelaan Chermiko. Tiba-tiba dia maju dan mengangkat tangan Chermiko.“Eh, kamu ngapain …?”Brandon menarik lengan baju Chermiko, memperlihatkan sebagian besar bagian lengannya. Namun yang Brandon lihat hanyalah kulit yang sangat putih, bahkan lebih putih daripada wanita kebanyakan. Ini jauh berbeda dengan kulitnya sewaktu masih membengkak. Semua otot Chermiko sekaran
Baca selengkapnya

Bab 1880

“Kenapa bisa jadi begini?!” Chermiko berujar panik.Brandon hanya bisa terdiam tanpa kata. Dia membungkukkan badan dan mengeluarkan satu lengan dari selimut untuk dia amati. Yang anehnya, tanda kemerahan dan pembuluh darah menonjol yang sebelumnya dia lihat sekarang sudah tidak terlihat lagi, seolah apa yang tadi Brandon lihat hanyalah ilusi.Chermiko yang memperhatikan tingkah laku Brandon mulai merasa ada yang aneh. Tadi Brandon juga melakukan itu kepadanya, dan sekarang dia melakukan itu kepada kakeknya. Sebenarnya apa yang dia cari?“Kamu lagi nyari apa?” tanyanya penasaran.Brandon kaget tiba-tiba Chermiko mendekatinya. Spontan dia menatapnya, lalu dia menggelengkan kepala tanpa mengatakan apa pun. Namun sikap itu justru membuat Chermiko makin kehilangan kesabaran.“Oi, sebenarnya maksud kamu apa? Tadi kamu juga lihat tanganku begitu, dan sekarang kamu lihat lengannya Kakek. Apa yang kamu cari? Apa kamu tahu sesuatu yang aku nggak tahu? Apa ini ada hubungannya sama virus itu? Atau
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
186187188189190
...
219
DMCA.com Protection Status