Home / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Chapter 1611 - Chapter 1620

All Chapters of Istri Kesayangan CEO: Chapter 1611 - Chapter 1620

2190 Chapters

Bab 1611

Beberapa detik kemudian, Yuna mengangkat jarinya dari tangan gadis tersebut. Sementara itu, gadis itu hanya mengamati Yuna dengan tenang, tanpa merengek ataupun menangis.Yuna perlahan berdiri, sama seperti sebelumnya, tidak mengatakan apa-apa. Liman yang juga menyadari ekspresi sedih dari wajah Yuna tidak banyak bertanya dan hanya berkata, “Mau istirahat sebentar?”Namun sebelum Yuna menjawab, tiba-tiba gadis itu bertanya dengan penuh rasa takut, “Apa aku bakal mati?”“Jangan ngomong sembarangan, kamu nggak bakal mati!” jawab Moses. Lalu dia memakaikan selimut gadis itu kembali dan menaruh mainan di tangannya. “Kamu cuma lagi batuk demam, sebentar lagi juga sembuh.”“Tapi … mamaku saja sudah mati,” ujarnya. Suaranya yang gemetar menunjukkan kalau dia sudah berusaha untuk menahan emosinya, tapi namanya juga anak kecil, air mata sudah terlihat membasahi pipinya.Spontan Yuna langsung menoleh ke arah Liman, tapi Liman yang sejak awal terlihat datar kini memalingkan wajahnya. Itu membukti
Read more

Bab 1612

“Kasus yang itu agak spesial,” kata Liman dengan hati yang berat pula. Siapa yang tidak sedih melihat seorang gadis kecil yang lemah harus mengalami penderitaan akibat serangan virus.“Spesial kenapa? Di dalam sana banyak pasien yang umurnya sudah 60 sampai 70-an tahun, sedangkan mamanya pasti umur 30-an, ‘kan? Kenapa bisa mati?”“Itu karena dari awal mamanya memang mengidap kanker?” jawab Moses.Yuna, “….”“Mamanya anak itu menderita kanker stadium akhir, dan kebetulan terinfeksi virus ini juga. Kemungkinan tubuhnya memang sudah sangat lemah, makanya persebaran virusnya cepat. Nggak sampai dua hari sejak terinfeksi, dia langsung meninggal. Anak itu terus tinggal bareng sama mamanya, makanya dia juga terinfeksi. Tapi gejalanya lebih ringan seperti demam biasa. Sampai sekarang dia masih menjalani terapi,” jelas Liman. “Kalau kita bisa secepat mungkin menemukan antibodi untuk melawan virus ini, nggak cuma untuk anak itu saja, tapi semua pasien di sini, bahkan semua orang yang masih sehat
Read more

Bab 1613

Ketika Shane baru saja kembali, kebetulan dia berpapasan dengan Rainie yang baru saja mau pergi. Rainie jadi kesal setiap kali bertemu dengan Shane semenjak pertemuan terakhir mereka. Ketika mereka saling melewati satu sama lain, tiba-tiba Rainie menghentikan Shane dan bertanya padanya, “Bos yang nyuruh kamu ketemu sama Yuna?”“Kenapa kamu nggak tanya langsung saja samadia?” balas Shane sinis.“Jangan kira aku nggak tahu apa yang kamu rencanakan. Kalian pikir dengan mengajak Yuna ke sini, kalian bisa menggantikan aku? Posisiku di lab ini nggak tergantikan sama siapa pun!”Dari sekolah sampai kerja, entah dalam bidang apa pun, Rainie selalu menjadi yang terbaik. Makanya dalam hati dia memandang rendah Yuna yang hanya seorang peracik parfum yang baru naik daun. Kalaupun dia juga mengerti tentang pengobatan tradisional dan benar belajar dari Juan, memangnya kenapa? Rainie sendiri ikut serta dalam penelitian virus ini dan kini virus tersebut telah menyebar ke seluruh dunia. Tentu saja Rain
Read more

Bab 1614

“Sudah tahu Yuna itu peka banget terhadap obat-obatan, tapi kamu masih saja naruh obat di minumannya. Atau jangan-jangan kamu memang sengaja supaya dia tahu dan menukar gelasnya supaya dia bisa kabur?”“Kukira obatku nggak bakal disadari sama dia. Ini kesalahanku yang kurang mempertimbangkan dengan matang,” ucap Shane mengakui kesalahannya, tanpa menunjukkan sikap yang panik sedikit pun.Pria itu pun tak berbicara lagi, tapi mata yang terlihat di balik topengnya itu memancarkan sorotan yang mengerikan. Dia menatap Shane sesaat dan tertawa, “Coba kamu buka kotak itu dan lihat apa isinya! Aku kasih itu khusus untuk kamu!”Seketika mendengar itu, dari lubuk hati Shane muncul semacam firasat yang buruk. Dia pun membuka kotak itu dan melihat sebuah jari yang kecil, dengan darah yang sudah mengering. Namun dari bentuk dan ukurannya itu terlihat kalau itu adalah jari anak-anak.Sontak, Shane langsung mencengkeram kerah baju bosnya dan berkata, “Kamu sudah janji nggak akan nyakitin anakku!”Me
Read more

Bab 1615

Sudah dua hari penuh Yuna tidur. Dia sedang fokus mengamati obat yang ada di depan matanya. Dia mengambil sebagian kecil dari obat itu dan memberikannya kepada tikus percobaan dengan sangat hati-hati. Kemudian Yuna meletakkan tikus itu ke dalam kotak observasi dan mengamatinya dengan saksama.Moses yang dari tadi berada di sampingnya bertanya, “Kamu yakin bakal ada efeknya ke tikus ini?”“Nggak.”“.…”“Justru karena belum yakin, makanya dilakukan eksperimen dulu di binatang. Kalau belum tahu efeknya bagaimana, mana mungkin dipakai di manusia.”Yuna sudah cukup familier dengan virus ini, tapi karena virusnya cerdas, ditambah dengan kondisi tubuh setiap orang yang berbeda, mungkin gejala yang keluar juga akan berbeda. Untuk lebih berhati-hati dan pasti, Yuna mengambil sampel virusnya dari setiap orang dan menaruhnya ke dalam tubuh tikus. Sama dengan manusia, tikus-tikus itu juga dipilih berdasarkan kondisi tubuh yang berbeda-beda. Cara ini bisa dibilang masih cukup akurat.Berdasarkan ge
Read more

Bab 1616

“Jadi … maksud kamu, biarin saja virusnya bermutasi?” tanya Moses.Yuna menggeleng, “Maksudku, efek dari obat herbal itu adalah untuk menguatkan tubuh ketika organ mereka terserang, supaya tubuh bisa melawan balik. Setiap tubuh manusia itu punya kecerdasan mereka sendiri, makanya kenapa orang yang demam bisa sembuh tanpa harus makan obat. Masalahnya, virus ini merusak mekanisme pertahanan itu, dan obat yang lagi aku teliti sekarang berguna untuk memperbaikinya, supaya tubuh bisa melawan virus itu dengan sendirinya.”Yuna menjelaskannya dengan begitu serius, tapi tampaknya Moses tidak begitu paham. Setelah beberapa detik terdiam, Moses pun berkata, “Mimpi!”Bagi Moses, penjelasan itu hanyalah karangan belaka! Kalau memang tubuh memiliki mekanisme pertahanannya sendiri, untuk apa dokter diperlukan? Bukankah mereka meneliti berbagai macam obat tujuannya adalah untuk melawan virus tersebut? Memang benar, pengobatan tradisional itu tidak bisa diandalkan!Merasa tetap berada di sana hanya ak
Read more

Bab 1617

Yuna bisa mengerti hal itu, tapi … bagaimana dengan Brandon? Meski ada Hanson dan petugas di rumah sakit yang menjaganya, mereka tidak begitu mengerti bagaimana menghadapi virus ini. Untung saja setidaknya Yuna masih diizinkan menggunakan ponsel.“Aku ngerti. Aku bakal tetap di sini.”“Aku paham bagi kamu dan keluarga, ini adalah hal yang sulit, tapi karena terdesak situasi, kuharap kita semua bisa saling mengerti. Aku sendiri juga nggak pulang ke rumah.”“Masa inkubasinya berapa lama?”“Dari yang aku lihat selama ini, kira-kira tujuh hari. Tapi statistik yang kami punya kurang lengkap karena kasus ini di dalam negeri juga terbatas, jadi aku nggak bisa menjamin, bisa jadi lebih lama dari tujuh hari.”Dengan kata lain, selama kurang lebih tujuh hari dari sekarang, Yuna tidak bisa meninggalkan tempat ini. Maka itu dia pun pergi ke kamar yang sudah disiapkan untuknya. Kamarnya memang tidak besar, tapi seperti yang Liman katakan, barang-barang kebutuhan dasar telah disiapkan. Di setiap kam
Read more

Bab 1618

Saat ini Bella juga bingung mengapa ayahnya seakan berubah menjadi orang lain, tapi dia yakin perubahan sifat ayahnya itu pasti berkaitan dengan Rainie. Tanpa ada tempat untuk berlindung dan orang untuk bercerita, Bella terpaksa menghubungi Yuna.Sewaktu pertama kali Bella menghubungi Yuna, saat itu Yuna sedang fokus kepada Brandon, jadi dia tidak begitu memikirkan masalah Bella. Namun ketika diperhatikan lagi, sepertinya yang terjadi pada Edgar bukanlah perubahan sifat, tapi jauh lebih kompleks dari itu.“Kamu di mana sekarang? Bisa kasih aku lokasi yang jelas?” tanya Yuna.“Aku … aku lagi di depan toko boba yang ada di Jalan Tangkira. Kalau aku pulang, aku pasti bakal dikurung di kamar sama papaku. Aku ….”“Kamu tunggu saja di sana, nanti ada yang jemput kamu. Jangan takut, yang penting kamu ada tempat tinggal dulu, nanti baru kita ngobrol lagi pelan-pelan.”“Oke! Makasih ….”Yuna langsung mengakhiri panggilan sebelum Bella selesai berbicara. Dia tidak butuh ucapan terima kasih. Seor
Read more

Bab 1619

Yuna baru bisa tenang setelah dia meneguk satu gelas air sampai habis. Setelah itu dia menarik napas dalam-dalam, tapi adegan yang terjadi dalam mimpi itu masih tak kunjung pergi dari pikirannya.Yuna mengerti bahwa kalaupun virus itu tidak membuat manusia berubah menjadi monster, tetap saja itu akan menjadi bayang-bayang yang menjulang di kehidupan manusia. Dengan melihat situasi di Asia Selatan saja sudah cukup jelas, tingkat infeksinya sangat serius. Bahkan pemerintah setempat sampai harus menyegel banyak wilayah guna mencegah penyebaran terus terjadi. Walau demikian, upaya mereka masih tetap tidak bisa menghentikan persebaran virusnya. Bahkan terkadang, virusnya bisa menyebar tanpa ada alasan yang jelas.Untuk saat ini, pengendalian virus di dalam negeri memang cukup baik dan dilakukan sejak awal, tapi … siapa yang tahu apa yang akan terjadi nanti! Kalau begini terus, tidak menutup kemungkinan wabah akan makin parah. Yuna tidak bisa tidur lagi membayangkan betapa sengsaranya banyak
Read more

Bab 1620

Pertanyaan yang begitu sederhana, tapi bagi gadis itu terasa begitu sulit untuk dijawab.“Nggak ada, Dora cuma punya Mama ….”“Kamu jangan bilang begitu. Kan masih ada Kakak di sini, terus juga ada dokter dan perawat yang baik. Mereka semua suka dan sayang sama kamu.”Akhirnya Dora kembali tersenyum ketika mendengar itu.“Iya!” sahutnya.Akan tetapi ketika dia mengangguk, cairan merah mengalir dari hidungnya dan perlahan turun mengalir sampai ke bibir. Yuna kaget dan langsung mengambil tisu untuk mengelap, sedangkan Dora hanya diam saja melihat Yuna. Sepertinya Dora tidak merasakan sesuatu yang membuatnya tak nyaman.“Dora, kamu mimisan!” kata Yuna seraya mengelap darah di wajah Dora. Namun darahnya merembes ke tisu. Jadi Yuna mengambil tisu dan mengelapnya lagi berulang kali. Yuna juga menekan bel, dan tak lama kemudian para perawat pun datang. Mereka segera menyiapkan kapas, perban, dan peralatan lainnya untuk menangani Dora.Akhirnya darah yang terus mengalir dari hidung Dora berhas
Read more
PREV
1
...
160161162163164
...
219
DMCA.com Protection Status