Share

Bab 1611

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Beberapa detik kemudian, Yuna mengangkat jarinya dari tangan gadis tersebut. Sementara itu, gadis itu hanya mengamati Yuna dengan tenang, tanpa merengek ataupun menangis.

Yuna perlahan berdiri, sama seperti sebelumnya, tidak mengatakan apa-apa. Liman yang juga menyadari ekspresi sedih dari wajah Yuna tidak banyak bertanya dan hanya berkata, “Mau istirahat sebentar?”

Namun sebelum Yuna menjawab, tiba-tiba gadis itu bertanya dengan penuh rasa takut, “Apa aku bakal mati?”

“Jangan ngomong sembarangan, kamu nggak bakal mati!” jawab Moses. Lalu dia memakaikan selimut gadis itu kembali dan menaruh mainan di tangannya. “Kamu cuma lagi batuk demam, sebentar lagi juga sembuh.”

“Tapi … mamaku saja sudah mati,” ujarnya. Suaranya yang gemetar menunjukkan kalau dia sudah berusaha untuk menahan emosinya, tapi namanya juga anak kecil, air mata sudah terlihat membasahi pipinya.

Spontan Yuna langsung menoleh ke arah Liman, tapi Liman yang sejak awal terlihat datar kini memalingkan wajahnya. Itu membukti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1612

    “Kasus yang itu agak spesial,” kata Liman dengan hati yang berat pula. Siapa yang tidak sedih melihat seorang gadis kecil yang lemah harus mengalami penderitaan akibat serangan virus.“Spesial kenapa? Di dalam sana banyak pasien yang umurnya sudah 60 sampai 70-an tahun, sedangkan mamanya pasti umur 30-an, ‘kan? Kenapa bisa mati?”“Itu karena dari awal mamanya memang mengidap kanker?” jawab Moses.Yuna, “….”“Mamanya anak itu menderita kanker stadium akhir, dan kebetulan terinfeksi virus ini juga. Kemungkinan tubuhnya memang sudah sangat lemah, makanya persebaran virusnya cepat. Nggak sampai dua hari sejak terinfeksi, dia langsung meninggal. Anak itu terus tinggal bareng sama mamanya, makanya dia juga terinfeksi. Tapi gejalanya lebih ringan seperti demam biasa. Sampai sekarang dia masih menjalani terapi,” jelas Liman. “Kalau kita bisa secepat mungkin menemukan antibodi untuk melawan virus ini, nggak cuma untuk anak itu saja, tapi semua pasien di sini, bahkan semua orang yang masih sehat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1613

    Ketika Shane baru saja kembali, kebetulan dia berpapasan dengan Rainie yang baru saja mau pergi. Rainie jadi kesal setiap kali bertemu dengan Shane semenjak pertemuan terakhir mereka. Ketika mereka saling melewati satu sama lain, tiba-tiba Rainie menghentikan Shane dan bertanya padanya, “Bos yang nyuruh kamu ketemu sama Yuna?”“Kenapa kamu nggak tanya langsung saja samadia?” balas Shane sinis.“Jangan kira aku nggak tahu apa yang kamu rencanakan. Kalian pikir dengan mengajak Yuna ke sini, kalian bisa menggantikan aku? Posisiku di lab ini nggak tergantikan sama siapa pun!”Dari sekolah sampai kerja, entah dalam bidang apa pun, Rainie selalu menjadi yang terbaik. Makanya dalam hati dia memandang rendah Yuna yang hanya seorang peracik parfum yang baru naik daun. Kalaupun dia juga mengerti tentang pengobatan tradisional dan benar belajar dari Juan, memangnya kenapa? Rainie sendiri ikut serta dalam penelitian virus ini dan kini virus tersebut telah menyebar ke seluruh dunia. Tentu saja Rain

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1614

    “Sudah tahu Yuna itu peka banget terhadap obat-obatan, tapi kamu masih saja naruh obat di minumannya. Atau jangan-jangan kamu memang sengaja supaya dia tahu dan menukar gelasnya supaya dia bisa kabur?”“Kukira obatku nggak bakal disadari sama dia. Ini kesalahanku yang kurang mempertimbangkan dengan matang,” ucap Shane mengakui kesalahannya, tanpa menunjukkan sikap yang panik sedikit pun.Pria itu pun tak berbicara lagi, tapi mata yang terlihat di balik topengnya itu memancarkan sorotan yang mengerikan. Dia menatap Shane sesaat dan tertawa, “Coba kamu buka kotak itu dan lihat apa isinya! Aku kasih itu khusus untuk kamu!”Seketika mendengar itu, dari lubuk hati Shane muncul semacam firasat yang buruk. Dia pun membuka kotak itu dan melihat sebuah jari yang kecil, dengan darah yang sudah mengering. Namun dari bentuk dan ukurannya itu terlihat kalau itu adalah jari anak-anak.Sontak, Shane langsung mencengkeram kerah baju bosnya dan berkata, “Kamu sudah janji nggak akan nyakitin anakku!”Me

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1615

    Sudah dua hari penuh Yuna tidur. Dia sedang fokus mengamati obat yang ada di depan matanya. Dia mengambil sebagian kecil dari obat itu dan memberikannya kepada tikus percobaan dengan sangat hati-hati. Kemudian Yuna meletakkan tikus itu ke dalam kotak observasi dan mengamatinya dengan saksama.Moses yang dari tadi berada di sampingnya bertanya, “Kamu yakin bakal ada efeknya ke tikus ini?”“Nggak.”“.…”“Justru karena belum yakin, makanya dilakukan eksperimen dulu di binatang. Kalau belum tahu efeknya bagaimana, mana mungkin dipakai di manusia.”Yuna sudah cukup familier dengan virus ini, tapi karena virusnya cerdas, ditambah dengan kondisi tubuh setiap orang yang berbeda, mungkin gejala yang keluar juga akan berbeda. Untuk lebih berhati-hati dan pasti, Yuna mengambil sampel virusnya dari setiap orang dan menaruhnya ke dalam tubuh tikus. Sama dengan manusia, tikus-tikus itu juga dipilih berdasarkan kondisi tubuh yang berbeda-beda. Cara ini bisa dibilang masih cukup akurat.Berdasarkan ge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1616

    “Jadi … maksud kamu, biarin saja virusnya bermutasi?” tanya Moses.Yuna menggeleng, “Maksudku, efek dari obat herbal itu adalah untuk menguatkan tubuh ketika organ mereka terserang, supaya tubuh bisa melawan balik. Setiap tubuh manusia itu punya kecerdasan mereka sendiri, makanya kenapa orang yang demam bisa sembuh tanpa harus makan obat. Masalahnya, virus ini merusak mekanisme pertahanan itu, dan obat yang lagi aku teliti sekarang berguna untuk memperbaikinya, supaya tubuh bisa melawan virus itu dengan sendirinya.”Yuna menjelaskannya dengan begitu serius, tapi tampaknya Moses tidak begitu paham. Setelah beberapa detik terdiam, Moses pun berkata, “Mimpi!”Bagi Moses, penjelasan itu hanyalah karangan belaka! Kalau memang tubuh memiliki mekanisme pertahanannya sendiri, untuk apa dokter diperlukan? Bukankah mereka meneliti berbagai macam obat tujuannya adalah untuk melawan virus tersebut? Memang benar, pengobatan tradisional itu tidak bisa diandalkan!Merasa tetap berada di sana hanya ak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1617

    Yuna bisa mengerti hal itu, tapi … bagaimana dengan Brandon? Meski ada Hanson dan petugas di rumah sakit yang menjaganya, mereka tidak begitu mengerti bagaimana menghadapi virus ini. Untung saja setidaknya Yuna masih diizinkan menggunakan ponsel.“Aku ngerti. Aku bakal tetap di sini.”“Aku paham bagi kamu dan keluarga, ini adalah hal yang sulit, tapi karena terdesak situasi, kuharap kita semua bisa saling mengerti. Aku sendiri juga nggak pulang ke rumah.”“Masa inkubasinya berapa lama?”“Dari yang aku lihat selama ini, kira-kira tujuh hari. Tapi statistik yang kami punya kurang lengkap karena kasus ini di dalam negeri juga terbatas, jadi aku nggak bisa menjamin, bisa jadi lebih lama dari tujuh hari.”Dengan kata lain, selama kurang lebih tujuh hari dari sekarang, Yuna tidak bisa meninggalkan tempat ini. Maka itu dia pun pergi ke kamar yang sudah disiapkan untuknya. Kamarnya memang tidak besar, tapi seperti yang Liman katakan, barang-barang kebutuhan dasar telah disiapkan. Di setiap kam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1618

    Saat ini Bella juga bingung mengapa ayahnya seakan berubah menjadi orang lain, tapi dia yakin perubahan sifat ayahnya itu pasti berkaitan dengan Rainie. Tanpa ada tempat untuk berlindung dan orang untuk bercerita, Bella terpaksa menghubungi Yuna.Sewaktu pertama kali Bella menghubungi Yuna, saat itu Yuna sedang fokus kepada Brandon, jadi dia tidak begitu memikirkan masalah Bella. Namun ketika diperhatikan lagi, sepertinya yang terjadi pada Edgar bukanlah perubahan sifat, tapi jauh lebih kompleks dari itu.“Kamu di mana sekarang? Bisa kasih aku lokasi yang jelas?” tanya Yuna.“Aku … aku lagi di depan toko boba yang ada di Jalan Tangkira. Kalau aku pulang, aku pasti bakal dikurung di kamar sama papaku. Aku ….”“Kamu tunggu saja di sana, nanti ada yang jemput kamu. Jangan takut, yang penting kamu ada tempat tinggal dulu, nanti baru kita ngobrol lagi pelan-pelan.”“Oke! Makasih ….”Yuna langsung mengakhiri panggilan sebelum Bella selesai berbicara. Dia tidak butuh ucapan terima kasih. Seor

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1619

    Yuna baru bisa tenang setelah dia meneguk satu gelas air sampai habis. Setelah itu dia menarik napas dalam-dalam, tapi adegan yang terjadi dalam mimpi itu masih tak kunjung pergi dari pikirannya.Yuna mengerti bahwa kalaupun virus itu tidak membuat manusia berubah menjadi monster, tetap saja itu akan menjadi bayang-bayang yang menjulang di kehidupan manusia. Dengan melihat situasi di Asia Selatan saja sudah cukup jelas, tingkat infeksinya sangat serius. Bahkan pemerintah setempat sampai harus menyegel banyak wilayah guna mencegah penyebaran terus terjadi. Walau demikian, upaya mereka masih tetap tidak bisa menghentikan persebaran virusnya. Bahkan terkadang, virusnya bisa menyebar tanpa ada alasan yang jelas.Untuk saat ini, pengendalian virus di dalam negeri memang cukup baik dan dilakukan sejak awal, tapi … siapa yang tahu apa yang akan terjadi nanti! Kalau begini terus, tidak menutup kemungkinan wabah akan makin parah. Yuna tidak bisa tidur lagi membayangkan betapa sengsaranya banyak

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2190

    “Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2189

    Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2187

    “Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2183

    Kemampuan medis Yuna tak diragukan membuat Fred kagum kepadanya, tetapi Yuna punya perang yang lebih penting dari itu. Lagi pula sifat Yuna yang sangat keras membuatnya tidak mungkin dijadikan kawan oleh Fred. Dibiarkan hidup juga tidak ada gunanya.“Bagus … bagus sekali!”Setelah memahami apa yang sesungguhnya terjadi, Fred menarik napas panjang dan mengatur kembali emosinya. Dia mengucapkan kata “bagus” berulang kali, dan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga baginya. Selama ini selalu dia yang mengerjai orang lain. Tak pernah sekali pun Fred berpikir dirinya tertipu oleh sebuah trik murahan. Bukan berarti Fred bodoh karena tidak menyadari hal itu, hanya saja terlalu banyak hal yang harus dia kerjakan sehingga dia tidak bisa berpikir dengan jernih.“Yuna, kali ini kamu menang! Tapi sayang sekali kamu nggak akan bisa melihat akhir dari semua ini! Sebentar lagi kita sudah mau masuk ke tahap terakhir dari R10. kamu sudah siap?”Fred menyunggingkan seulas senyum yang aneh di waja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2182

    “Tadi kamu ada diare lagi?” Yuna bertanya.“Nggak ada,” jawab Fred menggeleng, tetapi dia marah menyadari dirinya malah dengan lugu menjawab pertanyaan yang tidak berkaitan. “Itu nggak ada urusannya! Sekarang juga aku mau obat itu!”“Sudah nggak sakit perut dan nggak diare, rasa mual juga sudah mendingan, ya? Paling cuma pusing sedikit dan kadang kaki terasa lemas. Iya, ‘kan?”Fred tertegun diberikan sederet pertanyaan oleh Yuna, dia pun mengingat lagi apa benar dia mengalami gejala yang sama seperti Yuna sebutkan.“Kayaknya … iya!”Meski sudah berkat kepada dirinya sendiri untuk tidak terbuai oleh omongannya, tetap saja tanpa sadar Fred menjawab dengan jujur. Setelah Fred menjawab, Yuna tidaklagi bertanya dan hanya tersenyum.“Kenapa kamu senyum-senyum?! Aku tanya mana obatnya, kamu malah ….”“Pencernaan kamu sehat-sehat saja, nggak kayak orang yang lagi keracunan!”“Kamu ….”Fred lantas meraba-raba perut dan memukul-mukul dadanya beberapa kali. Dia merasa memang benar sudah jauh lebi

DMCA.com Protection Status