Share

Bab 1611

Beberapa detik kemudian, Yuna mengangkat jarinya dari tangan gadis tersebut. Sementara itu, gadis itu hanya mengamati Yuna dengan tenang, tanpa merengek ataupun menangis.

Yuna perlahan berdiri, sama seperti sebelumnya, tidak mengatakan apa-apa. Liman yang juga menyadari ekspresi sedih dari wajah Yuna tidak banyak bertanya dan hanya berkata, “Mau istirahat sebentar?”

Namun sebelum Yuna menjawab, tiba-tiba gadis itu bertanya dengan penuh rasa takut, “Apa aku bakal mati?”

“Jangan ngomong sembarangan, kamu nggak bakal mati!” jawab Moses. Lalu dia memakaikan selimut gadis itu kembali dan menaruh mainan di tangannya. “Kamu cuma lagi batuk demam, sebentar lagi juga sembuh.”

“Tapi … mamaku saja sudah mati,” ujarnya. Suaranya yang gemetar menunjukkan kalau dia sudah berusaha untuk menahan emosinya, tapi namanya juga anak kecil, air mata sudah terlihat membasahi pipinya.

Spontan Yuna langsung menoleh ke arah Liman, tapi Liman yang sejak awal terlihat datar kini memalingkan wajahnya. Itu membukti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status