Kedua mata berkilauan si wanita tertuju pada diri Chermiko. Dia pun menjawab, “Rainie.”“Rai … nie …,” ulang Chermiko. Dia mengingat kembali daftar nama di dalam benaknya, tetapi dia tidak kenal dengan wanita yang bernama Rainie. Pada akhirnya, Chermiko hanya mengangguk. “Kamu itu anggota dari tim penelitian? Kata Pak Delon, kamu lagi teliti proyek lain. Proyek apa?”Rainie menatapnya dengan menyipitkan matanya. “Kamu mau obati adik sepupuku?”“Siapa?” Chermiko masih belum merespons.“Bella,” balas Rainie, “Bukankah kamu sudah janji sama mamaku?”Setelah mendengar ucapan Rainie, akhirnya Chermiko mengerti. “Oh, maksudmu, si gendut itu ….” Tetiba Chermiko terdiam. Dia merasa ucapannya agak lancang, alhasil dia pun berkata, “Ternyata kamu itu anaknya Bu Susan.”“Apa kamu sudah kepikiran caranya?” Rainie tidak meladeni ucapannya, langsung bertanya.“Cara sih ada. Hanya saja, kondisinya tergolong gampang-gampang susah untuk ditangani. Yang paling penting sekarang adalah kerja sama dari pas
Baca selengkapnya