Si kecil memang sangat menyukai Bella. Dia bersandar di atas tubuh Bella, menganggap tubuh Bella sebagai seluncuran berseluncur ke bawah. “Fyuh ….”“Dasar bandel!” Yuna langsung menggendongnya.“Lepaskan! Lepaskan!” Kedua tangan kecil meronta. Padahal Kenzi sedang bermain dengan seru-serunya. “Mama, lepaskan … lepaskan ….”“Nggak boleh manjat di atas tubuh Kakak. Kak Bella akan merasa capek!” Yuna menggendongnya, lalu menoel hidungnya.Kenzi mengerutkan keningnya, lalu melirik ke sisi Bella. “Kamu capek?”Bella pun tersenyum, lalu berdiri. “Nggak masalah, kok. Kakak … emm, Tante nggak capek!”Seusai berbicara, Bella pun menatap Yuna. “Kak Yuna, aku panggil kamu ‘Kakak’, kalau aku dipanggil ‘Kakak’ sama anakmu, sepertinya kedengarannya sangat aneh!”Yuna pun tersenyum. “Kamu masih muda. Nggak salah untuk dipanggil ‘Kakak’.”“Nggak boleh, panggil ‘Tante’ saja!” ucap Bella sembari menutupi pipi yang merona akibat merasa malu.Yuna pun tersenyum, lalu duduk di atas sofa, memangku putranya.
Last Updated : 2023-12-06 Read more