Beranda / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Bab 1351 - Bab 1360

Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 1351 - Bab 1360

2192 Bab

Bab 1351

Melihat Yuna yang kehabisan kata-kata, Bella pun tertawa terbahak-bahak. “Kak Yuna, aku cuma lagi bercanda saja. Kamu jangan masukin ke hati, ya!”Saat ini, Yuna memanggil pengasuh untuk membawa Kenzi bermain di halaman. Kemudian, dia pergi menuang segelas air dan meminumnya. “Kamu sudah lama di rumahku. Apa kamu nggak takut diomeli papamu?”“Tenang saja!” Bella pun tersenyum. “Aku sudah ngomong sama papaku. Dia setuju untuk beri waktu tiga bulan untukku.”“Tiga bulan?”“Emm!” Bella mengangguk, lalu berkata, “Aku bilang sama dia, lagi pula aku sudah seperti ini. Jadi, beri aku waktu tiga bulan untuk mencobanya. Kalau aku nggak semakin gendut dalam tiga bulan ini, dia nggak boleh menghalangiku lagi. Kalau nggak mempan, aku juga nggak rugi. Toh aku sudah seperti ini.”Yuna menyadari Bella yang sekarang tidak sepesimis sebelumnya. Sepertinya pikirannya telah terbuka.“Apa papamu benar-benar sudah setuju?” Jujur saja, sepertinya tidaklah gampang untuk mendapat persetujuan Edgar yang berpik
Baca selengkapnya

Bab 1352

Setelah dipikir-pikir, Bella juga merasa sangat ajaib.“Mungkin aku sangat gembira di rumahmu, makanya aku nggak ingin tidur.” Bella berpikir sejenak. Dia merasa inilah alasan yang paling masuk akal. “Kalau begitu, kelak aku harus sering-sering ke rumah Kak Yuna. Kakak nggak merasa risi, ‘kan?”Yuna pun tersenyum. “Tentu saja nggak, tapi ….” Tetiba Yuna terdiam, lalu menjulurkan salah satu tangannya. “Jangan lupa untuk bayar uang makanmu setiap akhir bulan!”“Haha ….” Bella langsung tertawa terbahak-bahak. “Tenang saja! Semua itu bukan masalah!”Bella menepuk pelan telapak tangan Yuna. Keduanya saling berjabat tangan dan tersenyum lebar.…Setelah makan malam, Bella pun pulang. Beberapa menit setelah kepergian Bella, mobil Brandon pun masuk ke dalam gerbang.Awalnya Yuna hendak menyambut Brandon dengan senyuman. Namun, dia merasa ada yang aneh dengan Brandon.Mereka berdua sudah bersama dalam waktu yang cukup lama. Tanpa perlu memberi tahu, mereka bisa membaca ekspresi di wajah pasanga
Baca selengkapnya

Bab 1353

Brandon yang biasanya sangat tenang malah bersikap begitu buru-buru. Pasti telah terjadi sesuatu yang serius. Hanya saja, Brandon tidak ingin membuat Yuna merasa cemas. Jadi, dia pun memilih untuk tidak mengatakannya.Setelah minum beberapa suap sup, Brandon mulai menenangkan dirinya dan berkata, “Terjadi sesuatu dengan pabrik di Asia Selatan. Aku harus ke sana untuk mengatasinya.”Brandon menceritakannya dengan sangat datar. Hanya saja, Yuna tahu semakin sedikit ucapan Brandon, semakin serius masalah itu.Seandainya hanya terjadi masalah sepele, mana mungkin Brandon perlu turun tangan sendiri, apalagi dengan begitu buru-buru.“Apa yang terjadi?” tanya Yuna dengan langsung.Tangan yang memegang sendok pun berhenti. Brandon melihat Yuna, lalu menurunkan sendoknya sembari menghela napas ringan. “Ada insiden keracunan massal di dalam pabrik Asia Selatan.”“Keracunan massal?” Yuna merasa kaget.Masalah ini tidaklah besar. Seandainya keracunan makanan biasa, mungkin mereka salah makan, term
Baca selengkapnya

Bab 1354

Brandon sungguh tidak rela untuk berpisah dengan Yuna. Dia mencium Yuna beberapa kali, lalu berkata, “Tunggu aku!”“Emm.” Yuna merapikan kerah pakaian Brandon, lalu menepuk saku celananya. “Kamu perhatikan keselamatanmu. Dengar-dengar kondisi di sana sangat kacau.”Awalnya Brandon ingin mengatakan tidak masalah. Bagaimanapun pabrik di Asia Selatan bukan baru didirikan. Kondisi di sana memang agak kacau. Hanya saja, ada orang Indonesia di sana. Jadi, Brandon tidak mengkhawatirkan keselamatannya.Tujuan kepergian Brandon kali ini juga demi mencari tahu apa yang telah terjadi di pabrik. Dia akan segera kembali setelah masalah teratasi. Hati Brandon sungguh terasa hangat ketika merasakan ada yang begitu memperhatikannya. Jadi, Brandon pun mengangguk tanda dirinya berjanji untuk menjaga diri dengan baik.“Aku sudah harus pergi!”Jika Brandon tidak pergi lagi, dia pun akan ketinggalan pesawat. Entah kenapa tetiba Brandon tidak merelakannya.Setelah mereka berdua bersama, mereka tidak pernah
Baca selengkapnya

Bab 1355

Untung saja Bella juga tidak tertarik dengan minuman yang manis-manis. Sekarang dia hanya ingin minum air mineral saja.Ketika melihat Bella menjulurkan tangannya, Susan segera menghampirinya, lalu menjatuhkan camilan ke lantai.Bella terdiam sejenak. Tangannya berhenti di udara. Kemudian, dia melewati sisi Susan untuk mengambil segelas air.Susan sungguh kehabisan kata-kata.Melihat raut wajah muram Bella, Susan berusaha untuk menjelaskan, “Bella, kamu jangan marah! Tante melakukannya juga demi kebaikanmu. Coba kamu lihat tubuhmu sendiri. Kamu tidak boleh makan makanan ini lagi!”“Aku nggak ingin makan,” balas Bella dengan serius.Bella juga sudah kenyang. Dia juga tidak ingin menyantap camilan, dia hanya merasa haus saja.“Baguslah kalau kamu tidak ingin makan!” Susan memang berbicara seperti ini, hanya saja dia tidak percaya sama sekali. “Tante takut kamu akan dikelabui oleh istrinya Tuan Brandon. Kamu juga tahu papamu sangat mencemaskan dirimu. Aku dengar-dengar kamu lagi menjaga p
Baca selengkapnya

Bab 1356

“Aku ….” Kedua mata Susan terbelalak. “Sejak kapan aku tidak memikirkan harga dirimu? Bukannya aku membahas masalah ini di dalam rumah? Lagi pula, apa yang aku katakan itu kenyataan! Kamu harus bisa menghadapi kenyataan!”“Apa kamu ingin aku berbohong sama kamu? Bella, kamu tidak gendut sama sekali, kamu terlalu kurus. Kamu seharusnya makan yang banyak. Seperti ini? Apa Yuna juga ngomong begitu sama kamu? Kamu harus tahu, hanya anggota keluargamu yang memperlakukanmu dengan baik, kami tidak mungkin akan membohongimu. Ucapan jujur memang tidak enak untuk didengar. Tapi kami melakukan semua ini demi kebaikanmu. Mana mungkin orang di luar sana memperlakukanmu dengan begitu baik!”Susan masih tak berhenti membujuknya, “Coba kamu lihat diri kamu sendiri. Baru saja kamu kenal Yuna, kamu malah jadi kasar seperti ini. Kamu sungguh telah melukai hati Tante! Intinya, kamu jauhi dia saja! Mana mungkin Tante akan mencelakaimu?”“Padahal aku cuma bicara seperti itu, Tante malah merasa terluka! Hati
Baca selengkapnya

Bab 1357

Akhirnya Fahrel mengerti, ternyata istrinya sedang melampiaskan emosinya. Dia menyuruh pelayan untuk membersihkan anggur di atas meja, lalu menuang anggur ke gelas yang baru. Dia mengambil sayuran sambil bertanya, “Ada apa sama dia? Kamu tahu sendiri dia itu anaknya manja. Kamu mesti bersabar.”“Bersabar? Kenapa bukan kamu yang bersabar? Keponakanmu itu sudah semakin hebat saja sekarang. Dulu dia paling-paling hanya marah lantaran tidak dikasih makan. Sekarang, dia malah bisa banting gelas dan bersikap kurang ajar sama aku. Apa dia tidak tahu aku itu tantenya?” Semakin dipikir-pikir, Susan merasa semakin marah saja. Padahal ada pelayan di sana, Bella malah bersikap kurang ajar terhadapnya di hadapan pelayan!“Oh? Dia bicara seperti itu?” Fahrel mengerutkan keningnya. Dia merasa agak terkejut.“Siapa lagi kalau bukan dia? Memangnya aku? Harga diri! Apa dia tidak becermin, seperti apa postur tubuhnya, malah mengatakan soal harga diri. Kalau bukan karena ayahnya, siapa juga yang bakal men
Baca selengkapnya

Bab 1358

“Apa-apaan, sih? Aku cuma lagi berandai-andai kamu bisa jadi pejabat seperti Kak Edgar, bukan ingin menikah sama Kak Edgar. Kenapa malah marah!” Susan mendorong Fahrel, lalu menambahkan, “Lagi pula, Kak Edgar itu orangnya pendiam dan kolot, mana mungkin aku tahan buat hadapi dia!”Susan tidak boleh menyinggung suaminya sendiri. Bagaimanapun, hidupnya masih mengandalkan Fahrel.Setelah mendengar penjelasan sang istri, Fahrel tidak lagi terlihat muram seperti sebelumnya. “Betul juga, dia itu orangnya sangat keras. Entah bagaimana caranya dia bisa berdiri di posisi saat ini!”Fahrel menyesap anggur merah, lalu bertanya, “Oh ya, bagaimana dengan dokter genius itu? Apa semuanya sudah teratasi?”“Ngomong-ngomong masalah ini, tensi darahku langsung naik! Keponakan kesayanganmu tidak bersedia untuk menemuinya. Otaknya pasti sudah dicuci oleh Yuna.” Susan semakin membenci Yuna lagi. Entah sihir apa yang sudah dia berikan kepada Bella, alhasil Bella jadi begitu menuruti omongannya.“Yuna,” ulang
Baca selengkapnya

Bab 1359

Lagi pula, bisa jadi bos memerintah bawahannya untuk mengikuti tender. Pihak perusahaan hanya perlu menyusun proposal saja, ‘kan?Fahrel melirik Susan sembari menggeleng. “Itulah … ibu rumah tangga memang tidak mengerti apa-apa! Apa kamu tahu kenapa Brandon ke luar negeri? Dari informasi tepercaya, telah terjadi sesuatu dengan pabriknya di Asia Selatan, sepertinya ada keracunan massal. Kita jangan bahas masalah apakah insiden di sana akan segera diselesaikan atau tidak, kamu tahu sendiri kondisi di Asia Selatan sangat kacau! Belum pasti dia bisa kembali dengan selamat!”Setelah dipikir-pikir, alangkah bagusnya jika Brandon tidak bisa kembali! Bahkan … akan lebih bagus jika dia meninggal di sana!Seandainya Brandon meninggal, internal Grup Setiawan pasti akan kacau. Pada saat itu, bisa jadi kesempatan akan jatuh ke tangan Fahrel. Kepikiran dengan kemungkinan ini, Fahrel pun langsung tersenyum lebar.“Kondisi Asia Selatan sangat kacau, untuk apa dia pergi sendiri? Bukankah dia bisa mengu
Baca selengkapnya

Bab 1360

“Rainie, sudah jam berapa sekarang? Kenapa kamu masih melakukan eksperimen? Sejak kamu pulang, kamu tidak pernah tinggal di rumah. Bahkan Mama juga tidak pernah melihatmu!” omel Susan.Suara wanita di ujung telepon sangatlah datar. “Meskipun aku di rumah, memangnya kita bisa ketemu?”“Aku ….” Kali ini Susan tidak tahu harus menjawab apa.Betul juga, Susan juga jarang di rumah. Setiap harinya, dia pergi bermain mahjong, belanja, atau ke salon. Belakangan ini, dia juga disibukkan dalam masalah mencari dokter genius. “Kalau begitu, kamu bisa temani Mama untuk belanja atau nyalon bareng! Jangan selalu mengurung diri di laboratorium. Kalau kamu di sana terus, bagaimana ceritanya kamu bisa dapat pasangan? Sekarang kamu sudah tidak muda lagi, kamu harus memikirkan masalahmu! Apa ada lelaki yang lagi mengejarmu?”Ujung-ujungnya, Susan malah menanyakan masalah asmara putrinya.Tidak ada suara dari ujung telepon. Susan mengira panggilan sudah diakhiri. Dia melihat layar ponselnya, ternyata pang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
134135136137138
...
220
DMCA.com Protection Status