Home / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Istri Kesayangan CEO: Chapter 121 - Chapter 130

2186 Chapters

Bab 121

Ketika tatapannya bertemu mata perempuan itu, Logan langsung tahu apa yang dipikirkan olehnya. Dia tersenyum miring dan bertanya, “Kenapa? Nggak percaya? Kalau nggak percaya kamu boleh lihat sendiri di laboratorium. Atau kamu boleh tanya orang lain juga.”“Stella, kamu jangan bodoh! Kamu pikir Yuna bakalan bisa memberikanmu sesuatu? Dia sudah pergi, sekarang setelah dia hidup bebas apakah pernah mencarimu dan menanyakan kabarmu lagi? Kamu tahu nggak, bahkan tiket pesawat saja dia memesan yang kelas bisnis! Jemputannya juga mobil Rolls-Royce, tapi kamu? Kamu hanya bisa tinggal di rumah kontrakan seperti mama kamu!”“Sekarang kamu marah dengan saya dan berhenti kerja, memangnya tabungan dari gaji kamu selama ini bisa untuk bertahan berapa lama? Satu tahun, dua tahun atau tiga bulan, lima bulan? Setelah itu gimana? Kamu sudah memikirkannya belum?!”“Kontrak kerja sama kamu masih ada dua tahun akan berakhir, sebelum berakhir saya akan menahanmu! Surat pengunduran diri kamu juga nggak akan
Read more

Bab 122

Kalau dia meneruskan sikapnya yang membuat onar, maka dia harus bertahan pada kehidupannya yang tanpa menerima gaji. Pengeluaran biaya kontrakan dan kehidupan sehari-hari semuanya membutuhkan uang, tanpa ada uang maka kehidupannya akan sangat sulit.Dengan bekerja seperti biasa, maka dia bisa menggugat Logan jika lelaki itu menahan gajinya. Selain itu, dia juga ingin melihat bagaimana cara VL menyelesaikan kasus ini. Stella sangat mengerti dengan orang-orang yang ada di VL. Kalau mereka sanggup, maka kekacauan beberapa waktu yang lalu juga tidak akan terjadi. Logan juga tidak perlu berpikir untuk menahannya.Orang yang bekerja di bidang ini sangat sedikit dan langka. Otomatis orang yang memiliki kemampuan ini jauh lebih sedikit lagi. Oleh karena itu, VL sangat bergantung pada Yuna. Apakah Valerie yang mengatasi kasus ini?***Pukul enam sore, Hotel Argana.Valerie dan Logan baru saja selesai teleponan dan dia menangis cukup lama. Perempuan itu tertidur karena kelelahan menangis. Saat t
Read more

Bab 123

Valerie masih belum menerima panggilan telepon dari Lawson setelah dia sudah selesai bersiap-siap. Entah kenapa perasaan tidak enak tiba-tiba menyerangnya. Tanpa menunggu lebih lama lagi dia langsung naik ke kamar lelaki itu untuk mencarinya.Perempuan itu menekan bel sebanyak berkali-kali, tetapi tidak ada satu orang pun yang keluar. Yang datang justru karyawan hotel yang bertanya, “Bu, ada yang bisa dibantu?”“Saya mencari Pak Lawson. Di dalam nggak ada suaranya dan nggak ada kabar. Saya khawatir terjadi sesuatu dengan dia,” ujar Valerie dengan nada sedikit panik.“Oh, Pak Lawson? Setengah jam yang lalu dia sudah keluar,” jawab karyawan tersebut sambil tersenyum.“Sudah keluar?! Ng-nggak mungkin! Kami sudah sepakat mau pergi bersama, dia masih belum memanggilku, nggak mungkin ….”Mendadak dia terdiam dan seperti teringat akan sesuatu. Perasaannya mulai gusar dan tidak tenang. Apakah karena penolakannya dulu? Tidak, tidak mungkin! Bukankah lelaki itu yang bilang tidak akan memaksanya?
Read more

Bab 124

“Sudah, jangan cerewet! Nggak mirip dengan kamu waktu baru datang!” balas Edith dengan raut kesal.“Yang penting kamu nggak keberatan dengan bajuku saja! Pakailah! Waktunya sudah mepet dan sudah waktunya kita pergi.”Yuna tertawa mendengar ucapan perempuan itu. Kalau bukan karena mereka buru-buru dengan waktu, dia ingin sekali bertanya pada Edith bagaimana sikapnya waktu pertama kali datang.Mereka tetap dijemput oleh mobil Rolls Royce yang membuat Edith juga terkejut. Dia sudah terkejut ketika melihat mobil ini di bandara. Kantornya benar-benar totalitas sekali!Edith sudah lama sekali bekerja dan sering melakukan perjalanan dinas. Tidak pernah sekali pun mendapatkan perlakuan istimewa seperti ini. Biasanya mobil yang digunakan hanya sedan biasa.Saat tiba di hotel, dia bahkan sengaja menghubungi Samuel untuk memastikan apakah kantornya akan menjemput orang penting lainnya. Jawaban atasannya tersebut membuatnya tenang karena mengatakan bahwa perusahaan sangat mementingkan acara ini da
Read more

Bab 125

Valerie mengenakan terusan gaun yang indah dengan dandanan yang membuatnya terlihat sangat cantik. Penampilan perempuan itu menampilkan sisi terbaik yang dimiliki olehnya. Akan tetapi, dia tidak berani masuk sendiri ke acara tersebut.Di hadapan begitu banyak perusahaan ternama dan orang-orang berpengaruh, kedatangan perwakilan VL benar-benar tanpa persiapan sekali. Seharusnya dia berdiri di sisi Lawson dan sudah pasti bisa membuat nilainya bertambah, tetapi sekarang dia hanya seorang diri saja. Siapa yang bisa menganggap keberadaannya di tempat tersebut?Membayangkan dirinya akan diabaikan ketika turun dari mobil membuatnya sangat sesak dan tidak terima. Valerie menghubungi Lawson tanpa henti dari dia masuk ke dalam mobil hingga detik ini. Akan tetapi hasilnya nihil dan tidak ada yang menerima panggilannya. Jelas sekali lelaki itu tidak ingin menerima panggilan dari dirinya.“Bu Valerie, kalau masih nggak pergi, Ibu akan telat,” ujar sang sopir mengingatkan.“Kenapa kamu yang panik?!
Read more

Bab 126

Rok milik Valerie yang memang sangat pendek ditambah tadi dia sempat berlari kecil membuat roknya tertarik ke bawah. Ujung pakaian dalamnya terlihat jelas dan membuat wajahnya seketika memerah malu. Tanpa berpikir lebih panjang lagi, dia mengangkat tas tangannya dan menutupi bagian dada sambil melangkah cepat masuk ke ruang acara.  ***Edith dan Yuna mengelilingi acara pameran tersebut dan menyapa para tamu sekilas. Edith mengenalkan beberapa orang kenalannya pada Yuna. Setelah selesai, mereka baru berhenti untuk istirahat sejenak. Meski hanya kegiatan menyapa saja, keduanya terlihat cukup lelah.Acara pameran tersebut masih belum dimulai dan dia merasa sedikit mulai tumbang. Ternyata memang benar bahwa hal yang paling melelahkan dari meneliti produk adalah bersosialisasi.Mereka mencari sudut yang sedikit lebih sepi dan berdiri di sana sambil memegang sebuah piring kecil di tangannya yang berisi berbagai kue kecil. Keduanya memutuskan untuk menunggu acara di mulai di posisi mereka. S
Read more

Bab 127

Edith terdiam dan mendengar setiap kalimat yang diceritakan oleh Yuna dengan serius.“Aku benar-benar nggak melihat dari sisi mana kamu sedang marah,” kata Edith.Yuna terbahak dan berkata, “Nggak harus berwajah marah baru bisa dibilang marah. Aku dan kamu mewakili perusahaan untuk menghadiri acara ini. Untuk apa aku menjelekkan wajahku demi orang nggak penting? Memangnya aku gila?”“Hahahaha!” Edith tertawa karena ucapan Yuna.“Marah sih tetap marah, tapi nggak ada gunanya kalau marah saja. Lebih baik aku balas dengan caraku, kita lihat saja siapa yang akan tetap tertawa sampai akhir nanti,” ujar Yuna dengan penuh  keyakinan.Edith mengangguk sambil tenggelam dalam pikirannya sendiri. Sekarang kesan Yuna di matanya bertambah satu tingkat lagi dan membuatnya semakin mengagumi perempuan itu.“Aku ada satu pertanyaan,” ujar Edith dan menahan kalimatnya dengan ekspresi ragu-ragu.“Nggak apa-apa, tanya saja,” kata Yuna dengan kedua alis terangkat ke atas.Sekarang dia juga menganggap Edith
Read more

Bab 128

Pemikiran seperti itu membuatnya memutuskan untuk tidak mencari sosok Lawson lagi. Sudah pasti tidak akan ketemu lelaki itu. Meski ketemu, lelaki itu juga belum tentu akan menggubrisnya. Kecuali ….Mengingat ucapan lelaki itu saat di hotel membuat jantungnya berdegup cepat. Lelaki itu hanya menginginkan tubuhnya saja, bukan tulus dari hati! Valerie harus menjaganya karena hanya akan menjadi milik Logan.Produk baru yang dipajang di atas pentas akan diperkenalkan oleh pembawa acara profesional. Pembawa acara itu yang akan mengumumkan sang pembuat dan juga ide serta inspirasinya. Selain itu akan ada perkenalan top notes, middle notes dan back notes.Pembuat parfum itu juga akan menyarankan bahwa parfum tersebut lebih cocok digunakan oleh orang-orang yang seperti apa dan juga ada sesi tanya jawab. Akan diminta beberapa orang untuk mencium setiap tipe parfum. Orang-orang itu akan diminta untuk mengungkapkan kesan dan pesan mereka.Valerie tidak ingin naik ke pentas. Bukan karena dia tidak
Read more

Bab 129

Pembawa acara yang tadi sudah ketar-ketir akhirnya menghela napas lega. Semua tamu yang ada di sana juga ikut tertawa.“Bu Yuna suka bercanda saja! Memang benar, mereka selalu menjadi sosok yang dijadikan panutan bagi juniornya, tetapi nggak semua orang bisa memahami setiap ilmunya dengan tepat. Menurut Bu Yuna, diri Ibu sendiri bisa memahaminya seberapa banyak?”Ada nada penuh tantangan di balik pertanyaan tersebut. Sebenarnya juga tidak bisa dikatakan sedang menantang Yuna, tujuan sang pembawa acara hanya untuk kepentingan acara dan membuat suasana jauh lebih seru.Karena adanya kejadian di awal tadi, para tamu mulai tampak antusias menunggu jawaban Yuna. Pertanyaan tersebut terdengar sederhana, tetapi kalau jawabannya terlalu berlebihan maka akan terasa sangat sombong.Namun kalau jawabannya nanti terkesan bertele-tele dan takut-takut, maka orang-orang akan merasa dia tidak memiliki kemampuan sehingga merasa tidak percaya diri.Yuna hanya tersenyum sambil menatap sang pembawa acara
Read more

Bab 130

“Dengan ibu siapa ini?” tanya sang pembawa acara dengan ramah. Tidak ada jawaban yang keluar dari bibir Valerie.“Ibu?” panggil pembawa acara itu sekali lagi ketika melihat binar linglung di mata Valerie. Sahutan kedua membuat kesadaran Valerie kembali dan menatap sang pembawa acara sambil bergumam, “Aku ….”Satu kata pertama terucap dan Valerie baru menyadari bahwa suaranya menjadi serak. Dengan cepat perempuan itu berdeham dan menggenggam mikrofon dengan isi kepala yang mendadak kosong.Valerie sendiri tidak hanya satu kali ini saja berdiri di atas pentas dan di bawah lampu sorot. Dia kerap berada di atas pentas ketika menerima piagam dan juga berbagai pujian serta tepuk tangan dari orang-orang. Akan tetapi kali ini dia merasa gusar dan panik. Tangan dan kakinya dingin, tubuhnya juga tampak sedikit bergetar hebat.Bagaimana jika dia melakukan kesalahan saat mencoba parfum nanti? Bukankah hal itu akan menjadi sangat memalukan sekali? Dia tidak ingin merasakan hal itu!“Kemungkinan Ibu
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
219
DMCA.com Protection Status