Home / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Chapter 1161 - Chapter 1170

All Chapters of Istri Kesayangan CEO: Chapter 1161 - Chapter 1170

2194 Chapters

Bab 1161

“Mana mungkin!” Steve tidak percaya.Semuanya sudah diperkirakan Steve dengan baik. Jika ada yang lalai, itu pun karena ibunya yang tiba-tiba mengkhianatinya. Jika ibunya tidak tiba-tiba berpihak pada Brandon, mana mungkin Steve akan kalah! Tidak mungkin! Pasti tidak mungkin!“Mungkin kamu tidak tahu, Brandon sudah mengetahui jati dirimu. Dia mengetahuinya lebih awal daripada aku. Hanya saja, dia tidak pernah mengungkitnya. Asal kamu tidak bersikap keterlaluan terhadap dia, dia juga tidak akan membocorkannya. Tapi kamu ….”Amara juga baru mengetahui bahwa Brandon telah mengetahui rahasia ini. Sebagai pemegang kuasa tertinggi di Keluarga Setiawan, tidak ada yang bisa ditutupi dari dirinya. Dia sudah menyadari kejanggalan dari awal. Hanya saja, dia mempertimbangkan perasaan Amara dan Steve. Yang paling penting adalah kakeknya telah merahasiakan masalah ini dari dulu. Terlebih, Steve juga dipilih langsung oleh Kakek untuk menjadi anaknya. Jadi, demi menghormati pilihan sang Kakek, Brandon
Read more

Bab 1162

Setelah memukul hingga tak bertenaga, Steve baru menghentikan aksinya dengan napas terengah-engah.Saat melihat barang-barang di dalam rumah sudah hancur, tetiba terngiang-ngiang ucapan ibu tadi. “Semuanya tergantung Brandon. Dia adalah kepala keluarga. Dia adalah kepala keluarga. Dia adalah ….”“Haha …. Hahaha …. Hahaha …..”Steve tertawa lepas hingga tampak air mata menetes dari sudut matanya. Dia mengira ibunya sangat memanjakannya. Setelah mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung dari ibunya, ibunya malah langsung bersikap begitu sadis.Dulu semua yang dilakukan Amara adalah demi kebaikan Steve. Steve seharusnya menjadi pewaris keluarga, dialah yang seharusnya menjadi kepala keluarga. Bagaimana dengan sekarang?Sekarang Amara malah berpihak pada Brandon! Hubungan darah, kasih sayang, semua itu hanyalah omong kosong! Tanpa hubungan darah, Steve pun bukanlah apa-apa.Mereka bahkan pelit hingga mengambil kembali semua milik Steve. Jikalau seperti ini, Steve akan menghancurkannya. Po
Read more

Bab 1163

“Nek, Nenek jangan panik. Aku akan suruh orang untuk mencarinya.” Yuna menenangkan Amara, lalu berkata pada Clara, “Tante, tolong jagain Nenek, ya.”Clara melirik Yuna, lalu mengangguk. Dia langsung mengambil ponsel berjalan ke lantai bawah.Yuna harus memberi tahu masalah ini kepada Brandon, lalu mengutus bawahan untuk menyelidiki jejak kaki Steve. Mereka hanya perlu fokus dalam aset-aset atas nama Steve. Jadi, tidaklah sulit untuk menyelidiki masalah ini. Tak lama kemudian, terdengar kabar kebakaran di salah satu rumah milik Steve. Sekuriti kompleks duluan menyadarinya, lalu lekas lapor polisi. Petugas pemadam kebakaran juga sudah datang untuk memadamkan api. Setelah Yuna dan Brandon tiba di lokasi kejadian, api di dalam rumah juga sudah dipadamkan.Saat ini rumah mewah di depan mata ini malah sudah hancur dilahap api. Sekuriti sedang membuat laporan. Brandon berdiri di depan rumah sambil mengerutkan keningnya.“Semua ini kerjaan Steve.” Saat Yuna mengucapkan kalimat ini, nada bicar
Read more

Bab 1164

Kondisi tubuh Monica semakin buruk saja. Jadwal kembali ke Kediaman Yukardi juga ditunda lantaran dia sudah tidak sanggup untuk menuruni ranjangnya lagi.Saat ini, Monica mulai mencurigai keaslian dari kitab rahasianya. Setelah dipikir-pikir, setelah berlatih teknik di dalam kitab rahasia itu, kondisi tubuhnya semakin buruk saja. Jangan-jangan kitab itu adalah kitab palsu?Berhubung merasa tidak puas, Monica kembali membuka kitab rahasia. Dia membaca setiap tulisan dan gambar dengan saksama. Dia merasa setiap tulisan dan gambar tidak bermasalah. Selain jurus-jurus dasar, sepertinya tidak ada lagi yang aneh.Lagi pula, peningkatan teknik seni bela diri juga mengandalkan peningkatan ilmu kultivasi. Belakangan ini Monica sudah cukup giat, dia dapat merasakan perubahan dalam tubuhnya. Namun sekarang … dia semakin sering batuk darah dan merasa semakin lemas saja.Seharian Monica hanya ingin tiduran saja. Dia merasa ada yang aneh dengan dirinya. Hanya saja, Monica tidak tahu apa yang aneh.“
Read more

Bab 1165

“Kakak kesayanganku, iya, ini aku,” ucap Hanny dengan tersenyum. Dia berjalan perlahan ke hadapan ranjang, lalu menundukkan kepalanya untuk melihat Monica. “Kenapa? Jangan-jangan sampai saat ini, kamu berharap ada orang lain yang datang menjengukmu?”“Besar sekali nyalimu!” ucap Monica dengan ketus, “Tanpa izinku, beraninya kamu ….”“Berani apa?” potong Hanny, lalu berkata dengan tersenyum, “Beraninya aku berbicara seperti ini sama kamu? Beraninya aku masuk ke dalam kamarmu tanpa ketuk pintu? Atau … beraninya aku keluar dari kamar rongsokan itu?”“Kamu ….”Saat ini, Monica baru menyadari ada yang aneh dengan dirinya. Hanny bukan lagi Hanny yang penurut seperti biasanya. Dia mengucir rambutnya dengan tinggi, lalu merias wajahnya. Penampilan Hanny hari ini sungguh berbeda dengan penampilannya yang sebelumnya.Hanny yang sekarang sungguh tidak mirip dengan Monica. Dia memang mengenakan pakaian Monica, tetapi dia memadukannya menjadi gaya berpakaian yang berbeda. Pokoknya secara keseluruha
Read more

Bab 1166

Teori apa ini!Berhubung hanya ada satu yang boleh hidup dari saudara kembar ini, kenapa Hanny tidak boleh dibiarkan untuk hidup? Apa karena kakaknya lebih unggul daripada dirinya? Hanny tidak ingin mati, dia masih ingin hidup!“Apa yang lagi kamu banggakan? Kamu kira kamu masih adalah Monica yang dulu? Memangnya apa lagi yang bisa kamu lakukan terhadap aku? Sekarang kamu sudah berbaring di sini, kamu hanyalah orang cacat!” Tetiba Hanny membungkukkan tubuhnya untuk mendekati Monica, lalu berkata dengan nada mengancam.Awalnya Monica juga tidak ingin meladeni Hanny. Hanya saja, setelah mendengar ucapannya, Monica tiba-tiba kepikiran sesuatu. Dia lekas membuka kedua mata, memalingkan kepalanya untuk melihat Hanny. “Apa yang sudah kamu lakukan terhadapku?”Hanny terkejut dengan tatapan galak Monica. Namun beberapa saat kemudian, dia langsung tertawa terbahak-bahak. “Coba kamu tebak! Coba kamu tebak apa yang sudah aku lakukan terhadapmu! Kalau kamu berhasil menebaknya, mungkin aku akan ber
Read more

Bab 1167

Semua ini terlalu mendadak. Monica juga tidak memiliki tenaga. Tentu saja, dia tidak bisa melawan.Tangan Monica diangkat, lalu ditepukkan berkali-kali ke wajah Hanny. Tetiba gerakan Hanny berhenti. Dia pun berkata dengan galak, “Kakak kesayanganku, dulu kamu akan memukulku seperti ini. Tentu saja, kamu nggak pernah pukul wajahku. Gimanapun, kamu masih memerlukanku untuk menyamar menjadimu. Tapi sekarang, aku sudah nggak takut lagi! Aku nggak akan menjadi dirimu lagi. Aku ingin menjadi diriku sendiri!”“Jadi diri sendiri?” Monica tersenyum menyindir. “Apa kamu tahu kamu itu siapa? Kamu kira apa yang kamu miliki? Bahkan Papa dan Mama juga nggak mengakuimu sebagai anak mereka. Keluarga Yukardi hanya memiliki satu keturunan saja, orang itu adalah aku … Monica Yukardi. Nggak ada orang di dunia ini yang tahu ada yang namanya Hanny! Sadarlah! Hanny sudah mati dari dulu!”Ucapan ini seharusnya dikatakan Monica dengan sangat ketus. Namun, berhubung kondisi tubuhnya sedang tidak bagus, dia bahk
Read more

Bab 1168

Selesai berbicara, Hanny seakan-akan semakin ketagihan saja. Dia lanjut menampar Monica hingga kepalanya terasa kliyengan dan wajahnya membengkak. Saat ini, Monica bahkan tidak bisa berbicara dengan jelas.Hingga Hanny merasa lelah, dia baru menurunkan tangannya. Telapak tangannya juga sudah membengkak. Namun, Hanny merasa sangat puas. Dia tidak pernah memukul orang sebelumnya, apalagi kakaknya yang begitu galak.Dari lubuk hati terdalam Hanny, Hanny sungguh merasa gembira. Dia mengangkat kepalanya tertawa dengan terbahak-bahak. “Aku sudah berhasil melakukannya! Aku benar-benar sudah kesampaian! Sejak saat ini, aku adalah Hanny, aku bukan lagi bayangan Monica!”“Kamu … mimpi … saja!” ucap Monica dengan perlahan. Saat ini, dia bahkan kesulitan untuk berbicara lagi. Hanya saja, wibawanya masih terasa. “Selamanya kamu hanya akan menjadi orang gagal! Kamu seharusnya mati dari dulu!”“Aku bukan orang gagal! Kamu yang gagal! Orang yang seharusnya mati itu kamu! Kamu!” Ucapan Monica tadi tela
Read more

Bab 1169

Setelah Monica digotong keluar kamar, hanya tersisa Hanny seorang diri di dalam kamar yang begitu luas. Dia merentangkan kedua lengannya, lalu memutar tubuhnya dengan perlahan. Hanny mengangkat kepalanya menghirup napas dalam-dalam, berusaha untuk merasakan semua di dalam kamar ini.Dulu kamar Hanny sangatlah gelap dan sempit. Namun, berbeda dengan kamar Monica. Ketika kecil dulu, Hanny pernah mengintip kamar kakaknya. Kamar Monica sangatlah besar dan indah. Ranjang di dalam kamar itu juga super besar. Bahkan, jendela di dalam sana sangat besar. Monica juga bisa berjemur matahari dari depan balkon.Hanny hanya bisa mengintip dan memendam rasa iri dalam hatinya. Dia tidak pernah sekali pun kepikiran untuk mengharapkannya.Namun berbeda dengan sekarang ….Saat Monica bertanya, apa Hanny melakukan semua ini gara-gara lelaki itu? Jawabannya iya dan juga bukan!Steve memang telah berhasil membangkitkan hasrat di dalam lubuk hati Hanny. Hanya saja, Steve hanyalah pemicu, dia bukanlah alasan
Read more

Bab 1170

“Menurutmu?” Hanny menghela napas, lalu bertanya dengan kesal.Setelah mengedip-ngedipkan matanya, tetiba Steve terkekeh. “Kamu itu Nini, kamu itu Nini-ku! Nini nggak bakal marah dan pukul aku! Kamu itu Nini! Hehe ….”Steve tersenyum bodoh. Wajahnya merona karena alkohol. Tatapannya juga terlihat linglung. Namun, Hanny malah merasa sangat gembira. Meski Steve sedang mabuk, dia juga bisa mengenal dirinya adalah Hanny, bukan Monica.Di dunia ini, hanya Steve saja yang kenal dan peduli dengan Hanny.“Jangan ketawa lagi!” Kepikiran hal ini, kedua tangan Hanny menopang wajah Steve, menatap matanya, lalu bertanya dengan serius, “Jadi, kamu suka sama Monica atau … Hanny?”Hanny ingin mengetahui jawaban ini. Dia ingin tahu apakah Steve benar-benar menyukainya atau tidak.Jika Steve menyukainya, apa itu karena wajahnya mirip dengan Monica atau karena dia adalah Hanny? Jawaban ini terlalu penting baginya!Steve yang sedang mabuk itu langsung memegang wajah Hanny dengan kedua tangannya. Dia meng
Read more
PREV
1
...
115116117118119
...
220
DMCA.com Protection Status