Share

Bab 1168

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Selesai berbicara, Hanny seakan-akan semakin ketagihan saja. Dia lanjut menampar Monica hingga kepalanya terasa kliyengan dan wajahnya membengkak. Saat ini, Monica bahkan tidak bisa berbicara dengan jelas.

Hingga Hanny merasa lelah, dia baru menurunkan tangannya. Telapak tangannya juga sudah membengkak. Namun, Hanny merasa sangat puas. Dia tidak pernah memukul orang sebelumnya, apalagi kakaknya yang begitu galak.

Dari lubuk hati terdalam Hanny, Hanny sungguh merasa gembira. Dia mengangkat kepalanya tertawa dengan terbahak-bahak. “Aku sudah berhasil melakukannya! Aku benar-benar sudah kesampaian! Sejak saat ini, aku adalah Hanny, aku bukan lagi bayangan Monica!”

“Kamu … mimpi … saja!” ucap Monica dengan perlahan. Saat ini, dia bahkan kesulitan untuk berbicara lagi. Hanya saja, wibawanya masih terasa. “Selamanya kamu hanya akan menjadi orang gagal! Kamu seharusnya mati dari dulu!”

“Aku bukan orang gagal! Kamu yang gagal! Orang yang seharusnya mati itu kamu! Kamu!” Ucapan Monica tadi tela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1169

    Setelah Monica digotong keluar kamar, hanya tersisa Hanny seorang diri di dalam kamar yang begitu luas. Dia merentangkan kedua lengannya, lalu memutar tubuhnya dengan perlahan. Hanny mengangkat kepalanya menghirup napas dalam-dalam, berusaha untuk merasakan semua di dalam kamar ini.Dulu kamar Hanny sangatlah gelap dan sempit. Namun, berbeda dengan kamar Monica. Ketika kecil dulu, Hanny pernah mengintip kamar kakaknya. Kamar Monica sangatlah besar dan indah. Ranjang di dalam kamar itu juga super besar. Bahkan, jendela di dalam sana sangat besar. Monica juga bisa berjemur matahari dari depan balkon.Hanny hanya bisa mengintip dan memendam rasa iri dalam hatinya. Dia tidak pernah sekali pun kepikiran untuk mengharapkannya.Namun berbeda dengan sekarang ….Saat Monica bertanya, apa Hanny melakukan semua ini gara-gara lelaki itu? Jawabannya iya dan juga bukan!Steve memang telah berhasil membangkitkan hasrat di dalam lubuk hati Hanny. Hanya saja, Steve hanyalah pemicu, dia bukanlah alasan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1170

    “Menurutmu?” Hanny menghela napas, lalu bertanya dengan kesal.Setelah mengedip-ngedipkan matanya, tetiba Steve terkekeh. “Kamu itu Nini, kamu itu Nini-ku! Nini nggak bakal marah dan pukul aku! Kamu itu Nini! Hehe ….”Steve tersenyum bodoh. Wajahnya merona karena alkohol. Tatapannya juga terlihat linglung. Namun, Hanny malah merasa sangat gembira. Meski Steve sedang mabuk, dia juga bisa mengenal dirinya adalah Hanny, bukan Monica.Di dunia ini, hanya Steve saja yang kenal dan peduli dengan Hanny.“Jangan ketawa lagi!” Kepikiran hal ini, kedua tangan Hanny menopang wajah Steve, menatap matanya, lalu bertanya dengan serius, “Jadi, kamu suka sama Monica atau … Hanny?”Hanny ingin mengetahui jawaban ini. Dia ingin tahu apakah Steve benar-benar menyukainya atau tidak.Jika Steve menyukainya, apa itu karena wajahnya mirip dengan Monica atau karena dia adalah Hanny? Jawaban ini terlalu penting baginya!Steve yang sedang mabuk itu langsung memegang wajah Hanny dengan kedua tangannya. Dia meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1171

    Jarak Steve dengan Hanny sangatlah dekat. Meski tercium bau alkohol yang sangat menyengat, Hanny juga tidak merasa risi. Dia malah merasa istimewa.Steve masih mabuk. Dia menatap wajah Hanny dengan linglung. “Nini, jangan pergi, jangan campakkan aku. Aku cuma punya kamu saja. Cuma kamu saja ….”Selesai berbicara, Steve langsung mencium bibir Hanny.Ciuman mendadak itu sungguh mengagetkan Hanny. Namun, Hanny tidak melawan, melainkan membiarkan Steve menciumnya. Dia memejamkan kedua mata, lalu melingkari kedua tangan ke leher Steve.Steve yang mabuk itu terkadang memberi ciuman yang sangat lembut, terkadang dia bagai binatang buas yang begitu kasar. Hanya saja, ketika bersikap terlalu kasar, Steve langsung melembutkan ciumannya. Dia tidak ingin melukai wanita yang dicintainya.Boleh dikatakan bahwa Steve adalah instruktur Hanny. Dialah yang mengajari Hanny untuk berciuman. Sekarang … Hanny sekiranya tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia juga tidak menghentikan aksi Steve, malah men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1172

    Bos sudah berpesan sebelumnya, jika Steve bersedia pulang bersama mereka, mereka juga tidak perlu bersikap kasar. Jika Steve membangkang, mereka juga tidak perlu bersikap sungkan. Mereka diperbolehkan langsung menyeretnya.Ucapan ini berhasil menyadarkan Steve dari linglungnya. Dia kepikiran dengan masalah kebakaran waktu itu. Ketika kepikiran kobaran api dan ucapan ibunya, Steve spontan ketakutan. Apa Steve akan dibawa ke penjara?Raut wajah Steve terus berubah. Saat Steve masih belum selesai berpikir, Hanny malah sudah membukakan pintu.Tangan orang yang hendak menekan bel pun terhenti. Dia melihat si wanita sedang berdiri di depan pintu dengan mengenakan kemeja seorang lelaki. Kedua kaki langsingnya terpampang di luar sana.“Apa yang ingin kalian lakukan?” Hanny menopang salah satu tangannya di atas dahan pintu, lalu tangannya yang satu lagi menarik gagang pintu, tidak berencana untuk membukanya dengan lebar.Orang di luar sana terdiam. Sepertinya dia tidak menyangka orang yang memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1173

    Hanny berjarak sangat dekat dengan Steve. Salah satu tangan Hanny menahan di dahan pintu, lalu tangannya yang satu lagi diletakkan di atas pundaknya. Kedua mata menatap Steve dengan dalam. “Apa yang lagi kamu takutkan?”“Aku … nggak lagi takut!” balas Steve dengan gemetar. Jujur saja, dia sungguh merasa takut. Namun Steve tidak boleh mengekspresikannya di hadapan wanita yang disukainya.Hanny pun tersenyum. “Kalau takut, kamu bisa jujur, kok. Nggak ada yang perlu dirahasiakan. Ada aku di sini, kamu nggak usah takut!”Mendengar ucapan Hanny, semuanya terasa sangat asing. Lebih tepatnya, sungguh berbeda dengan Hanny yang lembut dan penurut itu. Seketika Steve mengerutkan keningnya mulai mengamatinya. “Apa benar kamu itu Nini? Atau ….”Atau Monica yang sedang menyamar? Jika tidak, kenapa wibawanya sungguh mirip dengan Monica?Ketika mendengar pertanyaan ini, raut wajah Hanny langsung berubah. “Apa katamu? Coba kamu katakan sekali lagi!”“Bukan, bukan, bukan, aku … asal bicara! Aku cuma as

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1174

    Mendengar ucapan Steve, Hanny tidak lagi merasa marah. Dia langsung berkata, “Aku kira apaan. Asalkan ada aku di hatimu, kamu nggak usah merasa bersalah sama aku!”Selesai berbicara, Hanny langsung bersandar di dalam pelukannya.Padahal ada wanita cantik sedang menempel di dalam pelukannya, Steve malah tidak memiliki pemikiran apa-apa. Sekarang dia hanya ingin mencari Brandon untuk memberi pelajaran kepadanya. Menyadari Steve sedang tidak konsentrasi, Hanny merasa agak kesal. Namun, ucapan Steve tadi membuat Hanny merasa penasaran. “Kenapa kamu bakal ditahan di penjara? Kamu juga nggak lakuin tindakan ilegal?”“Aku ….” Steve menggigit bibir bawahnya, lalu berkata dengan suara kecil, “Mungkin kamu nggak tahu, semalam aku bakar rumahku sendiri.”“Kamu bakar rumahmu sendiri!” Hanny mengangkat kepalanya menatap Steve dengan terkejut. “Kenapa kamu bakar rumahmu sendiri? Kamu … bakar Kediaman Setiawan?”“Bukan!” Steve menghela napas, lalu memegang pundak Hanny, membawanya untuk duduk di sof

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1175

    “Kenapa? Apa kamu nggak percaya? Kalau kamu nggak percaya, aku akan bawa kamu pulang untuk memastikannya.” Selesai berbicara, Hanny langsung menarik Steve. “Ikuti aku!”“Se … sebentar!” Steve menghentikan Hanny dengan menarik pergelangan tangannya.“Kenapa? Apa kamu nggak percaya banget sama aku?” Hanny merasa marah.Steve langsung menjawab, “Setidaknya kita ganti pakaian dulu!” Steve menunjuk tubuh mereka berdua. Bagaimana mereka bisa keluar dengan keadaan seperti ini?Saat Steve mengikuti Hanny kembali ke vila, dia masih merasa semuanya sangat tidak nyata.Bukannya Steve tidak pernah pergi ke rumah ini. Hanya saja, setiap kalinya Steve belum pasti akan diizinkan untuk masuk. Semuanya tergantung dengan suasana hati Monica.Sekarang, Steve malah menaiki kendaraan Keluarga Yukardi dan ada Nona Besar Keluarga Yukardi di sampingnya. Dia bisa masuk dengan terang-terangan. Pembantu di dalam rumah pun membungkukkan tubuh mereka memberi hormat menyambut kedatangan mereka.Bahkan ketika Steve

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1176

    Begitu pintu kamar dibuka, tercium bau lembab dan tidak sedap dari dalam kamar. Steve spontan menutup hidungnya, lalu tampak gambaran yang sangat mencengangkan.Di dalam ruangan yang gelap ini ada seseorang sedang berbaring di atas ranjang. Berhubung pencahayaan di dalam ruangan tidak begitu bagus, Steve tidak bisa melihat jelas wajah orang itu. Hanya saja, Steve bisa menebak siapa wanita itu.“Kakakmu?” tanya Steve sambil memalingkan kepalanya menatap Hanny.Suara Steve tidaklah besar, tetapi bisa terdengar oleh Monica yang sedang mengantuk. Dia pun mengerutkan keningnya. “Siapa?!”Melihat Steve sekilas, Hanny pun tersenyum dan berjalan maju beberapa langkah. “Kak, tentu saja aku. Memangnya siapa lagi yang bakal jenguk kamu?”“Apa kamu merasa kamu sudah menang?” tanya Monica dengan tersenyum sinis.“Bukan perasaanku, tapi kenyataannya aku memang sudah menang. Memangnya bukan, ya? Kak, jangan-jangan kamu kira kamu yang sekarang masih bisa mengalahkanku? Jangan bodoh! Nyawamu ada di tan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2194

    Yang paling penting sekarang, jika Rainie tidak bisa bekerja sama dengan Fred, dia sudah tidak punya tempat lagi untuk pergi.“Sejujurnya, selama ini aku selalu meneliti tentang cara mengendalikan pikiran orang lain!” jawab Rainie dengan tegas, setelah melalui pemikiran yang matang.Dengan satu jari menyusuri tulang hidungnya, Fred mengulangi ucapan Rainie. “Pikiran?”Kurang lebih Fred mengerti ke mana arah penelitian yang Rainie maksud.“Kamu pasti pernah main boneka yang dikendalikan pakai tali, ‘kan? Kurang lebih seperti it.”“Jadi kamu bisa mengendalikan perilaku orang lain seperti boneka? Terus apa menariknya?!”Fred memiliki ambisi untuk mengendalikan Yuraria, bahkan seluruh dunia. Akan tetapi yang dia inginkan adalah mengendalikan orang lain yang masih hidup, agar mereka tunduk di bawahnya, bukannya boneka yang tidak memiliki pemikirannya sendiri. Apa serunya mengendalikan orang yang mudah untuk dikendalikan.“Oh, jelas ini menarik banget!” kata Rainie. “Aku tahu kamu mau orang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2193

    Fred tidak berkomentar ataupun membalasnya. Dia hanya menatap wajah dan mata Rainie dengan serius. Meski tidak berkata apa-apa, dalam hatinya dia tahu setiap tutur kata yang wanita yang ada di depan matanya ini ucapkan sangat akurat. Setelah situasi tenggelam dalam kesunyian singkat, Fred berdeham dan bertanya.“Nama kamu ….”“Rainie.”“Orang itu sudah mati dari beberapa hari yang lalu. Berarti kamu juga sudah lama memegang barang itu, tapi kenapa kamu baru datang sekarang?”“Awalnya aku juga nggak tahu apa ini. Aku terus mencari mencari kalian tapi nggak berhasil. Setelah itu aku ditangkap sama Brandon dan kawan-kawannya.”“Brandon?! Brandon dan temannya?”“Iya! Aku berhasil kabur dengan susah payah dan langsung teringat sama kamu. Aku tahu kamu cuma yang bisa kasih semua yang aku mau. Dan cuma aku yang bisa membantu kamu!” kata Rainie dengan rasa percaya diri yang membumbung tinggi.“Gimana kamu bisa kabur dari mereka?”Perhatian Fred tertuju kepada hal itu. Dia sudah merasakan langs

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2192

    Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2191

    “Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2190

    “Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2189

    Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2187

    “Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

DMCA.com Protection Status