Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of CINTA SATU MALAM DENGAN CEO: Chapter 51 - Chapter 60

392 Chapters

51. Alex yang Datar

“Aku mau pulang ke Jerman sekarang!”Alex menatap dingin kedua mata hijau milik ayahnya. Ia memang sudah merasakan ketidaknyamanan saat pertama kali bertemu Grandpa dan Grandma. Meski begitu, demi kesopanan, ia harus tetap menurut. Hingga akhirnya ia mendengar Grandpa mengatakan ia adalah anak haram.“Sayang, kamu lihat sendiri kan? Mommy, Daddy Luke dan Auntie Leah belum bisa dihubungi. Sabar ya. Daddy pasti akan antar kamu ke Jerman,” tutur Aldric.Beberapa detik kemudian, bahu Alex terlihat terguncang pelan. Ia menutp wajahnya. Lalu menangis tersedu.“Hiks, hiks, aku mau sama Mommyku.” Isak Alex.Melihat putranya menangis, Aldirc segera mengangkat tubuh Alex dan mendudukkannya di pangkuan. “Sayang, tolong jangan begini. Daddy sedih melihat kamu menangis.”“Aku mau Mommy.” Alex mengulangi permintaannya.Seraya mendekap Sang Putra, Aldric mengangguk memberi kode kepada asistennya. Marvin segera menelepon, berkordinasi untuk melaksanakan keinginan Alex. Saat itu sudah menjelang tengah
last updateLast Updated : 2023-02-23
Read more

52. Informasi yang Salah

Marvin memesan kamar suite untuk Aldric dan Alex. Tak tanggung-tangggung, satu lantai hotel itu juga di booking agar tidak ada tamu yang memperhatikan kebersamaan Tuan dan putranya.“Suka kamarnya?” tanya Aldric kepada Alex.“Besar dan mewah ya, Dad. Pasti mahal sekali harga sewanya,” ucap Alex dengan lucu.Aldric hanya membalas pernyataan Alex dengan tersenyum dan mengusak lembut kepala putranya.“Jangan khawatir Tuan Muda. Jangankan menyewa satu kamar di hotel satu hari, membeli bangunan hotel ini pun, Tuan Aldirc mampu melakukannya,” ucap Marvin.Mendengar jawaban Marvin, Alex membulatkan matanya. Ekspresi anak kecil itu membuat asisten Aldric itu tergelak. Sementara itu, Aldric hanya tersenyum sambil menggeleng-geleng.“Uang Daddy banyak sekali ya, Uncle Marvin?” bisik Alex sambil melirik Aldric yang sedang melihat-lihat buku menu.Asisten Aldric itu hanya mengedipkan satu matanya kepada Alex. Ia lalu menjelaskan bagian-bagian dari hotel terkenal di Jerman itu kepada anak berusia
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more

53. Sandra Kecewa

Aldric menangkup telapak tangan besarnya pada wajah mungil Alex. Ia lalu berucap dengan jelas, “Iya. Daddy menyayangi Mommy.”“Lalu, mengapa Daddy meninggalkan Mommy dan aku?”Lelaki itu terdiam kembali. “Daddy tidak meninggalkan kalian. Daddy hanya pergi sementara dan sekarang telah kembali.”“Jadi Daddy tidak akan pergi lagi?”Pengusaha tampan itu menggeleng keras. “Tidak, tetapi kita mungkin hanya akan terpisah sementara karena pekerjaan Daddy.”Hingga saat makan malam, Alex tidak menyinggung istilah anak haram lagi. Aldric sangat berharap, putranya dapat melupakan kata itu. Ia jadi benar-benar merasa kesal pada Alonso.Tepat pukul sembilan malam, Aldric memulangkan Alex. Mereka tiba di apartemen Sandra dengan beberapa pengawal yang menyamar. Sandra yang telah menunggu, menyambut putranya dengan suka cita.“Terima kasih sudah mengantar Alex, Tuan,” ucap Sandra dengan santun.“Terima kasih juga sudah mengizinkanku untuk bersama Alex selama tiga hari ini.”Mereka berpisah karena Aldr
last updateLast Updated : 2023-02-26
Read more

54. Luka yang Terbuka Kembali

Satu hari sebelumnya.Sandra dan Alex berada di ranjang. Mereka saling berbagi cerita saat tiga hari lalu terpisah. Sambil bercerita, anak kecil itu memamerkan iPad pemberian ayahnya.“Kamu lebih senang di mansion dong dibanding di apartemen kecil ini,” ucap Sandra.“Di mansion sih seru, Mom. Tapi nggak enak, karena nggak ada Mommy.”Sandra tersenyum penuh haru. Ia mengelus sayang kepala Alex. Beberapa kali wanita itu juga mendaratkan ciuman di puncak kepala putranya.“Lihat ini, Mom. Daddy punya banyak flamingo di halaman belakang.” Alex menunjukkan foto-foto flamingo yang dikirim oleh Marvin.“Wah, cantik yaa. Akhirnya kamu melihat flamingo asli,” balas Sandra.“Iya. Daddy jago main golf. Sebelum lihat flamingo, aku diajarin Dad main golf dulu. Uncle Marvin juga bawain kuda ke mansion.”Foto-fota dari iPad Alex memberikan gambar-gambar kebersamaan Alex dan Aldric. Hati Sandra trenyuh. Putranya tampak bahagia bersama Daddynya.Apalagi pada foto-foto tersebut, jelas terlihat Alex mend
last updateLast Updated : 2023-02-27
Read more

55. Menenangkan Diri

Luke melirik ponsel yang terus-menerus bergetar. Tertera nama Marvin pada layar ponselnya. Tak mau mengingkari janji pada sang adik, lelaki itu memilih mematikan alat komunikasinya.Setibanya di hotel, Alex telah tertidur. Sandra dan Luke berbincang tentang rencana kepindahan Sandra ke apartemen baru. Sambil minum teh hangat, mereka memperhatikan laptop yang memuat iklan-iklan apartemen.“Sebenarnya, tidak akan butuh waktu lama bagi Tuan Aldric untuk menemukanmu, San. Ayah Alex itu memiliki para pengawal handal,” ucap Luke.Sandra mengembuskan napas berat. “Iya, tapi aku harus bagaimana, Kak? Di mana lagi aku harus bersembunyi?”“Kenapa harus bersembunyi lagi? Kita memang harus menghadapi masalah ini bersama-sama, San,” saran Luke.Wanita cantik itu terdiam. Ia menatap gelas tehnya. Dengan ragu, Sandra bertanya, “Menurut Kak Luke, Tuan Aldric bagaimana?”Luke memandang adiknya dan menjawab, ”Yang jelas, ia memang sangat menyayangi Alex. Seseorang bisa melakukan hal ekstrem jika berhub
last updateLast Updated : 2023-03-01
Read more

56. Bukan Salah Daddy

“Mom, aku suka apartemen yang ini,” bisik Alex. Ia tidak ingin sales yang menemani mereka mendengar ucapannya barusan.Sandra tersenyum dan mengusak sayang kepala Sang Putra. Ia dan Luke sedang mendengarkan wanita berperawakan sedang dan berwajah ramah itu menjelaskan tentang penyewaan apartemen.“Apa kami bisa mendiskusikannya lebih dulu?” tanya Luke.“Tentu, Tuan. Saya tinggalkan kalian di sini sebentar untuk membuat ikatan batin pada tempat ini,” ucap sales wanita itu yang tersenyum seraya meninggalkan mereka bertiga.“Bagaimana?” Luke bertanya pada Sandra.“Bagus sekali ya, Kak. Sebanding dengan harganya yang juga mahal,” puji Sandra sekaligus mengeluh.“Gedung apartemen ini memang cukup terkenal dengan pengamanan dan privasinya. Itu sebabnya Tuan Marvin menyarankan tempat ini. Kalian lebih aman di sini.”“Tapi aku nggak sanggup bayar sewanya, Kak.”“Biaya pendidikan Alex sudah disupport penuh oleh ayahnya. Jika masih kurang, kakak tambahkan. Bagaimana?”Sandra merenung, menekuni
last updateLast Updated : 2023-03-02
Read more

57. Menjalankan Rencana Besar

Aldric sedang serius bekerja pada laptopnya. Ia hanya mengangguk singkat saat Marvin mengetuk pintu dan segera masuk. Asistennya langsung duduk sementara paengusaha itu tetap mengetik.“Ehm, Tuan. Nyonya Sandra sudah memutuskan untuk menyewa apartemen FiveStar. Mereka kini sedang dalam perjalanan ke Bank untuk melakukan transaksi sewa-menyewa.”Pengusaha tersebut menghentikan sejenak pekerjaannya. Ia mengangguk puas. Gedung apartemen itu milik salah satu rekan sesama pengusaha. Aldric akan jauh lebih mudah memantau Sandra dan Alex.“Beli unit apartemen itu dengan fasilitas terlengkap sebelum Luke membayar sewanya,” titah Aldric.“Siap, Tuan.” Marvin dengan cepat menarikan jarinya pada tab.Beberapa menit kemudian, Marvin berucap, “Selesai, Tuan. Beres.”***Luke mengernyitkan dahinya. Ia menerima kuitansi pembayaran pembelian satu unit apartemen mewah dengan fasilitas terlengkap. Parkir dan lift pribadi, ruang olahraga dan spa VIP serta beberapa fasilitas lain.Nama Sandra tertera pad
last updateLast Updated : 2023-03-03
Read more

58. Melamar Sandra

“Plak!”Tamparan keras langsung diterima Aldric. Alzam yang tersadar setelah mendengar salam perkenalan tersebut langsung naik pitam. Napasnya memburu karena emosi.Marvin dengan sigap langsung berdiri di depan Tuannya. Namun, Aldric menggeser asistennya. Ia memberi kode kepada Marvin untuk tidak ikut campur.“Maafkan atas kedatangan saya yang mengejutkan,” ucap Aldric.“Keluar kau dari rumah ini. Selama ini kau menghilang dan sekarang tiba-tiba datang. Kami tidak sudi menerimamu!” teriak Alzam.Aldric jelas menangkap aura kemurkaan dari Alzam. Namun begitu, ia tidak mengerti karena Alzam berbicara dalam bahasa Indonesia. Ia menoleh pada Luke dan Deniz, memohon untuk menenangkan ayahnya.Deniz langsung bertindak. Ia memegang lengan Alzam. Kemudian mendudukkannya di sofa di sebelah Ibu mereka yang telah terduduk lemas saat Aldric memperkenalkan diri.Sementara itu, Luke langsung menyeret pelan lengan Aldric. “Apa yang Tuan lakukan?” desis Luke.“Aku melakukan yang seharusnya aku lakuka
last updateLast Updated : 2023-03-04
Read more

59. Lamaran Diterima

Tiga belas jam perjalanan dari Jerman menuju Singapore. Perjalanan tersebut ternyata tidak membosankan bagi Alex. Ia asyik bermain dengan banyaknya fasilitas di jet pribadi milik Aldric.Deniz sebelumnya telah memberitahu adiknya tentang keadaan Ibu mereka. Sandra tidak sempat bertanya, bagaimana Aldric bisa terlibat. Ia langsung menyetujui apapun yang Kakaknya perintahkan karena sangat mengkhawatirkan Emi.“Mommy, tenang ya. Kata Daddy Luke, Nenek sudah membaik kok,” cetus Alex.Sandra tersenyum dan mengembuskan napas lega. “Iya, sayang.”Kedatangan Sandra dan Alex disambut Keluarga Javier. Wanita itu tidak melihat Aldric di mana pun. Padahal ia berharap dapat bertemu lelaki tampan itu untuk sekedar mengucapkan terima kasih.Satu jam kemudian, Aldric datang. Ia berjalan dengan satu tangan berada di saku celana. Lelaki itu tersenyum dan melambaikan tangan pada putranya.“Daddy!” seru Alex.Anak kecil itu segera melepaskan pegangan tangan kakeknya. Alzam, Deniz, Sandra dan Luke menyaks
last updateLast Updated : 2023-03-05
Read more

60. Keluarga Baru

Aldric menatap Alzam. Ia terlalu kaget untuk berbicara. Setelah ia mengatakan akan melamar Sandra, tiga lelaki Keluarga Javier hanya terdiam tanpa menjawab apapun. kini, ia bisa mengembuskan napas lega, Aldric tersenyum pada Alzam, Deniz dan Luke.“Terima kasih.” Lelaki yang masih shock itu hanya mampu merespon singkat.“Kami melihat sendiri ketulusan dan kasih sayang Anda pada Alex. Juga perhatian Anda pada Sandra. Apalagi Luke juga sudah memberitahu kami bahwa Anda adalah seorang mualaf dan berguru pada Ustadz yang sama dengan Ustadz kami, yaitu Ustadz Rachman. Kami semakin yakin untuk menerima Anda menjadi anggota keluarga kami,” ungkap Deniz.“Selamat datang di Keluarga Javier, Tuan Aldric,” ucap Luke.“Saya salut orang seperti Anda ternyata memiliki hati yang baik dan tanggung jawab yang tinggi. kita bicarakan detail acara pernikahan setelah kita beristirahat.” Alzam berpamitan dan beranjak ke salah satu kamar hotel.“Saya juga istirahat dulu ya. Biar bisa cepat gantian jaga deng
last updateLast Updated : 2023-03-06
Read more
PREV
1
...
45678
...
40
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status