Marvin tergelak hingga memegangi perut. Ia tak kuasa menahan diri saat Aldric bercerita tentang mimpi yang membangunkan kejantanan Tuannya dini hari tadi. Lelaki itu segera menutup mulut melihat bosnya berkacak pinggang dengan mata membulat."Mau aku pecat dengan pasal merendahkan atasanmu, heh?" ancam Aldric kesal.Asisten pribadi itu menahan tawanya. "Maaf, Tuan. Tidak, jangan pecat saya. Semakin hari saya semakin senang bekerja dengan Anda, Tuan."Pengusaha tampan itu mendengus pelan. "Kenapa sih mimpi itu selalu tanggung begitu. Kenapa aku harus terbangun?""Agar Tuan kembali pada kenyataan bahwa hingga detik ini, belum ada satu pun usaha Tuan untuk mendekati Nyonya Sandra," sindir Marvin."Semakin hari komentarmu semakin pedas ya, Marv," ucap Aldric."Satu lagi, Tuan. Anda belum mengatakan keputusan Anda membatalkan pertunangan Anda. Sekarang tambah lagi rahasia ini," keluh Marvin."Umurku sudah 29 tahun. Aku berhak memutuskan apapun dalam hidupku." Tegas Aldric."Baiklah. Pasti
Last Updated : 2023-02-16 Read more